YouTube Sarana Literasi Digital Masa Kini Asalkan …
Belakangan ini si sulung (7 tahun) sedang menggandrungi game online. Ia juga suka nonton YouTube mencari teknik atau strategi game yang sedang ia mainkan supaya bisa naik level. Jujur saya khawatir melihatnya nonton YouTuber gamer yang sedang main game karena kadang keluar kata-kata yang kurang sopan. Aduduh … banyak istighfar.
Sebenarnya game yang anak saya mainkan termasuk aman. Saya, walau tidak suka, mencoba sok asik mengikutinya main game, memahami permainan seperti apa, istilah-istilah yang dipakai supaya “nyambung” ngobrol dengan anak.
Selain omongan gamer yang kadang negatif tadi, saya juga seringkali kesal ketika waktu menonton YouTube untuk anak sudah habis tetapi ia sengaja mengulur-ulur dan menawar supaya waktunya ditambah. FYI, setiap kali nonton harus diberi timer supaya ingat waktu.
Saya bukan menutup akses sepenuhnya pada kemajuan teknologi. Langkah saya sebagai orang tua bagaimana mengajarkan pada anak untuk menggunakan teknologi dengan bijak sesuai usianya. Apalagi di zaman sekarang penting memiliki literasi digital masa kini.
Menurut Kemdikbud, literasi digital adalah kecakapan menggunakan media digital dengan beretika dan bertanggung jawab untuk memperoleh informasi dan berkomunikasi. Literasi digital masa kini penting untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, kreatif, inovatif, pemecahan masalah, komunikasi, dan kolaborasi.
Cari ide prakarya dari YouTube |
Bagaimana mengajarkan literasi digital pada anak? Berikut cara yang dapat dilakukan:
Mendampingi anak
Berhubung anak saya masih SD kelas 1, saya dampingi ia menggunakan internet termasuk menonton YouTube. Dengan nonton bareng anak, kita jadi tahu hal apa yang ia sukai, channel mana yang edukatif, serta bagian mana yang perlu dihindari.
Kalaupun saya tidak bisa nonton bareng, anak mengakses internet di smartphone atau laptop yang berada seruangan dengan saya atau orang dewasa lainnya supaya ada pemantauan.
Kritis menyikapi tontonan
Kami pernah menonton eksperimen sains yang ternyata itu fake science. Dari situ kami belajar informasi di dunia maya tidak selalu benar. Kita perlu kritis menyikapi info tersebut dengan mencari tahu data pendukung, info pembanding, dan sebagainya.
Mengajarkan etika digital seperti berkomunikasi yang sopan dan santun saat berkomentar di YouTube.
Membuat kesepakatan waktu bermain gawai dan menggunakan timer sebagai pengingat.
Menanamkan nilai agama, moral, dan value keluarga sejak dini.
Menurut saya ini yang paling penting karena kita tidak selalu berada di samping anak, memantaunya 24 jam. Dunia maya begitu luas, beragam konten, dan sangat mudah diakses apalagi dengan fast internet provider. Oleh karena itu, anak perlu dibekali nilai agama, moral, dan menanamkan value yang berlaku dalam keluarga sejak dini. Harapannya anak dapat menyaring mana informasi maupun tontonan yang baik dan sesuai dengan nilai tersebut.
Saya berusaha menyediakan fast internet provider supaya anak dapat belajar literasi digital masa kini dengan lebih baik. Mengakses internet dari rumah semakin mudah dengan IndiHome dari Telkom Group. Beda dengan zaman saya sekolah dulu harus menyisihkan uang saku untuk ke warnet. Di sana pun harus ingat waktu karena biayanya 6.000 rupiah per jam. Kalau selesai nge-net satu jam lewat sedikit ya jadi kena 12.000. *nasib ….
Baca juga: Tumbuh Kembang Anak Usia Sekolah (6-12 tahun)
Rekomendasi Channel YouTube untuk Anak Mengasah Kreativitas dan Motorik Halus
Belajar melalui ruang digital itu lebih murah, cepat, dan mudah lho. Kalau dulu mencari informasi melalui koran atau membaca buku di perpustakaan, kini semakin mudah dengan teknologi internet yang diakses menggunakan fast internet provider.
YouTube pun demikian dapat menjadi media belajar anak. Biasanya saya mencari ide bermain melalui YouTube, kurasi dulu dong, setelah itu barulah mengajak anak menonton videonya. Dengan ini anak tak hanya konsumtif sebagai penonton saja tetapi anak dapat mempraktikkan kreasi pada video tersebut supaya produktif.
Nah, kali ini ada rekomendasi channel YouTube untuk anak yang dapat mengasah kreativitas dan motorik halusnya. Sebenarnya ini ada maksud terselubung karena anak saya mudah pegal saat menulis. Melatih motorik halus anak supaya otot-otot tangannya semakin kuat dan terampil untuk menulis.
Art for Kids Hub
Box Yourself
Manfaatkan kardus bekas menjadi mainan baru |
MA Kids Fun House
Ini Caraku
MasakTV
Anak belajar masak dari YouTube |
YouTube dapat menjadi sarana belajar anak mengenai literasi digital masa kini. Dengan penggunaan bijak dipandu orang tua, anak-anak mengakses YouTube tak sekadar sebagai penonton pasif. Mereka dapat mempraktikkan video tersebut, seperti membuat mainan dari kardus, menggambar, membuat origami, atau memasak. Anak semakin kreatif dan motorik halusnya terasah. Punya rekomendasi channel YouTube ramah anak lainnya?
5 channel itu belum pernah kujamah, wa makasih banget rekomendasinya, kayaknya anakku ada yg suka masak, biar lah dia belajar masak dari yutub
ReplyDeleteBanyak channel masak di YouTube, tinggal pilih sesuai resep yang mau dicoba :)
DeleteBagus kak kontennya. Menginspirasi banget
ReplyDeleteterima kasih ya
DeleteWah..abang SID udh 7 tahun aja
ReplyDeleteNah utk usia anak memang perlu pendampingan utk memilih tayangan video. Rekomendasinya tammpaknya bagus2 dan cukup mengedukasi
Anakpun bisa sekalian belajar. Jadi nonton youtube juga ada nilai manfaatnya
iyaa udah 7 tahun aja nih, alhamdulillah
Deletebener, supaya nonton youtube itu untuk cari referensi positif.
Aku tahunya cuma Masak TV doank soalnya suka nyari resep disitu, haha. Catet dulu ah yang lain biar nanti kalau pas kekurangan ide bermain bisa dapat inspirasi dari situ.
ReplyDeleteDari 5 chanel youtube itu yang biasa aku dan anakku tonton tuh masak tv, karena aku dan anakku suka masak atau coba2 masak. Kalo chanel lain biasanya anak-anak suka nonton, invoice indonesia dan chanel sejarah.
ReplyDeleteMasak TV sepertinya bisa jadi tontonan Youtube yang jadi favorit buat sebagian anak2 ya. Bisa dipraktikkan sama mamanya atau anggota keluarga lain. Yang Fun House juga seru tuh. Mengasah kreativitas anak bermain sambil belajar. Asyik2 semua sih channel2nya ya, Helena :D
ReplyDeleteaku nih klo anak2 mulai aneh2 bercandaannya, cek2 tontonan mreka. Berujung konflik. :))
ReplyDeleteklo yg unboxing produk gitu, ujungnya jg minta beli. Tapi nggak dikasih sih biasanya haha. Channel masak, trus besokannya minta bikinin ituuu..filter tontonan penting banget, nonton bareng lebih bagus
Yutub buat mama marah-marah kalau aku yaaa, hahaha soalnya kzl kalau anak-anak diomongin tapi matanya tetep ke yutub..hiihh langsung tak rampas hp nya.
ReplyDeleteUntuk effort sebesar itulah, kalau buka Yutub memang mending yang berfaedah-faedah aja supaya nggak bikin emosi terus yaaa
Anak perempuanku juga suka nonton channel Masak TV mbak, terus bereksperiman di dapur.
ReplyDeleteEnak ya anak-anak sekarang, mau akses internet murah tinggal minta ortunya pasang Indihome. Nggak kayak jaman kita mesti jauh ke warnet, 1 jam kelewat 5 menit udah dibulatkan ke atas dihitung 2 jam
Memang kita harus pinter-pinter negosiasi sama anak yah mbak, anak aku juga paling pinter nih nawar2 kalo jatah waktu internetan udah abis. Wah ke-lima chanel youtube nya harus ditandain nih, makasih rekomendasinya yah mbak
ReplyDeleteMemang banyak tayangan edukatif di youtube ya, asal kita serius mencarinya. Anak-anak pun bisa jadi lebih kreatif dan cerdas dengan tayangan yang baik. Jadi mau ngintip MasakTV nih, buat ide masak hari ini.
ReplyDeleteEnak ya anak zaman now sarana you tube untuk melatih motorik mereka. Saat anak-anakku masih kecil aku belajarnya dari para ortu terdahulu, ilmu zaman dulu. Aku juga suka menonton youtubenya Masak TV
ReplyDeleteIya memang bahasa yutub kadang kasar orangnya. Bagus ya, bisa bikin mainan sendiri jadi lebih kreatif dan mendidik juga. Aku kadang kalau anak main hp juga dilihatin, takut nonton yang aneh-aneh.
ReplyDeleteTerima kasih kak helena rekomendasi untuk channel youtube anak2. Memang kalai sudah weekend waktunya main untuk anak anakku dan pd lihat youtube kalau kami ga pergi2.
ReplyDeleteMama Sid, anakku juga senang nonton youtube yang untuk kreasi DIY gitu. Nah biasanya abis nonton, ada aja idenya. Senangnya ya kalau anak bisa belajar ha positif dan makin kreatif dengan adanya youtube ini
ReplyDeleteTerima kasih untuk informasinya saya belum pernah nih menyelami 5 channel youtube itu. Bisa saya terapin nih buat anak-anak saya
ReplyDeleteWaktu anakku masih usia belasan dan kenal pertama internet, aku pun nemenin mereka main game. Yahh tahu sendiri lah kadang bahasa yang keluar dari game itu kasar. Jadi saat itu aku ngasih tahu ada yang nggak boleh mereka tiru dari game, seperti kalimat dan tingkah laku yang kasar misalnya.
ReplyDeleteAku seneng banget liat karya kaka SID.
ReplyDeleteBanyak yang inspiratif dan jauh banget dari jaman anakku, hahaha.. berasa uda lama gak membuat project dan memperkenalkan prinsip sains pada anak.
Semangat menggali ide dari konten di Youtube, kaka SID.
Semoga senantiasa berkarya dan kelak beneran menjadi karya yang besar untuk kemaslahatan banyak orang.
Channel2 di atas noted banget, aku infoin ke adek yang punya anak balita. Yang terpenting adalah mendampingi anak ketika sedang menonton ya Mak.
ReplyDeleteDuh, seruu kalo main2 sama anak tuh, kangen masa kecil anak yang ga bisa diulangi, cuma bisa senyum2
SID....keren banget nak, mamanya apalagi, kerennn.
ReplyDeletebtw mbak, dari kelima chanel youtube diatas cuma satu yang aku serig buka, masaktv ahahaha. Seru banget ya main sama anak gini, tapi aku tu salut banget sama kamu mbakkkk...selalu biin kegiatan yang keren keren
Seru ini yang kegiatan masak-masak ya mak, aku jadi ingin mencoba bersama anakku. Karena memang selama ini palingan dia aku ajak kalau bikin cemilan yang gampang aja belum sampai pada taraf memasak.
ReplyDeleteDulu aku sangat membatasi anak terpapar gadget, eehh pandemi mau gak mau deh, sekolahnya juga masih online. Akhirnya skrng aku coba fasilitasi aja, sekiranya apa kebutuhan anak2, baik itu dengan YT maupun platform digital lain.
ReplyDeleteYg penting dimanfaatkan semaksimal mungkin yang dibutuhkan dan diawasin juga.
Aku keep nih mbak channel2 inspiratifnya. Dengan didampingi bunda helena, SID dan UNO pasti keren lah belajarnya. Memang bener, dunia digital bagai pedang dua sisi yaaa.. dan memang sbg ortu harus bijak juga. Aku nih, masih suka jatuh bangun urusan screentime. Padahal, tempo hari sudah ikutan pelatihan mb Ellen :D
ReplyDeleteWah keren deh, aku baru tahu dengan channel2 kayak gini. Kepengen ngajak juga nih nonton yang begini buat anak bungsuku. Biar motorik halusnya bagus. Kudu juga nih kayaknya aku setting Youtube ramah anak begini. Biar tenang ke kitanya ya.
ReplyDeleteAnak-anakku juga kuarahin nih bua liat YT yang bisa dukung kreatifita mereka. Terbukti sih memang, termotivasi juga akhirnya buat menghasilkna karyanya
ReplyDeleteChannel Gamers dan Review mainan itu ngomong asal ceplos aja, emang bukan tontonan anak-anak. Mending diarahkan ke channel yang isinya kegiatan kreatif bikin DIY atau life skill seperti memasak.
ReplyDeleteAnak-anak biasanya cepat bosen, dan senang gonta ganti channel.
ReplyDeleteChannel Youtube sekarang makin kreatif yah. jadi anak bisa nonton Youtube bukan sekedar nonton, namun juga belajar yah. Melatih skill.
ReplyDeleteBener banget kdg ada fake science tuh, kalau yg ga tau jd sia2 jg nontonnya. Malah anak dpt pelajaran yg salah.
ReplyDeleteAnakku suka nonton kok bisa, sama yg art2 juga. Selain itu suka nonton dekor kue, trus nanti dia belajar hias sama temenku yg emg jualan 😆
Makasih infonya walau sudah gak punya anak kecil tp buat anak2 asuhku
ReplyDeleteArt for kids paling disenengi sama anaku, sampai sekarang usia 11 tahun.. artikelnya positif banget untuk bisa memilih tontonan anak yang baik. trims bund untuk infonya, salam kenal
ReplyDelete-rima-