Pengalaman Melahirkan di RSIA Tambak, Jakarta
Saat infus venofer keempat di RSIA Tambak Jakarta |
Periksa Kandungan di RSIA Tambak (dr. Ika Sripurnamaningsih, Sp.OG)
Di trimester ketiga saya periksa
kandungan ke dr. Ika Sripurnamaningsih, Sp.OG yang praktek di RSIA Tambak.
Rumah sakitnya di jalan Tambak dekat stasiun Manggarai.
Sebelum ke sana, saya buat
appointment melalui whatsapp 087880676072 sekaligus dapat nomor antrean.
Enaknya sekarang banyak RS yang bisa daftar via online jadi enggak perlu lama
menunggu.
Waktu itu saya mendapat nomor
antrean 15 dengan jadwal praktek mulai pukul 11 siang. Maka saya perkirakan
setelah dhuhur giliran saya diperiksa.
Sampai RSIA Tambak, saya menuju
front office. Sebagai pasien baru, saya mengisi formulir data diri dan
menunjukkan KTP. Setelah itu saya mendapat kartu pasien berwarna hijau.
Beres urusan administrasi, saya
ke lantai 2 bagian poli kandungan. Celingak-celinguk saya mencari di mana ruang
periksa. Bentuk RSIA Tambak yang naik turun penuh liku saya banyak bertanya ke
petugas di sana. Ah ternyata tempat untuk tensi naik sedikit di samping
mushola. Btw, alat tensinya canggih. Lengan dimasukkan ke alat gitu deh. Haha …
maap, norak!
Dari sana saya celingak-celinguk
lagi mencari ruang praktek dr. Ika yang katanya di poli obgyn 1. Ow … letaknya
di samping tangga yang menuju front office. Ada foto dokternya di pintu. Buat
saya yang biasanya kepo dengan wajah dokter, foto ini sungguh membantu. Enggak
perlu googling, hahaha ….
Baca juga: Self-love untuk Ibu Menyusui
Ting … tung … tibalah giliran
saya diperiksa. Ruang periksanya luas seperti masuk ke ruang tamu. Megah! Ya,
maklum biasanya saya periksa di puskesmas.
Singkat cerita, inti dari hasil
pemeriksaan tersebut yaitu:
BB janin di bawah normal, kurang
3 ons. Khawatir ini Pertumbuhan Janin Terhambat alias PJT tapi plasenta cukup
dan gerak janin aktif. Berarti perlu perbaikan gizi bumil dengan semakin banyak
makan dan minum peptisol 2x sehari.
dan
Hb 9, rendah, sehingga perlu
ditingkatkan supaya normal (di atas 11). Cara cepatnya dengan infus venofer 4
seri, masing-masing 2 ampul. Selain itu konsumsi suplemen penambah darah.
Infus Venofer di RSIA Tambak
Dari ruang praktek dokter, saya
menuju ruang bersalin untuk infus venofer. Sesuai arahan dokter, infus venofer
akan dilakukan 4 kali dengan interval 2 hari. So, tiap dua hari sekali saya
“absen” ke ruang bersalin RSIA Tambak. Udah berasa anak magang aja deh di sini.
Infus venofer ini memasukkan
cairan iron sucrose ke tubuh lewat infus. Botolnya kecil dengan cairan warna
marun yang pekat. Sebagai pengencer dicampur sebotol besar NaCl.
Proses infus venofer cuma 30
menit. Ya lumayanlah setengah jam meluruskan punggung di RS ditemani suami dan
SID. Bisa ngobrol atau main apa gitu.
Setelah diinfus, badan terasa segar, jadi kuat cuci piring. Tapi, esok paginya lemas lagi. Polanya gitu deh, badan lemas saat pagi. Ya proses, sih, karena efek dari infus venofer menunggu sekitar 2 minggu.
empat kali venofer selalu ditemani SID. Terima kasih, nak! |
Setelah diinfus, badan terasa segar, jadi kuat cuci piring. Tapi, esok paginya lemas lagi. Polanya gitu deh, badan lemas saat pagi. Ya proses, sih, karena efek dari infus venofer menunggu sekitar 2 minggu.
Eh tapi emang beneran berasa
bedanya. Dulu waktu Hb rendah, badan terasa mudah lelah dan saya ngidam
mengunyah es batu. Setelah venofer, makin lama, badan makin terasa segar. Hasil
tes darah dua minggu kemudian juga alhamdulillah semakin membaik. Hb saya naik
menjadi 11. Yes!
Btw, biaya infus venofer di RSIA
Tambak sekitar 800ribu rupiah lewat sedikit untuk sekali infus. Biaya tersebut
termasuk alat kesehatan, poli kandungan, dan admin.
Baca juga: Beli Perlengkapan Bayi di Babyshop
Mendadak Harus Melahirkan di Usia Kandungan 37 Minggu
Saat bahagia Hb kembali normal,
datang tantangan berikutnya yaitu anak bayi perlu segera dilahirkan karena air
ketuban tinggal sedikit dan insufisiensi plasenta.
Di usia 37 minggu sekian hari,
kembali lagi saya memasuki ruang bersalin yang letaknya di samping lift. Kali
ini bukan untuk venofer tetapi induksi.
Ruang bersalin RSIA Tambak
berkelambu merah muda. Di dalamnya terbagi menjadi beberapa ruangan lagi.
Tempat saya venofer memiliki dua bed dengan satu kamar mandi. Kali ini saya
berada di bed yang kanan, dekat kamar mandi. Syukurlah ini tempat strategis
karena selama diinduksi saya belasan kali ke toilet.
Di awal tindakan, saya berganti
baju pasien yang warnanya ungu muda. Kok ya kebetulan jilbab saya ungu tua.
Berasa OOTD yang matching, haha.
By the way, pembukaan sampai 10 itu kan unpredictable. Dalam kasus saya ini berlangsung lama karena belum ada kontraksi sama sekali sehingga harus induksi. Selama menanti pembukaan senti demi senti, pikiran saya teralihkan dengan nonton TV. Siarannya tidak terlalu jernih, kadang tersendat, tetapi lumayan menghibur. Kalau kontraksi anak pertama saya nonton The Amazing Race, kali ini nonton Locked Up Abroad dan Nazi. Kejam amat yak mbah Hitler.
Jilbab, baju pasien, dan gym ball bernuansa ungu unyu |
By the way, pembukaan sampai 10 itu kan unpredictable. Dalam kasus saya ini berlangsung lama karena belum ada kontraksi sama sekali sehingga harus induksi. Selama menanti pembukaan senti demi senti, pikiran saya teralihkan dengan nonton TV. Siarannya tidak terlalu jernih, kadang tersendat, tetapi lumayan menghibur. Kalau kontraksi anak pertama saya nonton The Amazing Race, kali ini nonton Locked Up Abroad dan Nazi. Kejam amat yak mbah Hitler.
Syukurlah ruang bersalin ini
nyaman. Terdengar lantunan ayat Al Quran saat shift malam. Mungkin perawatnya
yang mendengarkan jadi enggak sunyi sepi banget. Sempat juga saya ditawari gym
ball, lumayan mengurangi nyeri kontraksi.
Yang terasa canggung setiap kali
ganti shift. Saya mengalami dijaga 3 shift, pagi – siang – malam. Pergantian
shift ditandai dengan rombongan perawat dan bidan masuk ke ruangan untuk
mengecek kondisi pasien (I was the only one). Berasa jadi center of attention.
Mostly perawatnya ramah dan sabar
menjelaskan. Contohnya nih kami diterangkan mengenai cara menghitung kontraksi.
Cara mudah melihat kontraksi atau tidak dengan memegang pusar. Jika terasa
keras/kencang maka sedang terjadi kontraksi. Heuheu … anak mau 2 enggak ngerti
kontraksi. #selftalk
Baca juga: Pengalaman Melahirkan dengan Hypnobirthing
Tak terasa hasil periksa dalam
setelah subuh menunjukkan saya pembukaan 5. Suster pun mengajak saya pindah ke
ruang sebelah. Di sinilah ruang persalinan yang sebenarnya. This is the real
battle field *LOL.
Ruangan ini lebih kecil dan
didominasi warna hijau. Nampak berjejer alat-alat medis di sisi kiri dan kanan.
Di tengahnya terdapat panggung utama alias kasur pasien dengan bentuk khusus.
Itu lho, yang ada tempat meletakkan kaki saat melahirkan.
Di sini saya kembali CTG dan
periksa dalam. CTG kali ini saya tidak menekan tombol sama sekali. Artinya,
saya tidak merasakan gerakan janin. Namun, denyut jantung dan grafik kontraksi
nampak baik. Saat diperiksa dalam ternyata sudah pembukaan 8.
dr. Ika yang baru saja datang
langsung sigap menyiapkan acara puncak. Dibantu dua bidan di kanan – kiri plus
suami di kanan saya, bu dokter memberi aba-aba untuk ngeden. Butuh beberapa
kali ngeden sampai baby Uno terlahir ke dunia. Alhamdulillah, welcome to the jungle!
Lega bisa berfoto setelah Uno lahir |
Nah, saya sempat salah ngeden,
terlalu ngotot di area wajah padahal ngeden harusnya ke arah pantat seperti mau
BAB. Salah ngeden ini membuat wajah dan bagian tubuh atas muncul bintik-bintik
merah. Tenang aja, bintik ini hilang sendiri setelah beberapa hari.
Istirahat di Ruang Rawat Inap
Alhamdulillah badan saya tidak
terlalu pusing dan lancar pipis. Setelah dipastikan kondisi OK, saya pindah ke
ruang rawat inap di lantai 3. Saya menempati ruang kelas III yang berisi enam
bed tetapi saat itu hanya ada satu pasien lain.
Enaknya sepi gini, ibu saya yang menginap
di RS bisa tidur di kasur sebelah, hoho …. Minusnya, karena sharing dengan
pasien lain ya perlu toleransi. Pasien sebelah suka dingin sedangkan saya
kedinginan. *kalau mau private pilih VIP dong, Len! LOL!
“FYI, perkiraan biaya persalinan di RSIA Tambak, Jakarta, tahun 2019 untuk persalinan spontan mulai 10 juta rupiah sedangkan SC mulai 19,5 juta rupiah (kamar kelas III).”
Selepas melahirkan, badan terasa
rontok dan mengantuk. Semalaman kan saya enggak tidur nyenyak karena kontraksi.
Rasanya mau istirahat mumpung suasana tenang. Bayi juga masih di ruang bayi. Tapi,
beberapa kali petugas RS masuk menjelaskan ini – itu seperti memberi welcome
gift (tas dan sabun bayi), mengecek kelancaran ASI, menawarkan kelas laktasi, dll.
Bahkan waktu di ruang bersalin setelah melahirkan, saya langsung ditawari
seputar imunisasi, tes untuk bayi, dan peralatan untuk menyusui (RS ini pro-ASI
banget). Berasa ujian lisan, hehe ….
Yang saya suka selama dirawat paska
melahirkan di RSIA Tambak, menu makanannya enak-enak. Efek bumil dan busui yang
mudah lapar kali ya, tiap makanannya datang segera saya habiskan. Suami juga
doyan. Waktu di ruang bersalin, kami bagai private dinner. Kalau bisa, pesan
dua porsi deh.
Bumil semangat makan buat simpan tenaga melahirkan |
Di dalam RS juga ada kantin dan kafe. Kantin ini letaknya dekat ruang bersalin tetapi kalau malam dan Minggu tutup. Suami serta ibu yang menemani saya selama dirawat biasanya beli makan di sekitar RS. Banyak warung makan yang terjangkau dengan jalan kaki. Ada juga minimarket di kiri RS.
Baca juga: Langkah Mudah Ayah Dukung ASI Eksklusif
Dengan jalan selow, saya turun
menuju ruang bayi di lantai 2. Ini “jalan-jalan” pertama saya setelah
melahirkan. Di sini, perawat menjelaskan cara memandikan bayi sembari memandikan
Uno. Setelah itu, ia mengajari tentang cara menyusui dan memerah ASI. Enak
banget deh seperti kelas khusus. Saya mau bertanya apa saja, mbak perawat sabar
menjelaskan. Duh, kok saya lupa ya namanya siapa, mbak Vina atau Vani? Terima
kasih, ya.
Saya sekeluarga bersama dr. Ika (dua dari kiri) |
Syukur alhamdulillah dokter
mengizinkan saya pulang di hari kedua. Uno juga dalam kondisi baik sehingga
kami langsung mengurus administrasi dan packing.
“Liburan” di RSIA Tambak telah usai. Terima kasih semua kru RSIA Tambak, spesial untuk dr. Ika Sripurnamaningsih, Sp.OG. Waktunya pulang dan memulai hidup baru
sebagai ibu beranak dua. Hohoho ….
Baca juga: Adaptasi Kebiasaan Baru Saat Pandemi
Aku dulu sampe beberapa kali pindah RS sebelum akhirnya lgs cocok Ama tambak mba. Kali pertama ketemu dr Surahman, lgs ga mau pindah2 lagi. Tp sempet aku ngerasain dokter lain , kayak dr Reno, waktu dokterku LG berhalangan, dan ternyata sama ramahnya. Di situ sih aku jd betah banget Ama tambak, padahal ini agak jauh dr rumahku di Rawamangun.
ReplyDeleteNaah, kalo soal makanan, tambak memang enaaaaak. Aku prnh nemenin adikku dan Kaka ipar ngelahirin di RS lain, tp rasa makanannya kok ga banget :p. Tambak beda. Aku selalu habis kalo di sana, apalagi kamar super VIP nya selalu ksh makanan jg utk pendamping. Dan kata pak suami rasanya memang enak.
Dokter anaknya di sana juga mba? Aku setia Ama dokter Pulung kalo utk anak2. Ntha sugesti ato gmn, tp anak2 tiap sakit baru sembuh kalo berobatnya ke dokter Pulung hihihi... Udah kayak opung sendiri mungkin :p
Nah, mbak Fanny yang suka review makanan sesekali bolehlah review makanan di RS. Hehehe.
DeleteKalau dokter anak awalnya di Tambak tapi karena kejauhan, cari yang dekat rumah aja.
selamat atas kelahiran babynya
ReplyDeleteterima kasih Mbak Tira :)
DeleteAku melahirkan tiga kali di rsia tambak, suka sama pelayanannya trus rs nya juga berasa homey banget.. Seneng bgt rs ini pro asi dan dari 2008 aku melahirkan anak pertama lsg ngerasain rooming in sama bayinya.. Bisa belajar mandiin bayi juga karena di ajarin sama suster di rs ini.. Puas aku tuh ngengelahirin disini.. Btw sehat2 terus ya buat mba helena sekeluarga
ReplyDeleteWew loyal customernya Tambak nih
DeleteIya akupun rooming in dan diajari cara laktasi sampai pumping.
Aamiin, semoga keluargamu juga sehat ya
Sharing yg menarik. Bisa ikut merasakan perjuangan yg luar biasa saat bersalin. Selamat buat kelahiran si buah hati ya. Semoga ibu dan bayi selalu dalam keadaan yg sehat
ReplyDeleteterima kasih mas Daniel
DeleteMbaaaaa aku belum sempat menjenguk dedeknya SID nih, masya Allah aku baca kisah perjalanannya sambil belajar juga istilah-istilahnyaaa. Alhamdulillah dimudahkan hingga dedek bayinya hadir d dunia yaa
ReplyDeleteNantilah kita traveling bareng baby yaa
DeleteSemoga nanti prosesmu hamil sampai melahirkan lancar
Iya bener. Kalau sekamar sama yang lain harus saling ngertiin hehehe. Makanan yang enak-enak memang menyenangkan, ya. Lagian kan umumnya ibu melahirkan itu bukan sakit. Jadi memang harus makan enak hehehe
ReplyDeletekalau saya sakit, dapat makan di RS kan rada males ya. Nah yang ini malah rebutan sama suami karena menu makanannya enak-enak. hahaha
DeleteBaru tau kalau ada infus venofer. Sama saya juga terakhir periksa sama dor. Ika tapi saat melahirkan dibantu sama bidan karena dokter telat datang, bayinya sudah brojol duluan. Tapi tidak di RS melainkan di klinik keluarga dekat rumah😊. Selamat ya mbak untuk kelahiran debay Uno.
ReplyDeleteeh iya ya rumah kita kan deketan. terima kasih Mba Titi
Deletedulu waktu anak ke 2 saya juga mulai mempertimbangkan RSIA Tambak untuk konsultasi dan persalinan karena memang pelayanannya mantul!
ReplyDeleteIya mbak, ada harga ada rupa
DeleteMbak Helena, selamat ya atas kelahiran anak ke-2nya. Kemarin aku juga habis jenguk kak Andiyani yang dirwat disana. Sebenarnya ini pertama kali untuk aku datang ke RS Tambak ini dan ternyata pelayanan bagus sekali kalau dengar dari cerita kak Aie. Ini tuh jadi flash back waktu aku mau lahiran dulu, karena aku harusnya aku terjadwal secar dihari Rabu, tapi Selasa subuh aku kontraksi dan akhirnya secar dipercepat deh.
ReplyDeleteOh Mbak Aie opname di sana ya.
Deletenamanya melahirkan itu meski udah dijadwalkan atau udah pilih tanggal cantik kadang bisa aja ada kejadian apa gitu. Alhamdulillah udah lahir yaa
Barakallah atas kelahiran anaknya mbk helena.. Perjuangan seorang Ibu memang luar biasa ya Mbk. Jadi kangen Ibu di rumah nih huhuhuhu. Aku jadi makin makin sayang kalau teringat perjuangan Ibu.. Makasih sharingnya mbk helena
ReplyDeleteiyaaa makanya Bowo nurut sama ibu ya. Ingatlah perjuangan ibu dari hamil, melahirkan, sampai ngurus kamu jadi sekeren ini. :D
DeleteWahhh selamat atas kelahiran bayinya yaa..
ReplyDeletemomen-momen menunggu kelahiran itu memang menegangkan yaa. apalagi kalau ada sedikit masalah pada kondisi ibu dan bayinya. jadi makin deg-deg2an deh..
Alhamdulillah semuanya lancar dan nyaman di RS Tambak ini ya mbak.
Semoga sehat selalu ibu dan bayinya yaa..
Iya kakak, alhamdulillah begitu bayi lahir langsung lega!
DeleteZaman lahiran Najib aku gak kepikiran RS. Tambak. Maklumlah, baru setahun juga di Jakarta. Pokoknya nyari yang deket rumah ajalah karena nggak ada keluarga. Eh, baru sekarang-sekarang ini tahunya kalau RS. Tambak lumayan recommended. Tapi ya sudahlah, udah gak niat nambah anak lagi. Btw, sekali lagi selamat ya. Prosesnya lumayan melelahkan karena harus induksi, tapi tetep lega karena baby Uno sehat dan persalinan lancar.
ReplyDeleteudah gak niat nambah anak lagi. Noted :))
Deleteakupun coba ke banyak RS, mbak, soalnya baru pertama ini kan hamil sampai melahirkan di Jakarta.
Baca ceritanya saya jadi deg2kan, tapi selamat yah atas kelahiran bayinya Mbak.
ReplyDeleteWelcome to the world baby... Barokallohu mba Helena & keluarga
ReplyDeleteSelalu deg-degan kalau baca cerita melahirkan. Selamat atas kelahiran anak kedua ya Mba, speed recovery dan sun sayang buat baby dan SID
ReplyDeleteMasya Allah lengkap banget prosesnya diceritain. Semoga bisa jadi referensi buat bumil-bumil yang sedang mencari dokter atau RS untuk persalinan, ya. Btw agak shock sama biaya melahirkan di RSIA Tambak Jakarta. Ternyata sekarang biaya lahiran sudah segitu yaaa. Hihi. Tapi kalau baca reviewnya sih worth it.
ReplyDeleteNyari dokter obsgyn yang cucok itu gak mudah, kayak pengalaman anak pertama duh terlalu komersil hiks alhamdulilah di anak kedua dapat dokter yang ramah dan malah menyarankan pakai BPJS hehe..
ReplyDeleteBaca postingannya ikut deg-degan ih mbak. ALhamdulilah semua berjalan dengan lancar. Semoga sehat selalu ya ibu dan dedek bayi. ^^
memang melahirkan dan memiliki buah hati ini seperti siap-siap membangun dan "memiliki" toko permata ya Helena
ReplyDeleteRasa sakit saat melahirkan adalah keniscayaan, tetapi sangat bisa dikurangi dengan perasaan siap mengantisipasi rasa sakit. Sering kali rasa sakit yang ada diperparah dengan ketakutan kita terhadap rasa sakit tersebut. Parno duluan jadinya tegang dan sakitpun makin menggigit.
RS yang baik biasanya mem-fasilitasi dengan yoga - bidan kompeten - rasa nyaman karena ruangan adem - enak dan suasana yang damai... aku pernah di RS Brawijaya malah diberikan lilin aromaterapi dan mendengarkan instrumental juga, sehingga aku feel comfortable
selamat bu Semoga tumbuh menjadi anak saleh dan bisa membuat kedua orang tua bangga
ReplyDeletesenengnya sid punya adek sekarang. selamat yaa.
ReplyDeleteinget pengalaman diinduksi dulu, sayangnya bukaanku ga maju2 jadinya sc deh :P
wah lumayan juga ya biayanya mbak..jadi inget dulu lahiran cuma habis 1,8 di solo..sehat selalu ya mbak
ReplyDeleteDuluuuu sering sekali lewatin RS Tambak ini dan ddi forum2 katanya oke bgt.
ReplyDeleteHoho jadi keinget zaman hamil Maxy infus venofer tapi udah agak nelat krn udah usia kandungan mau brojolan. Alhamdulillah akhirnya lahiran normal meski anaknya mungiiill.
BTW kok adoh men lahiran di Tambak, bukane rumahmu Jaktim bu hehe
Duuh mengingat masa-masa melahirkan dulu. Sungguh bikin deg-degan. Tapi begitu si baby udah muncul dan nempe di dada kita, rasanya uuwhhhh tak bisa diambarkan ya
ReplyDeleteSelamat mba, atas kelahiran adek bayinya... Seneng klo dapat RS nya nyaman gini...jadi pas pulang dobel bahagia...
ReplyDeleteAku dua anak, 2 rumah sakit yang berbeda dulu..satunya nggak nyaman, satunya nyaman... mana SC lagi..jadi di RSnya lebih lama wktu itu. Jengkel bngt klo pas dpt RS yang nggak mbetahi...
Baca tulisan kak Helena jadi berasa mules...memang proses persalinan masing-masing anak membawa kisahnya masing-masing.
ReplyDeleteDan barakallahu fiikum, kakaaa....
Officially jadi Ibu (lagi) beranak 2.
In syaa Allah makin berlimpah keberkahan dan kebahagiaannya.
Makin banyak belajar lagi...
Fightiing, Mama SID Uno!
MashaAllah mbak, seneng banget kehadiran anggota keluarga baru. Btw, RSIA Tambak udah jadi inceran aku dari dulu mbak, kalau punya anak kedua, karena banyak temen aku yang VBAC di pegang sama Obygn RSIA Tambak,
ReplyDeleteMasyaAlloh Mak Sid perjuangannya untuk Uno semoga kelak Uno gede baca ini yah gimana mamaknya yang HB rendah bolbal demi naikin HB sampe akhirnya induksi juga btw aku pas anakku CTG sempat ga ada gerakan juga makanya dokternya dulu nyuruh dirawat tapi aku ga mau hehehe
ReplyDeleteMasya Allah selamat ya mba Helena.. perjuangan yaaelahirkan di usia kandungan 37 dan air ketuban sudah mulai menipis tapi Subhanallah bisa terlewati dengan lancar.. barakallah
ReplyDeleteSelamat atas kelahirannya mba Helena,semoga baby uno menjadi anak yang sholeh menjadi penyejuk hati bagi kedua orangtua ammin
ReplyDeleteAlhamdulillah, semua proses terlewati. Ibu dan bayi sehat semua. Meskipun ada beberapa drama sebelum melahirkannya.
ReplyDeleteSeneng juga itu perawat dan lainnya pada ramah-ramah. Jadi pasien merasa 'terlayani' dengan baik. Karena ada rumah sakit yang perawatnya judes. *lah saya curhat. :D
Kalau dirawar di RS yang banyak temennya kita memang harus saling pengertian ke pasien lain juga ya.
Teman kantor saya saat akan melahirkan anak keempat, HB juga rendah. Mendengarkan dia cerita untuk menambah HBnya, rasanya sungguh takjub. Seorang ibu punya perjuangannya sendiri..
ReplyDeletePelayanannya bagus dan lengkap ya mb..jadi pasien jadi tenang. Tenaga medisnya sepertinya juga ramah. Bisa menjadi rujukan ini...
ReplyDeletealhamdulillah proses lahirannya diberi kemudahan. Pelayanan di RSIA Tambak pun sepertinya cukup baik dari cerrita yang mbak tulis, seorang ibu yang sedang proses melahirkan memang bukan sekedar memerluakan fisik yang kuat namun juga mental yang kuat, beruntung pelayanan di RSIA cukup baik dan memberikan dukungan mental untuk melahirkan secara normal.
ReplyDeleteselamat atas kelahiran dedek baru nya mbak :) tumbuh besar jadi anak yang hebat
Ibu Sid, Air ketuban tinggal sedikit itu rembes apa gimana ya. Kepo aku tuh 😁 btw selamat sekali lagi atas lahirnya baby Uno, InsyaAllah baby dan ibunya selalu di beri kesehatan dan bahagia selalu aamiiin
ReplyDeletegak rembes bun tapi ga produksi air ketuban lagi
Deleteyang mengolah itu kan janin. Berhubung janin kurang asupan karena saluran makanan dan darah enggak lancar, dia ga bisa produksi air ketuban. Cmiiw
aamiin.
Boleh share tarif persalinan normal dan caesar nya mba, rencananya sy mau pindah RS, anak pertama ku venofer 3 kali 6 ampul skali venofer hbs 2jt thn 2018 di rs jakarta semanggi pas baca di tambak jauh juga y hargany 😁
ReplyDeleteAda di atas, kak.
DeleteFYI, perkiraan biaya persalinan di RSIA Tambak, Jakarta, tahun 2019 untuk persalinan spontan mulai 10 juta rupiah sedangkan SC mulai 19,5 juta rupiah (kamar kelas III).
Bun mau tanya,, wktu itu lama rawat inap berapa lama ya? Dengan tarif spontan 10 juta (kelas 3)
ReplyDeleteSudah termasuk dede bayi nya atau pisah?
pagi lahir, besoknya sudah boleh pulang. Berarti 2 hari 1 malam, ya. Ini di luar menginap di ruang bersalin 1 malam (menunggu lahiran).
DeletePerkiraan biaya tersebut sudah termasuk perawatan bayi. Di sini rooming-in (bayi tidur bersama ibunya).
Bun.. mau tanya untuk harga 10 juta (kelas 3) berapa lama hari rawat inap nya? Dan apa sudah termasuk dede bayi atau beda lagi?
ReplyDelete