Saat Dewasa, Kamu Mau Jadi Apa Nanti?
“Saat dewasa, kamu mau jadi apa
nanti? Apa cita-citamu?”
Pertanyaan yang sering
dilontarkan pada anak kecil tersebut menjadi beban bagi saya. Setiap kali
mendapat pertanyaan itu saat masih kecil, saya bingung mau jadi apa kelak.
Dulu saya menjawab insinyur
karena dokter terlalu mainstream. Saya tidak tahu seperti apa pekerjaan
seorang insinyur. Saya hanya mengikuti jawaban teman sebangku yang ayahnya
menjadi insinyur.
Saya pikir seiring berjalannya
waktu, saya akan tahu jawabannya. Namun, hal tersebut tidak terbukti. Saya
memang kuliah di jurusan yang saya inginkan, bekerja di tempat yang bonafide,
tetapi ada yang mengganjal. Saya kurang menikmatinya.
Jangankan cita-cita, saat
ditanya, “Apa bakatmu?” saya juga clueless. Menggambar, menari, memasak,
melukis, tak satupun yang saya kuasai. Saya suka jalan-jalan dan makan, eh apa
ada ya bakat di bidang tersebut?
Beda Bakat dengan Minat
Sebelum membahas tes bakat lebih
dalam, jangan sampai tertukar antara bakat dengan minat. Sudah tahu apa belum
beda bakat dan minat?
Bakat adalah potensi yang
dimiliki seseorang sejak lahir. Bakat merupakan bawaan lahir yang membuat
seseorang dapat belajar atau mengerjakan sesuatu lebih cepat dan lebih baik
dibanding orang lain dengan usaha minim (stimulasi tidak intens).
Sementara, menurut KBBI, minat
adalah kecenderungan hati yang tinggi terhadap sesuatu. Orang yang berminat
akan memiliki ketertarikan terhadap sesuatu yang membuat seseorang fokus
menggeluti suatu bidang.
Manfaat Mengetahui Bakat Diri Sendiri
Rasanya terlambat baru menemukan
bakat diri di usia kepala 3 dan sudah punya anak. Namun, seorang ibu penting
lho mengetahui bakat dirinya. Tak hanya memikirkan apa bakat anak-anak, justru
hal pertama adalah ibu memahami diri sendiri terlebih dahulu, salah satunya
dengan mengetahui bakat ibu.
Secara umum manfaat mengetahui
bakat diri, yaitu:
Untuk remaja dapat membantu
menentukan jurusan perkuliahan yang sesuai bakat supaya tidak tergabung dalam
87% mahasiswa RI (yang merasa) salah jurusan (Irene Guntur, M.Psi, Psi, CGA;
2019)
Untuk pekerja atau pencari kerja
dapat membantu memilih lapangan pekerjaan yang sesuai bakat.
Untuk bagian HRD atau SDM
perusahaan dapat memahami potensi dan menempatkan karyawan di tempat yang
sesuai. Right man on the right job.
Untuk pasangan suami-istri dapat
saling memahami kekuatan dan kelemahan masing-masing sehingga bisa saling
mendukung.
Untuk ibu dapat
memahami diri, mencari kegiatan produktif yang menyalurkan bakat, mengelola
emosi, dan mood-booster yang tepat.
Pernahkah berusaha keras
melakukan sesuatu, belajar ini-itu, namun hasilnya masih minim? Rasanya diri
tidak berguna, tidak punya kemampuan. Mungkin saja hal yang kita lakukan selama
ini ternyata kelemahan diri sehingga membuat stress. Bikin insecure,
ya.
Mengetahui bakat diri juga dapat
membantu seseorang keluar dari depresi, lho! Dengan tes bakat, kita tahu hal
apa yang menjadi kekuatan dan kelemahan serta cara mengelolanya. Saya percaya
Allah menciptakan manusia dengan bakat yang unik, berbeda-beda. Tugas kita
menggali potensi diri untuk menjadi versi terbaik.
Tes Cara Mengetahui Bakat Diri
Tes cara mengetahui bakat diri
yang saya ikuti dapat dilakukan secara daring. Oh ya, tools yang digunakan
untuk tes bakat ini direkomendasikan untuk usia 14 tahun ke atas, ya.
Cara menemukan bakat terpendam
ini dilakukan dalam dua tahap yaitu tes potensi bakat dan konsultasi dengan
Bedah Bakat Yuk.
Sebelum melakukan tes, kita perlu
order di situs www.bedahbakatyuk.com . Kalau mau tanya-tanya dulu bisa melalui
WhatsApp di situs tersebut.
Setelah order terkonfirmasi, kita
akan mendapat tautan untuk online assessment yang dapat diakses bebas, terserah
kapan mau tes karena dilakukan secara mandiri.
Tahap terakhir yaitu konsultasi private
dengan Bedah Bakat Yuk mengenai hasil tes bakat tersebut. Konsultasi dapat
berlangsung selama 1-2 jam melalui Google Meet.
Langkah bedah kekuatan diri dengan Bedah Bakat Yuk |
Pengalaman Bedah Kekuatan Diri di Bedah Bakat Yuk
Tahap untuk daftar tes bakat
termasuk mudah, tinggal mengikuti arahan di situs. Online assessment pun
prosesnya tergolong cepat karena hanya memilih pernyataan mana yang cocok dan
tidak cocok dengan diri. Palingan agak flashback mengingat-ingat
selama ini bagaimana melakukan hal tersebut.
Gongnya saat membahas hasil tes
bakat melalui konsultasi private. Konsultasi ini melalui Google Meet dengan
Mbak Dini AW, praktisi Talents Mapping sekaligus Founder Bedah Bakat Yuk.
Hasil tes bakat menunjukkan
bagian-bagian mana yang menjadi kekuatan aktif, kekuatan pasif, netral,
kelemahan sedang, dan kelemahan kuat. Selama 2,5 jam hasilnya dibedah
satu-persatu, terutama bagian kekuatan aktif dan kekuatan pasif.
Baca juga: Menumbuhkan Growth Mindset Ibu Rumah Tangga
Kekuatan aktif bakat diri
merupakan hal-hal yang kita melakukannya dengan low energy, high impact.
Hal itu membuat kita kepikiran, penasaran, dan ingin melakukannya.
Ada juga kekuatan pasif di mana
kita memiliki potensi tersebut namun perlu diaktivasi, salah satunya dengan
self-talk. Berbeda dengan kekuatan aktif, kita bisa melakukan kekuatan pasif
namun mudah capek dan bosan.
Kekuatan perlu dikelola dengan
baik. Bila tidak, kita bisa rungsing dan kusut menjalani hari. Contohnya orang
yang memiliki kekuatan terstruktur suka akan kerapian dan alur yang jelas. Buat
ibu dengan anak balita bisa puyeng melihat rumah yang tak pernah rapi. Mengelola
emosi dan ekspektasi mengenai hal tersebut dapat mengurangi respon negatif.
Jujur, ya, jadwal konsultasi yang
diagendakan 1-2 jam malah molor hingga 2,5 jam! Saking asyiknya konsultasi
dengan Mbak Dini seperti ngobrol dengan teman lama padahal baru itu kami video
call. Komunikasi beliau berjalan dua arah, tak hanya mengupas hasil tes saya
namun juga menceritakan pengalaman Mbak Dini dalam menemukan bakat diri.
Baca juga: Cara Mengatasi Tantrum pada Ibu
Penjelasan Mbak Dini membedah
kekuatan diri selapis demi selapis seperti menyatukan kepingan-kepingan memori perjalanan
hidup saya. Terjawab sudah mengapa saya enjoy di dunia blogging, mengapa
saya senang mengasuh anak, enggak tega ketika anak diasuh orang lain, mengapa
saya menulis buku, mengapa jadi tempat berhutang (true!), bahkan menjawab
mengapa memilih homeschooling.
Kegagalan-kegagalan dari berbagai
hal yang pernah saya coba pun menjadi jelas. Bakat saya memang bukan di situ.
Pantas saja setiap kali akan melakukan hal tersebut, emosi saya cenderung
negatif. Sudah belajar, pun, masih belum ada kemajuan.
Semoga dapat menjadi versi terbaik diri |
Dari sesi bedah kekuatan diri
membuat saya menyadari setiap manusia tercipta unik. Allah telah meng-install
bakat pada diri manusia berbeda-beda. Ada yang kuat di bagian A dan lemah di bagian
B, pun sebaliknya, sehingga ketika berkolaborasi akan menghasilkan impact
yang besar. Itulah mengapa manusia sebagai makhluk sosial saling membutuhkan.
Kita perlu memahami bakat diri masing-masing apapun profesi kita, termasuk seorang ibu rumah tangga. Banyak manfaat mengetahui bakat termasuk mengurangi rasa insecure akan kemampuan diri bila dibandingkan dengan orang lain. Tes cara mengetahui bakat pun mudah dengan bedah kekuatan diri dipandu Bedah Bakat Yuk. Cek Instagram @bedahbakatyuk dan situs www.bedahbakatyuk.com untuk informasi lebih lanjut. Better late than never, right!
Mahal ga mba biaya konsultasinya? Kalo dipikir2, iya juga sih, aku belum pernah sampe segitunya mikirin bakatku apa sih. Minat tau, tapi bakat rasanya ga kepikiran 🤣. Kayaknya memang hrs pakai jasa konsultasi khusus utk tau apa bakat kita ya. Apalagi kalo belum jelas semuanya. Beda ceritanya kalo dari kecil udh kliatan bakatnya melukis, menyanyi dll
ReplyDeleteBiayanya ga sampai 200ribu, mbak. Termasuk murah dibanding tes sidik jari (500-600rb).
DeleteBakat itu ga hanya yg kelihatan seperti menggambar, menyanyi. Negosiator, visioner, dsb itu juga termasuk bakat.
Lewat tes ini aku jadi paham lebih komprehensif bakatku dimana.
Anak saya yang pertama udah pernah ikut tes minat dan bakat. Hasilnya sesuai perkiraan. Psikolognya juga bilang kalau orangtuanya dekat dan mengerti anak, sebetulnya bisa cari tau sendiri. Meskipun prosesnya lebih lama.
ReplyDeleteNah, yang bungsu nih belum pernah ikutan. Padahal saya penasaran. Hasilnya sesuai perkiraan kami atau enggak.
Wah, menarik sekali. Saya belum pernah tahu bakat saya yang sebenarnya. Jadi penasaran, apakah kegiatan ngeblog dan menulis buku ini udah sesuai dengan bakat saya atau enggak?
ReplyDeleteSelama ini baru anak-anak yang melakukan tes minat bakat lewat sidik jari mereka. Sekarang kayaknya giliran ibunya deh
Jadi mau konsultasi juga buat mengetahui bakat diri. Habisnya waktu kecil pun mikir cita-cita tuh maunya yang beda, agak wow, eh ternyata gak ada sreg ke sana saat dewasa. Kalau udah tahu bakatnya apa, memang jadi terarah mau gimana-gimananya
ReplyDeleteBakat ini berubah gak sih dr kita lahir dan dalam proses perjalanan hidup? aku dulu pernah ikutkan anak di semacam tes bakat dan minat waktu mereka kecil, tp agak abstrak sih ya waktu mau diaplikasikan ke kehidupan sehari2. nah saat mau masuk sekolah lanjutan jg anak2 ada tes minat dan bakat dan sesi konsultsi psikolognya hanya saja memang lbh fokus ke penjurusan sekolah. Klo bs secara online termasuk konsultasinya boleh lebih sering dicoba nih biar lebih mantap
ReplyDeleteDulu, waktu kecil kata almarhumah Mama, aku tuh ditanya cita-cita selalu jawab, mau jadi tukang warung, maksudnya punya warung, berjualan. Sebenarnya, sampai sekarang ada keinginan punya warung, belum kesampaian, jualan kata-kata dululah, hehehehe.
ReplyDeleteTiga anakku sudah pernah tes minat dan bakat dengan sidik jari, kebetulan sekolahnya yang adakan, udah rutin. Alhamdulillah, dua anak sudah kuliah sesuai minat dan bakatnya. Tinggal yang bungsu nih, masih ke sana ke mari pengennya.
Tepat nih, biar enggak salah pilih jurusan. Apalagi yang mau kuliah. Karena kebanyakan dari masyarakat kita, milih jurusan kalau bukan karena plihan orang tua, ya karena jurusan yang terkenal.
ReplyDeleteWah boleh juga nih daftar ke situsnya buat anak-anak, biar kira2 ada info dan gak asal ngarahin aja. Kebetulan si sulung udah mau siap2 masuk dunia perkuliahan jadi butuh banget info kayak gini
ReplyDeleteMinat saya di fotografi dan blogging jadinya butuh belajar karena bakat saya dari lahir sepertinya cepat beradaptasi dengan lingkungan baru haha
ReplyDeletePernah ikutan kelas talent mapping bersama abah Rama, memang penting ya mengetahui bakat kita itu apa sehingga bisa mengelola bakat yang paling dominan dalam diri kita itu dengan baik.
ReplyDeleteYes, better late than never, mengingat manfaat mengetahui bakat bagi ibu itu penting. Penasaran pengin tahu melalui bedah bakat nih akuuuu, sekalian juga buat kedua anak remajaku biar enggak salah pilih jurusan nanti
ReplyDeletewahhh jd pengin nih mba.
ReplyDeletemoga2 bisa bantu memetakan apa bakat dan passion anak kita semuaaaa ya
Wahh kok tertariiik yaaa... Soalnya sampai umur segini belom yakin 100% sama bakat dan minat yang dimiliki. Kayaknya semua aja dilakoni. Padahal kalo kaya gitu kan malah nggak bagus karena nggak bisa fokus dan totalitas katanya sih.
ReplyDeleteingin nyoba kalo harga untuk dewasa dan anak-anak sama nggak? penasaran deh. udah setua ini masih belum sadar bakat sesungguhnya apa
ReplyDeleteMaakk.. Kok menarik banget sih ini, jadi pengen nyobain juga. Cari tau diri sendiri secara mandiri tuh capek dan lama ya, makanya butuh banget begini nih. Keren sih, sekarang tes minat bakat bukan buat anak-anak aja tapi bisa untuk dewasa 👍🏻
ReplyDeleteAku pernah ikutan tes Talents Mapping-nya Abah Rama.
ReplyDeleteDan dulu kerasa banget kepakenya. Tapi makin ke sini, makin tidak terbimbing. Huhuu.. Jadi meskipun tau bakat dan minat ini menurutku kudu ada yang menjelaskan after assesment sih yaa.
Bener banget, kadang sebagian orang masih belum tahu bedanya bakat sama minat, jadinya malah salah persepsi tentang bakatnya sendiri
ReplyDeleteBakat dan minat beda tp kadang susah bedain ya apalagi kalau ngeliat anak, butuh waktu lumayan buat tahu ini bakat atau minat mereka. Ehm jd bertanya tanya bakat sy apa ya .. Otwmeluncur ke ig nya
ReplyDelete