Hari Pertama Sekolah
Tak terasa tahun ajaran baru segera dimulai. Siapkan apa saja, nih, untuk menyambut hari pertama sekolah? Tas baru, buku baru, seragam dan sepatu baru? Jangan lupa dua hal penting agar hari pertama sekolah berkesan dan menyenangkan. Apa, ya?
Hari Pertama Sekolah PAUD
Memasuki Hari Pertama Sekolah
bagi siswa Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) menjadi hal yang mendebarkan. Anak
akan bermain di lingkungan baru juga bertemu kawan dan guru baru. Ada tipe anak
yang langsung membaur, tak jarang pula yang “ngadat” alias masih nempel dengan
orang tuanya. Begitu ditinggal orang tua keluar kelas, si anak bisa menangis.
Duh, saya pernah mengalaminya waktu trial
di salah satu sekolah di Jakarta Selatan. SID menangis kencang di dalam kelas,
saya hanya dapat memandanginya dari dinding kaca sambil berusaha tegar. This too will pass ….
Menyiapkan hari pertama masuk
sekolah bukan hanya dari sisi siswa. Orang tua dan guru pun perlu persiapan
menghadapi berbagai reaksi anak karena kesan pertama sungguh tak terlupakan.
Maka, hari pertama sekolah menjadi momen penting untuk dipersiapkan sebaik
mungkin. Sampai perusahaan tertentu mengizinkan pegawainya untuk mengantarkan
anak ke sekolah di hari pertamanya. Jika kesan pertama sekolah itu
menyenangkan, anak akan semangat bersekolah.
School should be fun! |
Apa aja yang perlu dipersiapkan
agar anak semangat sekolah? Pada 4 Juli 2019 lalu di Jakarta, saya menghadiri
talkshow “Dukung #SemangatSekolah Si Kecil dengan Nutrisi Seimbang” bersama SGM
Eksplor 3Plus. Di sini dibahas dua hal penting untuk mendukung semangat belajar
anak, yaitu dari sisi kesiapan mental dan fisik. Ada juga sharing artis Ririn Dwi Ariyanti mengenai caranya memberi semangat
pada anak untuk sekolah.
Baca juga: Persiapan Anak Masuk SD
Siapkan Mental Anak Sebelum Masuk Sekolah
Tak hanya perlengkapan sekolah
serba baru untuk mendukung semangat belajar anak. dr. Andyda Meliala, Founder
Resourceful Parenting Indonesia, mengingatkan pentingnya menyiapkan mental anak
di hari pertama sekolah. Apalagi untuk anak yang baru pertama kali memasuki
PAUD (usia 3-6 tahun). Jenjang pendidikan ini merupakan pondasi bagi pendidikan
anak. Di sana, anak belajar bagaimana caranya belajar, membangun pola makan
sehat dan bergizi seimbang, juga kesejahteraan.
Jika anak bersemangat sekolah, ia
akan menjadi pembelajar seumur hidup. Hal ini meningkatkan kualitas SDM dalam
jangka panjang. Nah, kalau awal sekolah aja anak udah enggak betah atau
ketakutan, selanjutnya butuh adaptasi lebih lama, kan, supaya anak kembali
bersemangat menuntut ilmu.
Di PAUD, anak belajar mengenai:
- Fisik dan motorik
- Emosi dan sosial
- Bahasa dan pre-matematika
- Moral spiritual
- Fungsi eksekutif otak (Pengendalian diri seperti belajar disiplin, mau mengantre, tidak mengompol; working memory seperti melanjutkan cerita dan menceritakan kembali pengalaman; dan mental flexibility untuk membangun kreativitas dan beradaptasi).
Dr. Andyda mengatakan investasi
terbesar ya di usia PAUD tersebut karena 90% otak manusia terbentuk di usia 0-5
tahun. Banyak pondasi yang perlu ditanamkan dalam 5 tahun pertama pertumbuhan
anak. Di masa itu otak anak mudah menyerap seperti spons. Akan tetapi,
penyampaian belajarnya harus mengikuti cara anak yaitu dengan bermain dan aktif
bergerak. Dengan begitu proses belajar akan menjadi menyenangkan.
Agar anak siap mental untuk
semangat bersekolah, simak tips berikut:
1. Bangun percakapan dan emosi
positif, seperti membawa anak berkunjung ke calon sekolah, mengikuti trial
class, berkenalan dengan guru, menyiapkan perlengkapan sekolah bersama, dan ngobrol
asyiknya sekolah.
Saya pernah mendapati anak yang
takut dengan kata “sekolah” sampai menolak masuk kelas. Untuk menyiasatinya,
saya membiasakan diri menggunakan kata “sekolah” dan “belajar” bila berbicara
dengan SID. Contohnya seperti ini: Sebelumnya saya ceritakan bahwa besok pagi
kita akan bersekolah di Museum Maritim (kami belajarnya mobile). Kita akan belajar tentang kapal dan pelabuhan. Di sana SID
bisa menaiki miniatur kapal dan menyetir kapal seperti kapten. Hal ini akan
membuatnya tertarik dan bersemangat menanti hari esok.
2. Tidur cukup supaya esok
paginya mudah bangun dan bersemangat. Kebiasaan saat liburan tidur larut,
efeknya pagi masih ngantuk dan susah konsentrasi. Untuk anak yang butuh waktu
lama dalam membaur, sebaiknya datang lebih awal ke sekolah sehingga perlu
bangun lebih pagi.
3. Penuhi nutrisi lengkap dan
seimbang. Sarapan penting sebagai bekal energi belajar. Sebaiknya luangkan
waktu untuk makan bersama anak sambil ngobrol santai sehingga proses makan
menjadi ritual keluarga yang menyenangkan.
Dukung Kebutuhan Fisik Anak dengan Gizi Seimbang
Selain mental, fisik anak perlu
dipersiapkan dengan matang agar semangat sekolah. Akan tetapi, terkadang anak
malas makan di pagi hari atau menu yang disajikan kurang bergizi sehingga berpengaruh
pada kemampuan anak mencerna materi di sekolah. Selain itu, ada pula anak yang
picky eater. Maunya jajanan manis dan gurih, susah makan sayur dan buah.
Baca juga: Menggali Minat dan Bakat Anak
Dokter spesialis gizi klinis dr.
Nurul Ratna Mutu Manikam, M.Gizi, Sp.GK, membahas adanya perubahan role model
pada anak usia dini (3 – 6 tahun). Kalau anak batita masih patuh ke orang tua
dan mudah makan apa saja, anak usia dini mulai melihat teman-temannya,
terpengaruh iklan, dan sebagainya sehingga kebiasaan makannya dapat berubah.
Di sinilah pentingnya feeding
practice yang baik, yang ditanamkan dan dibiasakan sejak dini mulai dari
keluarga. Berhubungan dengan penjelasan dr. Andyda di atas bahwa makan
merupakan proses sosial. Kalau anak makan bersama keluarga atau teman, makannya
lebih lahap dan beragam. Hihi … iya sih, SID itu doyan makan kalau diajak ke
restoran. Asyik kali ya makan bersama di meja makan.
Anak usia dini membutuhan gizi
seimbang yang meliputi:
- Karbohidrat, usahakan karbohidrat kompleks (nasi, kentang, havermout, singkong, ubi)
- Serat, anak usia 4 – 6 tahun butuh 22 gram per hari
- Protein essensial maupun non-essensial
- Lemak essensial dan non-essensial
- Vitamin dan mineral seperti zat besi
- Air, anak usia 4 – 6 tahun butuh minum 6 gelas air perhari (dapat dikombinasikan antara air mineral, jus, susu, dsb.)
Panduan Makan Sehat
Ditra Komala, Brand Manager SGM
Eksplor 3Plus, menjelaskan penelitian yang dimuat dalam British Journal of
Nutrition tahun 2016 menunjukkan 8 dari 10 anak Indonesia usia sekolah (4 – 12
tahun) kekurangan asupan Omega 3 (EPA + DHA). Kekurangan Omega-3 dapat jangka
panjang berpengaruh ke prestasi anak di sekolah. Oleh karena itu, SGM Eksplor
3Plus terus mengedukasi para orang tua pentingnya memenuhi kebutuhan nutrisi di
awal masa sekolahnya.
Supaya kebutuhan gizi anak
tercukupi, ini lho angka kecukupan gizi untuk anak usia 4 – 6 tahun butuh
sekitar 10 gram/hari Omega-6 dan 0,9 gram/hari Omega-3. Sumber makanannya
banyak, kok, seperti: sardin, makarel, tuna, salmon, tiram, udang, kepiting,
kuning telur, telur fortifikasi DHA, juga susu fortifikasi DHA.
Dr. Nurul juga memberikan panduan
makan sehat untuk sekali makan yang terdiri dari:
- ¾ porsi nasi atau sekitar 4 – 5 sendok makan
- 1 porsi lauk atau sekitar ¾ - 1 potong sedang
- ½ porsi sayur atau kira-kira ½ mangkuk kecil
- ½ porsi buah atau sekitar ½ potong sedang
- Lengkapi dengan susu yang difortifikasi DHA sebagai bekal nutrisi di pagi dan malam hari.
Baca juga: Menjaga Daya Tahan Tubuh Anak
Kalkulator Nutrisi Bantu Hitung Kecukupan Nutrisi Anak
Artis sekaligus ibu dari 4 anak,
Ririn Dwi Ariyanti, juga merasakan dag dig dug Hari Pertama Sekolah. Ia
berusaha menyiapkan mental dan fisik anak supaya bersemangat menyambut sekolah.
Meski menu sarapannya sederhana, ia membiasakan anak-anaknya sarapan sebelum
berangkat sekolah. Tak lupa ia bawakan bekal untuk makan siang Si Kecil.
Sebelum tidur, ia mengajak
anak-anaknya ngobrol tentang kegiatan hari itu. Apa yang membuat anak senang,
sedih, kesal, dan juga memilih menu makanan untuk esok. Lewat cara tersebut, ia
membangun kedekatan dengan anak sehingga si anak lebih percaya diri dan
terbuka.
Meski demikian, ia belum yakin
apakah bekal nutrisi yang ia berikan telah mencukupi kebutuhan anak? Di sini,
SGM Eksplor punya solusinya yaitu “Kalkulator Nutrisi”. Kalkulator ini
merupakan tools online yang dapat diakses secara cuma-cuma di https://www.generasimaju.co.id/kalkulator-nutrisi.
Cukup dengan mengisi menu makanan anak, kita dapat mengetahui kandungan nutrisi
dalam tiap porsi makanan anak usia 3 – 9 tahun. Kalau ternyata masih kurang
dari kebutuhan gizinya, ada saran ide menunya juga, lho. Nah, jadi lebih tenang
nih menyiapkan menu makanan Si Kecil.
Sudah menyiapkan fisik dan mental anak untuk menyambut Hari Pertama Sekolah? |
Gimana Buibu, lebih siap
menghadapi Hari Pertama Sekolah? Yuk, penuhi kebutuhan gizi anak dengan makanan
bergizi dan lengkapi dengan SGM Eksplor 3Plus. Formula Complinutri-nya
mengandung minyak ikan dan Omega-3 juga nutrisi lainnya agar Si Kecil siap dan
#SemangatSekolah.
Aduh, kalau anakku Ichi gimana ya reaksinya pas pertama masuk sekolah nanti. Semoga lancar jaya
ReplyDeletehihi, serulah kisah hari pertama sekolah
DeleteAnak2 setiap sekolah selalu aku bekali susu juga. Bahkan dobel kalo si dedek. Sebab kalo jajan kadang ga jelas asal muasalnya. Lebih baik jajan susu ya. Btw kapn SGM kasih hadiah di susunya
ReplyDeleteSGM biasanya dapat hadiah kalau kumpulin poin atau pas bazar gitu
DeletePersiapan anak sekolah bukan hanya urusan buku,baju,tas, atau sepatu ya, tp hal2 yg sangat mendasar spt kebutuhan nutrisi. Makasih info kalkulator nutrisinya mbak 💕
ReplyDeletesebelum tidur buat menu makanan esok yaa, hitung pakai kalkulator nutrisi
DeletePertama masuk sekolah Fahmi, putra saya sungguh di luar dugaan. Saya kira ia akan enggan lepas, atau nangis saat saya tinggal, tapi ternyata tidak. Dia malah senang bermain dan banyak teman. Alhamdulillah, setidaknya meski blm sempurna Fahmi sudah jadi anak yang percaya diri, supel, dan pandai bersosialisasi
ReplyDeleteYay Fahmi udah mandiri, dong!
Deleteanakku dulu awal di paud ga bisa ditinggal, ya ampun emaknya terpaksa ga bisa kemana2 sampe sekolah usai. Untung makin lama makin mandiri, dan akhirnya berani sekolah hanya dianter abi, dan ga usah ditunggui ummi
ReplyDeletemungkin masih adaptasi dengan suasana baru, yaa jadi minta ditemani
DeleteTerbantu banget tuh dengan adanya kalkulator nutrisi, bisa jadi bahan pertimbangan serta referensi untuk mengeset menu pilihan untuk anak.
ReplyDeleteiya, mudah digunakan dan gratis!
DeleteBelum punya anak sih, tapi exicted gara-gara lihat anaknya bossku kemarin baru masuk PAUD juga. Dan dia over exicted dan ngga nangis selama sekolah hari pertama. Memang persiapannya harus ekstra ya, noted buat semua tipsnya mba.
ReplyDeletesenangnyaaaa! semoga terus semangat belajar :)
DeleteGizi seimbang memang bikin anak jadi sehaaaatt
ReplyDeleteTumbuh kembangnya juga optimal banget
--bukanbocahbiasa(dot)com--
senangnya punya anak sehat, kan
DeleteBener y selain nutrisi yg terpenting lg mental si anak ya,, tapi yg biasa bergaul dgn teman2 brmain dirumah ya biasanya cpat tuh sosialisasiny dg teman kls yg baru
ReplyDeletebetul, belajar sosialisasi sejak di lingkungan rumah ya supaya mudah nanti adaptasi di sekolah
DeleteSoal mental emang kudu jauh2 hari ya disiapkan sama dibiasakan bangun pahinya. Supaya gak kaget kalau paa hari H masuk sekolah. Nutrisi lewat sarapan jg sangat penting sehingga anak siap beraktivitas di sekolah
ReplyDeletenah ini yang udah berpengalaman tiap pagi antar anak. heheh
DeleteBenar sekali nutrisi yang tepat baik untuk kesehatan anak-anak termasuk kesehatan mental nya ya
ReplyDeleteyes, fisik dan mental kudu sama-sama sehat
DeleteBukan hanya mental buat anak tapi nutrisi asupan yang dimakan juga diperhatikan yah mama sid. Wah sid udha masuk sekolah pasti happy banget karena punya teman baru
ReplyDeletekeduanya saling mendukung, Mba Farah
DeleteYg pasti seragam HR pertama hrs SDH siap y ... Walau plng cepat tetep hrs sarapan dengan gizi yg seimbang .setuju deh
ReplyDeletesarapan itu penting soalnya buat bekal energi anak di pagi hari
DeleteAku pernah jadi pengurus TK, ingat saja, pekan pertama masuk sekolah selalu bantuin gurunya tenangin ana ngamuk, berapa banyk pot di sekolah hancur, aahaha.
ReplyDeleteBiasanya kalau anak belum disiapkan mentalnya, disupport masuk pertama akan banyak drama
waduh sampai pot hancur. Hari pertama sekolah sungguh berkesan bagi para pengurus
DeleteSama seperti artikel serupa yang pernah saya baca sebelumnya dari situs lain, SGM ini susu favorit dari zaman saya masih kanak-kanak hingga menjadi dewasa. Fasilitas penunjang dan produk2nya selalu inovatif.
ReplyDeletePersiapan anak masuk sekolah memang penting ya mba..baik fisik maupun mentalnya!
ReplyDeleteaku setuju banget pemenuhan nutrisi di usia dini memang sangat penting untuk mendukung tumbuh kembang anak
ReplyDeleteKemarin Suami sempat menawarkan diri untuk ambil cuti menemani anak2 di hari pertama sekolah. Tapi kupikir anak2 sudah cukup beradaptasi sebelumnya karena sudah pernah merasakan berinteraksi di sekolah barunya. Tetep ditemani aku sama neneknya, sih. Tapi abinya biar kerja aja. Yang penting dukungan gizinya juga dicukupi, ya
ReplyDeleteIya anak memang harus dipersiapkan untuk masuk ke sekolah ya Mbak anak temanku bahkan sampai ada yang dibawa psikolog dulu untuk latihan agar mau duduk diam dikelas soalnya dia enggak enggak bisa diam dan aktif banget. Kalau saya tipe emak yang baper kalau liat anak nya mewek jadi mental emaknya yang harus dikuatkan. hahaha
ReplyDeleteSounding ke anak jauh hari sebelum sekolah penting banget ya, jadikan kalau sekolah itu menyenangkan.
ReplyDeleteWAh SID udah mulai sekolah ya sekarang, happy selalu di sekolahnya ya apalagi mamanya selalu memenuhi kebutuhan nutrisnya jadi makin sehat dan kuat
Peer banget nih memberi nutrisi yg lengkap ke anak anakku... Hrs trs diingetin ini mah.
ReplyDeleteCoba tung-hitung lagi yaa...cukup ga nih...gizi anak-anakku.
ReplyDeleteAnak-anak selalu bersemangat kalau ke sekolah.
Ya...aga-aga lamban dikit karena efek libur panjang.
Mencukupi kebutuhan nutrisinya ini yang penting untuk diperhatikan yaa, kak.
Alhamdulillah,
Ada SGM untuk anak-anak usia sekolah.
JAdi ingat pas anak masuk SD pertama kali, ada aja dramanya. Tapi kayaknya memang harus ikutin tips yang mama Sid berikan deh biar nggak drama lagi. Hehehe
ReplyDeleteSemangat buat bunda-bunda yang menyambut hari pertama sekolah putra dan putrinya
ReplyDeletemendengar ceritanya di grup juga sangat bikin envy, hahaha seru ya ternyata dan nutrusu ini sangat penting banget ya Mba buat mendukung tumbuh kembang anak. Semangat
SID.... sudah sekolah PAUD yeayyy, pasti makin pinter dan kritis ya mba. kreatif lagi. duh jadi kangen sama SID
ReplyDeleteAku bisa bayangkan gimana hebohnya hari pertama masuk sekolah. Terutama yang dari TK masuk SD, seminggu sebelumnya sih aku udah ngajakin ngobrol dulu sama anakku. Jadi mereka nggak kaget karena suasana pembelajaran TK sama SD beda jauh kan
ReplyDeleteMasih nyambung banget sama 1000 HPK ya mbak. Nutrisi dalam masa awal tumbuh kembang anak memang perlu mendapat perhatian lebih. Senengnya sekarang banyak seminar mengenai masalah pola makan anak.
ReplyDeleteBelum tiba di fase ini tapi pastinya dari jauh-jauh hari juga saya sudah harus mempersiapkan sedini mungkin mental termasuk nutrisi anak sebelum masuk sekolah. Meski masih lama sih. Tapi kalau soal memenuhi kebutuhan anak dengan nutrisi dan gizi seimbang pastinya sudah dilakukan oleh orang tua terutama sejak si kecil udah mulai masuk masa MPASI ya. Btw thanks sharingnya Mbak.
ReplyDeletePersiapan mental dan fisik penting banget utk anak masuk sekolah. Apalagi kalau sekolahnya baru, kudu bener2 dibantu persiapan nya yaaa. Apalagi masuk paud dan gak ditungguin, kudu gmn caranya spy anak jg kyk ngrasa gk dituinggal
ReplyDeleteHari pertama sekolah dipenuhi drama tutup kotak makan hilang semua dan kaos kaki pada gak ada pasangannya hahaha.
ReplyDeleteSGM ini emang selalu peduli sama nutrisi anak2 Indonesia yah. Keren!
Jadi inget dulu pas anak masuk PAUD pertama kali, yang deg-degan emaknya..ternyata begitu pulang sekolah, anak kejedot di sekolah sampe biru..untungnya besoknya anak gak kapok dan tetep semangat
ReplyDeleteWah, aku salfok dengan kalkulator nutrisi nih. Jadi penasaran dengan kecukupan gizi krucil di rumah. Nyobain aaah...
ReplyDeleteSenangnya ada edukasi seperti ini sebelum tanggal 15 Juli kemarin
ReplyDeleteJadi bisa minimalkan drama saat anak pertama masuk sekolah ya
Sayangnya di Surabaya ga ada event ini jadi well, saya baca ini aja kemarin
Biasanya saat hari pertama sekolah suka agak susah bikin anak-anak bangun pagi karena mereka terbiasa tidur larut malam saat libur. Jadi dulu, suka ada dramanya gitu. Sarapan juga penting banget. Minimal mereka minum segelas susu
ReplyDeletekalau aku prinsipnya yang penting anak-anak tidak trauma ke sekolah mba. Sekolah harus menjadi tempat yang menyenangkan untuk belajar mengenai banyak hal
ReplyDeletesebelum ke sekolah anakku selau minum segelas susu SGM Eksplor 5+ :)
ReplyDeletekita sebagai orang tua wajib memenuhi kebutuhan nutrisi anak-anak kita yaa, Mba, agar mereka tumbuhh menjadi generasi berprestasi di masa mendatang :)
Aiiiih, seru banget cerita hari pertama SID. Hihihi, semangat SID semangat Mbaaak, semua akan berlalu. AKu jadi ikut deg-degan ni.... Thanks juga uda kasih gambaran ya Mbak, aku masih ragu masukin anak ni, jadi dapat insight terkait....
ReplyDeleteSemua memang harus di persiapkan sih mulai dari mental dan fisik. Untuk mental sendiri dari jauh2 hari aku selalu bilang ke anak2 kalau sekolah itu menyenangkan jadi ga ada drama deh saat pertama masuk sekolah.
ReplyDeleteWah, banyak juga ya yang mesti dipersiapkan. Makasih mba infonya. Apalagi yang ngobrol malam. Kayanya perlu dipraktekin tuh kalo nanti saya punya anak. Hehe.
ReplyDeletetadinya aku mau masukin Nafeesa sekolah free class gitu mba, tapi setelah tau informasi ini jaid mikir lagi, kayanya aku belu siap deh, harus diberesin dulu kebiasaan baik di rumah sebelum anak mengenal orang luar.
ReplyDeleteUntungnya ponakan aku punya teman duluan saat pertama mau masuk sekolah jadi kalau ada temen makin semangat tuh.
ReplyDelete