Saat berwisata ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, kami menginap di Charlie Homestay yang pemandangannya langsung laut dan lokasinya dekat pelabuhan Pulau Tidung. SID betah di sini sampai memilih untuk tinggal di penginapan, enggak ikut berkeliling pulau. Hmm ... apa yang menarik dari Charlie Homestay?
Info Penginapan di Pulau Tidung, Kepulauan Seribu
Selama 3 hari 2 malam, saya dan keluarga berlibur ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu tanpa travel atau paket tur. Maka, salah satu hal yang saya cari yaitu informasi penginapan di Pulau Tidung.
Hasil googling dan cek aplikasi pesan hotel, ketemulah beberapa nama homestay di pulau Tidung. Banyak, lho, pilihan homestay di sana.
Saya tidak punya kenalan untuk bertanya mengenai homestay di sana maka pemilihan berdasarkan foto, review, rating, harga, dan insting. Hehe ....
Setelah ketemu kandidat tempat menginap di Kepulauan Seribu yang sekiranya cocok, saya cari nomor HP-nya. Kebetulan yang paling cepat membalas dan responsif ya Charlie Homestay.
Sebelum booking, saya banyak bertanya mengenai rate, foto kamar, fasilitas di sana, transportasi ke dan di pulau Tidung, biaya makan, dan banyak lagi. Alhamdulillah Pak Mujiman dari Charlie Homestay sabar menjawab pertanyaan saya satu-persatu.
Fasilitas Charlie Homestay, Tidung, Kepulauan Seribu
Beberapa hari menjelang keberangkatan, saya baru booking penginapan. Itupun melalui Tiket.com karena harganya lebih murah daripada booking langsung via Whatsapp. Kalau pesan langsung 300.000 rupiah untuk kamar berkapasitas 4 orang, sementara lewat Tiket.com pas banget ada promo jadi hanya Rp251.100,00.
Setelah booking, saya konfirmasi ke Pak Mujiman melalui Whatsapp untuk early check-in. Rencana kami naik speedboat dari Marina, Ancol jadi kemungkinan sampai sana pukul 9-10 pagi. Alhamdulillah boleh.
Sampai pulau Tidung, kami ke Charlie Homestay menggunakan bentor alias becak motor. Sebenarnya bisa jalan kaki, sekitar 500 m, tetapi ini pertama kalinya kami datang sehingga Ayah memutuskan untuk naik bentor saja daripada tersesat.
Syukurlah Pak Bentor tahu letak Charlie karena di depan tidak ada papan petunjuk nama homestay ini. Pintu masuknya pun jalan setapak.
Dinding abu-abu kiri itu Charlie Homestay. Pintu masuknya setelah abu-abu. |
Jalan masuk ke Charlie Homestay |
Saat kami datang, Pak Mujiman sedang menyapu sementara istrinya membersihkan kamar yang akan kami tempati. Sambil menunggu kamar siap, kami bersantai duduk di hammock melihat pemandangan laut yang terhampar di depan mata. Masya Allah.
Kamar di Charlie Homestay Pulau Tidung
Ada dua pilihan kamar yaitu kamar standard double bisa untuk 4 orang dan kamar keluarga single/double untuk 6 orang (kayaknya bisa lebih, deh). Charlie punya 2 kamar standard dan 3 kamar keluarga.
Kami menginap di tipe kamar pertama karena kami berempat, 2 dewasa dan 2 anak.
Kedua tipe kamar ini dilengkapi kasur, TV, AC, dan kamar mandi dalam. Bedanya, kamar standard memiliki satu kamar mandi sementara kamar tipe family room dengan dua kamar mandi.
Kamar standard double yang kami tempati terdiri dari kasur dipan dan extra bed di bawah. Kasur dipan-nya mentul-mentul. Saya memilih tidur di bawah bareng Uno. Pas banget berhadapan dengan AC jadi pakai jaket dan scarf supaya hangat.
Awalnya saya khawatir di pulau bakal banyak nyamuk jadi saya bawa lotion anti nyamuk. Eh ternyata enggak juga. Ada sih, nyamuk 1-2 yang masuk kamar.
Justru yang banyak itu kucing! Di mana-mana selama keliling pulau Tidung sering banget ketemu kucing. Di homestay pun demikian. Pagi-pagi udah ditongkrongin kucing depan pintu kamar.
Pemandangan Laut dari Depan Kamar
Sehari-hari kami tinggal di kota yang buka pintu ketemunya gedung dan gedung. Beda dengan menginap di Charlie Homestay yang langsung menghadap ke laut. Melihat langit luas, laut biru dengan ombak membentur pembatas itu Masya Allah. Hidup terasa tenang ... lupa kerjaan.
Saat surut, kita bisa nyemplung bermain air di depan Charlie. Lautnya bening, kelihatan ikan-ikan kecil, namun ada sampah plastik (mungkin terkena arus sampai sini).
Jika pasang, air laut sampai ke tempat jemuran samping kamar. Sudah ada pembatasnya, kok. Perlu diingat untuk tidak menjemur baju saat malam di tiang jemuran bagian tersebut. Khawatir paginya baju udah hanyut dipakai putri duyung 😅
Saat jalan-jalan pagi di pinggir laut, kami menemukan dua ubur-ubur besar. SID dan Ayah excited melihat ubur-ubur membalikkan badan, seperti anemon!
Hammock Tempat Healing
healing di hammock |
Ini tempat kesukaan SID. Ia betah berayun di hammock sambil tiduran. Semilir angin, debur ombak, dan naungan pohon membuat hammock terasa nyaman.
Sampai kami pulang pun SID masih teringat dengan si hammock. Kalau sedang berebut dengan adik atau butuh ketenangan, ia keluar kamar lalu duduk di hammock. Istilah zaman now mah hammock jadi tempat healing untuk SID.
Dekat dengan Toko dan Warung Makan
warung makan dekat Charlie Homestay Tidung |
Senangnya menginap di pulau berpenduduk sebesar Tidung itu mudah mencari makanan. Di depan homestay ada toko kelontong yang menjual aneka snack anak murah meriah. SID minta uang 5.000 dan kembali dengan banyak jajanan untuk ia dan adiknya.
Charlie Homestay sendiri punya warung makan yang menjual nasi bakar, sosis, dan sebagainya. Kalau mau catering, biayanya Rp60.000,00 per orang untuk 3x makan.
Jalan sedikit ke arah timur, ada warung makan dan toko snacks. Kami sempat makan ayam goreng (pecel ayam) dan beli minuman di sini. Seporsi ayam dengan nasi Rp28.000,00. Dibanding kota Jakarta, relatif lebih tinggi, tetapi potongan ayamnya gede. Saya bungkus sisanya untuk dimakan lagi di kamar.
Dekat Masjid Agung Nurul Huda
Masjid Agung Nurul Huda |
Lokasi Charlie Homestay dekat banyak masjid, salah satunya Masjid Agung Nurul Huda. Masjid ini menjadi masjid terbesar di Pulau Tidung. Kami sempat salat berjamaah beberapa kali di sini. Alhamdulillah bisa meneruskan kebiasaan di rumah untuk salat ke masjid saat liburan.
Overall kami suka menginap sehari di Charlie Homestay.
Plus-nya:
- Mudah dijangkau dari pelabuhan
- pemandangan langsung laut
- ada hammock
- free air mineral galon dengan dispenser (bisa menyeduh kopi)
- AC-nya dingin
- kamar bersih
- air di kamar mandi bersih dan lancar
- ada tempat menjemur pakaian
- ada motor kecil mainan punya anaknya Pak Mujiman yang sering dipakai Uno
- pemiliknya ramah dan sangat membantu saat bertanya via Whatsapp
- dekat warung
- harganya oke apalagi bila pergi berempat, bisa sharing cost
Minus-nya:
- Ada TV tapi tidak bisa mengatur channel. Kami sengaja enggak bertanya ke si bapak karena sengaja mau mengurangi gawai.
- Di aplikasi Tiket.com tertera ada Wi-Fi tapi selama di sana kami pakai internet dari HP saja. sinyal Telkomsel OK.
- Dinding kamar mandi retak.
Esok paginya kami check-out sekitar pukul 9. Sempat memanggil-manggil Pak Mujiman (beliau tinggal di rumah sebelah homestay) tetapi tidak ada tanggapan. Ternyata beliau sedang ke kecamatan.
Kunci kamar dan kunci motor bagaimana?
Menurut istrinya, tinggalkan saja kunci kamar di pintu kamar. Parkir motor di pelabuhan dan taruh kuncinya di sana.
Eh gitu aja? Tinggal di pulau minim kriminalitas kali ya. Mau bawa kabur motor kemana juga kalau di pulau?
Itulah pengalaman menginap di Charlie Homestay, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu. SID kangen hammock-nya, nih. Ingin main ke sana lagi.
Tanah sampai batas pagar rendah itu bakal terendam air saat pasang |
Alamat Charlie Homestay Penginapan Pulau Tidung
Jl. Pantai Selatan, RT.003/RW.01, Pulau Tidung, Kec. Kepulauan Seribu Sel., Kab. Administrasi Kepulauan Seribu, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 14520
No. telepon / Whatsapp 0812-1049-5968
Hahahaha untung dikasih tau jangan jemur pakaian pas malam ya mba 🤣. Alamat udah ngapung2 hanyut ntr 😄.
ReplyDeleteYang penting mah penginapan itu bersih, nyaman dan AC dingin kalo buatku. Owner atau penjaganya ramah itu nilai plus. Beneran makin ga sabar mau bikin ITIN ke pula seribu bareng anak2. Tapi mungkin baru bisa THN depan, Krn THN ini udah fix planning traveling 🤣. Keabisan cuti pak suami kalo nambah lagi 😅
heheh ... ada sih yang waktu itu jemur baju. Untungnya gak jatuh ke laut yg sedang pasang. Cuma geser aja, kan angin malam itu kencang yah. kudu pake jepit jemuran buat aman.
Deletebanyak kok penginapan yang lebih premium di sana. AC-nya dingiiiin. Nanti penginapan kedua bakal ku bahas di next post.
Akh , rasanya dari kapan teman kantor dulu ajak ke sini belum kesampaian juga dari before after pandemi ha ha ha. Kayak dirumah sendiri aja ya ini penampakan penginapannya apalagi liat gang menuju home stay nya. Enjoy lah ya kak, hati hati kebawa angin jemuran 😂
ReplyDeleteJarang jarang tuh ya bisa mainan air - melihat pemandangan laut sepuasnya (plus kesengat matahari yang puaanaaseeee aujubillaah)
ReplyDeleteaku termasuk orang yang kalo panas bisa gatal gatal sebadan, jadi emang rada hati-hati kalo pas mainan di pantai
hhiii nyengir pas liat kamar mandinya, dan pengalaman SID dan adiknya liat ubur-ubur in a real life!
Penginapan di Pulau Tidung memang banyak yang langsung pemandangannya laut. Waktu ke sana juga homestayku keren banget Mba. Apalagi kamarnya luas, ber-AC dan bersih. Kamar mandinya ada 2. Seru banget liburan di Tidung.
ReplyDeleteAduh itu kebayang gelayutan di hammock sambil dibelai angin semilirrrrrr nikmaaaaat bangeeet 😁
ReplyDeleteAnyway, makasih buat artiketlnya. Bisa banget buat referensi homestay secara aku kadang kalo bosen di Jakarta suka cari trmoat healing dan Tidung adalah salah satunya. Cuma Tidung sekarang keknya padet banget ya?
Tadi mikir lama kenapa nggak boleh jemur malam-malam. Hahahaha
ReplyDeleteTermasuk murah, ya.
Baca ini jadi pengen liburan.
Aku agak keliru antara Pulau Tidung, Pramuka, kepulauan Seribu, semuanya kan dari Ancol, ya? Hehehehe
Informasi yang menarik. Jadi menambah wawasan
ReplyDeleteseru banget sih ini kalau ngadep laut. healing-nya berasa banget. karena buka jendela ngeliat yang seger2. hehe
ReplyDelete