Pernahkah saat kita sibuk di dapur lalu anak ingin ikut membantu? Mau potong-potong juga, menuang adonan, pokoknya ingin ikut apa yang kita lakukan. Sebenarnya anak mengidolakan orang dewasa di sekitarnya dan ingin bisa melakukan apa yang kita kerjakan.
Dengan mengajak anak memasak bersama, memberinya kesempatan menggunakan peralatan dapur, kemudian berhasil dapat meningkatan rasa percaya diri anak.
Jangan lupa puji anak atas keberhasilannya, ya. Sekecil apapun peran anak patut kita apreasiasi supaya ia semakin percaya diri.
Eh, gimana kalau gagal? Misal saat menuang air kemudian tumpah. It's okay, atur respon kita supaya tidak reaktif. Ajak anak mengelap tumpahan air.
Pernah saya masak bersama anak-anak (plus temannya) lalu salah satu anak tanpa sengaja memecahkan telur di lantai. Tangannya gemetaran, ia merasa bersalah. Saya sampaikan tidak apa-apa, kan sedang belajar masak. Lalu ia pun membersihkan telur tersebut. Alhamdulillah ia tidak kapok ikut memasak lagi.
Selain itu, usahakan cari aktivitas atau resep yang mudah dilakukan anak. Misal untuk anak 2-3 tahun bagian membantu memetik daun kangkung dan bayam. Usia 4-5 tahun anak belajar mengupas kulit bawang atau kulit telur.
3. Belajar sambil bermain
Lewat aktivitas memasak bareng anak kita bisa belajar sambil bermain. Contohnya belajar mengenal nama bahan masakan, tebak-tebakan nama bumbu, belajar matematika dengan menimbang, mengukur, besar-kecil, banyak-sedikit, belajar membaca resep, melatih motorik halus lewat mengupas telur dan banyak lagi.
Kadang ide belajar itu datang dari anak-anak sendiri. Seperti SID dan temannya ketika saya minta memotong buncis mereka malah mengukur panjang buncis menggunakan meteran. Mereka juga mencari mana buncis paling panjang dan paling pendek. Masak makin lama? Iya banget, haha ... tapi menyenangkan bisa sambil belajar.
4. Melatih kemandirian
Melibatkan anak dengan kegiatan di dapur dapat melatih kemandiriannya. Belajar memasak bisa diawali dari membuat susu sendiri untuk anak 2 tahun ke atas. Selama ini anak minta dibuatkan susu oleh orang tua, pokoknya tahu jadi tinggal minum. Dengan mengajarkan anak menuang susu bubuk, mencampur dengan air, anak jadi terlatih menyediakan minumannya sendiri.
Latihan memasak sejak dini dimulai dari hal-hal sederhana seperti menuang, mengaduk, dan seterusnya lama-kelamaan dapat meningkat hingga menyajikan makanan tanpa bantuan orang tua. Kita cukup supervisi saja memastikan keadaan aman.
Ada kejadian menarik saat SID ngambek. Ia menunjukkan protesnya dengan memasak mie instan sendiri. Bagian yang menantang yaitu menuang mie yang sudah masak ke piring. Pancinya kan masih panas dan ada air panasnya juga tetapi saya diam saja. Saya tidak akan menolong selama ia tidak minta tolong. Ia ngomel, bingung caranya selama beberapa saat kemudian SID pun mencoba dan berhasil. Alhamdulillah ....
|
SID and the gank membuat donat bersama |
5. Belajar dengan pancaindra
Proses menyiapkan bahan masakan hingga memasak melibatkan panca indera. Anak menyentuh tekstur bahan maupun alat masak, mencium aroma bumbu, melihat warna sayur, mengecap gula dan garam, juga mendengar suara alat masak.
6. Belajar pola hidup sehat
Dengan menyediakan makanan dan minuman buatan sendiri, anak tahu bahan-bahan apa yang dibutuhkan. Kita bisa belajar masak bareng anak sambil mengenalkan manfaat bahan masakan tersebut bagi kesehatan juga porsi makan yang sesuai anjuran Kemenkes RI dalam "Isi Piringku".
7. Menghargai proses membuat makanan
Sebal, deh, saat anak tidak mau makan, pilih-pilih menu, atau tidak menghabiskan makanannya. Mungkin menu yang ada kurang cocok untuknya maka kita bisa mengajak anak menentukan menu makanan dan memasak bersama.
Dengan melibatkan anak dalam memasak, ia tahu masak butuh proses panjang hingga tersaji di piring. Proses memasak mulai dari belanja, menyiapkan bahan, mengolahnya, hingga mencuci piring. Semoga dengan cara ini anak lebih menghargai proses membuat makanan.
8. Bersyukur
Mengolah makanan bersama anak dapat menumbuhkan rasa syukur atas rezeki dari Allah. Misalnya mengucap Alhamdulillah karena hari ini bisa makan dan mudah mendapatkan bahan makanan.
9. Bonding time
Memasak bareng anak dapat menjadi momen bonding time. Kita bisa santai ngobrol banyak hal, bermain bersama, menikmati proses memasak terlepas hasilnya seperti apa.
Menu Mudah untuk Belajar Masak Bareng Anak
|
bola-bola cokelat dari sereal |
Masya Allah, banyak ya manfaat memasak bersama anak. Nah, sekarang dimulai dari belajar menu apa untuk masak bareng anak?
Berikut menu mudah belajar masak bersama anak:
- Roti isi selai
- Roti panggang
- Telur dadar
- Telur mata sapi
- Pancakes
- Mac & cheese
- Jasuke
- Churros
- Bola-bola cokelat
- Salad buah
- Susu
- Teh
- Jus buah
- Oreo milkshake
- Froyo alias frozen yoghurt
Hmm ... apalagi ya? Bantu tambahkan daftarnya di kolom komentar, ya. 😊
Manfaat belajar memasak bersama anak beragam, dari melatih keterampilan hidup, belajar sambil bermain, hingga menjadi bonding time orang tua dan anak. Hasil masakan nomor dua, yang penting menikmati prosesnya bersama dan bersenang-senang. So, liburan kali ini mau masak apa dengan si kecil?
keren banget SID skil memasaknya udah tampak dan semoga makin berkembang sehingga nantinya bisa jadi profesi proffesional hehe. Setuju banget kalau memasak bareng anak gini bisa bonding time dan meningkatkan kepercayaan diri anak
ReplyDeleteSID keren, kecil-kecil udah masak macam-macam. Jadi inget keponakan ya. Dia juga suka masak-masak. Kadang eksperimen aneh-aneh dari lihat konten YouTube atau Tiktok
ReplyDeleteMemasak berasa anak memang banyak manfaatnya dan seru. Meskipun awalnya berantakan banget. Jadi harus kerja tambahan buat beberes. Tapi, kalau rutin dilakukan, manfaatnya akan berasa
ReplyDeleteSetuju untuk semua poin di atas..
ReplyDeleteYang paling terasa dari membiasakan anak memasak adalah selain menghargai sebuah proses dalam mendapatkan makanan tersebut, juga menjadi ajang paling banyak mengobrol, mendengar dan lebih bonding terhadap momen-momen memasak bersama anak.
Dari semua menu yang ditulis kak Helena, aku kayanya belum pernah coba masak mac and cheese sama anak-anak deh. Kalau menu lainnya sih mereka udah sering buat. Malah kalau bundanya sibuk, mereka gantian bantuin masak sayur sederhana seperti sayur bayam bening atau sayur oyong dan lauk sederhana.
ReplyDeleteLewat masak bersama bisa bantu meumbuhkan kepercayaan diri pada anak juga ya. Jadi mau praktekin sama ponakan hehe
ReplyDeleteProses memasak yang dilakukan bersama anak bisa bikin dia hepi juga. Dan ketrampilan menggunakan pisau pun jadi bagian penting ketika kelak ingin ngajak anak masak bareng. Anakku yang bungsu saat SMP jadi bisa masak sendiri ketika aku harus keluar kota, meski yang praktis aja seperti bikin nasi goreng, atau omlet
ReplyDeleteMemasak bersama anak itu memang menyenangkan ya mbak, walaupun kadang riweh dan jadi super berantakan
ReplyDeleteAku juga sebenernya lebih milih nyuci piring timbang masak mbaaa ahahaa.. Tapi iya lho setujuuuu banget anak masak itu manfaatnya banyak ya.. Ini anakku yg pertama udah mulai suka masak telur sama nasi goreng :D Keliatan lebih pede juga mba.. Gakpapa masak yg simple2 buat life skill :D
ReplyDeleteAku juga yang termasuk ngajarin anak2 masak, jd perempuan dan laki-laki semua sama, krn belajarnya barengan. Seru sih dan enaknya makin gede udh isa bikin sendiri, ga ribet kalau lapar.
ReplyDeletewah jadi makin pintar berkreasi ya, keren :D semangat selalu ya Bun
ReplyDeleteNggak cuma buat anak, masak bareng sesama orang dewasa aja juga banyak manfaatnya. Soal yang pas anak ingin membantu saat melihat kita memasak, dengan mengajaknya terlibat berarti juga menumbuhkan penerimaan diri anak. Kalau kita menolak dan melarang, anak bisa trauma sampai dewasa.
ReplyDelete