Keluarga. Sering bertemu tetapi kok rasanya begitu-begitu saja. Setiap hari berjalan mengalir mengikuti rutinitas, sibuk dengan aktivitas masing-masing. Hmm … mungkin perlu membuat proyek keluarga. Family project memiliki beragam manfaat untuk anggota keluarga hingga lingkungan.
Proyek Keluarga Suhero
2021 lalu keluarga kami menjalankan proyek keluarga yang bertajuk Sekolah Alam Semesta. Sebenarnya tidak benar-benar memulai dari nol tetapi lebih serius mengerjakannya.
Melalui Sekolah Alam Semesta, kami ingin berbagi ide bermain anak serta kiat-kiat pengasuhan. Tujuannya supaya para orang tua lebih percaya diri dan bahagia dalam mendidik anak.
Proyek keluarga melewati tahapan Plan,
Do, Check, Adjust, dan Appreciation. Projek keluarga ini melibatkan seluruh
anggota keluarga, termasuk anak-anak.
Layaknya sebuah proyek, kami rapat, berdiskusi, brainstorming ide, dan melakukan aksi bersama. Jangan dibayangkan rapat seperti di kantor dengan meja panjang dan kursi-kursi tinggi. Rapat kami santai. Di taman, di atas kasur, atau sambil ngemil. Kertas karton ditempel di pintu sebagai pengganti papan tulis.
Manfaat Membuat Proyek Keluarga
Saat ini proyek keluarga kami
masih berjalan. Tidak mulus namun proyek kecil ini banyak manfaatnya, lho,
seperti:
1. Belajar Komunikasi Keluarga
Ngobrol dengan keluarga terasa
canggung? Bingung mau mulai dari mana? Topik apa yang cocok untuk ngobrol
dengan anak? Proyek keluarga dapat memperbaiki komunikasi dengan keluarga.
Selain itu, kita belajar mempresentasikan
materi, menyampaikan pendapat, juga menyanggah dengan sopan.
2. Melibatkan Anak-anak
Semua anggota keluarga mendapat
peran, termasuk anak-anak. Contohnya saat kami membuat hasta karya di TPQ, SID
bertugas mempraktikkan cara membuatnya ke teman-temannya.
Dengan melibatkan anak-anak dalam diskusi maupun kegiatan, mereka merasa dihargai. Anak-anak juga dimintai pendapat.
3. Membangun Pola Pikir
Jangan ragu menggunakan berbagai
tools seperti dalam organisasi. Misalnya saat perumusan masalah dan perencanaan
kami menggunakan starbursting dan six thinking hats. Kami belajar, anak-anak
pun juga.
Tingkat pemahaman mungkin akan berbeda pada tiap individu. Tak apa. Tujuannya lebih ke pembiasaan memakai banyak cara, melatih kreativitas, adaptif, dan bekerja sama.
4. Menjadi Ajang Beraktivitas Bareng
Saat anak masih bayi dan balita, orang
tua sering main bersama. Semakin anak tumbuh, intensitas bareng anak semakin
berkurang. Anak sibuk dengan sekolah, orang tua berkutat dengan pekerjaan.
Melalui family project, orang tua dan anak-anak dapat beraktivitas bareng.
Kolaborasi keluarga penting untuk meningkatkan bonding.
5. Menyelesaikan Masalah
Proyek keluarga bisa apa saja, skala kecil maupun besar, untuk internal ataupun eksternal. Misalnya badan sudah overweight maka membuat family project untuk hidup sehat. Lingkungan rumah banyak sampah sehingga memunculkan proyek keluarga menjaga kebersihan lingkungan. Bisa juga projek memasak bersama untuk melatih keterampilan memasak.
Kolaborasi JNE dengan UMKM Jember dalam Goll…aborasi Bisnis Online 2022
Dalam keluarga berkolaborasi,
dalam berbisnis apalagi. Usaha dikerjakan sendiri, bisa sih maju, tapi enggak
jauh. Berbisnis kan maunya sustain, berkelanjutan, bukan hanya 1-2
bulan.
If you want to go fast, go
alone. If you want to go farther, go together. -African proverb
Bagi pelaku bisnis seperti UMKM
yang sumber dayanya terbatas, pandemi membuat gonjang-ganjing. Termasuk juga
UMKM di Jember yang terdampak secara ekonomi.
JNE pun mengajak para UMKM
melalui Goll…aborasi Bisnis Online 2022 untuk berkolaborasi. Salah satunya
melalui webinar edukasi yang menghadirkan narasumber para pelaku UMKM di tiap
kota.
20 Mei 2022 lalu, giliran JNE Jember yang menggandeng UMKM dalam webinar Goll…aborasi. Narasumber pertama, Nesi Septiani selaku Owner Khadijjah Collection. Ia mengawali dari menjadi reseller untuk daster dan dress. Jualannya laris sehingga sedikit demi sedikit ia kumpulkan keuntungan untuk menjadi modal. Dengan modal 500ribu rupiah ia stok sendiri dress jualannya.
Nesi mengaku tak tergoda untuk “bakar
harga”. Ia mempertahankan kualitas produk melalui pemilihan bahan dan kualitas
jahitan.
Kalau produk jelek sebenarnya
penjual merugikan dirinya sendiri. Customer tidak akan balik lagi.
Selain itu, sebagai pengusaha
harus konsisten dan terus belajar. Berjualan secara digital sangat dinamis maka
Nesi mengaku hingga kini terus menyempatkan waktu untuk belajar berbisnis.
Narasumber kedua dari industri
makanan yaitu Fathurrohman, Owner Musae Chips. Ia mengawali usaha berjualan
keripik pisang oven dari kamar kos 3x3m. Keterbatasan tak menghalanginya
berkreasi.
Ia berpikir mengenai diferensiasi
supaya keripik pisang jualannya berbeda dari competitor. Kata kunci
diferensiasi yaitu kebalikannya. Jika competitor membuat keripik pisang dengan
potongan datar, Musae Chips hadir dengan potongan gerigi. Nama Musae pun sengaja
dipilih dari bahasa latin pisang (Musaceae) supaya menghindari kata “(ba)nana”
yang sudah umum.
Di awal, Musae Chips ditawarkan
ke teman dan kerabat. Kini Musae Chips sudah merambah ke 68 kota dengan ratusan
reseller. Bahkan pada 2020 keripik pisang Musae dapat dijumpai di Indomaret di
Jember.
Fathurrohman menjelaskan agar sustain kita perlu menjaga kepuasan konsumen. Dalam bisnis kuliner, enak adalah kewajiban.
Hubungan JNE dengan UMKM bukan
hanya sebagai pengantar paket. Bagi JNE, UMKM itu partner bisnis. Agung Fathur
R selaku Head of Sales and Marketing JNE Jember menjelaskan JNE Jember yang
meliputi wilayah Jember, Banyuwangi, dan Situbondo mengunjungi para UMKM untuk
bertanya kebutuhannya. JNE Jember juga bersinergi dengan dinas tebisarkait yang
memiliki anak didik UMKM.
Agung menyontohkan ada UMKM yang datang ke JNE
Jember menceritakan butuh gudang. JNE pun memfasilitasi. JNE juga bekerja sama
dengan BNI untuk pemberian modal kerja. Jadi, ke JNE bukan hanya untuk mengirim
barang tetapi bisa juga konsultasi bisnis. Harapannya UMKM di daerah-daerah
dapat berkembang dan berdaya.
Dari webinar di atas bisa disimpulkan dalam berbisnis butuh konsistensi dan memperhatikan kepuasan konsumen. Kolaborasi juga penting untuk keberlangsungan usaha. Goll…aborasi Bisnis Online 2022 dari JNE menjadi wadah UMKM Indonesia untuk berkembang.
Kelewatan ikut webinar Goll…aborasi? Tonton saja di channel YouTube JNE.
keren banget nih idenya bikin proyek keluarga. jadi belajar berkolaborasi sejak dini, ya
ReplyDeleteheheh iya mbak, kolaborasi kecil-kecilan
Deleteproyek keluarga yang dijadikan tradisi, setiap ada yang ulang tahun ngasih kado trus patungan deh, sama kalo mau traveling dibentuk panitia gitu buat bagi2 tugas biar tetep saling berkomunikasi :)
ReplyDeletewaaah asik nih, bisa juga gitu. Kalau traveling juga kami jadikan proyek. Seru deh merencanakan bareng-bareng.
DeleteWaah asyik banget proyek keluarganya Mbak Aie. Jadi selalu ada kado buat yang ultah ya.
DeleteKonsep sekolah Alam Mbak Helena ini juga bagus banget. Anak-anak jadi ikut berpartisipasi ya..
Wah seru juga membuat proyek keluarga, semua anggota keluarga bisa ikut terlibat.
ReplyDeleteBtw aku tinggal di jember malah gak tau produk Musae chips, ntar deh kalo ke Indomaret deket rumah mau beli.
hayuuuk cari di indomaret atau keknya di market place ada deh
Deletewow ternyata bisa juga konsultasi bisnis ke JNE, selama ini saya tahunya kalau ke JNE ya pasti urusan kirim-kirim paket aja. Mantap banget nih kolaborasinya JNE dengan pelaku UMKM.
ReplyDeleteNgomongin soal proyek keluarga, saya pun jadi tertarik mbak. Soalnya ngerasain banget, makin anak-anak gedhe, makin susah diajak ngobrol, mereka asyik dengan dunianya, saya dan suami juga asyik dengan kerjaan masing-masing
iyaa ternyata bisa banget yaa kolaborasi bisnis tak hanya kirim paket lewat JNE. Keren kan!
DeleteIni yang berat, menjaga kepuasan konsumen. Apalagi dalam bisnis kuliner, yang mana enak adalah kewajiban. Karena kadang saat ada kenaikan bahan baku ada pengurangan komposisi, atau penurunan kualitas sehingga rasa jadi berkurang..konsumen pergi deh bisa-bisa.
ReplyDeleteMaka kegiatan kolaborasi bersama pihak lain termasuk ekspedisi seperti JNE bagi keberlangsungan UMKM
iya yah harga bahan bisa naik drastis, bikin ragu mau turunkan kualitas atau naikkan harga.
DeleteWah wah wahhh, project keluarga bisa banget aku tiruu nih
ReplyDeleteATM-isasi :) Maklum, anakku dah remaja, dan memang makin challenging buat bisa ngobrol asyik ama remaja ituuuhh
makasi insight-nya yaa
UMKM memang erat sekali dengan JNE. Saya sependapat nih sama Mba Nesi. Berusaha mempertahankan kualitas dan gak usah bakar harga yang bisa merusak pasaran.
ReplyDeletePatut dicontoh nih proyek keluarga. Banyak manfaatnya pula. Sama halnya dengan webinar Goll...aborasi UMKM Jember dan JNE, memberikan manfaat ilmu buat pedagang kecil menengah.
ReplyDeletemakasih sharingnya, idenya keren banget
ReplyDeleteNah bener deh penting banget punya kolaborasi proyek keluarga, biar hari-hari tak berlalu hanya sebagai rutinitas aja. Eh cocok banget sama misi goll...aborasi JNE. JNE selalu terdepan deh dalam upayanya membangun UMKM. Semoga bisa terus berkembang dalam mewadahi UMKM ya bund..
ReplyDeleteYap sebisa mungkin sejak anak-anak masih kecil, saya selalu mengajak untuk berdiskusi dan melakukan apa saja dengan melibatkan mereka termasuk beberapa jenis pekerjaan rumah tangga, kadang kami suka memasak bersama dengan menu yang sudah didiskusikan sebelumnya. Ternyata aktivitas seperti ini memperkaya pengalaman dan keahlian mereka juga, itu terbukti setelah si sulung sekarang kuliah di luar kota. Kolaborasi memang memiliki banyak sekali manfaat, seperti kegiatan yang dilakukan JNE bersama UMKM ini, saling memberi manfaat untuk tujuan ke depan yang lebih baik, layaknya keluarga.
ReplyDeleteInilah pentingnya memulai proyek keluarga ya mak, terutama dikerjakan bersama dengan anak-anak. Harapannya pun ketika anak di luar rumah bisa berkomunikasi dan menyelesaikan masalahnya karena sudah terbiasa dengan melakukan project keluarga. Aku pernah bikin gini waktu anakku masih TK.
ReplyDeleteProyek keluarga ,bikin makin dalam juga tahu masing masing personal dan akan siap juga hadapin tantangan apapun. Seperti teman - teman umkm pasca pandemi malah ngegasss unjuk gigi nih
ReplyDeleteKangen banget bikin Family Project.
ReplyDeleteAku terakhir bikin kayanya pas kakak usia 6 tahun gitu yaa..?
Dan kudu presentasi karena dulu IP masih ada program HS IP ((jauh sebelum IP yang sekarang ketat banget menyoal ToT))
Dan ternyata memang jadi se-produktif itu komunikasi yang terjalin yaa..
Sekarang anak-anak di masa punya project dari sekolah. Jadi peran orangtua tinggal dijorokin aja.. hehehe, kaya memantik ide kakak buat bikin project yang sesuai dengan karakter dia.
Kan anakku pada hobi gambar. Jadi kekuatan di ceritanya kurang, tapi the main point is di gambarnya itu.
Kangen banget bikin Family Project.
ReplyDeleteAku terakhir bikin kayanya pas kakak usia 6 tahun gitu yaa..?
Dan kudu presentasi karena dulu IP masih ada program HS IP ((jauh sebelum IP yang sekarang ketat banget menyoal ToT))
Dan ternyata memang jadi se-produktif itu komunikasi yang terjalin yaa..
Sekarang anak-anak di masa punya project dari sekolah. Jadi peran orangtua tinggal dijorokin aja.. hehehe, kaya memantik ide kakak buat bikin project yang sesuai dengan karakter dia.
Kan anakku pada hobi gambar. Jadi kekuatan di ceritanya kurang, tapi the main point is di gambarnya itu.
Keren juga ya ide owner kripik pisang Musae, dibikin beda bentuk dan penamaannya. Jadi ide diferensial produk tercapai, dan bisa menarik keingintahuan calon pembeli. Sharing di acara Ngobrol Bisnis bersama JNE gini jadi inspirasi calon usahawan muda yang ingin memulai ide usahanya
ReplyDeleteAku suka dengan ide family project untuk belajar komunikasi. Nggak jarang lho keluarga merasa canggung untuk sekadar ngobrol apalagi ketika anak-anak mulai beranjak remaja hingga dewasa. Dengan belajar berkomunikasi berarti kita sedang membangun hubungan terus menerus. Meski nanti orang tua dan anak sudah punya kesibukan masing-masing, saat berkumpun bisa jadi momen yang menyenangkan karena nggak ada canggungnya. Nice post, Mbak Helena.
ReplyDeleteAh iya, proyek keluarga ini emang seru ya mbak
ReplyDeleteEmang baiknya rutin diadakan
Sebab proyek keluarga ini wujud kolaborasi antar anggota keluarga
Kan, sekarang emang eranya kolaborasi
Seperti yang dilakukan JNE dan UMKM ini ya mbak
Ternyata banyak banget ya manfaatnya bikin Project keluarga sehingga semakin menambah kedekatan hubungan bersama antara Ibu dan Ayah plus anak-anak juga, apalagi Project keluarga dapat memberikan manfaat bagi orang sekitarnya seperti juga yang JNE lakukan
ReplyDeleteBanyak banget manfaat yang didapat dr program family project ya, Mbak. Aku jadi pingin ikutan juga. Hahaha.
ReplyDeleteEh, semoga kolaborasi JNE dg UMKM ini bisa semakin meluas hingga ke pelosok daerah ya, mbak.
Bagus nih JNE menambah layanan konsultasi bisnis ya mbak. Membantu banget nih untuk teman-teman UMKM pasca pandemi seperti sekarang ini. Kolaborasi yang bagus untuk pelaku usaha
ReplyDeleteTerima kasih JNE sudah gandeng UMKM, bukan hanya selama pandemi moga kolaborasi ini akan terus terjalin baik yah. Sebab akan menjadi pilihan untuk pengiriman produk umkm ya
ReplyDeleteBaca di mana gitu, sekarang pokoknya udah gak zaman kompetisi untuk urusan bisnis. Lebih baik melakukan kolaborasi aja. Bisnis bareng, sukses bareng. BTW, saya jadi tertarik nih pengen bikin family project di rumah. Seru kayaknya.
ReplyDeleteBaca di mana gitu, sekarang pokoknya udah gak zaman kompetisi untuk urusan bisnis. Lebih baik melakukan kolaborasi aja. Bisnis bareng, sukses bareng. BTW, saya jadi tertarik nih pengen bikin family project di rumah. Seru kayaknya.
ReplyDeletejadi kefikiran untuk bikin family project juga mba, karena manfaatnya banyak yah..utamanya menjalin komunikasi dan kolaborasi sesama keluarga menjadi penting..terutama mengajarkan anak2 bisa tampil percaya diri saat presentasikan materi biar di sekolah ga jadi pemalu haha
ReplyDeleteWah, menarik sekali ini mbak membuat family project. Semua dapat peran ya.
ReplyDeleteSukses selalu untuk JNE, program kolaborasinya luar biasa..sangat membatu pelaku UMKM
Naaah diskusi keluarga gini aku sering ngeliatin anak2 Triana saat mau traveling mba. Jadi tiap traveling bareng mereka, aku ga mau plek plek bikin ITIN hanya based on Mau ku doang. Tapi juga harus tanya keinginan anak2 ap. Mereka mau melihat apa, alasannya kenapa dll. Dengan gitu aku melatih mereka juga utk berani bicara dan tau apa yg Dimau.
ReplyDeleteNext nya mau juga bikin projek keluarga yg lebih menantang 😄
Ma sya Allah JNE mengupayakan UMKM maju. Memang brand ini mengedepankan tangan di atas. Sedekah yang baik memberikan kail.
ReplyDeleteKeren sekali proyek keluarga nya. Boleh dicontoh, nih. Apalagi kalau semua anggota keluarga kompak berpartisipasi.
ReplyDeleteBTW, sukses selalu untuk JNE. Semoga kolaborasi ini bisa memotivasi UMKM untuk terus maju.