Uno betah bermain di Perpustakaan Jakarta |
Wajah Baru TIM
Taman Ismail Marzuki (TIM)
dikenal luas menjadi pusat kesenian Jakarta. Berbagai pagelaran seni seperti
seni musik, tari, drama, lukis, dan sebagainya sering digelar di sana.
FYI, Ismail Marzuki (1914-1958) merupakan
komponis besar Indonesia yang menciptakan lagu nasional seperti “Halo-halo
Bandung”, “Gugur Bunga”, dan “Rayuan Pulau Kelapa”.
Dalam komplek TIM terdapat
Institut Kesenian Jakarta (IKJ), Planetarium, Perpustakaan Provinsi DKI Jakarta,
bahkan bioskop XXI sebelum direvitalisasi (dulu nonton The Raid di sini, nih).
Kabarnya sekarang tidak ada lagi bioskop melainkan Kineforum untuk menayangkan
film non-komersil.
maket Taman Ismail Marzuki |
Selama pandemi, TIM tutup total
karena proses revitalisasi tersebut. Mulai Juni 2022, Taman Ismail Marzuki
dibuka secara bertahap menjadi “Wajah Baru TIM” yang lebih modern dan
instagramable (tentunya).
Salah satu yang saya ingat banget
gedung perpustakaan Jakarta yang dulu berada di samping Planetarium kini sudah
bergabung di “Gedung Panjang”. Gedung baru ini benar-benar memanjang, berbentuk
seperti kapal.
Perpustakaan Jakarta Sebelum Revitalisasi
SID saat berkunjung ke Perpustakaan Cikini (2016) |
Pertama kali ke sana langsung tercengang melihat area khusus anak-anak di lantai 2. Playground luas untuk anak berlatih motorik kasar ada di dalam perpustakaan! Playground gratis ini bisa digunakan untuk anak balita hanya di hari Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pukul 10.00 – 12.00 WIB. Penting banget dicatat supaya datang di awal sebelum terlalu ramai. Hihi ….
Saking senangnya ke sini sampai
saya tuliskan dua kali mengenai bermain di Perpustakaan Jakarta di Perpustakaan Cikini Jakarta dan Jakarta Kota Ramah Anak.
Sayangnya semakin lama ke sana banyak mainan yang rusak, hilang, dan karpetnya berdebu. Area bermain di Perpustakaan Jakarta kemudian tutup untuk waktu yang lama, katanya mau diperbaiki.
Cara Daftar Jadi Anggota Perpustakaan Jakarta
Sejak TIM dibuka pada Juni 2022, saya sudah menanti kapan Perpustakaan DKI Jakarta dibuka untuk umum. Beberapa public figure dan influencer diundang ke sana untuk melihat Perpustakaan Jakarta #sedekatitu. *hiks, saya enggak diundang (Hei, siapa Anda? 😜)
Alhamdulillah diumumkan juga bahwa Perpustakaan Jakarta dibuka untuk umum mulai 8 Juli 2022. Saya baca satu-persatu cara berkunjung melalui Instagram @perpusjkt. Sebenarnya pengunjung bisa langsung datang dan mengisi buku tamu (online form di layar) tetapi saya sekaligus mendaftar sebagai anggota perpustakaan supaya dapat memilih jadwal kunjungan dan meminjam buku untuk dibawa pulang.
FYI, anggota perpustakaan yang
sudah terverifikasi dapat menikmati akses layanan perpustakaan seperti
menggunakan fasilitas ruang dan bilik serta mengoperasikan komputer. Sementara
non anggota hanya dapat mengisi buku tamu dan membaca buku di Perpustakaan Taman
Ismail Marzuki saja.
Cara mendaftar menjadi anggota Perpustakaan Jakarta:
Setelah akun terverifikasi, saya memilih jadwal kedatangan melalui website untuk tanggal 8 Juli. Maunya pas hari pertama gitu. Eh, ternyata kuota penuh (300 orang per hari). Baiklah, saya ganti tanggal 11 Juli 2022 saja. Oh ya, screenshot QR Code-nya ya karena ini penting dipakai dari masuk hingga keluar perpustakaan.
Berkunjung ke Perpustakaan Jakarta di Gedung Panjang, TIM
Here we go! Senin pagi saya dan Uno meluncur ke Perpustakaan
Cikini. Sengaja datang pagi supaya masih sepi. Eh saya salah sangka. Haha … ini
masih musim libur sekolah. Ada sekolah yang sudah masuk tetapi masih banyak
yang libur dan memilih liburan ke perpustakaan ini. *Yay! Mari gemar membaca.
Dari entrance gate, saya bertanya ke petugas mengenai jalan
ke perpustakaan. Ow, rupanya harus melewati parkir mobil (naik tangga di
samping mobil pemadam kebakaran), jalan sampai mentok, lalu ke arah kanan. Nah,
di sana terlihat Gedung Panjang berwarna abu-abu.
Wajah Baru TIM belum selesai dipugar seluruhnya. Masih
banyak pekerja proyek di sana-sini bahkan saat kami datang, ada yang sedang
mengecat kubah Planetarium. Uno mengira itu patung, terlihat kecil di kubah
putih yang begitu besar. Hihi ….
Sampai gedung ini, saya bertanya lagi ke satpam. Pak satpam
mengarahkan untuk naik lift ke lantai 4. Lokasi lift-nya setelah kafetaria
(yang belum jadi, kelihatan dari booth dan meja-kursi). FYI, selain lewat lift,
bisa naik tangga dari depan Gedung Panjang ke lantai 2 lanjut naik lift.
Sampai di lantai 4, saya melapor ke bagian informasi untuk check-in
menunjukkan QR Code. Tas harus disimpan di loker. Bisa membawa gawai, dompet,
alat tulis, dan barang berharga lainnya menggunakan tas transparan dari perpus.
Nanti petugas yang menyimpan tas ke loker dan memberi kartu loker (bentuknya
lanyard).
Saat saya datang berbarengan dengan pengunjung yang belum
registrasi online. Mereka perlu mengisi data diri melalui layar sebelum bisa
masuk ke perpus.
Baca juga: Persiapan Anak Masuk SD
Arena Bermain di Perpustakaan Jakarta, Cikini
Baru saja masuk ke ruangan
perpustakaan, kami sudah disambut meja-meja kecil untuk bermain dan membaca
buku. Ada meja kayu dengan baki seperti yang dipakai di Montessori. Bagian yang
tertutup berisi mainan.
Selanjutnya di sisi kiri terdapat
bilik dengan rak berisi berbagai mainan untuk balita. Ada puzzle, ring donat,
tangram, balok warna-warni, dan sebagainya. Kami cukup lama di sini mencoba
satu-persatu mainan yang ada. Pada bilik ini juga terdapat dua sofa yang nyaman
untuk membaca sementara anak-anak bermain. Tapi kali ini saya hanya melirik
sofa tersebut karena menemani Uno bermain.
Setelah puas, kami lanjut ke
ruang sebelah yang jauh lebih luas. Ruang ini tepat di depan toilet. Ruang dengan
karpet yang nyaman untuk selonjoran. Beberapa mainan berserakan di sana. Hiks,
mau merapikan tapi bingung mana bagian yang mana karena sudah tercampur baur.
Belum selesai sampai di situ,
tepat di sampingnya masih ada arena bermain yang menyatu dengan koleksi buku
anak. Banyak banget mainannya seperti pretend play memasak, dokter, bengkel, busy
board 4 macam, balok kayu aneka rupa, puzzle, dan entah apalagi. Saya belum
membuka satu-persatu lemari di sana.
Uno senang memasak di dapur mini.
Ia memotong sayur, menggoreng, merebus menggunakan panci kecil, dan mencuci
tangan di wastafel. Lucunya ….
Sembari bermain, saya kepikiran
bagaimana merapikan ini semua. Semoga printilan mainan segambreng ini terawat,
pengunjung merapikan kembali setelah bermain, yah. Teringat di perpustakaan
yang lama banyak mainan tetapi tidak lengkap. *naluri beberes buibu.
Tak terasa kami sudah 3 jam
bermain di Perpustakaan Jakarta. Lha, malah belum baca buku sama sekali, haha ….
Anaknya asik bermain. Saya pun belum sempat naik ke tangga estetik melihat
ruang baca bagian atas.
Sebelum pulang, saya ajak Uno
mencari buku untuk kami pinjam. Ia boleh menarik mainan kereta kayu sembari
menunggu saya memilih buku. Saya skimming aja mencari yang menarik karena kami
sudah kelaparan dan mengantuk.
Setelah meminjam buku, kami mengambil tas, dan segera keluar
perpus untuk mencari tempat duduk. Baru ketemu tempat yang bisa diduduki di
pinggir taman. Kamipun menikmati bekal roti isi dengan lahap. Alhamdulillah.
Baca juga: Layanan Anak di Perpustakaan Nasional RI
Tips Berkunjung ke Perpustakaan Jakarta
FYI, Area TIM termasuk perpustakaan masih belum beroperasi sepenuhnya. Harap maklum fasilitasnya masih terbatas. Berikut tips berkunjung ke Perpustakaan Jakarta terutama bagi yang membawa anak:
Transportasi ke Perpustakaan Jakarta, Cikini
Mau ke Taman Ismail Marzuki bisa naik transportasi umum seperti bus Transjakarta dan KRL. Ada bus Transjakarta jurusan Senen – Lebak Bulus yang berhenti di halte Taman Ismail Marzuki. Halte bus TJ berada setelah pintu masuk TIM (dari arah Senen).
Stasiun KRL terdekat bisa pilih antara stasiun Cikini atau Gondangdia. Jarak stasiun ke TIM sekitar 1,2 km (kata Gmaps: 15 menit berjalan kaki).
Bonus mejeng di truk pemadam kebakaran sebelum pulang |
Wew, panjang juga cerita kami
berkunjung ke perpustakaan. Bukannya membaca buku malah asik bermain sampai
tiga jam di Perpustakaan Jakarta. Hehe …. Lain kali bakal saya bahas mengenai
cari meminjam dan mengembalikan buku, ya, sekaligus mau jalan-jalan ke bagian
atas perpustakaan yang belum kami eksplorasi.
Suka berkunjung ke perpus?
Tertarik mengajak anak ke perpustakaan di TIM?
Sangat membantu 😍
ReplyDeleteselamat bersenang-senang di sana, Mbak Liaaa
DeleteDulu yaaa pas masih di Aceh, hobiku itu ke perpustakaan komplek, yg koleksi bukunya banyaaak. Seneng bgt kalo udah di sana. Boleh minjam 2 buku utk seminggu.
ReplyDeleteKalo skr, anak2 juga suka dibacain buku teutama yg bergambar atau ttg dongeng. Cuma mereka blm aku bawa ke perpustakaan manapun mba. Di rumah juga ada perpustakaan sendiri 😅.
Tapi aku oengeeen liat TIM yg baru ini teutama perpus nyaaa 😍. Nrr mau daftar deh JD member. Dan semoga koleksinya cepet lengkap
hayuklah ... mampir ke TIM. Ga gitu jauh kan mbaa. Ku suka ruang bacanya yang tenang dan menghadap jendela. Palingan ya silau aja, heheh
DeleteWah seru sekali Bun, jadi pengen menjelajah perpustkaan di daerah mana tahu ada yang seru juga hihi
ReplyDeleteiyaa kalau berkunjung ke suatu kota, aku biasa cari perpusdanya.
DeleteWah jadi ingin ke sana. Rasanya
ReplyDeletepasti menyenangkan berlibur ke perpustakaan, tenggelam bersama buku dan aromanya. Salam kak Helena @depus
kalau enggak lapar kayaknya lupa pulang deh, hahaha ...
DeleteMakin keren ya perpus ini..sebekum direnov dulu sering kemari buat rapat komunitas atau acara resmi di perpusnya. Semoga dengan makin keren dan canggihnya perpus, minat baca di Indonesia jg makin tinggi.
ReplyDelete(Deny Oey)
aamiin ... iyaa yuk udah dibuka loh Perpustakaan Jakarta Cikini.
DeletePasti sangat menyenangkan tempat bermainnya, buku-bukunya bagi anakmu. Sulit lho membuat anak bertahan selama itu. Pasti Ibunya juga yang pandai membuat anak betah di perpustakaan.
ReplyDeletehahaha ... susah ngajak mereka pulang. Pernah sampai kami break makan dulu 2x trus balik masuk lagi.
DeleteMa sya Allah anakmu betah selama 3 jam. Suasana, buku-bukunya, dan tentu mamaknya nih yang pinter membuat anak nyaman di perpustakaan.
ReplyDeletealhamdulillah :)
DeleteAda beberapa perpustakaan yang pernah kukunjungi. Salah satunya perpustakaan Jakarta yang belum direnovasi ini.
ReplyDeleteWaktu itu aja terkagum kagum dengan koleksi buku-bukunya. Pernah juga baca sampe lupa waktu hahahhaa... Menarik mengenalkan buku ke anak dengan berkunjung ke perpustakaan ya Helena. Membuat pengen ker perpustakaan lagi
wah waktunya Neng mampir ke sini nih. setelah renovasi jadi cakeeep!
DeleteTiga jam itu gak lama banget lho kalau kit emang suka dengan dunianya. Awal ke Jakarta saya suka ke TIM keliling saja itu gak cukup tiga jam. Apalagi ini bawa anak plus kondisinya batu semua itu ya. Makin bikin betah
ReplyDeletewaah kalau ke Jakarta lagi, mampir ke Perpustakaan jakarta TIM yaa
DeleteMeski sabar kalau mau naik lift nih. Bawa bekal bisa hemat duit. Kalau naik busway bisa gak berhenti dimana?
ReplyDeletebisa mpo, dari Senen ambil ke arah Lebak Bulus lalu turun di halte TIM
DeletePerpustakaannya kereeen banget, jadi bagus ya mb Helena. Dulu anak2 TK aku ajak lihat ke planetarium.
ReplyDeletePengen berkunjung suatu hari nanti, semoga pengunjung bisa ikut merawat mainan yang di sediakan ya.
Aku tuh kemarin lihat pas anakku les manga, di ruang tunggu di sediakan mainan macem2 ya Allah ngelus dada, ada anak mainnya kasarselesai main dan mau pulang di lempar2 begitu aja.
hayuk mbaa ... ajak anak-anak ke sini
Deleteiya eh sebel deh sekarang mainannya udah ga beraturan jadi bingung mau mainkan gimana karena kecampur semua
Nah ini ! Sembari aku dan suami keliling cari buku yang kita suka,anak-anak bertiga bisa main di playground. Tapi,tetep kudu di awasi juga sih,resiko berebut mainan pasti bakal kejadian kalau anak-anak. Tapi pasti bakal eneng banget kalau kita kesini,yakin hehehe.
DeleteWah sungguh bikin penasaran perpustakaan Jakarta ini bagus banget kayaknya dan ramah anak ya, mbak. Saya juga penasaran nih buku yang dipinjam sama mbak Helena apa aja. Hehw
ReplyDeleteWuih bagus perpustakaannya. Beneran ramah anak ya. Anak-anak bisa anteng main di sana, sementara orang dewasanya baca-baca buku. DI Bandung di mana ya yang begini? Seru kayaknya kalo ada. Aku baru tahunya perpus yang serius-serius aja deh. Yang gak ramah anak dan bikin anak kepengen segera ke luar. :(
ReplyDeleteNext kalau pas ke Jakarta lagi, mau bawa anak-anak ke perpustakaan ini juga, biar sekalian belajar dan membiasakan baca, apalagi ini rmaah anak ya.
ReplyDeleteSelama liburan kemarin juga suka ngajak anak ke Perpus. Sayangnya di Surabaya belum mainan di perpus, kebayang kalo ada mainan bocils bakal lebih anteng lama, ngga lari-larian.
ReplyDeleteAku jadi pengen ngajakin si kecil ke perpustakaan Ismail Marzuki karena di Cikarang tidak ada perpustakaan umum yang bisa dikunjungi. Tapi kalau bukan warga ber-KTP Jakarta tetap bisa berkunjung kan Mbak?
ReplyDeleteAsyik banget yaa sampai tiga jam main dan lupa baca buku hihi.. masukkan wishlist ah ntar kalau main ke Bogor bisa mampir di sini, tetap bisa ikut membaca ya walaupun bukan anggota perpustakaan
ReplyDeleteHuwaaa...aku pengin banget ke TIM mbak, terutama ke planetariumnya. Soanya si bontot Elo suka banget sama bahasan luar angkasa. Mudah2an kesampaian deeh...Adek Uno asiiik bangeeeet niiih main2nya. Banyak mainan seru sih yaaa... Dulu pas masih di Medan, aku dan Elo juga sering ke perpusda Sumut. Mainannya ga sebanyak di TIM ini sih..tapi lumayan buat ngadem edukatif abis dr sekolah. Haha,..ngadem edukatif...
ReplyDeleteDi Lamongan juga perpusnya ada area untuk anak Mbak. Dulu kupikir kok unik. Jadinya anak main ke perpus, tapi nggak melulu buat baca buku. Eh ternyata memang di mana-mana gitu ya. Tapi perpus di Jakarta ini kalqu kubaca dari tulisan Mbak Helena, lebih lengkap banget sarana buat anaknya.
ReplyDelete