 |
| Rezeki Allah dari arah tak terduga |
Berbaik sangka pada Allah. Benar tapi terdengar klise padahal bolak-balik hal tersebut terbukti, salah satunya pada pengalaman kami berikut ini.
Kala itu saya terlambat membaca chat di grup sehingga lewatlah kesempatan bisa bekerja sambil membawa anak. Yasudah.
Beberapa hari kemudian saya mendapat free pass ke Dunia Fantasi (Dufan) Ancol. Bukan untuk bekerja tetapi bersenang-senang bersama keluarga karena mengikuti tantangan 21 hari bermain di Festival LSTEAM. Yes, free pass itu berlaku untuk 2 dewasa dan 1 anak. Untuk anak di bawah 100 cm masih gratis. Alhamdulillah jadilah boyongan berempat main di Dufan. Rasanya ini seperti hadiah untuk SID yang tahun ini masuk SD.
Sebelum ke Dufan, kami mempersiapkan alat dan bahan yang dibutuhkan untuk mengikuti festival di sana. Kami butuh sumpit 5 set, tusuk sate 2 buah, dan kertas origami.
Kertas aman, sumpit hanya 1, sementara tusuk sate tidak punya. Maka, saya japri tetangga sana-sini barangkali ada yang punya sumpit bekas.
H-1 masih kurang 2 set sumpit lagi. Hampir aja mau pesan mie ayam demi mendapat sumpit. Alhamdulillah tetangga japri pas banget punya 2 set sumpit. Komplit!
Hari H kami berangkat naik taksi ke Dufan. Saya sudah menyiapkan uang tiket untuk driver karena tiket yang kami miliki pas hanya untuk anggota keluarga. Eh sampai gerbang ternyata kendaraan taksi online dan driver gratis masuk Dufan selama mengantarkan penumpang. Alhamdulillah ....
Suami sampai heran kok bisa dapat free pass. Saya pun juga. Kalau dihitung, biaya masuk Ancol dan Dufan per orang bisa 250ribu sendiri. Ini kami mendapat 3 tiket gratis, Uno juga masih gratis. Masya Allah. Rezeki Allah itu datang dari arah tak terduga.
Sebelum ini, saya juga pernah masuk Dufan gratis bersama SID saat ia berusia 2 tahun. Saat kami sedang ngobrol dengan saudara di dekat pintu masuk Dufan, ada rombongan yang kelebihan membeli tiket. Lalu, saya pun diberi tiket dengan cuma-cuma. Lha ... jadilah dadakan main di Dufan bersama SID.
Pernah juga waktu main ke USS Singapore dengan kakak, kami sedang berfoto dekat pintu keluar. Tahu-tahu diajak ngomong seorang cowok. Ia bilang sudah mau pulang tapi voucher makan belum terpakai. Ia memberi kami dua voucher makan secara cuma-cuma. Lho, pas banget dapat dua. * di USS ada bundling tiket masuk + voucher makan SGD 6.
Trus, ada lagi yang berhubungan dengan blog ini. Waktu itu saya ikhtiar mengumpulkan hadiah lomba untuk membeli kamera supaya hasil foto makin OK, makin pro gitu lah. Sampai akhir tahun masih kurang sejuta dari target. Eh, di akhir Desember saya menang lomba blog dengan hadiah voucher belanja satu juta rupiah. Loh kan, pas uangnya. Langsung checkout kamera impian yang terpakai hingga sekarang.
Baca juga: Menulis Jurnal Syukur
Rezeki Allah itu suka begitu. Tahu-tahu datang dari arah tak terduga. Semudah itu Allah memberi rezeki. Saya yang bengong. Kok pas butuh, pas dapat rezeki.
Sebenarnya, setiap detik kehidupan juga merupakan rezeki dari Allah. Kita bisa bernapas dengan lancar, darah beredar di sekujur tubuh tanpa kita suruh, bahkan udah auto pilot selama tidur organ tubuh tetap bekerja dengan baik. Allahuakbar.
"Segala puji bagi Allah yang telah memberikan rezeki ini kepadaku tanpa daya dan upayaku. Ya Allah, berilah keberkahan di dalamnya."
Alahmdulillah, rizki min haitsu la yahtasib ini benar benar adanya ya mbak. Alhamdulillah, akhirnya punya kamera baru, yeayyy
ReplyDeletealhamdulillah, Allahuakbar ...
Deleteterima kasih Mbak Is.
Kameranya sekarang udah error gitu tapi masih bisa dipakai foto, hihi ....
semoga mbak terusan mendapat rejeki dari Allah swt ., aminn ya robbal alamein ;p
ReplyDeleteMasyaAllah, Senang banget Dewi bacanya. Sepakat, rezeki Allah itu selalu ada dan sering Kali tak terduga kalau kita mencoba lebih menyadarinya ya. Inspiratif sekali pengingatnya mbak..:)
ReplyDelete