Ketika pertama kali test pack menunjukkan dua garis, rasa haru bahagia juga khawatir bercampur menjadi satu. Saya akan menjadi ibu! Lalu … bagaimana menyiapkan kehamilan yang sehat? Apa saja tes kesehatan yang perlu dilakukan ibu hamil? Dari segi keuangan, apa saja yang perlu dipersiapkan sebelum maupun setelah persalinan?
Apa saja yang perlu ibu hamil persiapkan? |
Selamat, Kamu Hamil!
Apa sih yang pertama kali kamu lakukan setelah tahu sedang mengandung? Kalau saya, bilang ke suami dan juga orang tua. Mungkin ada yang segera menggunggah foto test pack di media sosial dan mendapat banyak ucapan selamat. Selamat, kamu hamil!
Lalu apa?
Mulailah saya mencari dokter obgyn yang recommended. Hasil positif dari test pack perlu dibuktikan dengan USG. Kurang afdhol kalau belum melihat janin kecil meringkuk di dalam rahim. Ya sekaligus mengecek normal tidaknya kehamilan ini, kan.
Ada banyak hal yang perlu diperhatikan selama menjalani kehamilan hingga masa persalinan. Tak hanya dari segi kesehatan fisik ibu hamil tetapi juga keuangan. Di Pregnancy Journey Webinar kali ini, Cordlife mengajak para ibu hamil untuk menyiapkan kehamilan dengan lebih baik. Bagi yang belum sempat mengikuti webinar Cordlife pada 2 Mei 2020 lalu, semoga catatan singkat saya berikut ini bermanfaat.
Pregnancy Journey Webinar by Cordlife |
Mengatur Keuangan Ibu Hamil
How to Prepare Life Being a Smart Budgeted Parents?
Di kehamilan kedua, saya berencana melahirkan di puskesmas saja sehingga biaya persalinan di-cover asuransi. Qadarullah pada trimester 3 kehamilan saya bermasalah sehingga saya ganti dokter kandungan. Otomatis rencana persalinan berubah total. Rumah sakit yang menjadi tujuan persalinan nanti tidak bekerja sama dengan asuransi yang saya punya. Wadidaw!
Benar banget saran dari Christopher Rodjito, QWP, CFP, bahwa sebelum persalinan ibu hamil perlu menyiapkan keuangan untuk kemungkinan terburuk. Misal, berencana melahirkan normal tetapi tetap mempersiapkan biaya untuk operasi (SC). Jangan sampai deh seperti pengalaman saya di atas. Mau melahirkan masih kelimpungan soal biaya. Bumil yang stres kan bahaya buat ibu dan janin.
Mempersiapkan rencana persalinan itu penting. Beberapa hal yang perlu dipertimbangkan, yaitu:
- Mau melahirkan di rumah sakit yang seperti apa?
- Periksa ke dokter kandungan yang bagaimana?
- Apakah mencari tenaga medis yang pro normal? Gentle birth? Hypnobirthing?
- Mau melahirkan normal atau SC?
- Memiliki asuransi swasta dan BPJS Kesehatan tetap aktif untuk berjaga-jaga.
Ada rumah sakit yang memiliki tabungan persalinan. Ibu hamil bisa menyicil biaya persalinan secara bertahap supaya enggak “kaget” bayar setelah melahirkan.
Pesan Christopher, prepare for the worst untuk biaya persalinan |
Kemudian, setelah persalinan, perlu menyiapkan hal-hal berikut:
- Akta kelahiran dan dokumen penting seperti KK dan KIA.
- Review kembali plan asuransi untuk pencari nafkah, minimal ada asuransi jiwa.
- Pertimbangkan asuransi kesehatan (swasta) untuk anak.
- Biaya vaksinasi (usia 0-2 tahun pertama memang banyak banget jadwal vaksinasi!)
- Dana darurat. Besarnya minimal 9x pengeluaran perbulan (untuk keluarga dengan 1 anak) dan minimal 12x pengeluaran perbulan (untuk anak lebih dari 1). Dana darurat ini bisa disimpan dalam bentuk reksadana pasar uang.
- Dana pendidikan karena inflasi biaya pendidikan bisa mencapai 15% per tahun.
Christo mengingatkan untuk mempelajari instrumen investasi sebelum memilih mana investasi yang tepat untuk tujuan keuangan. Selain itu beliau menekankan pentingnya mengatur cashflow. Hati-hati godaan promo perlengkapan bayi. Orang tua mau membeli produk terbaik dengan dalih investasi. Kepikiran nanti toh bisa dijual lagi namun nyatanya tidak dijual. *duh, ketahuan deh kebiasaan lapar mata.
Ragam Tes Kesehatan untuk Ibu Hamil
Setelah membahas perencanaan keuangan, selanjutnya giliran dokter kandungan favorit para bumil, dr. Ardiansjah Dara Sjahruddin, SpOG, MKes. Beliau mengingatkan angka stunting di Indonesia yang cukup tinggi, hampir 30%. Untuk mencegah stunting, dimulai sejak masa kehamilan. Oleh karena itu, ibu hamil perlu asupan cukup yang meliputi nutrisi makro dan mikro.
Selama masa kehamilan, ibu hamil sebaiknya melakukan pemeriksaan antara lain:
1. Pemeriksaan darah lengkap, salah satunya mengetes Hb karena bumil rawan anemia.
2. Golongan darah (A, B, O, atau AB) dan faktor rhesus (positif atau negatif), terutama untuk suami istri yang beda ras.
3. Penyakit menular seperti hepatitis B, HIV, juga sifilis.
4. USG sekali dalam sebulan. Semakin dekat waktu melahirkan, USG dapat dilakukan setiap minggu.
USG bisa dibilang stetoskopnya dokter kandungan. Dengan USG, dapat diketahui apakah ada kantong kehamilan di dalam rahim. Selain itu, dapat diukur apakah janin sudah sesuai ukurannya dengan perkiraan usia janin juga mendengar denyut jantung janin.
5. NIPT atau Non-invasive prenatal test
NIPT merupakan pengujian kesehatan kromosom janin yang sedang tumbuh berkembang, dan dapat dilakukan sejak usia kehamilan 10 minggu. Selain mengetahui kelainan kromosom sejak dini, tes ini dapat menunjukkan jenis kelamin janin.
Siapa nih yang sedang menjalani kehamilan trimester 3? Makin mendekati HPL, makin tegang. Supaya tetap rileks dan sehat, dr. Dara menyarankan ibu hamil berolahraga ringan seperti jalan cepat dan renang. Mau jalan-jalan di mall juga boleh karena tempatnya sejuk sambil cuci mata. Jangan lupa membawa tas perlengkapan melahirkan. *setelah wabah berlalu, ya ….
Memilih Bank Penyimpanan Darah Tali Pusat & Tali Pusat
Trimester akhir juga waktunya bumil mempertimbangkan investasi di bidang kesehatan seperti mencari bank penyimpanan tali pusat yang terpercaya. Asing dengan cord blood banking dan cord lining banking? Talitha Andini Prameswari dari Cordlife Indonesia menjelaskan manfaat penyimpanan darah tali pusat dan tali pusat sebagai berikut:
“Di dalam darah tali pusat dan tali pusat terdapat kandungan sel punca/stem cells yang dapat digunakan dalam 80 lebih terapi medis seperti kelainan kanker darah, tumor, kelainan metabolik, kelainan sistem imun, juga kelainan darah lain yang bukan kanker.”
Sel punca/stem cells merupakan sel yang memiliki kemampuan untuk memperbanyak diri, bisa berkembang menjadi sel lain, dan memiliki potensi untuk menyediakan sel baru yang sehat. Stem cell bisa didapatkan dari darah tepi, tali pusat, dan jaringan lemak. Paling mudah mendapatkan sel punca yang tidak menyakitkan (tidak invasive) dan berisiko rendah untuk penerima donor mengalami Graft vs Host Disease (kondisi imun yang timbul saat prosedur transplantasi dimana sel imun dari donor menyerang jaringan dari penerima donor) yaitu dari darah tali pusat saat melahirkan.
Bumil bisa belajar dari rumah meski WFH karena webinar Cordlife |
Ketika memilih bank penyimpanan darah tali pusat dan tali pusat, pertimbangkan:
- Perizinan
- Akreditasi
- Apakah sudah melakukan release dan bagaimana prosesnya.
- Proses logistik dan kualitas penyimpanan.
Cordlife menjadi bank darah tali pusat pertama di Indonesia yang mengantongi izin operasional sesuai Peraturan Menteri Kesehatan No. 48 Tahun 2012. Dari sisi akreditasi, laboratorium Cordlife terakreditasi oleh American Association of Blood Bank (AABB).
Selama beroperasi, Cordlife memiliki 56 release records untuk transplantasi dan terapi sel yang semuanya berhasil digunakan dengan baik. Ditambah lagi, Cordlife menawarkan perlindungan tambahan untuk klien yaitu Cordlife 360.
Dikutip dari pernyataan Perencana Keuangan Christopher Rodjito, penyimpanan tali pusat di Cordlife ini masuk sebagai proteksi. Biayanya seperti 3 cangkir kopi yang disisihkan tiap bulan.
Non-Invasive Prenatal Testing (NIPT) dan Metascreen di Cordlife
Selain menjadi bank penyimpanan darah tali pusat dan tali pusat, Cordlife menyediakan jasa NIPT dan Metascreen. NIPT itu skrining pra kelahiran seperti yang dijelaskan dr. Dara di atas. Dengan NIPT, kelainan kromosom seperti Down Syndrome dapat diketahui lebih awal, mulai dari usia kehamilan 10 minggu. NIPT yang ditawarkan Cordlife dapat mendeteksi 4 kromosom sex aneuploidi, sindrom delesi kromosom, aneuploidi lainnya dan juga identifikasi jenis kelamin bayi.
Bila NIPT untuk ibu hamil, Metascreen ditujukan untuk newborn baby. Pemeriksaan ini untuk mendeteksi kelainan metabolik bawaan pada bayi baru lahir. Caranya pun tidak menyakitkan dengan mengambil sampel urin melalui kertas saring yang diletakkan di popok. Metascreen sendiri bisa mendeteksi hingga lebih dari 100 panel kelainan metabolik.
Sehat selama kehamilan dan lancar persalinan, ya bumils! |
Wow, banyak yah persiapan menjalani kehamilan sehat. Tentunya sehat dari segi badan maupun keuangan. Oleh karena itu, semua ibu hamil, mari siapkan segalanya dengan baik.
Untuk informasi mengenai Cordlife, silakan menghubungi:
No Telp : +62 21-8086-4674 dan +62 813-8060-5508
Facebook : PT Cordlife Persada
Instagram : @cordlifeindonesia
Website : www.cordlife.co.id
Sebelum memutuskan hamil ada baiknya memang disiapkan segala sesuatunya ya, mulai dr keuangannya, ruangan untuk bayi kita, siapa yg mengasuh nantinya sampai biaya pendidikannya juga ya.
ReplyDeleteSehat2 selalu ya Helena. Salam buat Sid and debay :*
Betul, mbak. Perencanaan detail semakin baik yaa supaya gak kaget.
DeleteAamiin. Sehat-sehat juga Mbak Oline sekeluarga.
banyak yang harus disipakna ya, dulu lagi anak kedua belum menyiapkan eh pas kontrol kaatnya sdh bukaan 2, jdlah suamiku yang beberes
ReplyDeletewah udah bukaan yaa ternyata. Aku pun mendadak juga nih disuruh melahirkan padahal belum beberes.
DeletePersiapan yg harus dilakukan banyak banget yah. Makasi infonya bunda sid uno
ReplyDelete