Tips Lancar Menyusui dengan 5N

“Wah … bayinya gemuk banget! ASI-nya lancar, ya?” Begitulah reaksi orang yang berjumpa dengan baby Uno. Syukur alhamdulillah putra keduaku tumbuh sehat, kenaikan beratnya juga sesuai.  Enggak menyangka, lho, padahal di awal kelahirannya berat badan Uno di bawah standar bahkan berisiko terkena jaundice. Oleh karena itu, saya bertekad memberinya ASI dan menjalankan 5N supaya lancar menyusui. 5N, apa saja ya?

Lancar menyusui dengan 5N

 

Alhamdulillah Lulus ASI Eksklusif

Sembilan bulan lalu tangis bayi mungil memenuhi ruang bersalin yang sunyi selepas sholat subuh. Tak ada kata lain selain Allahuakbar … Allahuakbar … Allahuakbar … yang mampu saya ucap. Syukur alhamdulillah baby Uno telah lahir.

Namun, ada rasa khawatir ketika mengetahui berat lahirnya sedikit di bawah standar. Hasil tes bilirubinnya pun mendekati batas penyakit kuning (jaundice). Memang bayi yang lahir pada usia kandungan 37 minggu berisiko medium to high akan penyakit kuning tersebut.

Sesuai anjuran dokter, saya sering menyusui agar Uno dapat mengejar berat badan ke normal. ASI adalah yang terbaik bagi bayi terutama 6 bulan awal kehidupannya karena ASI mengandung nutrisi yang dibutuhkan bayi sesuai usia.

Alhamdulillah dari hari pertama melahirkan sudah keluar kolostrum. Proses menyusui pun tergolong lancar hingga Uno lulus ASI eksklusif di usia 6 bulan. Dan yang paling menggembirakan, berat badannya naik pesat. Terlihat jelas perbedaannya. Dulu, baju bayi saat newborn kedodoran. Pakai popok saja serasa pakai kemben karena badannya yang mungil. Kalau sekarang ia sudah pakai baju ukuran anak 2 tahun!

 

Sertifikat lulus IMD dan ASI eksklusif, yay!

Ingat 5N Tips Lancar Menyusui a la Helenamantra

Lancar menyusui bayi merupakan anugerah Allah yang luar biasa. Ibu baru melahirkan bisa stres karena urusan ASI, lho. Makin tertekan, makin mampet pula aliran ASI. Oleh karena itu, saya sangat bersyukur diberi kemudahan dalam menyusui sehingga dapat memberikan yang terbaik bagi anak.

Dari pengalaman selama ini, bisa dibilang ada 5N sebagai tips lancar menyusui versi saya, yaitu:

1. Nyantai

Kunci lancar menyusui adalah ibu harus bahagia. Ketika bahagia, muncul hormon oksitosin (hormon cinta) yang bantu mengalirkan ASI.

Bagaimana mau bahagia jika ada omongan miring di kanan-kiri? Nyantai aja!

Cuek saja ketika ada yang komentar payudara kecil berarti ASI-nya sedikit. Nyantai saja saat ada yang bilang bayinya menangis terus sepertinya perlu makan, padahal masih newborn.

Menyusui itu butuh tebal kuping. Yakinlah bahwa ibu mampu menyusui bayi.

2. Ngobrol

Baru melahirkan dan menjalani profesi sebagai ibu terkadang melelahkan. Apalagi tidur ibu tak lagi nyenyak sepanjang malam seperti dulu kala. Sejak ada bayi, saya terbangun tiap 2-3 jam untuk menyusui di malam hari.

Saya mengurus dua anak tanpa ART. Rasanya pekerjaan rumah tak ada habisnya. Mainan berantakan, bayi rewel, harus lompat dari satu tugas ke tugas yang lain. Riuh!

Lelah dan stres dapat berpengaruh pada kelancaran ASI, maka saya ngobrol dengan suami untuk berbagi tugas domestik. Ngobrol ini juga bisa membahas omongan negatif seperti di poin pertama supaya ibu enggak pusing sendirian. Dengan ngobrol, saya membangun support system bersama orang-orang terdekat.

Oh ya, suami juga bisa diminta tolong untuk pijat payudara dan pijat oksitosin. Kedua pijat ini bantu melancarkan ASI.

Jangan lupa bahagia, busui!

3. Nutrisi

Ibu menyusui itu mudah lapar. Duh, sampai malu sering ke dapur padahal sudah makan tapi selesai menyusui kok lapar lagi. Hihi … begitulah busui. Sehari bisa makan 4-5 kali. Wajar kok, kebutuhan kalori ibu menyusui sekitar 2500 – 2700 kalori, lebih banyak daripada wanita dewasa yang tidak menyusui.

Eh tapi makan jangan asal makan, perhatikan pula asupan bernutrisi karena ibu makan untuk 2 orang (atau lebih kalau kembar), yaitu ibu dan bayi. Asupuan makanan dapat berpengaruh ke kuantitas maupun kualitas ASI.

Yes, memberikan ASI tak hanya dilihat dari kuantitas tetapi juga kualitas. ASI berkualitas merupakan ASI bernutrisi yang sesuai kebutuhan bayi.

FYI, ada 2 kelompok nutrisi:

Nutrisi kelompok 1 yang tergantung asupan makanan ibu, yaitu: karbohidrat, protein, lemak, vitamin A, B1, B2, B6, B12, D, iodium, choline, selenium.

Ibu menyusui perlu mendapat nutrisi yang cukup dari makanan atau suplemen. Contohnya, jika ibu sedikit mengonsumsi protein maka ASI mengandung sedikit protein. Efeknya ke bayi yang disusui.

Nutrisi kelompok 2 yang tidak tergantung asupan makanan/ status kesehatan, yaitu: zat besi, kalsium, asam folat, zinc, copper.

Jika asupan nutrisi jenis ini rendah, maka tubuh ibu akan mengambil nutrisi ini dari tulang atau jaringan untuk dikeluarkan ke dalam ASI. Contohnya, jika ibu tidak mengonsumsi kalsium, maka pada ASI akan tetap mengandung kalsium yang diambil dari cadangan kalsium tubuh ibu. Hal ini berakibat tubuh mudah lelah, linu, dan dalam jangka panjang tulang ibu berisiko terkena pengeroposan.

Asupan gizi seimbang yang perlu dikonsumsi ibu tak hanya untuk si bayi tetapi juga kesehatan jangka panjang ibu sendiri.

Ini yang membuat makin semangat pumping ASI

4. Nimba Ilmu

Ibu menyusui memiliki beragam tantangan maka perlu membekali diri dengan nimba ilmu atau mencari ilmu seputar menyusui yang baik dan benar. Saya membaca buku tentang ASI, mengikuti talkshow seputar ASI dari sejak hamil, ikut kulwap, bergabung di birth club, juga mengikuti kursus singkat dari rumah sakit setelah melahirkan tentang cara memompa ASI dan menyusui.

Bila ada kendala menyusui, dapat berkonsultasi ke konselor laktasi. It’s okay bertanya ke berbagai pihak yang kompeten demi memberikan yang terbaik bagi buah hati karena ASI adalah investasi kesehatan jangka panjang.

5. No gadget

Meng-ASI-hi bukan hanya menyodorkan payudara ke bayi tetapi merupakan momen indah membangun kelekatan ibu dan bayi. Saat menyusui rasanya bahagia melihat wajah baby Uno dari dekat, mengelus rambutnya, mengajaknya ngobrol, dan melantunkan doa-doa bagi kesehatannya. Saya berusaha melakukannya tanpa gawai agar dapat fokus berinteraksi dengan anak.

Well, it looks simple but challenging karena saya mudah tergoda buat cek HP sambil menyusui. Hahaha …. Saya belajar menahan diri untuk nenen no gadget.

Review Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk Bantu ASI Bernutrisi

Seperti yang saya singgung di atas, makan melulu iya tapi jangan asal makan. Hihi ... gimana ya, kadang makan apa yang ada saja. Udah repot mengurus anak. Saya akui masih ngawur soal makanan, so untuk membantu memenuhi kebutuhan nutrisi selama menyusui, saya mengonsumsi suplemen Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold.

Blackmores Pregnany and Breast-feeding Gold

Suplemen untuk ibu hamil dan menyusui dari Blackmores sudah saya kenal sebelum kepikiran akan hamil lagi, hehe. Waktu itu sekitar 2017, teman-teman saya cerita saat menyusui mengonsumsi Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold untuk bantu meningkatkan kualitas ASI. Mereka jadi lebih percaya diri mengasihi, alhamdulillah hasil pumping juga bertambah dan ASI lebih kental.

Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold merupakan suplemen dengan kandungan lengkap terdiri dari 17 nutrisi esensial yang bantu penuhi nutrisi Ibu sehingga dapat memberikan ASI bernutrisi untuk buah hati. Nutrisi tersebut antara lain: asam folat, fish oil dengan DHA dan Omega-3, zat besi, kalsium, zinc, magnesium, vitamin B6, B12, dan sebagainya.

17 nutrisi esensial terkandung dalam tiap kapsul Blackmores

Minyak ikan pada Blackmores enggak berbau, lho, jadi enggak mual saat dikonsumsi.

Saya makin percaya diri memberikan ASI berkualitas pada baby Uno agar ia tumbuh dan berkembang dengan optimal. Kebutuhan gizi saya pun tercukupi.

“Kalbe Blackmores Nutrition melalui produk untuk ibu hamil dan menyusui, Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold (PBFG), berupaya untuk membantu ibu hamil dan menyusui mendapatkan nutrisi yang cukup untuk mendukung kesehatan ibu dan bayi. Blackmores PBFG mengandung 17 nutrisi esensial yang dibutuhkan agar ibu dapat secara optimal memberikan asi bernutrisi, khususnya di masa 1.000 hari pertama kehidupan si buah hati,” 

Dian, Head of Marketing Kalbe Blackmores Nutrition.

ASI Bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang Istimewa

Blackmores turut memperingati World Breastfeeding Week yang jatuh pada pada minggu pertama Agustus 2020 dengan campaign "ASI Bernutrisi untuk Ibu dan Bayi yang Istimewa".

"Masih dalam rangka memperingati World Breastfeeding Week 2020, selain mengedukasi seputar ASI dan menyusui melalui akun Instagram @blackmoresid, Kalbe Blackmores Nutrition juga mengajak para ibu untuk berbagi pengalaman dan tantangan di masa-masa menyusui serta dukungan lingkungan dan orang-orang terdekat dalam membantu menghadapi tantangan di masa-masa menyusui,”

Tiffany Pratiwi Suwandi, Brand Manager Kalbe Blackmores Nutrition.

Selain itu, Blackmores peduli banget dengan pemenuhan nutrisi bagi ibu hamil dan menyusui dengan membagikan 12.000 botol Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold setiap tahunnya ke Klinik Bumi Sehat di Denpasar, Aceh, juga Papua. Kerja sama Blackmores dengan Bumi Sehat Foundation ini sudah terjalin sejak tahun 2017. 

12.000 botol Blackmores dibagikan ke Klinik Bumi Sehat dalam World Breastfeeding Week

Salut dengan Blackmores yang mengerti kebutuhan nutrisi bumil dan busui. Saya pribadi merekomendasikan Blackmores Pregnancy and Breast-Feeding Gold yang bisa dikonsumsi dari sejak masa kehamilan hingga menyusui untuk bantu penuhi ASI bernutrisi untuk ibu dan bayi yang istimewa.

Blackmores mudah didapatkan di berbagai e-commerce seperti Tokopedia, Blibli, Lazada, juga Shopee. Cari yang bertuliskan "Official Store", ya.

Info lebih lanjut di akun sosial media Blackmores Indonesia: 

- Website Blackmores
- Instagram : @blackmoresid

Selalu ada tantangan dalam menyusui. Terus berusaha dan ingat tips lancar menyusui dengan 5N di atas. Apa aja hayo? Nyantai, ngobrol, nutrisi, nimba ilmu, dan no gadget. Semoga bermanfaat, ya.

Apa tantangan menjadi busui? Bagi cerita dan kiatmu di kolom komentar, ya, supaya sesama busui saling support.