Imunisasi Anak Saat Wabah Corona. Zombie corona masih menyerang bumi sementara jadwal imunisasi anak sudah menanti. Ku harus bagaimana? Menunggu pandemi mereda atau berangkat imunisasi bayi?
Pengalaman imunisasi anak saat wabah corona virus |
Tunda Imunisasi atau Segera?
Setiap bulan, baby Uno tak pernah
absen imunisasi sesuai jadwal di buku KIA. Masuk usia 4 bulan, waktunya ia
imunisasi DPT-HB-Hib 3, Polio 4, dan IPV. Namun, situasi wabah corona di
Indonesia seperti ini membuat saya ragu membawanya ke puskesmas. Sebisa mungkin
menghindari fasilitas kesehatan kecuali sangat mendesak.
Apa sebaiknya imunisasi ditunda?
Tapi sayang banget karena ini vaksinasi terakhir dari rangkaian panjang sejak
bayi lahir. Jadwal selanjutnya barulah di usia bayi 9 bulan ada vaksinasi MR.
Setelah berkonsultasi ke teman
yang bekerja sebagai tenaga medis, ia menyarankan tetap vaksinasi sesuai
jadwal. Jikalau ditunda, paling lambat 2 minggu dari jadwal.
Hal ini sesuai anjuran Kementrian
Kesehatan RI untuk tetap melaksanakan imunisasi selama wabah corona. Imunisasi
bermanfaat untuk membentuk sistem imun tubuh agar terhindar dari berbagai
penyakit. Kalau anak tidak atau terlambat vaksinasi, malahan rentan terinfeksi
penyakit apalagi di masa pandemi seperti ini.
Batal ke Puskesmas
Setelah meyakinkan diri untuk tetap
menjalankan vaksinasi sesuai jadwal, saya mencari info ke kader posyandu mengenai
apakah puskesmas tetap melayani imunisasi. Dari info yang saya dapat, puskesmas
tetap melayani imunisasi seperti biasa. Disarankan untuk datang agak siang,
sekitar pukul 10 atau 11, supaya tidak terlalu lama mengantre. Duh, kebayang
ramainya puskesmas kecamatan setiap pagi. Betul juga, baiknya menunggu situasi
puskesmas yang sepi supaya mudah physical distancing.
Jadwal imunisasi anak semakin
dekat eh ada kabar mengejutkan dari tetangga. Ia memiliki anak seumuran dengan
baby Uno, ya beda hanya 3 minggu. Hari itu ia bermaksud membawa bayinya
imunisasi ke puskesmas namun baru saja sampai, ia melihat petugas berpakaian
hazmat keluar dari puskesmas.
“Waduh, ada astronot. Ada yang
positif (covid-19), ini!”, ujarnya via telepon menceritakan pengalamannya. Pakaian
hazmat serba putih ia gambarkan seperti astronot.
Ia pun putar balik, tidak jadi
imunisasi. Saya juga mengurungkan niat untuk membawa baby Uno vaksinasi ke
puskesmas.
Baca juga: Sudahkah Imunisasi Rutin Lengkap?
Memilih Tempat Imunisasi yang Aman
Sebenarnya Kementrian Kesehatan
RI telah membuat juknis tata laksana imunisasi di puskesmas supaya aman tapi untuk
sekarang ini saya ragu membawa anak ke sana. Maka, saya mencari alternatif
tempat imunisasi yang aman demi ketentraman hati.
Alhamdulillah, bidan tempat saya
periksa kehamilan menyediakan pelayanan imunisasi. Saya memilih imunisasi di
klinik bidan tersebut karena lokasinya tak jauh dari tempat kami tinggal,
sekitar 1-2 km. Klinik tersebut tergolong sepi kecuali saat ada praktek dokter.
Dari segi harga pun lebih terjangkau dibanding rumah sakit.
Jadwal imunisasi rutin lengkap (sumber: Kemenkes RI) |
Setelah membuat janji lewat Whatsapp,
saya dan keluarga pergi ke sana. Ini perjalanan keluar pertama saya setelah 2
minggu di rumah aja. Mau imunisasi berasa burung yang keluar dari sangkar. Eh bukan
terbang bebas sebebas-bebasnya, tetap pakai masker, dong. Selama ini punya
masker kain belum pernah saya pakai jadi kesempatan kali ini penampilan perdana
pakai masker. *LOL
Jujur ya memakai masker itu
terasa pengap apalagi buat saya yang belum terbiasa. Maka, begitu sampai
klinik, maskernya saya turunkan supaya dapat bernapas lega. *jangan ditiru,
ya! Eh bidannya langsung berkata, “Di klinik harus pakai masker.” Waduh,
buru-buru saya pasang masker dengan benar.
Singkat cerita, vaksinasi baby
Uno berjalan lancar. Dia menangis sebentar waktu disuntik tapi setelahnya ya tidur
dalam gendongan. Enak kena semilir angin selama perjalanan.
Sesuai dugaan, kliniknya sedang sepi. Hanya kami pengunjung sore itu. Enak, kan, tak pakai antre lama.
Alhamdulillah,
imunisasi anak selama wabah corona tetap dapat dilakukan. Semoga ikhtiar ini membuat
anak sehat, jauh-jauh deh dari penyakit.
Konsultasi Kesehatan di Masa Pandemi
Kepikiran banget, kan, mau bawa
anak ke fasilitas kesehatan di masa pandemi ini. Kalau anak ada gejala sakit tertentu
ataupun mau konsultasi tumbuh kembang anak, lebih baik konsultasi via online ke
Halodoc. Bisa pakai fitur Chat dan Voice/Video Call dengan dokter ahli melalui
aplikasi Halodoc tanpa perlu keluar rumah. Dengan begitu, enggak perlu ke rumah
sakit dan meminimalkan risiko terjangkit berbagai virus dan penyakit.
Cek risiko tertular virus corona di Halodoc |
Well, enggak tahu sampai kapan
wabah ini berlangsung. Mau keluar rumah aja protokol kesehatannya banyak, dari
pakai masker, bawa hand sanitizer, tidak senderan, jaga jarak, dan sebagainya.
Begitu pula ketika masuk rumah harus segera cuci tangan, berganti baju, dan
menjaga kebersihan. Kalau masih ragu risiko tertular virus corona, bisa
melakukan test virus corona secara online di Halodoc, lho. Gratis!
Stay healthy and happy!
disaat begini repot banget ya harus nemenin anak imuninasi ke puskesmas. yang ada serem takut anak sendiri terpapar korona.
ReplyDeletetetep waspada ya mom.
iyaa mbak, jadi serba khawatir, kan.
DeleteKayaknya aman ke bidan ya utk imunisaai huhu
ReplyDeleteiya lebih sepi tapi pastikan dulu vaksinnya ada atau ga
DeleteWah. Sepertinya putra putri kita samaan nih usianya, Mbak. Baby No.3 usia 5 bulan per Mei 2020 ini.
ReplyDeleteAlhamdulillah DSA langgananku bikin jadwal khusus untuk imunisasi di hari Sabtu Minggu. Jadi insyaallah aman.
Selain itu, di Surabaya ada Rumah Vaksin, tapi aku belum pernah coba.
Oh khusus weekend ya vaksinasi jadi ga terima pasien sakit. Enak juga ini.
Deletedi sini juga ada Rumah Vaksin tapi harganya belum cocok, hehe.
Covid oh covid mengapa harus begini 😆 sampai kapan ya..bikin emak2 kayak kita galau merana. Untung baby Uno udh imunisasi ya di klinik. Kalau puskesmas skrg tuh meminimalisir menerima pasien. Kalau Devina aku bawa ke bidan delima, yg jadi bidan puskesmas dan suka dampingin tugas kader di posyandu
ReplyDeletebutuh sebuah keberanian dan juga riset berkali-kali buat mutusin akan imunisasi anak di saat pandemi covid-19 kayak gini yo mba
ReplyDelete