Saat masih single saya suka traveling. Setelah menikah dan memiliki anak alhamdulillah ada teman traveling. Asyik, lho, traveling bersama anak. Selalu penuh kejutan! Apalagi kami biasa pergi bertiga (saya dan dua anak) naik kendaraan umum. Supaya traveling berjalan lancar, persiapkan barang-barang yang perlu dibawa saat traveling dengan anak naik kendaraan umum berikut ini.
Asyik Traveling Bersama Anak
Punya anak jadi enggak bisa kemana-mana? Iya, di satu waktu saya pernah mengalaminya terutama ketika baru melahirkan sampai bulan-bulan awal. Riskan bawa bayi keluar rumah apalagi anak kedua saya lahir dekat dengan pandemi.
Namun, setelah anak semakin besar dan Insya Allah imun tubuhnya semakin kuat (plus Covid udah bye-bye) saya berani mengajak anak-anak traveling.
Tujuan jalan-jalan bersama anak sebagian besar sekitar kota Jakarta. Masih di dalam kota karena banyak tempat-tempat menarik yang belum kami jelajahi.
Kami biasa pergi bertiga. Ayah tidak ikut karena hari kerja. Rempong? Ya... ada tantangannya, lah, dibanding hanya pergi sendiri. *tapi kepikiran anak-anak di rumah gimana 🤣
Anak-anak memilih minta naik kendaraan umum seperti angkot atau bus Transjakarta. Terkadang kami sambung naik taksi jika tempat tujuan sulit dijangkau transportasi umum. Itulah mengapa saya jadi tahu rute bus atau angkot ke suatu tempat sehingga bisa menuliskannya di blog.
Asyiknya traveling bersama anak bisa sambil belajar. Kami ngobrol tentang hal-hal menarik yang kami jumpai di perjalanan. Kami membaca rute, belajar cara naik kendaraan umum yang berbeda satu dengan yang lain, juga bebas macet saat naik bus Transjakarta. *like a boss
Plus-nya lagi kami kemungkinan besar mendapat tempat duduk (kursi prioritas) karena pergi membawa anak. Hehe.... Anak-anak bisa tidur jika perjalanan berlangsung lama.
Baca juga: Cara Naik Angkot Gratis di Jakarta
Traveling Bersama Anak Penuh Kejutan
Traveling dengan anak juga ada tantangannya. Biasanya berhubungan dengan mood anak yang seperti roller coaster. Sangat cepat berubah dari good ke bad, pun sebaliknya.
Pernah anak merengek minta sesuatu, bawa dua anak eh request-nya bertentangan, anak lelah, kepanasan, mengantuk, lapar tapi belum ketemu tempat makan, atau malah berebut makanan.
Saya berusaha memilih waktu traveling saat jam lengang supaya kendaraan umum relatif kosong. Namun pernah kami pulang naik bus yang kondisinya penuh. Hanya ada satu kursi prioritas yang tersedia sementara kami bertiga. Akhirnya saya memangku adik Uno yang tertidur sementara SID berjongkok di dekat kaki saya. Ia menahan kantuk.
Anaknya kapok? Alhamdulillah tidak. Sampai sekarang masih minta naik bus. Ia takjub saat tahu tiket bus keliling Jakarta hanya 3.500 rupiah dengan fasilitas senyaman itu.
Baca juga: Naik Bus Transjakarta Bawa Balita
Barang yang Perlu Dibawa Saat Naik Kendaraan Umum dengan Anak
Menghadapi kondisi yang penuh kejutan ini tips paling pertama adalah memperhatikan kondisi orang tua (alias diri saya sendiri). Saya berusaha tenang, cukup makan supaya ada energi menghadapi tantangan.
Kalau kondisi kurang fit atau sedang PMS sebaiknya ditunda pergi. Bisa juga memilih opsi yang lebih nyaman karena kebahagiaan ibu sangat penting, berefek ke anaknya.
Bepergian naik kendaraan umum tentu berbeda dari naik kendaraan pribadi. Kita tidak bisa turun atau berhenti seenaknya. Kita juga perlu menjaga ketenangan di dalam kendaraan supaya tidak mengganggu penumpang lain.
Anak-anak perlu diberikan penjelasan tata cara, tata krama, serta gambaran naik kendaraan umum itu seperti apa. Bisa dimulai dengan rute yang dekat untuk learning by doing, dari sisi orang tua maupun anak.
Di samping itu, ada barang yang perlu dibawa saat traveling dengan anak naik kendaraan umum supaya perjalanan lebih smooth, yaitu:
- Baju ganti anak
- Kantong plastik
- Bekal makanan dan minuman
- Buku bacaan
- Mainan
- Kipas tangan
- Payung/ jas hujan
- Tisu/saputangan
- Obat-obatan pribadi
- Kartu nama orang tua
Amit-amit semoga tidak terjadi. Namanya juga berjaga-jaga bila anak terpisah dari orang tua, kartu nama atau kertas berisi kontak no. HP, e-mail, atau media sosial orang tua dapat menjadi bantuan.
Kartu nama ini dapat diletakkan pada tas atau kantong baju anak.
Anak penting diajarkan cara bila terpisah harus meminta bantuan ke siapa saja yang dapat dipercaya juga hafal nomor telepon/HP orang tua.
SID belum hafal maka saya minta ia mengingat akun media sosial dan blog saya karena di sana terdapat kontak yang dapat dihubungi.
Ya Allah... Banyak ya bawaan saat traveling dengan anak. Pantas saja tas saya penuh, haha... Sekarang ini sudah bisa bagi tugas dengan SID. Sebagian barang ia bawa supaya latihan fisik juga. *ada aja alasan 😅
Yang membuat saya heran kalau anak-anak pergi dengan ayahnya itu santai banget, enggak bawa ini-itu. *Buibu can relate?
Oh ya, jangan lupa bawa uang. Yaiyalah, LOL. Meski sekarang era cashless (termasuk bayar ongkos naik kendaraan umum di Jakarta) kadang butuh uang tunai untuk beli ini-itu. Misal anak minta beli minuman di Starling (Starbak Keliling yang naik sepeda jual minuman sachet).
Well, itulah daftar apa saja barang yang perlu dibawa saat traveling dengan anak naik kendaraan umum. Banyak yang perlu dipersiapkan namun bagi saya bepergian dengan anak tidak menjadi beban. Tetap fun dan ada teman main bareng. Semoga mereka juga bahagia😄. Kalau mau menambahkan daftar barangnya monggo tulis di komentar, ya!
Saya baca angguk2 dr awal. Trus dibagian knp ya klo ayah itu traveling macam kek gak bawa apa2. Aduh, related sekali..haha. Disini dulu blm ada angkutan umum kek bus gitu mba. Dan pernah suatu waktu sy suntuk banget dah lama gak pulkam ke tempat ortu. Suami sibuk Mulu. Endingnya sy bawa anak berdua naik kendaraan. Duh, terkesan bahaya tp moment itu memorable banget buat Pica. Sampe nanya kapan jalan naik kendaraan lg. Haha. Soalnya jalan ke kampung sy itu Mayan bagus pemandangannya. Kalo naik mobil anak pasti tertidur. Kalo naik kendaraan kudu melek. Skrg baca ini trus inget kalo bus udah tersedia sampai ke rumah ortu jd kepikiran pengen ngajak anak pulkam naik bus..ckck. izin nyontek barang bawaannya ya mba helena..xixi
ReplyDeleteHahaha kalau kata suami karena dia enggak mikir sampai sejauh ini.
DeleteWaah selamat mudik naik bus yaa Mbak Win dan Pica. Pengalaman baru biasanya malah enggak tidur karena menikmati pemandangan.
Saya baca angguk2 dr awal. Trus dibagian knp ya klo ayah itu traveling macam kek gak bawa apa2. Aduh, related sekali..haha. Disini dulu blm ada angkutan umum kek bus gitu mba. Dan pernah suatu waktu sy suntuk banget dah lama gak pulkam ke tempat ortu. Suami sibuk Mulu. Endingnya sy bawa anak berdua naik kendaraan. Duh, terkesan bahaya tp moment itu memorable banget buat Pica. Sampe nanya kapan jalan naik kendaraan lg. Haha. Soalnya jalan ke kampung sy itu Mayan bagus pemandangannya. Kalo naik mobil anak pasti tertidur. Kalo naik kendaraan kudu melek. Skrg baca ini trus inget kalo bus udah tersedia sampai ke rumah ortu jd kepikiran pengen ngajak anak pulkam naik bus..ckck. izin nyontek barang bawaannya ya mba helena..xixi
ReplyDeletelike it...traveling with anak2
ReplyDeleteDari semua yang disebutkan di atas, yang belum saya bawa adalah buku bacaan karena anak belum umur 1 tahun. Kalo packing dan bawa barang bawaan buat pergi sama anak tuh harus spare waktu yang panjang biar gak ada yang ketinggalan dan aman di perjalanan.
ReplyDeleteooh kalau buku bacaan buat bayi bisa pakai buku bantal yang empuk itu.
Deleteiya benar harus prepare banget deh kalau traveling dengan anak.
Wishlist saya banget nih ajak anak-anak traveling bertiga, naik kendaraan umum, asyik banget pastinya ya. Kami belom pernah soalnya, paling banter naik bus dalam kota, itupun butuh siapin HP lengkap dengan gamesnya, karena si Adik nggak bisa diam hahaha
ReplyDeletehihi beda banget dengan barang kita kalau pergi solo ya mbak.
ReplyDeletemainan paling utama sih biar anak tidak bosen selama dijalan
dan benar uang juga :D
Sepeertinya ini nanti gambaran saya jika sudah punya anak x yaa hehe. Karena suka banget travelling, artikelnya bermanfaat, jadi tau barang2 yang penting di bawa pergi travelling dengan anak
ReplyDeleteYuhuuu bundaaa
ReplyDeleteaku usul, sedia satu buah hijab segiempat lebaaar buat pengganti baju - seandainya in case ketumpahan atau .. si anak muntah!
Jadi kejadian kemaren di depanku, si ibu memang bawa plastik dan baju ganti anak - tapi hijabnya yang belepotan muntah malah ga diganti - dan itu sama sekali tidak nyaman buat si ibu - anak dan pemirsah....
Waktu anak-anak saya masih kecil, gak saya kenalin ke transportasi umum. Karena dulu kan kondisi transportasi umum butut banget hehehe. Pernah sekali naik angkot. Sebelnya dapet yang ugal-ugalan gitu. Jadi udahlah kapok.
ReplyDeleteUntungnya anak-anak saya sekarang seneng naik transportasi umum. Meskipun masa kecilnya gak pernah saya kenalin.
Saya setuju sih kalau jalan sama anak memang harus lebih matang persiapannya. Bawaannya pun biasanya lebih banyak
Bener banget, Mba. Traveling bareng anak itu tantangannya adaaaa aja tapi bikin ketagihan :-D Kita udah bikin rencana, eh si anak nggak mau, biasanya akan diskusi dia maunya gimana kita gimana. Kalau mentok yaudah ikuti anak dulu sambil dalam hati 'hiks, ibu pengen ke sana lho Nak' wkwkwk :-D
ReplyDeleteKayak ponakan daku yang udah agak gedean bisa berbagi buat bawain barang hehe.
ReplyDeleteBtw itu di foto, babang SID ya yang lagi baca peta? Atau lagi baca koran soal prakiraan cuaca, eh 😁
Bepergian bersama keluarga, khususnya dengan anak-anak, memang harus dipersiapkan betul kebutuhan mereka. Pakaian, mainan, snack kesukaan, dan lainnya. Apalagi seperti kata mbak Helena, banyak kejutan yang bisa diberikan ana2.
ReplyDeleteDuh, jadi kangeeeen jalan bareng anak-anak.. Sekarang anak-anak udah agak besar jadinya kerempongan rada berkurang. Tapi tetep sih untuk bawaan udah pasti banyak ahaha.. :D Bener mba, kalo jalan sama ayahnya mah santuy ya, bawaan juga dikit.. :D
ReplyDeleteLengkap banget rekomendasinya, Mbak. Setuju, memang bepergian ma anak kudu sedia payung sebelum hujan. Kalau anak kami ya minimal bawa buku bacaan atau buku tulis buat gambar dan camilan tentu saja biar di jalan ga rewel. Nah, plastik itu juga penting karena sering dibutuhkan tapi terlupa dibawa.
ReplyDeleteAuto keingat momen-momen mudik Semarang Lombok, sambil nggembol balita. Duluuuu.
ReplyDeleteTips-tips dari mbak Helena di atas, memang wajib bener dicontek.
Anak-anak tenang selama trip, kenangan indah mereka tentang trip bersama pun, bisa jadi bahan cerita bersama saat mereka besar nanti.
Atau bahkan ketika akhirnya mereka mulai trip sendiri sendiri.