Hari pertama sekolah adalah momen spesial yang membawa campuran perasaan antara antusiasme dan kecemasan, baik bagi orang tua maupun anak. Bagi anak, hari pertama ini bisa menjadi pengalaman yang penuh tantangan. Terkadang, anak-anak mungkin merasa cemas, menangis, atau bahkan menolak untuk pergi ke sekolah. Persiapan yang matang sangat penting untuk membantu anak melalui transisi ini dengan lancar. Mari kita eksplorasi beberapa langkah penting dalam pendekatan Montessori untuk memastikan anak siap menghadapi hari pertama sekolah.
first day school |
Tips Praktis Persiapan
Berikut adalah beberapa tips praktis yang dapat membantu mempersiapkan anak Anda menghadapi hari pertama sekolah:
Mengenalkan Sekolah Lebih Awal
- Ambil foto beberapa area di sekolah seperti ruang kelas dan taman bermain. Tunjukkan foto-foto ini kepada anak di rumah dan ceritakan tentang lingkungan sekolah.
- Ajak anak berkeliling sekolah dan tunjukkan area-area penting seperti toilet, kantin, dan ruang guru.
- Jika sekolah mengadakan kegiatan pra-sekolah seperti orientasi, pastikan untuk menghadirinya bersama anak. Ini membantu anak mengenal suasana sekolah dan bertemu teman-teman barunya.
- Ajak anak berbicara dengan teman-teman baru selama kegiatan berlangsung untuk membangun rasa percaya diri.
- Jika memungkinkan, ambil foto guru kelas dan tunjukkan kepada anak di rumah agar mereka merasa lebih familiar pada hari pertama.
- Ajak anak berbicara dengan guru dan staf untuk membangun rasa nyaman dan percaya.
ajak anak mengenal lingkungan sekolahnya |
Membangun Kebiasaan dan Rutinitas
- Bangunkan anak 15-30 menit lebih awal secara bertahap dalam 1-2 minggu dan tidurkan lebih awal di malam hari sampai mencapai jadwal yang diinginkan.
- Ciptakan suasana tidur yang nyaman dengan mematikan lampu terang dan mengurangi kebisingan.
- Buat visualisasi rutinitas pagi sebelum sekolah dalam bentuk gambar atau poster yang menarik agar anak mudah mengikutinya.
- Jadikan rutinitas pagi sebagai permainan, misalnya dengan memberi anak "tugas" untuk menyelesaikan setiap langkah dengan cepat.
Mendorong Kemandirian
- Gunakan peralatan makan dan perlengkapan yang sama dengan yang akan digunakan di sekolah agar anak terbiasa.
- Biarkan anak memilih baju dan sepatu sendiri untuk memberikan rasa tanggung jawab.
- Gunakan boneka atau mainan lainnya untuk memerankan situasi yang mungkin terjadi di sekolah.
- Ajak anak berperan sebagai guru dan Anda sebagai murid untuk memberi mereka perspektif yang berbeda.
Dukungan Emosional untuk Anak
- Ciptakan rutinitas perpisahan yang menyenangkan seperti tos, pelukan, atau salam tertentu untuk memberikan rasa aman saat berpisah di sekolah.
- Berikan pujian dan dukungan positif setiap kali anak menunjukkan keberanian dan kemandirian.
Mendampingi Anak di Rumah
- Turunkan ekspektasi Anda dan beri anak waktu lebih untuk beradaptasi dengan rutinitas baru.
- Ajak anak berbicara tentang pengalaman mereka di sekolah setiap hari untuk memahami perasaan dan pikiran mereka.
Manfaat Pendekatan Montessori untuk Transisi Hari Pertama
Pendekatan Montessori menawarkan berbagai manfaat yang dapat membantu anak melalui transisi hari pertama sekolah dengan lebih baik. Pendekatan ini fokus pada pengembangan kemandirian, rasa percaya diri, dan cinta terhadap belajar.
Berikut adalah beberapa manfaat utama:
Pengembangan Kemandirian
Montessori mendorong anak-anak untuk melakukan tugas-tugas sendiri, seperti berpakaian, makan, dan merapikan mainan. Ini membantu anak merasa lebih percaya diri saat menghadapi situasi baru di sekolah.
Jadwal yang Terstruktur
Montessori berfokus pada rutinitas dan lingkungan yang terstruktur karena dipercaya dapat memberikan rasa ketenangan serta mengurangi kecemasan anak pada hari pertama sekolah.
Pembelajaran Melalui Pengalaman Langsung
Anak-anak dalam pendekatan Montessori belajar melalui pengalaman langsung dan manipulatif. Pengenalan lingkungan sekolah melalui kunjungan sebelumnya dapat membuat anak lebih nyaman saat hari pertama tiba.
Dukungan Emosional
Dalam perspektif Montessori, orang dewasa mengambil peranan penting untuk sebagai pembimbing dan fasilitator. Sebagai orang tua, Anda dapat mengambil peran ini untuk memberikan dukungan emosional yang kuat, membantu anak-anak merasa aman dan didukung saat mereka memasuki lingkungan baru.
beri dukungan dan apresiasi |
Hari pertama sekolah mungkin menegangkan, tetapi dengan pendekatan Montessori, Anda bisa membantu anak melalui transisi ini dengan lebih mulus dan penuh rasa aman. Berikan dukungan dan kasih sayang yang mereka butuhkan, dan nikmati setiap langkah dalam perjalanan baru ini.
Memang yaaa sejak kecil anak tuh wajib banget diajari mandiri. Biar lancar pas sekolah dan tidak ada drama di pagi hari, "Ma, sabukku mana? Kaos kaki?" Mamanya yg pusing kalo gini.
ReplyDeletebelajar mandiri, sadar kebutuhan diri kan butuh proses yah. Bukan simsalabim saat SD langsung bisa semuanya
DeleteKirain Montessori cuma diterapkan dalam kegiatan pembelajaran saja, ternya mulai dari persiapan pun, termasuk persiapan menghadapi hari pertama sekolah, bisa juga mengadopsi model Montessori
ReplyDeleteTak hanya itu, Montessori dapat diterapkan dalam keseharian karena metodenya menekankan practical life-skill dan hal-hal konkret
DeleteBaru kemarin saya antar anak ke sekolah barunya untuk MPLS. Meski udah belasan tahun, tapi tetap saja mengenalkan sekolah batu beserta isi dan lingkungannya itu keharusan
ReplyDeleteDan itu emang menjadi salah satu kunci. Apakah anak bakalan betah atau tidak di sekolah barunya.
Makanya sebisa mungkin ciptakan
momen terbaik buat anak betah dan nyaman belajar nya
hei Fahmi sudah SMP? Masya Allah ... iyaa meski sudah smp, sma tetap perlu ortu terlibat mendampingi anak di lingkungan barunya
Deletesemangat yaaa hari pertama sekolah dengan metode montessori, memang harus dibiasakan dan dibuat disiplin agar anak menjalaninya dengan senang hati
ReplyDeleteiyaa semangat kembali ke sekolah!
DeleteBagus sekali ya metode pendekatan montessori pada anak-anak dilakukan, apalagi sebagian besar dari mereka sudah mulai masuk sekolah kembali. Supaya tidak kaget sehabis liburan, tentu orangtua harus menanamkan kedisiplinan. Dukungan emosi sangat dibutuhkan terutama anak2 yang baru emrasakan berada di sekolah baru.
ReplyDeleteDulu pas hari2 pertama anakku sekolah, si kakak masih ditemenin babysitter nya krn aku msh kerja. Tp si adek yg aku sempet temenin krn udh resign 😄. Dan terbantu juga krn dia pernah masuk PAUD dan tk, jadi ketika masuk SD ga terlalu takut anaknya. Walopun memang hrs ditunjukin dulu di mana toilet, kelasnya, kantin dll. Metode Montessori ini memang bagus yaa buat melatih anak dalam hal apapun. Termasuk menghadapi hari pertama sekolah
ReplyDeletePendekatan Montessori buat transisi hari pertama sekolah emang efektif banget sih apalagi untuk pengembangan kemandirian dan jadwal yang terstruktur. Biasanya mah bangunnya siang sekarang harus adaptasi bangun pagi. Yang penting full support ortu sih agar anak lebih percaya diri di hari pertama mereka sekolah.
ReplyDeleteIni waktu anakku masuk playgroup begini juga sampai saat SD (walau pandemi) kami tetap ke sekolah waktu itu untuk tes dan pengenalan sekolah. Tapi pengenalan lagi sekolah, waktu naik kelas 3 karena gedungnya berbeda dengan anak kelas 1 dan 2. Ini dibawa lagi ke sekolah dulu, dikasih lihat sekolahnya dan kelasnya. Sekolah anakku kelas kecil gedungnya terpisah sama kelas besar.
ReplyDeleteHari pertama sekolah ini memang spesial ya
ReplyDeleteSekolah Montessori juga banyak dipilih para orangtua zaman sekarang
Nah iya mba, hari pertama sekolah bagi anak itu pasti jadi momen yang menegangkan. Mereka akan membayangkan banyak kemungkinan dan berandai-andai.
ReplyDeleteDengan adanya Pendekatan Montessori ini sangat membantu banget, momen hari peryama sekolah jadi momen berkesan,menyenangkan dan bikin anak semakin semangat bersekolah kedepannya.
Sangat bermanfaat sekali artikelnya, makasih ya.
Woww looks perfect and well managed banget nih pendekatan montessori, bakalan ngebantu memperlancar ya, meskipun infact, mostly we find something surprisingly gak terduga sih di awal2 masa transisi anak. Again and again kita terus belajar setiap masa transisi mereka hahaha
ReplyDeleteaku juga gini mak, apalagi anakku ada yang tadinya homeschooling kemudian masuk sekolah formal. harus dianter dan dikenalkan dengan sekolah barunya. bahkan enam bulan sebelum masuk sekolah baru anakku udah ikut sit in di sekolah tersebut
ReplyDeleteIstilahnya ini Pendekatan Montessori ya, ka Helen?
ReplyDeleteAku pikir awalnya SID masuk sekolah Montessori. Senang sekali anak-anak uda bertambah dewasa. Semoga dengan persiapan yang matang, anak-anak mampu menghadapi tantangan di lingkungan yang baru dan cepat beradaptasi.