Alhamdulillah terlewati semester pertama homeschooling SD (sekolah dasar). Bisa dibilang enam bulan awal ini menjadi proses adaptasi. Saya belajar banyak hal dalam mendampingi proses belajar anak. Tulisan ini sebagai catatan refleksi belajar kami.
|
awal menjalankan homeschooling SD |
Homeschooling Belajar Semua Pelajaran?
Jujur, di awal menyusun materi dan jadwal belajar homeschooling SD saya masih kebingungan. Anak belajar apa, ya? Apakah belajar semua pelajaran seperti sekolah formal? Mau pakai kurikulum apa? Bagaimana cara belajar anak homeschooling?
Berhubung ini pertama kalinya memiliki anak jenjang usia sekolah, saya baru belajar tentang kurikulum nasional. Di Indonesia pada tahun ajaran 2022-2023 diterapkan dua macam kurikulum nasional, yaitu kurikulum 2013 (K-13) dan kurikulum merdeka (kurmer).
Kurikulum merdeka masih sebagian diterapkan di sekolah-sekolah tertentu atau jenjang kelas tertentu (kalau di tingkat SD pada kelas 1 dan 4 saja). Pihak sekolah bisa memilih mau menerapkan kurikulum yang mana, sepertinya karena kurmer masih kurikulum baru.
Kebetulan kami mendapat warisan buku sekolah dari teman SID yang menggunakan kurikulum 2013. Sekilas membaca buku K-13 pembelajaran diberikan dalam bentuk tematik. Misal tema 1 tentang keluarga. Dalam satu buku berisi pelajaran bahasa Indonesia, Pkn, matematika, olahraga, dan kesenian yang terkait dengan tema tersebut.
Sementara itu, kurikulum merdeka bukan lagi tematik. Membaca buku-buku kurikulum merdeka di https://buku.kemdikbud.go.id/ setiap buku dibedakan per mata pelajaran. Contohnya untuk kelas 1 SD terdapat buku Bahasa Indonesia, Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Bahasa Inggris, dan Matematika. Selain itu kurikulum merdeka menerapkan project based learning (PBL) untuk materi penguatan profil pelajar pancasila.
|
Anak homeschooling belajar apa ya? |
Di semester pertama kelas 1 SD ini saya mencoba pakai K-13 dikombinasikan dengan kurikulum merdeka. LOL, campur aduk yak. Buku-buku panduan saya unduh secara gratis dari situs Kemdikbud RI di atas.
Awalnya semua materi saya sodorkan ke anak untuk dikerjakan tetapi dia kurang bersemangat. Jadinya saya malah pusing kok anak enggak mau belajar. Sepertinya karena sebagian materi terlalu mudah, misal bahasa Indonesia kelas 1 teks masih pendek karena melatih belajar membaca sementara SID alhamdulillah sudah lancar membaca.
Kemudian, saya pilah kembali materi-materi pada kurikulum nasional. Bila sekiranya anak sudah menguasai, bisa lanjut ke materi berikutnya bahkan materi kelas berikutnya.
Selain belajar di dalam rumah, kami juga mengagendakan jalan-jalan sebagai proses pembelajaran. Alhamdulillah kasus covid sudah melandai sehingga mudah untuk naik transportasi umum maupun ke taman, perpustakaan, juga museum seperti wisata literasi di Jakarta.
Sebenarnya target di usia SID yang 7 tahun ini enggak muluk-muluk. Fokusnya ke menjalankan ibadah sholat 5 waktu, diutamakan berjamaah di masjid.
Baca juga: Masuk ke dalam Monas
Mengikuti Kegiatan di PKBM Homeschooling
|
SID mengikuti student club di PKBM homeschooling
|
Selain belajar dengan kami, SID juga belajar di PKBM Homeschooling. Sistem PKBM yang ia ikuti termasuk fleksibel. Kami bisa mengatur proses belajar akademik secara mandiri. Orang tua perlu mengirimkan aktivitas belajar melalui surel ke pihak PKBM.
FYI, PKBM adalah Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat yang dapat diikuti untuk orang yang mau memperoleh ijazah dari ujian kesetaraan. Jadi, anak homeschooling bisa mendapat ijazah dari Kemdikbud RI. Selengkapnya bisa baca di
Memulai Homeschooling Anak SD.
Di samping akademik, PKBM homeschooling ini memiliki program student club (SC) yang sangat beragam. Siswa dapat mengikuti SC yang ia mau. Kalau di sekolah mungkin seperti ekstrakurikuler.
Di semester pertama ini, SID mencoba berbagai student club diantaranya SC books club, cooking class, melukis, menggambar, logika & filsafat, dan numerasi. Banyak, ya, tapi sebenarnya sehari hanya 1-2 kelas. Ada juga hari di mana tidak ada kelas sama sekali.
Target dari mengikuti Student Club ini dari kami supaya anak kaya wawasan, mencoba berbagai hal. Semua SC itu hasil pilihan SID jadi ketika ia mager mengikuti kelas, cukup saya ingatkan bahwa itu pilihannya sendiri. 😁 Kalau memang kurang cocok dengan SC tersebut, at least sudah mencoba. Selanjutnya tidak perlu ikut lagi.
Oh ya, karena kelas SC berlangsung secara online via Zoom, saya turut mendampingi SID. Saya pun ikut belajar, sibuk menghitung di kelas numerasi, belajar melukis dengan cat air (jangan ditanya hasilnya gimana, hehe), dan membaca buku yang dibahas dalam books club.
Saatnya Menyusun Portofolio Anak
Setiap kali mendampingi anak belajar, muncul pertanyaan sudah benar apa belum proses homeschooling kami? Anak sudah belajar apa saja?
Jika di sekolah formal pada akhir semester orang tua menerima rapor, di homeschooling berbeda karena day to day aktivitas anak lebih banyak bersama orang tua. Jadi ... gimana mengukurnya? *mulai insecure.
Selain laporan aktivitas belajar yang kami kirim ke PKBM, orang tua juga dapat mengumpulkan portofolio anak di akhir semester.
Awalnya saya enggak membuat karena selama ini sudah rutin mengirim aktivitas belajar. Namun, setelah diskusi dengan para orang tua homeschooler yang se-PKBM saya pun membuat portofolio anak. Ini juga dipicu setelah melihat contoh portofolio siswa lain. Oh, begini, tho gambaran isi portofolio.
Portofolio berisi kegiatan atau karya anak selama periode tertentu. Saya pikir isi portofolio harus tentang menang lomba atau anak membuat karya apa yang besar. Namun, portofolio bisa berisi apa saja, tak harus menunggu menang lomba. *apalagi SID belum pernah mengikuti lomba, hehe.
Maka, isi portofolio SID menggambarkan kegiatan yang ia pelajari selama satu semester lalu. Isi portofolio anak antara lain dari aspek agama dan pendidikan karakter, keterampilan personal, keterampilan sosial, dan peminatan (keterampilan profesional). Selain deskripsi kegiatan dan pencapaian, portofolio juga dilengkapi dengan foto-foto pendukung.
4 jam lamanya saya berkutat menyusun portofolio anak. Setelah selesai masya Allah timbul rasa puas melihat perjalanan kami selama satu semester ini. Kalau dikumpulkan begini ternyata banyak ya hal yang sudah kami lakukan. Alhamdulillah.
Sebelum libur semester, SID menerima rapor dari PKBM. Rapor dan portofolio menjadi hadiah akhir tahun yang indah, menyuntikkan semangat untuk semester baru.
|
salah satu isi portofolio adalah foto-foto hasil masakan SID |
Itulah pengalaman menjalani
semester pertama homeschooling SD si anak kelas 1. Saya jadi merasakan apa yang para orang tua alami selama pandemi harus menjalankan school from home. Hihi ... namanya juga masih kelas 1, kadang mau belajar, kadang minta bermain. Belajar sambil bermain, ya, Nak. Bismillah semoga selanjutnya lebih lancar dan
enjoy our homeschooling journey.
Masya Allah, seru sekali cerita homeschoolingnya. Bisa jadi gambaran, ya, anak-anak yg HS ngapain aja kalau nggak di sekolah 😁
ReplyDeleteheheh, anak baru nih mbak. Semoga bermanfaat :)
DeleteMaasyaa Allaah seru banget. Kalau PKBM HS itu di tiap daerah ada atau gimana mba?
ReplyDeletejumpalitan, mbak ... heheh tapi overall kami happy jadi lanjut terus. ALhamdulillah.
DeletePKBM tiap provinsi ada, bisa online juga. Silakan cek tulisan tentang memulai homeschooling SD, apa yang perlu dipersiapkan.di situ ada daftar PKBM se-Indonesia. Ribuan lho!
Kurikulum yang dipakai bisa gabungan gitu ya. Kebayang bukan hanya anak yang harus belajar, orang tua juga kalau milih home schooling gini. Untuk sekarang, aku belum sanggup kayanya
ReplyDeleteWah akhirnya SID HS juga yaa. Ikut di PKBM mana mbak? Semangat terus ya SID, semangat juga untuk bundanya. Aku pribadi menjalani HS mesti banyak stok sabar dan emang harus bisa fleksibel, apalagi kalau si anak lagi nggak mood belajar.
ReplyDeleteBarakallah Mba Helena dan Kak SID atas pencapaian di semester pertama ini. Semoga dimudahkan langkah-langkah di depan dan selalu semangat. Pertanyaan-pertanyaan Mba di awal itu juga saya banget, sedang mengalami itu :-D Baca tulisan Mba ini akhirnya membantu menjawab keresahan saya juga. Terimakasih sharing-nya Mba.. ^^
ReplyDeleteWahhh.. seru sekali pengalaman home schooling di semester pertamanya. Kebayang bagaimana pusingnya awal-awal nyusun jadwal pembelajaran ya.. semoga ke depannya makin mudah dan anak2nya juga makin bersemangat untuk belajar dan berprestasi sesuai dengan kemampuannya masing-masing ya..
ReplyDeleteWah izin save ya Mbak. Kebetulan anak saya menuju SD tahun ini dan HS juga. Makasih infonya
ReplyDeleteTerima kasih sudah berbagi pengalamannya mba. Kami baru mulai HS kelas 1 SD..bismillah, deg2an hehe..
ReplyDelete