Ibu adalah sebuah pekerjaan 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam seminggu. Rasanya sesekali ingin melakukan sesuatu untuk diri alias me-time. Tak disangka suami dan anak-anak mendadak memberi hadiah me-time untuk ibu.
Dua kali mengepel
Dua kali mencuci dan menjemur pakaian
Melipat jemuran kering
Menata pakaian bersih ke lemari
Memasak chicken cordon blue
Membuat banana cake
Menjadi panitia webinar
Mengikuti tiga kelas daring
Memandu online game
Tidur siang
Terima kasih suami dan anak-anakku memberikan kesempatan Ibu untuk me-time seharian di rumah. Banyak juga hal yang kulakukan sembari menanti kalian pulang.
Jujur ada rasa rindu dan sepi saat kalian tidak ada. Namun, Ibu mencoba mindful, mensyukuri hari ini.
Mendadak Ditinggal Pergi
Ceritanya Sabtui itu saya menjadi panitia webinar selama sekitar 2 jam. Saya izin ke suami untuk buka laptop di akhir pekan. Anak-anak di rumah mau ikut menyaksikan juga tidak apa-apa, toh saya hanya di belakang layar.
Hari itu suami ada agenda ke kantor. Entah angin bertiup dari mana, tiba-tiba ia mengajak anak-anak ikut serta. Anehnya lagi, anak-anak mau. Haha ... biasanya mereka mau kalau saya ikut.
Lalu, suasana rumah mendadak sunyi karena tinggal saya sendiri. Saat berkumpul semua, kok ramai banget. Begitu ditinggal, malah merasa kehilangan. Oh manusia....
Alhamdulillah webinar berlangsung dengan lancar. Saya juga dapat beberes rumah sampai 2x saking lamanya para lelaki kesayangan tak kunjung datang.
Menjaga Kesehatan Ibu
Me-time dadakan tadi sangat saya syukuri. Toh tidak setiap hari namun saya butuhkan untuk kesehatan mental saya.
Menjalankan berbagai aktivitas terutama pekerjaan rumah tangga membuat badan gampang capek. Kalau capek, efeknya bisa ngomel ke segala penjuru rumah. Anak-anak dan suami juga kecipratan emosi negatif ini.
Faktor U alias umur dan gaya hidup juga berdampak ke tubuh yang mudah lelah. Saya merasakan dalam pengasuhan anak kedua ini makin jarang bebikinan atau aktif mengajak anak bermain. Beda dari anak pertama yang waktu itu usia saya belum kepala 3.
Kalau rasa mager muncul, saya melecut diri dengan mimpi umroh serta traveling keliling dunia bareng keluarga (aamiin!). Fisik dan mental harus kuat apalagi bakal banyak aktivitas fisik berjalan kaki.
Selain itu, saya kembali merutinkan olahraga berenang. Saya dan anak-anak biasa berenang pagi selama 3x seminggu.
Seringkali saat pagi saya bertemu ibu-ibu komplek yang aktif berenang. Salut, lho, usia mereka 50-60 tahun dan masih kuat berenang bolak-balik. Masya Allah. *bonusnya saya diajak makan bareng liwetan setelah berenang 😁
Malu, ah, sama ibu-ibu senior yang kuat dan aktif. Saya yang (berjiwa) muda ini juga harus produktif dan menjaga kesehatan.
Cara menjaga kesehatan yang saya lakukan antara lain dengan memperhatikan asupan gizi. Makan makanan bergizi seimbang dengan lebih banyak sayur. Secara bertahap saya mulai mengurangi porsi karbohidrat dan protein hewani. Jangan sampai telat makan karena perut lapar adalah pemicu ibu tantrum. *LOL
Selain itu suplemen melengkapi kebutuhan vitamin dan mineral. Saya mengonsumsi tablet effervescent CDR yang mengandung kalsium, Vitamin C, Vitamin D, dan Vitamin B6. CDR membantu memelihara kesehatan tulang dan gigi serta memenuhi kebutuhan kalsium. Rasa jeruk segar dan cesss … mudah dilarutkan dengan air dingin.
Di samping memperhatikan asupan, saya juga menjaga kesehatan melalui menulis. Bagi saya, menulis dapat mengalirkan perasaan dan membuat hati lebih tenang. Menulis keberhasilan kecil setiap hari membuat saya bersyukur akan hal-hal yang terjadi hari itu.
Kesehatan fisik dan mental saling terkait. Keduanya sama pentingnya untuk dijaga apalagi kita sebagai ibu yang memiliki pekerjaan 24/7. Bagaimana caramu menjaga kesehatan, Bu?
Saya sudah ibu senior, tapi sering merasa yunior kalau anak-anak mengalami fase perubahan. Turbulence mental. Masih banyak belajar. Masih banyak perlu me time yang banyak juga he he
ReplyDeleteBener Mbaaa, usia skr mah harus rutin sih yg namanya olahraga. Aku nyesel mulainya telat. Baru setelah awal pandemi. Tapi GPP, drpd ga samasekali. Malah setelah rutin workout 4x seminggu, kayaknya JD nagih. Mood Lebih happy, walopun capek keringetan. 👍
ReplyDeleteAku sbnrnya PGN bgt member di gym sih. Tapi rasanya kalo cuma sendiri kok ya males. Suami ga bisa nemenin, temen2 juga ga mau Krn buat mereka mahal.akhirnya beli peralatan sendiri di rumah 😁