Paling enak berlibur ke Kepulauan Seribu pakai travel. Tinggal bayar lalu duduk manis mengikuti tour guide. Namun, saya dan keluarga memilih jalan lain. Kami berwisata ke Kepulauan Seribu, tepatnya Pulau Tidung, tanpa travel agent padahal membawa anak-anak. Bisa? alhamdulillah .... Ini pengalaman liburan ke Pulau Tidung membawa anak balita tanpa ikut travel atau paket tur.
Liburan ke Pulau Tidung, Kepulauan Seribu, bersama anak-anak |
Tinggal di Jakarta tapi belum pernah ke Kepulauan Seribu itu seperti ada yang kurang. Mumpung dekat, kan. Sebagai hadiah untuk suami, saya mengajaknya (tentu sepaket dengan anak-anak) liburan ke pulau.
akhirnya ketemu tulisan "Pulau Tidung" |
Selain itu, berlibur dengan keluarga ke Pulau Tidung menjadi salah satu impian sampai pernah saya tulis di sini dua tahun lalu. Artikel ini based on googling aja. Alhamdulillah mimpi itu terwujud! Saat di Pulau Tidung, saya baca kembali sebagai panduan sambil ceklis tempat mana saja yang sudah kami kunjungi.
Pulau di Kepulauan Seribu yang Ramah Anak
Dermaga depan RPTRA Tidung Ceria |
Berhubung ini pertama kalinya kami ke Kepulauan Seribu, saya tidak tahu pulau mana yang enak dikunjungi sambil bawa anak.
Menurut Om Doel, travel blogger, Pulau Tidung dan pulau Pari. Kalau rekomendasi kakak, Pulau Pramuka. Baca blognya Mbak Istiana Sutanti, ia pernah ke Pulau Harapan bawa anak-anak. Baique, pada dasarnya banyak pilihan pulau untuk dikunjungi bersama anak.
Pilihan saya akhirnya jatuh pada Pulau Tidung karena pernah saya tulis dan ini tipe pulau dengan penduduk lokal, bukan resort. Penduduk kan juga punya anak jadi besar harapan saya pulau ini asik buat anak-anak. *simple, ya 😁
Santai di pinggir pantai |
Eh, kenapa kalau resort? Barangkali ada yang bertanya.
Itu, nganu, ramah anak sih tapi enggak ramah di kantong. 😂
Salah satu tujuan mengajak anak-anak liburan ke pulau supaya merasakan bagaimana jadi penduduk suatu pulau. Selama ini kan kebanyakan melihat gedung dan jalanan lebar di kota Jakarta.
Baca juga: Wisata Pulau Tidung Ramah Anak
Liburan ke Pulau Tidung Tanpa Travel
Peta Kepulauan Seribu |
Ini yang paling menantang yaitu pergi ke pulau Tidung tanpa travel. Itu artinya kami harus mengumpulkan info transportasi, penginapan, perkiraan biaya-biaya di sana, dan seterusnya.
Mengapa ribet sih? Pakai agen tur kan mudah apalagi banyak travel agent paket perjalanan ke Kepulauan Seribu.
Sebelum memutuskan pergi tanpa travel, saya sudah kontak beberapa agen untuk tanya harga paket tur ke pulau Tidung, Pramuka, dan sebagainya. Harga untuk open trip (bareng turis lain) sekitar 370ribu rupiah per orang. Sementara harga untuk private trip (2 dewasa, 2 anak) sekitar 2jutaan untuk 2 hari 1 malam.
Namun, saya kurang sreg dengan itinerary yang padat. Kebanyakan mereka menawarkan main ke snorkeling spot, 2-3 tempat dalam sehari sementara anak-anak masih kecil (7 th dan 2 th). Jalan bareng anak-anak itu harus selow, santai. SID dan Uno lebih suka main pasir atau berenang di pinggir pantai aja.
Selain itu, paket tur sudah menyediakan penyewaan sepeda. Pulaunya memang kecil, enak bersepeda di sana. Tapi, lumayan juga kalau boncengin anak-anak. Hahaha ....
SID sudah bisa bersepeda roda dua namun di sana sepedanya tinggi. Ia belum sampai. Sempat bertanya ke pemilik homestay apa ada penyewaan sepeda anak. Ia menjawab biasanya sewa ke penduduk yang punya anak.
Jadi, kalaupun ambil paket tur, banyak kegiatan dan fasilitas yang bakal kami skip. Enggak snorkeling (walau sungguh aku ingin banget), enggak pakai sepeda tapi sewa motor (+100ribu), dan upgrade kamar jadi private (+350ribu).
Itulah alasan kami memilih liburan ke Pulau Tidung bersama anak-anak tanpa travel. Make it simple. Naik kapal ke sana, main di sekitar pulau, lalu pulang.
Transportasi ke Pulau Tidung
Tantangan pertama mencari info transportasi ke Pulau Tidung. Tahu enggak, sampai hari H kami masih nothing to lose. Kalau kehabisan tiket kapal atau salah jadwal, yasudah pulang. Haha ....
Ada tiga pilihan transportasi umum ke Pulau Tidung, yaitu: speedboat dari Marina Ancol, kapal kayu dari Kali Adem, dan kapal dishub dari Kali Adem.
Awalnya saya mau pesan via online supaya enggak perlu antre dari pagi di sana. Udah pegang tiket bakal lebih yakin berangkat liburan, kan. Namun saat ini belum berjodoh untuk pesan online, pas banget CS-nya libur saat kami berangkat.
di dalam speedboat menuju pulau Tidung |
Akhirnya kami memutuskan naik speedboat dari pantai Marina Ancol karena infonya paling jelas dan paling nyaman. Harga memang paling tinggi dibanding yang lain, 150ribu (weekdays) dan 180ribu (weekend), tapi udah bisa kontak ke pihak marketingnya untuk bertanya.
Speedboat ke pulau Tidung berangkat pukul 8 pagi dari dermaga 16 atau 17 Marina Ancol. Pukul 7 pagi kami sudah di sana. Saya pun antre membeli tiket untuk kami berempat.
Penginapan di Pulau Tidung
Charlie Homestay, Pulau Tidung, Kepulauan Seribu |
Mencari info penginapan di pulau Tidung relatif lebih mudah. Bisa cek di Google Maps atau platform pemesanan tiket hotel seperti Agoda, Traveloka, Reddoorz, Tiket.com, dan sebagainya.
Kami sudah booking Charlie Homestay untuk satu malam. Lalu, malam berikutnya pindah ke Sisca Homestay. Coba-coba aja buat pengalaman menginap di pulau Tidung.
Alhamdulillah saya mendapat kontak Charlie Homestay dari Google Maps jadi bisa Whatsapp untuk bertanya seputar pulau Tidung. Pak Mujiman sangat ramah dan sabar menjawab pertanyaan saya yang segambreng mulai dari bertanya seputar rate homestay, biaya makan, sewa motor, tiket kapal, dan seterusnya. Kami juga bisa check-in lebih awal.
Ini pengalaman menginap di Charlie Homestay Pulau Tidung.
Tempat Wisata di Pulau Tidung
Pulau Tidung termasuk pulau yang besar di Kepulauan Seribu. Pulau Tidung terbagi menjadi dua yaitu Pulau Tidung Besar dan Pulau Tidung Kecil yang dihubungkan Jembatan Cinta.
Tempat wisata sebagian besar di Pulau Tidung Besar, seperti:
- Saung Cemara
Main ayunan di Saung Cemara |
Di sana juga ada warung makan untuk menikmati camilan dan kelapa muda.
Sayangnya saat itu mendung sehingga sunset tidak terlihat. Plus-nya, pengunjung lain segera pulang karena khawatir kehujanan jadi hanya kami yang bermain di pantai.
- Sunset Bahari
Sunset Bahari terletak paling barat dan harus melalui jalan kecil yang meragukan bakal ada ujungnya apa enggak. Haha ....Sepi banget saat kami ke sana. Mungkin karena liburan sudah usai.
Nampak warung makan, ayunan kayu, dan ayunan ban mobil namun anak-anak tidak tertarik sehingga kami hanya sebentar di sini.
Sesuai namanya, tempat ini juga cocok untuk menikmati sunset.
- Saung Bintang
Saung Bintang terletak di timur pulau Tidung, arah ke Jembatan Cinta. Iseng aja kami mampir ke sini saat siang.Ada tempat foto-foto, warung makan, dan area yang asik untuk bermain pasir.
- Jembatan Cinta
Jembatan Cinta menjadi ikon utama pulau Tidung. Letaknya di timur pulau Tidung Besar dan menjadi penghubung bila mau ke pulau Tidung Kecil.Jembatan Cinta dulunya dibangun dari kayu namun sekarang sudah dipugar lebih kokoh. Beberapa bagian seperti pegangan ada yang patah, tempat istirahat ada yang ambrol (dekat Tidung Kecil) namun masih oke lah.
Kami ke Jembatan Cinta setiap hari untuk menikmati jernihnya air laut, melihat terumbu karang dari atas jembatan, bermain pasir, juga berenang.
view Jembatan Cinta siang hari |
view Jembatan Cinta di malam hari |
Di Jembatan Cinta ada bagian yang terbuat dari kaca. Maksudnya untuk melihat karang di bawah namun kacanya buram.
Ayah SID sempat dua kali melompat dari Jembatan Cinta, lho. Memang ada space khusus untuk uji nyali melompat dari ketinggian lalu nyebur ke laut. Saya ... bagian dokumentasi aja. 😆
Ayah (kepala kuning) baru melompat dari jembatan cinta |
Dibanding tempat wisata lain, Jembatan Cinta paling terawat. Tempat parkir tertata, food court dengan banyak pilihan makanan, ada toilet (saung-saung lain saya kurang tahu, enggak mencari toilet di sana karena ganti baju di homestay).
area di Jembatan Cinta |
- RPTRA Tidung Ceria
main di RPTRA Tidung Ceria |
Tempatnya luas, mainannya masih bagus, dan saat kami ke sana sepi. Hanya ada seorang petugas kebersihan sedang menyapu. Mungkin karena pagi itu angin kencang.
Pemandangan depan RPTRA langsung disambut laut dan dermaga. Huwaaa ... asyik banget!
- Masjid Agung Nurul Huda
Masjid terbesar di Pulau Tidung ini terletak dekat Charlie Homestay. Jalan kaki lewat gang bisa tapi tetep kami naik motor 😛. Masjidnya megah dengan banyak ukiran. Alhamdulillah bisa salat jamaah di sini.Pulau Tidung Kecil
Sementara di pulau Tidung Kecil ada hutan mangrove, museum paus, dan penangkaran penyu.
Di ujung sana terlihat pulau Tidung Kecil |
Kami belum eksplorasi Tidung Kecil karena berpikir bagaimana keliling pulau sambil bawa anak-anak. Kalau mau naik motor berarti motornya harus diangkat melewati anak tangga Jembatan Cinta. Bisa naik sepeda tapi gimana membawa pasukan krucil. Kudu berapa kali bolak-balik? Ribet, kan, jadi disimpan untuk petualangan selanjutnya saja.
Kami hanya berjalan kaki melewati Jembatan Cinta sepanjang 800 meter. Awalnya saya dan Uno iseng mencoba jalan, seberapa kuat anak ini jalan sendiri tanpa gendong. Eh, kok bisa jauh?
SID dan Ayah pun menyusul kami. Ayah berjalan perlahan karena kakinya sakit sementara saya dan SID berhasil sampai pulau Tidung Kecil. Horeee!
Udah gitu aja lalu kami segera kembali ke homestay karena sudah gluduk-gluduk mau hujan plus azan Maghrib.
Biaya Liburan di Pulau Tidung Tanpa Travel
Mencatat pengeluaran selama liburan dari atas kapal |
Dalam perjalanan pulang naik kapal kayu ke Pelabuhan Kali Adem, Muara Angke, Jakarta Utara, saya menghitung berapa ya biaya liburan ke Kepulauan Seribu kali ini.
Sebagai gambaran, biaya liburan di Pulau Tidung yaitu:
- Transportasi:
- Speedboat (per orang 150.000 weekdays / 180.000 weekends dan hari libur nasional);
- tiket masuk Ancol 25.000/orang (Grab free driver dan kendaraan)
- kapal kayu 75.000/orang;
- retribusi 2.000/orang
- sewa motor 100.000/hari sudah termasuk bensin seliter cukup
- Bentor (becak motor) 20.000/sekali jalan. Cukup untuk 3 dewasa.
- Penginapan atau homestay sekitar 300.000/malam cukup untuk 4 orang dengan kamar mandi dalam dan ber-AC. Pesan bisa langsung kontak ke homestay atau lewat platform pesan hotel.
- Makan tergantung mau makanan seperti apa. Nasi ayam 20-28 ribu, ikan bakar dan seafood 40-45ribu, minuman 5-15 ribu. Banyak toko kelontong yang menjual mi instan, minuman kemasan, camilan. Harganya mirip lah dengan minimarket. Malah SID senang bisa dapat jajan seharga 1000-2000 dekat homestay. Oh ya, di homestay disediakan air mineral dalam dispenser jadi hemat urusan minum. Mau buat teh, kopi, atau susu juga cukup beli minuman sachet.
- Sewa pelampung/life jacket di Jembatan Cinta 10.000.
- Banana boat 35.000.
- Tidak ada biaya parkir di tempat wisata. Bebas aja masuk - keluar. Kunci motor aja pada ditinggal di motornya.
Alhamdulillah kami sekeluarga happy bisa liburan ke Pulau Tidung. Puas banget main air di sana. Anak-anak juga betah 2 jam mandi laut. Syukurlah enggak ada yang masuk angin.
Enaknya liburan mandiri tanpa ikut tour agent itu bisa fleksibel atur jadwal. Ada hari di mana kami keliling pulau mempelajari area, mencari masjid, juga tempat makan yang buka. Kadang pula kami duduk santai di depan homestay, berayun di hammock, atau tidur di kamar.
Semoga ada kesempatan liburan ke Pulau Tidung lagi dan juga explore pulau-pulau lain di Kepulauan Seribu.
Salam dari bidadari penunggu Saung Cemara |
Pernah ke Kepulauan Seribu? atau berencana ke sana?
Aghhhhh serunya mbaaa 😍. Aku udh belasan tahun di Jakarta, tapi blm ke pulau seribu satupun 🤣🤣.
ReplyDeleteSebenernya pas awal 2020, aku tuh udh bikin plan mau ke pulau macan. Mau cobain nginep di resortnya yang villa tanpa pintu, dan tangganya langsung masuk ke air itu mba. Tapi memang agak pricey Krn lebih private. Cuma seru aja kebayangnya nginep di villa terbuka gitu 🤣. Tapi ga rezeki mba. Pandemi masuk, pulau macan di tutup. Dan malah ada sengkete pula akhir 2021. Jadinya mereka mau bangun di tempat lain. Tapi sampe skr blm ada kabar. Sedih aku..
Tapi seru juga sbnrnya pulau2 lainnya ini yaaa 😍. Mau ajakin anak2
Hihi ... Iyaa kan. Ini dekat loh dari Jakarta. Banyak pulau bisa dikunjungi. Mau yg berpenduduk atau tipe resort keknya enak buat liburan, Cobain satu persatu.
Deletebaru aja pagi tadi liat postingan kamu di FB eh langsung baca reviewnya di blog deh, seru ya bisa liburan ke pulau tidung bersama anak dan tanpa travel pulak
ReplyDeleteAlhamdulillah Mbak Aie, bisa refreshing sekeluarga
DeleteWaktu umur belasan aku pernah ke Kepulauan Seribu sama keluarga, tapi nggak tahu itu namanya pulau apa. Senang, sih, naik kapal kecil menyeberang pulau. Sayangnya Ibuku orangnya parnoan banget, sejak hari itu dia nggak mau lagi naik kapal dan aku pun dilarangnya pergi-pergi yang hanya menyeberang laut. Jadilah sampai sekarang aku belum pernah naik kapal lagi huhu. Baca cerita Mbak Helena aku jadi makin tertarik nih untuk menyeberang ke Kepulauan Seribu. Terima kasih infonya, ya. Bermanfaat banget ini, akan aku bookmark :)
ReplyDeleteIbuku pun parnoan kalo Naik kapal padahal zaman beliau sekolah dulu yaa nyebrang sungai.
DeleteSelamat berlibuuur yaaa
Sukaa deh baca postingan ini ... detail banget. Bagaimana memikirkan traveling ke pulau kecil dengan 2 anak, jelas diceritakan di sini .. bisa jadi bahan pertimbangan ibu-ibu yang pengen liburan ke Kepulauan Seribu bawa anak dan menikmati liburannya tanpa harus kejar2an dengan itinerary padat dari travel. Saya doakan semoga naik di page one ya Maak. ;)
ReplyDeleteTerima kasih Mbak Niar. Doanya blogger yak masuk page one. Aamiin :)
Deleteasik dapat info gress,, udah lama pengen kesini nih
ReplyDeleteBudeeee such an honor. Happy holiday!
DeleteSeru banget sih liburannya ke Pulau Tidung, ternyata pengalaman yang luar biasa piknik ga pake travel bawa anak2, meski agak riweuh sedikit tetep puas banget ya bisa terlaksana.
ReplyDeleteAhhh, kalo aku kesana mau lompat juga di jembatan cinta ituu, Sid, ayoo lompat bareng ate aja yaaa.
Btw makasih loh sharingnyaa, sekalian mengajarkan anak2 juga ya tinggal di homestay dan sekitar rumah penduduk. Seruuu..
Hebaaat berani loncat! Aku bagian foto-foto aja
DeleteSerunya mbak, enakan nggak pakai tour travel gini ya jadi bebas mau ngapain aja, terlebih bawa anak-anak. Aku udah masukin kep.seribu dari kapan yaa belom kesampaian aja nih ke sana. Kalau menurut mbak, buat aku yang dari luar Jakarta, cocok pakai travel dulu buat pengalaman pertama kah atau nggak usah?
ReplyDeletePerginya mau sendiri atau berkelompok? Trus mau wisata sekitar pulau atau pakai nyebrang ke pulau-pulau kecil buat Cari spot snorkeling?
DeleteBisa hitung dulu biaya antara ikut open trip, private, atau mandiri.
Alhamdulillah ikut senang baca cerita dan ulasan liburan ke pulau Tidung mbak sekeluarga. Impian yang dituliskan 2 tahun yang lalu di blog ini, akhirnya bisa terwujud ya. Dan bisa dituliskan lagi pengalaman nyatanya.
ReplyDeleteHihi... resort emang ramah anak, tapi nggak ramah kantong ya mbak
Iyaa mbak. Pengingat buatku kalau punya mimpi, tuliskan aja siapa tahu rezeki terwujud
DeleteAih aih aih aku udah 4 tahun tinggal di tangerang selatan dan suka ke jakarta juga. Belum pernah ke pulau tidung. Asa ada yang kurang blum sempet menjelajahi banyak hal di sekitar kota itu. Mba Helen liburan kalian asyik banget. Aku suka ikh liat foto kalian. Keliatan banget ikh aura keluarga bahagianya. Seneng aku 😍
ReplyDeleteHayuuuk Mbak Yeni eksplorasi Batam. Mumpung banyak nature yang bagus di sana. Buat refreshing sekeluarga
DeleteAlhamdulillah ikut seneng mbakuu, pengalaman kami ke pulau tidung sekitar 5 tahun laluu.
ReplyDeleteSayangnya kurang menyenangkan karena pas libur longweekend antri kapal cepat ya ampyun bejubel. Pas dipulaunya kemana2 ramai, dapat penginapan depan pantai pas sih jd malamnya BBQ an sambil dengerin kembang api group lain byk yg berkerumun nyalain kembang api.
Yess memang pergi tanpa travel lebih seruu 👍
Whoaaa Pulau Tidung ternyata cakep juga, ya. Seingatku, aku belum pernah ke sini. Kayaknya kalo ke sini rame-rame sama temen seru juga. Bisa naik speedboat bareng, sunset-an bersama, dan sebagainya.
ReplyDeleteAlhamdulillaah udah pernah ke Pulau Tidung karena salah satu teman bang Dho punya rumah kayu di sana, enak banget, keluar rumah langsung mainan air ya
ReplyDeletetapi sayang pas di sana itu AC pada saat siang ga bisa dinyalakan dong! Karena saking banyaknya orang y ang ikutan jadi AC semua nyala dan malah listrik byar pet, huhuhuuu pengen cepet pulang rasanya! Next time pergi sendiri aja ah
Paling suka ulasan Helena yang ini, fun fearless and feature banget...
ReplyDeleteNoted ya buuuuunnnnn
Kenapa ngga ke resort? Ramah anak sih tapi TIDAK RAMAH DI KANTONG bahahahahaha simple banget
Hahahahaha..Ramah di anak tapi ga ramah di kantong aiihhh bener juga ya Makneng.
DeleteYang penting ramah didua-duanya yaaa.
Lebih hemat di kantong nih. Hal inilah yang bikin happy jalan jalan ke pulau tidung
ReplyDeleteSerunya dan tahu pasti ribet karena semua urus sendiri. Tapi kan bawa anak tuh emang kudu jalan santai ya, Mbak. Beda kalau solo travelling. Pulau Tidung ternyata lumayan luas ya. Bisa ada tempat macam-macam gitu
ReplyDeleteSeru sekali cerita jalan jalan ke pulau Tidung ini mbak
ReplyDeleteMeski tanpa travel, tetap bisa ya
Asal kita sudah prepare semuanya
Akuuuu seumur-umur tinggal di Jakarta, belum pernah dong ke pulau Tidung. Hikss... wkwkwk...
ReplyDeleteDulu sempat pingin kesana sama kakak2 LK, tapi belum kesampaian euyyy.
Nah aku jarang banget pakai travel tur gitu soalnya anakku suka gak mau kalau diburu2 mereka maunya sesukanya, jadi seringnya ambil paket private aja.
ReplyDeleteSeru banget ke Tidung, dekat pula ya ke Jakarta. Hits ya jembatan cinta di Tidung. Syukurlah ikut senang liburan ke Tidung bawa balita tanpa rewel
Kemarin saat ke Jekarda, kami sempat terbersit ingin ke Pulau Seribu.
ReplyDeleteTapi namanya minim informasi, bingung juga ya..memilih seribu pulau mana yang bisa kami datangi duluan untuk staycation.
Panduan banget artikel kka Helen.
Aku bookmark, nanti kalau diberi kemudahan ke Jakarta lagi, kami akan coba tips dari kak Helen buat travelling ke Pulau Tidung.
Menarik nih. Ternyata tetap bisa menikmati perjalanan meski tanpa ikutan itinerary dari travel agency ya mba. Anak-anak kalau masih kecil gitu mendingan memang diprioritaskan kenyamanannya. Ngikut mereka aja lah istilahnya yaaa..
ReplyDeleteAku bacanya menghayatiiiii! Karena emang sempet kepikiran untuk jalan ke kepulauan seribu gitu deh sambil bawa tiga anak. Tapi hitung-hitungan lumayan juga ya habisnya. Kudu nabung dulu, pokoknya masukin ke dalam wishlist!
ReplyDeleteKepo masalah uang nyangkut, btw mbak helena anaknya umur berapa? Kalo diajak jalan-jalan ada rewel? Pengen juga ajak liburan anak tapi anakku tipikal nggak bisa diam...mana view di pulau tidung bagus banget lagi
ReplyDeletewooow makasih banyak mbak hel tulisannya! jadi terinspirasi buat ngajak bapake + bocah2 nih, hahaa. kalau speedboat vs kapal kayu, safety-nya gimana mbak? aku paling deg2an kalo ga ada lifejacket huhuu.
ReplyDeletebtw, itu konci motor ditinggal mikirnya kalau mau maling kaburnya jg kemana ya... wkwkwk
Wah seru banget ya jalan - jalan bawa balita , saya dulu mau traveling bawa anak balita tuh takut rewel
ReplyDeletewah seru yaa ke Pulau Tidung sama anak2 gituu.. baca kalimat pertama agak menohok, krn dulu tinggal di Jkt ga pernah ke sana, hahahahha.. jadi sampe segede gini baru tahu oohh ada kayak gituan juga di Jakarta :P hehehe
ReplyDeleteAku belum pernah ke kepulauan seribu mbak. Mau dong ke sana. Pantainya bagus. Semoga ada rejeki biar bisa ke sana. Aaamiin
ReplyDeleteKyaaaaaaa mba helen bikin pengen ke pantai, hamil 7 bulan aku mulai nggak bisa ke mana-mana semoga abis lahiran pengen bisa me time.
ReplyDeleteSeru juga ya main ke pulau tapi gak pake jasa travel.. Ternyata tarif penyebrangan nya lumayan juga ya.. Tapi worth ya sama keindahan di pulaunya..
ReplyDeletewah asik nih jadi pengen liburan sendiri ke pulau Tidung sekalian healing 😂
ReplyDeleteKalau sama keluarga emang lebih enak mandiri tanpa travel. Lebih bisa menikmati liburannya bareng keluarga...
ReplyDeleteBanyak sekali sarana wisatanya, aku baru ke pulau putri saja. Bisa ini rekomen deh
ReplyDeleteAku sudah pernah ke pulau tidung semasa gadis, dan sudah nyobain loncat juga dari jembatan cinta 🤣 baca postingan ini jadi kepingin lagi jalan kesana bareng keluarga 🤍
ReplyDelete