Life of Happy Mom - Indonesian blog about parenting, health, & up and down of life.

Cerita Homeschooling Turnamen Bola 17 Agustus

Sunday, October 20, 2024

17 Agustus identik dengan kegiatan lomba di RT/RW. SID sudah menunggunya sejak tahun lalu. Namun, hari kemerdekaan tahun ini ia tidak bisa berlomba di sana karena harus mengikuti turnamen bola Young Tiger oleh Persija Development. Turnamen ini membuat peringatan 17-an yang berbeda bagi seorang pencinta bola berusia 9 tahun.


Momen yang ditunggu: gigit medali!


Dadakan Ikut Turnamen Sepak Bola Young Tiger

Enggak hanya tahu bulat, turnamen sepak bola nasional yang melibatkan ratusan orang pun mendadak kami ikuti. Melihat instagram penyelenggaranya, @persija.ac, flyer tentang turnamen baru ditayangkan sekitar seminggu sebelum acara. Manajemen SSB yang Sid ikuti membagikan infonya dan para orang tua murid pun sepakat untuk ikut.


Ini turnamen ke-4 bagi Sid semenjak ia bergabung dengan Sekolah Sepak Bola (SSB) Putra Marta di tahun 2023. Belum pernah meraih juara, bulan sebelumnya langkah terhenti di babak semifinal.


Latihan yang difokuskan untuk perlombaan sepak bola usia dini ini hanya satu kali tapi bismillah anak-anak kan sudah rutin berlatih dan bulan lalu juga ikut turnamen. Apalagi hadiah utamanya coaching clinic dengan pemain Persija. Oke, berangkat!

Foto dulu dengan bus Persija

Berangkat ke Lapangan Sepak Bola Persija Sawangan, Depok

Oh ya, kami berminat mengikuti turnamen dadakan ini karena di flyer tertulis pertandingan di lapangan Persija dekat sini. Urusan transportasi kan mudah karena dekat bahkan dulu anak-anak sempat latihan di sana.


Kejutan datang saat technical meeting. Lokasi pertandingan beralih ke lapangan sepak bola tempat klub Persija senior berlatih yaitu di Sawangan, Depok. Alamak! Jauh kali lah! Mau mundur tapi sudah bayar full. Kala itu para orang tua murid galau berat ditambah lagi anak-anak ada yang ingin ikut lomba 17-an di RT RW.


Tok! *ceritanya suara palu sudah diketuk. Kami jadi mengikuti turnamen ini. Urusan transportasi, beberapa wali murid menyewa mobil untuk mengangkut anak-anak, official, dan orang tua. Sebagian anak-anak ini mudah mabuk darat sehingga mobil yang mereka kendarai selama perjalanan kaca jendelanya dibuka. Alon alon asal selamet.


Kami berangkat pagi, setelah upacara di sekolah, karena butuh waktu 1 jam lebih untuk mencapai lapangan Persija Sawangan. Lokasi lapangan mudah ditemui dengan mengikuti arahan GMaps. Tak disangka lokasinya di dalam hutan yang jauh dari pemukiman penduduk dan susah cari makan. *biasanya tiap turnamen ada bazar di area sekitar.

behind the scene suatu pertandingan

Mencetak Gol Pertama

Pertandingan dimulai pukul 13.00 WIB dengan jarak antar pertandingan 30 menit. Tak banyak waktu istirahat namun sisi positifnya anak-anak lebih anteng, enggak kabur yang malah membuat kehabisan energi.


Lapangan sepak bola dibagi menjadi empat lapangan kecil. Tim kami bermain di lapangan 1. Para supporter (baca: keluarga) dapat melihat dari luar pagar dengan mudah. Sayangnya tidak ada bangku penonton jadi kami harus mendaki bukit untuk melihat ke dalam lapangan dan menonton sambil berdiri.


Di babak grup, tim SSB Putra Marta melawan Persija SS Cijantung dengan hasil seri. Kemudian mereka melawan BMS dan BAI Monchengladbach dengan hasil unggul untuk Putra Marta.


Hal mengejutkan ketika melawan BAI Monchengladbach Sid berhasil mencetak gol perdananya dalam turnamen. Ia yang berperan sebagai bek (kadang tengah) menerima assist dari Daniel dan berhasil menjebol gawang klub asal Jerman. *hihi... BAI kerja sama dengan Jerman kan ya


Melaju ke Babak Final Young Tiger 2024

Syukur alhamdulillah Putra Marta menjadi juara grup. Langkah selanjutnya mereka melawan tuan rumah, Persija SS Sawangan dan memperoleh kemenangan.

Sampai sini saya lemas, gemetar, grogi. Baru kali ini perjuangan anak-anak sampai di final melawan juara tahun lalu, Persija SS Pulomas. Saya cuma bisa zikir sambil duduk bersandar ke pohon. Heuuu ... begini rasanya kalau anak sendiri main padahal bolak-balik nonton timnas Indonesia gregetnya lebih selow.

Saat gawang Putra Marta kebobolan di menit awal, duh makin lemas. Mental anak-anak down tapi tak lama mereka berhasil melawan. Hasil akhir tim kami kalah 4-2. Anak-anak menangis. Boys don't cry enggak berlaku di sini.

Tangisan itu berganti jadi teriakan kebahagiaan ketika nama Putra Marta dipanggil. Satu-persatu mereka naik ke podium menerima medali dan piala yang besar juara 2 Young Tiger 2024. Selamat anak-anakku! I'm proud of you all, you must be proud of yourself! 

Selamat merajut asa, meraih mimpi

Masya Allah, alhamdulillah, Allahuakbar... azan maghrib berkumandang, tubuh terasa lengket (belum mandi plus heboh teriak-teriak). Setelah salat maghrib, kami pun beranjak pulang. Di perjalanan barulah terasa lapar dan mengantuk, mana yang lebih dahulu diatasi?

*Turnamennya Agustus, baru sempat menulis di Oktober 😏
1 comment on "Cerita Homeschooling Turnamen Bola 17 Agustus"
  1. Pasti vibe nya memang beda kalo menonton secara live ya mba 😁😄. Lebih gregeeeet. Congrats utk anak2 yg juaraaaa. Melatih mereka juga saat bertanding dan punya mental kuat nantinya 👍👍

    ReplyDelete

Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.

Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.

Ku tunggu kedatanganmu kembali.

Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com

Salam,
Helena

Auto Post Signature

Auto Post  Signature
Stay happy and healthy,