Belajar lagi di kampus tempat para ibu belajar menjadi Ibu Profesional |
Selamat datang di Kampus Ibu Pembaharu, tempat para ibu belajar menjadi Ibu Profesional baik ibu yang bekerja di ranah domestik maupun ranah publik. Ada masalah apa di sekitar kita? Berikut ini merupakan tugas pertama dalam kelas Bunda Salihah, Institut Ibu Profesional batch 1 yang saya ikuti.
Kampus Ibu Pembaharu
Setelah membangun kota virtual Hexagon City selama menjalani perkuliahan Bunda Produktif, kini Hexagonia yang lanjut di kelas Bunda Salihah berkuliah di Kampus Ibu Pembaharu. Apa tuh? Berikut penjelasan dari website ibupembaharu.com:
Tema Ibu Pembaharu ini akan dikemas dengan sebuah pola gamification, dengan latar belakang Kampus Ibu Pembaharu. Seluruh Ibu akan berada dalam sebuah kampus, disana kita akan belajar bersama menggali semua "tantangan hidup" yang dihadapi oleh setiap ibu, dan bersama-sama mencari solusinya. Harapannya setelah mengikuti aktivitas di Kampus Ibu Pembaharu setiap ibu akan berkontribusi bagi terwujudnya komunitas yang berkelanjutan, menjadikan masalah sebagai sebuah tantangan, dan menghadirkan manfaat bagi semua umat.
Yes, another game is ON!
Identifikasi Masalah
Ada 8 tahap yang perlu kami lalui selama Bunda Salihah ini. Tahapan pertama yaitu Identifikasi Masalah. Kata "masalah" yang biasanya dihindari justru harus dicari. Hal ini untuk mengubah masalah menjadi tantangan.
Cari masalah dalam diri, keluarga, maupun lingkungan. "Berpikir Glokal!" pesan Bu Septi.
So, I asked myself, "Apa masalah saya?"
Kalau dipikir-pikir, masih berkutat dengan dunia manajemen waktu (mau melakukan banyak hal tapi ribet sendiri kudu yang mana dulu), pengasuhan anak-anak, kemandirian finansial, sampah yang numpuk dan mengalir di sungai. Mostly tentang diri sendiri.
Apa masalah saya? |
Saya tahu itu adalah masalah bagi saya karena membuat mata berbinar ketika menghadapinya. Pun ada juga masalah yang membuat saya kepikiran terus, resah gitu melihatnya. Ingin do something, take action. Nah ini yang namanya cognitive emphaty. Saat melihat sesuatu, tak hanya berempati tetapi memikirkan juga solusinya.
Not just "I feel you~" but "What can I do for you?"
Bagaimana saya tahu ini masalah bagi saya? |
Setelah memahami OK ini memang masalah saya maka perlu menetapkan indikator supaya tahu bahwa masalah saya sudah selesai. Ini yang membuat hati bergetar menuliskannya. Aksi nyata apa yang akan saya lakukan ini berhubungan dengan standar kelulusan di Bunda Salihah. Jadi, selain kriteria kelulusan mengumpulkan jurnal seperti biasanya, tiap mahasiswi menentukan kriteria individu. Dag ... dig ... dug ... mungkinkah tercapai? Bismillah ....
Bagaimana saya tahu kalau masalah saya sudah selesai? |
Selanjutnya kumpulan masalah tadi dipilih satu saja, one bite at a time. Saya memilih mengenai parenting terutama mengasuh anak usia dini karena situasi pandemi seperti ini membuat anak-anak lebih banyak waktu berinteraksi dengan orang tua di rumah, sekolah di rumah, mengingat anak usia dini harus sekolah online perlu pendampingan orang tua. Ada pula orang tua yang memutuskan untuk belum menyekolahkan anak dan memikirkan homeschooling usia dini.
Dari segi internal, tantangan ini saya ambil karena memang sudah saya rencanakan dari awal tahun sebagai pencapaian diri tetapi belum jalan. hehe ... ini mimpi yang tertunda gitu lah.
Problem Statement |
And the last step, menganalisa akar masalah dari problem statement di atas. Yang nampak itu kan gunung es kecil padahal kalau kita melihat lebih dalam akar masalahnya adalah ... *aseli ini pikiran kemana-mana deh karena ummi sakit dan udah waktunya salat Subuh.
Analisa akar masalah |
Baiklah, sekian dulu tugas pertama identifikasi masalah di Kampus Ibu Pembaharu. Semoga saya bisa menjalankan aksi untuk menuntaskan tantangan dan bermanfaat untuk dunia. Bismillah lancar ... mohon doanya!
#materi1
#ibupembaharu
#bundasalihah
#darirumahuntukdunia
#hexagoncity
#institutibuprofesional
#semestaberkaryauntukindonesia
Post Comment
Post a Comment
Hai!
Terima kasih banyak ya sudah berkunjung. Semoga artikel tersebut bermanfaat.
Bagaimana komentarmu? Silakan tulis di kolom komentar, bisa pakai Name/URL. Kalau tidak punya blog, cukup tulis nama.
Ku tunggu kedatanganmu kembali.
Jika ada yang kurang jelas atau mau bekerja sama, silakan kirim e-mail ke helenamantra@live.com
Salam,
Helena