Pengalaman melahirkan dengan hypnobirthing.
Melahirkan dengan hypnobirthing, kontraksi dan induksi terasa nikmaaat |
Trauma proses melahirkan yang begitu lama dan sakitnya luar biasa membuat saya menunda hamil lagi. Udahlah satu anak cukup. Namun, perkenalan dengan hypnobirthing mampu mengurangi ketakutan saya ketika menghadapi kontraksi dan induksi persalinan kedua ini.
Trauma Melahirkan
Tiap kali mengingat
proses melahirkan SID membuat saya bergidik. Perjuangan antara hidup dan mati
tersebut membuat saya enggan hami lagi. 24 jam lebih kontraksi, 3 kali ngeden,
dan jahitan yang menyakitkan. Oh, begini rasanya melahirkan. Cukup sudah ku
kapok!
Di sisi lain, saya
mendengar cerita berbeda dari keluarga atau kawan yang melahirkan. Prosesnya
mudah, hanya dalam hitungan jam sudah melahirkan. Bahkan ada tetangga yang
melahirkan di dalam mobil dengan selamat. “Cuma kayak bersin sekali,” ujarnya
menceritakan proses kelahiran anak ketiga yang berlangsung di mobil. Masya
Allah.
Kok bisa semudah itu melahirkan?
Mengenal Hypnobirthing
Sekitar dua tahun
lalu saya hadir di talkshow seputar kehamilan untuk liputan. Kebetulan salah
satu narasumbernya adalah Lanny Kuswandi, Founder Hypnobirthing Indonesia. Kala
itu saya tidak sedang hamil tetapi menyimak serius pemaparan Bu Lanny mengenai
hypnobirthing.
“Hypnobirthing adalah upaya alami untuk menanamkan niat positif atau afirmasi positif guna melancarkan proses kehamilan hingga persalinan.”
Kesuksesan hypnobirthing perlu dukungan dari orang terdekat seperti suami. Salah satunya dengan cara suami mengajak ngobrol jabang bayi dengan afirmasi positif. Tak lupa juga peran petugas medis, jangan malah menakut-nakuti pembukaan akan lama dan hal negatif lainnya.
Hypnobirthing bukan
sulap, bukan pula sihir. Afirmasi positif yang dimasukkan ke alam bawah sadar
menjadi “mantra” ajaib untuk diri.
Kelas Hypnobirthing di RSIA Tambak
Pada kehamilan
kedua ini saya utarakan ke suami kegelisahan menghadapi persalinan. Qadarullah
di RSIA Tambak, tempat saya kontrol, dibuka kelas hypnobirthing. Tak menunggu lama,
saya pun segera mendaftar. Kalau enggak salah biayanya 150ribu rupiah.
Kelas hypnobirthing berlangsung 1 jam dengan diawali pengenalan hypnobirthing. Bidan Yuni sebagai instruktur hari itu menjelaskan berhasil tidaknya hypnobirthing bergantung pada diri sendiri. Maukah membuka pintu alam bawah sadar untuk dimasuki afirmasi positif? Maukah mengulang hypnobirthing di rumah?
Sebenarnya saya kurang suka hal-hal berbau hipnotis atau alam bawah sadar yang merupakan privasi saya. Namun, kali ini saya butuh menghadapi persalinan dengan lancar sehingga selama kelas hypnobirthing ini saya berusaha fokus dan tenang supaya berhasil.
Ketika mendengarkan sugesti dan afirmasi dari instruktur, badan terasa ringan. Saya seakan berada di padang rumput yang luas menikmati waktu bersama suami dan anak-anak. Saya mengajak ngobrol janin seakan dapat melihatnya langsung dengan jelas. Saya katakan bahwa ia tumbuh sehat, anggota tubuhnya sempurna, dan saat cukup bulan kita akan bertemu. Tak terasa air mata pun tumpah membasahi bantal RS. *untungnya enggak disuruh nyuci.
Baca juga: Pengalaman Melahirkan di RSIA Tambak Jakarta
Mantraku untuk Hypnobirthing
Sepulang dari kelas
hypnobirthing, saya ceritakan ke suami pengalaman selama di kelas tadi. Ini
karena saya butuh sebanyak mungkin afirmasi positif dari lingkungan terdekat
termasuk suami.
Saya juga menuliskan “mantra” yang saya baca tiap pagi (bangun tidur atau subuh) dan malam sebelum tidur. Ini adalah waktu yang baik untuk memasukkan sugesti. Suami juga turut “meniupkan” afirmasi positif tersebut. Kurang lebih begini mantranya:
- Hamil, melahirkan, dan menyusui adalah proses alami, aman, dan nyaman.
- Lihat ia tumbuh sehat, anggota tubuhnya sempurna, BB cukup, dan ia cukup bulan.
- Proses melahirkan dibantu suami dan bidan berjalan spontan, nyaman, dan lancar.
Ikut senam hamil melatih pernapasan di RS Bunda Aliyah Jakarta |
Baca juga: Gizi Bagi Ibu Hamil
Melahirkan dengan Hypnobirthing: Menikmati Induksi
dan Kontraksi
Tak ada yang perlu dikhawatirkan
karena persalinan merupakan proses alami yang sudah diatur sedemikian rupa oleh
Allah. Inilah yang saya tanamkan pada diri.
Keyakinan tersebut
sempat goyah ketika mendengar hasil USG bahwa janin perlu segera dilahirkan
dengan bantuan induksi. Semalaman saya tidak dapat tidur nyenyak. Namun,
setelah menenangkan diri dan mendapat dukungan penuh dari keluarga, saya pun
mantap ikhtiar ke rumah sakit untuk proses induksi.
Heu ... INDUKSI! Kata ini menjadi momok sejak dulu kala. Mendengar cerita tentang induksi yang katanya lebih sakit dibanding kontraksi biasa. “Mending SC aja daripada induksi,” begitu yang pernah saya dengar. Well, hadapi saja.
Pada proses
persalinan ini saya diinduksi dengan dua cara, yaitu:
Induksi balon/kateter foley
“Kateter foley adalah salah satu metode induksi dengan memasukkan balon khusus ke ujung leher rahim. Balon akan diisi air untuk menekan leher rahim sehingga membuka.”
Karena belum ada
pembukaan sama sekali, induksi balon dilakukan. Si balon akan lepas setelah
pembukaan tiga.
Saat pemasangan dan
pelepasan balon, rasanya biasa saja. Selama induksi ini, saya bebas bergerak
dan buang air. Cuma rada aneh saja karena ada selang yang menjuntai.
“Induksi melalui infus dengan memasukkan cairan oksitosin untuk merangsang kontraksi”
Proses induksi
infus ini berlangsung lama, tetesannya pelan banget karena bertujuan melunakkan
mulut rahim. Dari siang dipasang infus belum terasa apa-apa. Ya palingan
seperti sedikit nyeri di pinggang. Barulah sekitar pukul 10 malam kontraksi
semakin intens.
KONTRAKSI
Masih teringat jelas bagaimana rasanya kontraksi pada kehamilan pertama.
Pinggang terasa nyeri. Ibu dan suami yang mendampingi bergantian menggosok
pinggang saya setiap kali kontraksi.
Di kehamilan kedua ini, suami sudah siap menggosok pinggang seperti
empat tahun lalu. Ternyata nyerinya berbeda, tak hanya pinggang yang nyut-nyut
tetapi bawah perut juga terasa mules. Alamak!
Sambil terus gosok pinggang, suami mengaji surat Maryam yang menceritakan
perjuangan Maryam, ibu nabi Isa, ketika melahirkan. Terbayanglah ketika itu
belum ada rumah sakit dengan fasilitas nyaman seperti yang saya tempati. Maryam
berjuang menahan sakit sambil menggoyangkan pohon kurma supaya buah kurma yang
masak dapat menjadi energi beliau untuk melahirkan. Masya Allah … saya harus
kuat!
Selama kontraksi depan belakang nyut-nyutan ini saya berusaha berganti-ganti posisi. Kadang berbaring, kadang miring kanan – kiri, kadang duduk, kadang berdiri, kadang sambil berjalan. Apa aja deh saya coba. Pokoknya cari posisi paling enak supaya nyeri berkurang.
Pakai gym ball untuk mengurangi nyeri kontraksi |
Alhamdulillah cara di atas membuat nyeri kontraksi dapat tertutupi dengan gambaran kebahagiaan bertemu buah hati. Sakitnya terasa sedikit saja bahkan suami tidak perlu menggosok pinggang saya. Malah ia sempat tertidur selama menunggu di ruang bersalin.
Baca juga: Melahirkan Normal di Usia Kehamilan 37 Minggu
Alhamdulillah proses melahirkan dengan hypnobirthing kali ini jauh berbeda dari anak pertama. Minim trauma! Eh tapi bukan berarti mau segera hamil lagi, ya. Hehehe ….
Dengan pengalaman ini menurut saya melahirkan spontan atau dengan induksi, sama saja, kok. Sakitnya ya gitu-gitu aja, deh. Bisa ditaklukkan. Ibu itu kuat!
Siap hadapi persalinan?
Mbak Helena worth it banget sharingnya, aku pinjem mantra nya, ❤️ kehamilan kedua benar benar aku persiapkan ini, kehamilan pertama sumpah nyantai banget haha, kehamilan kedua, apa itu persiapan baju bayi 🤣 fokus olah nafas, olah nafas
ReplyDeleteiya mbak, beda banget lah kehamilan kedua ga mikirin baju bayi. Fokusku ikut senam hamil dan mengalahkan keparnoan saat persalinan. Makasih yaa
DeleteNoted dan aku bookmarked sampai tiba masa persalinanku nantinya mbaaa, hwa deg deg banget pastinya sih ya. Mba hebat dan keren!
ReplyDeleteSemoga lancar ya Dys kehamilan dan persalinanmu nanti :)
DeleteAduhh ikut ngilu rasanya baca ini Hel..inget inget pas kontraksinya Devin. Duhh gimana rasanya ya ibu yg melahirkan di mobil sekali langsunh ngeden haha. Alhamdulilah semua terlewati ya, semakin bertambah pengalaman melahirkan juga pastinya. Trus trauma seketika langsung ilang lihat baby mungilnya. Cuss tinggal gedein sekarang haha
ReplyDeleteNah itu yang melahirkan di mobil itu beda 3 minggu denganku. Gampang banget dengar ceritanya. Eh gimana waktu si Devina? Ku tunggu ceritamu ya mbak.
DeleteKok saya jadi ngerasain mulesnya yaa pas bagian induksi.. huhuhu.. saya paling takut induksi. Alhamdulillah nggak merasakannya. Sebab pas lahiran anak kedua, saya sempat mau diinduksi. Saya ajak bicara bayinya baik-baik. Mgkn itu yang dimaksud hypnobirthing ya? soalnya saya menjadi tenang dan Adek bayi langsung ngajakin pembukaan pelan-pelan.
ReplyDeletehihi ... induksi mulesnya sama aja seperti kontraksi kok, mbak.
DeleteLebih murah aja dari segi biaya kalau ga pake induksi :p
Aku bacanya ambil ngilu dan senyum2, Mak. Perjuangan wanita yang luar biasa tuh emnag pas hamil, persalinan dan busui. Bener banget afirmasi positif diri dan sekitar membantu pisan, sekarang trennya hypnobirthing.
ReplyDeleteJadi inget dulu hamil alhamdulillah aman, sampe persalinan yaitu pake afirmasi positif dikasih tau dokter dan bidanku, lancar tanpa jejeritan dan cakar2 suami hahahaa.
Ga takut persalinan dan hamil mah, cuma bapake maunya 1 anak aja.
Jadi kapan nambah lagi ini? eeh..
Alhamdulillah ga pake cakar-cakaran ya, hihi ...
DeleteIya afirmasi positif ini penting banget didapat dari sekitar terutama yang menemani selama persalinan dan nakesnya. Kalau bumil santai, persalinan jadi lebih smooth.
Alhamdulillah, ya. Akhirnya bisa menjalani kelahiran dengan lebih tenang sekarang berkat hypnobirthing
ReplyDelete2 bulan lagi insyaAllah bisa ketemu langsung sama baby nih Mbak, sempet penasaran sama teknik hypnobirthing ini. Makasih banyak sharingnya ya Mbak. Ini yg dibutuhin skg, afirmasi positif menghadapi persalinan hehe
ReplyDeleteWaaaah semoga lancar ya persaliannya. Aku belajar hypno ini saat trimester 3. Selamat mencoba!
DeleteMasya Allah mbaaak, makasih banyak sharingnyaa jd tambah ilmu nih aku hehehe sehat sehat terus mbak helena sekeluargaaa yaaa, aamiin
ReplyDeleteIni penting banget dibaca dan dipelajari ibu2 jaman now.
ReplyDeleteSiapa tau bakal hamil dan lahiran lagi ya kan
Sebagai alumni induksi yang gagal padahal sudah dikasih epidural, aku ngga mau lagi induksi. Trauma karena gagal dan berujung SC.
ReplyDeleteLahiran anak kedua 2018 lalu saya langsung SC karena usia 35 minggu dan kata dokter memang udah ga boleh diinduksi karena riwayat SC.
Induksi membuat trauma ya mbak. Hmm ... iya benar. Kalau sudah SC ga boleh induksi. Saudaraku anak pertama SC. Anak selanjutnya alhamdulillah spontan terus.
DeletePenutupnya penegasan banget. Padahal aku baru mau komen, "Weh, gak takut lagi nih kalau mau nambah?" wkwkwkwk. Btw hamil anak kedua kemarin aku juga ikut kelas ini. Tapi lanjutannya panduan CD aja. Qadarullloh lha kok nge-flek. Akhirnya secar lagi tanpa rencana sama sekali. Siang flek, malem bayi diambil Ya sudah, cukup 2 kali aja perut digunting.
ReplyDeleteOh aku ga pakai CD gitu. Di rumah ya sugesti sendiri dan dengerin afirmasi suami.
DeleteGa apa mbak. Yang penting Ibu dan bayi Sehat.
WAh, dulu belum kenal nih dengan kelas hypnobirthing gini. Ya udah hamil dan melahirkan saja. Ada pengalaman lucu nih ketika melahirkan anak pertama. Jadi punya ide bikin postingan gini juga hehehe.. Kalau aku malah lebih sakit yang pas anak kedua, mba. Soalnya lahirnya cepet banget. Dari bukaan tiga ke bukaan lengkap hanya berselang setengah jam saja. Cepat sih lahirnya, tapi suakitnyaaa... jahitannya juga banyak karena bayinya gede banget. :))
ReplyDeleteAsik ... Pengalaman lucu apa nih saat anak pertama? Melahirkan memang penuh kenangan yaa
DeleteDulu hamil kedua ketika masih tinggal di Pematangsiantar, bukan ibukota provinsi. Belum ada klinik hypnobrth. Tapi pernah coba sesi hypnobirth bersama seorang bidan muda yang baru belajar hypnobirth. Waktu itu antusias sama hypnobirth karena pengin banget lairan normal (lahiran pertama sesar). Pada akhirnya, tetap harus sesar. Tapi latian hyno-nya berguna banget untk mengatasi kekecewaan gara2 nggak bisa lahiran normal. Eh ya...selamat untuk mb helena yaaa..")
ReplyDeleteAku ga tau gimana rasanya melahirkan. Tapi ya emang kalau dikasih kesempatan hamil dan melahirkan penge banget kayak bersin gitu wkwkwk... Teknik hypnobirthing ini akan aku adopsi buat bekal masa depan hihi
ReplyDeleteMasya Allah, perjuangan luar biasa. Tapi waktu ngeden, apakah masih tetap merasakan sakit atau tidak, sih Mbak? Saya pernah baca, ada malah yang saat bayinya keluar dia orgasme. Kalo Mbak Helena, gimana?
ReplyDeleteJd keinget zaman lahiran Maxy ku norak teriak2, apalah itu hypno bla bla ku tak kenal. Pas zaman Dema ya ada tereaknya jg tapi gak senorak yg pertama krn udah ikutan kelas yoga dll dan baca teori hypno2 . Walau ya itu msh ada ngomelnya wkwkwk. Kalau temenku tu ada yg kyk satu hembusan nafas aja udah keluar mbuh piye carane, wes sing penting wes dilalui hahaah :P
ReplyDeleteWah, kerem mb .. Saya dulu juga induksi, rasanya juga "nikmat" sekali. Sayangnya saat itu saya ga mengenal hypno birthing jd sakitnya tidak bisa dikendalikan...😅
ReplyDeleteAku pernah baca-baca terkait melahirkan dengan metode hypno birthing, maunya kalo allah berikan kesempatan punya anak lagi sih melahirkan dengan metode ini
ReplyDeleteAku melahirkan Yasmin dengan induksi nomor 2 itu mak, induksi infus oksitosin.
ReplyDeleteDisuntik mulai jam 1130 siang dan Yasmin lahir jam 2230, normal.
Kebetulan aku juga melahirkannya kalem saja, tidak pakai menjerit-jerit, alhamdullillah.
Karena sebelumnya dulu sudah sering kram haid waktu gadis.
Kurleb saja, menurutku sakitnya, muahahaha.
Ketika baca tentang hipnobirthing untuk proses melahirkan dua tahunan ini, aku baru sadar udah menjalaninya saat lahiran anak kedua. Jadi aku hypno sendiri, belajar atur pernapasan sebelum melahirkan. Persiiis yang dilakukan ini, aku juga membayangkan yang asik asik saat kontraksi. Aku jalani dengan lancar lahiran anak kedua, enggak kayak anak pertama yang nunggu kontraksinya sampai 26 jam.
ReplyDeleteMasyaLlah mak. Aku dah semangat hypno sebenarnya pas rafif, tapi apa daya huhuhu
ReplyDeleteInget cerita Maryam itu juga berasa banget sakitnya beliau melahirkan saat itu.
Sehat selalu ya makkkk
Kak Heleen...aku nangis bagian suami membacakan surah Maryam.
ReplyDeleteMashaAllah~
Begitu luas nikmat Allah dan hanya Ibu yang merasakan nikmat melahirkan. In syaa Allaah digugurkan dosa-dosanya yaa, kak Helen.
Gak berhenti bertasbih atas nikmat Allah yang luar biasa.
Tabarakallahu.
aww ikutan mules karena aku pernah induksi juga sampe dua galon eh dua labu :D
ReplyDeletetempat senam hamilnya enakeun ya. inget aku dulu senam hamil nyaman banget pas tiduran gitu hihihi
Alhmdulillah ikut berbahagia atas kelahirannya.. semoga sehat terus yaa.. Keren juga hypnobirthing ini ya.. pernah lahiran induksi dan rasanya warbiasaaa haha..
ReplyDeleteBelum pernah merasakan hamil karena belum nikah hehe. Jadi terbayang mbak perjuangannya keren bisa melahirkan normal. Info baru sih buat aku yang awam ini ttg teknik hypnobirthing dipersalinan.
ReplyDeleteabis baca ini langsung ikutan muleeeesssss. wahahahaaaa. ada beneran tuh yang bilang lahiran kaya bersin? sakti luar biasaaaaah.. wkwkwkwkwk. jaman una abang dl belom ada hypnobrithing, kayanya menenangkan hati gitu ya prosesnyaaaa
ReplyDeletealhamdulillah saya melahirkan ketiga anak semua normal dan itu memang terasa lebih cepat urusan sakitnya, ngak ama bisa beraktivitas seperti biasa.
ReplyDeleteIya teh ... Aq jga dulu pas lahiran pertama.. Alhamdulillah normal dan lumayan mudah... Soalnya tak affirmasi terus... Bu lanny salah satu sumberku jg
ReplyDeletemakasih infonya
ReplyDeleteWah perlu nyobain juga nih hypnobirthing wkwk... aku masih takut melahirkan lagi. Ketiga anakku lahir dengan induksi. Ada yang sakit banget, sakit sedikit, dan sakit banget lagi. Alhamdulillah semua bisa terlewati yaa.
ReplyDeleteHaduh, aku kok merasa linu membaca kontraksi persalinan. Tapi alhamdulilah, ya, Mbak. Persalinan lancar. Boleh pinjam mantranya, ya. Aku catat dan kupraktekkan kelak.
ReplyDeleteSharingnya mantap mba. Pengen bilang mau dicoba krucils sudah 3 😅. Alhamdulilah saya merasakan semua mba, dari normal, normal pakai induksi, dan operasi cesar. Hypno ini belum, jadi tambah pengetahuan 👍🏻😍. Terima kasih mba.
ReplyDeleteTerimak kasih atas sharingnya Buk, semoga tetap sehat selalu, Amin
ReplyDeleteKalau yang pertama memang lebih susah ya mba, yang kedua pokoknya apapun rasanya. Pokoknya lega aja pas sudah lihat bayi.
ReplyDelete