Mudik Warna Wangi DAIA Naik Kereta Wisata Mewah

Mudik Warna Wangi DAIA Naik Kereta Wisata Mewah

Mudik lebaran kali ini saya mendapat rezeki tak terduga. Mudik tahun ini sangat istimewa dan mewah karena kami ke Surabaya naik kereta wisata, gratis pula! Yup, ini berkat “Mudik Warna Wangi DAIA”.

Hore ... kami mudik gratis bareng DAIA

Mahalnya Tiket Mudik

Sebagai perantau di Jakarta, momen lebaran selalu kami manfaatkan untuk bersilaturrahim dengan keluarga di Jawa Timur. Kurang afdhol rasanya idul fitri di Jakarta. Sepi!

Kadang kami pulang naik kereta api, pesawat, atau naik mobil dengan saudara. Ya, tergantung situasi dan kondisi keuangan. Hehe …. Nah, tahun ini saya berencana mudik duluan. Ingin lebih lama di kampung halaman. Tapi, saat mencari tiket kok ya harganya selangit. Harga tiket pesawat dua minggu sebelum lebaran masih di atas satu juta rupiah. Tiket kereta sudah ludes terjual. Maka, saat tetangga bertanya kapan mudik, saya menjawab, “Belum tahu.”.

Mudik Warna Wangi DAIA Gratis!

Sekitar minggu kedua bulan Mei, saya mendapat info dari teman sesama perantau kalau deterjen DAIA mengadakan mudik gratis ke Surabaya. Wah, langsung semangat pelajari syarat dan ketentuannya di Instagram @daiadetergent dan Facebook fanpage DAIA Detergent. Enggak pakai lama, saya segera posting foto di Instagram bersama produk DAIA Plus Softener Pink.

FYI, tahun ini DAIA, detergent no. 1 di Indonesia menyelenggarakan #MudikWarnaWangiDAIA dengan rute Jakarta – Surabaya dan Surabaya – Jakarta. Enggak tanggung-tanggung, pelanggan beruntung diajak mudik naik kereta exclusive priority alias kereta wisata yang fasilitasnya mewah. Satu peserta berhak mendapat 4 tiket untuk keberangkatan pada 29 atau 30 Mei 2019. Wowowow!

Saya sempat sedih melihat pengumuman pemenang periode ke-1 karena nama saya tidak tercantum di sana. Akan tetapi alhamdulillah pada periode ke-2 disebutkan “Helena Safitri” sebagai salah satu pelanggan yang diajak mudik gratis bareng DAIA. Hore! Emak, anakmu jadi mudik!

Handy Santoso, perwakilan PT. Sayap Mas Utama, memberikan pengarahan di ruang tunggu VIP Stasiun Gambir

Fasilitas Kereta Wisata yang Mewah dan Nyaman

29 Mei 2019 pukul 2 siang di Stasiun Gambir, saya dan keluarga masuk melalui pintu VIP Timur. Di sana kami disambut pegawai DAIA yang tiba-tiba memberikan banyak tentengan. Wih, setiap keluarga mendapat kaos #MudikWarnaWangiDAIA, hampers DAIA detergent di dalam koper lucu, juga hampers produk Wings Group yang cocok banget menjadi oleh-oleh untuk ibu di rumah, buat bekal keperluan dapur dan bersih-bersih rumah.

By the way, kaos dan handuk DAIA yang kami dapatkan wangi banget! Selama perjalanan sampai tujuan tetap wangi, lho. Meski muka bantal karena baru bangun tidur, pakaian tetap menebarkan wangi sensasional dicuci pakai deterjen DAIA.

Sambil menunggu boarding, para peserta mendapat pengarahan di ruang tunggu VIP. Handy Santoso, perwakilan PT. Sayap Mas Utama, menjelaskan mudik kali ini menggunakan kereta wisata yang memiliki banyak fasilitas seperti mini bar dan Audio Video on Demand (AVOD). DAIA ingin memberikan pengalaman mudik yang berbeda, nyaman, dan mewah dengan kereta exclusive priority. Duh, makin tak sabar naik kereta wisata.

Gerbong kereta wisata memiliki Prama dan Prami khusus

Menjelang pukul 3 sore, kami beranjak ke lantai atas untuk naik kereta. Hari itu rombongan kami naik KA Bangunkarta tujuan Stasiun Gambir Jakarta – Stasiun Gubeng Surabaya dengan melewati beberapa stasiun seperti Cirebon, Tegal, Solo Jebres, Madiun, Jombang, dan Mojokerto.

Gerbong kereta kelas priority nampak berbeda. Warnanya cokelat vintage. Begitu masuk, suasananya jauh berbeda bahkan dari kereta kelas eksekutif. Lantainya berkarpet. Ada tempat bagasi tersendiri di bagian depan gerbong dan bagasi kabin di atas tempat duduk yang pintunya dapat ditutup seperti di pesawat.

Dalam satu gerbong terdiri dari 28 tempat duduk sehingga jarak antar kursinya luas. Di tiap punggung kursi terdapat Audio Video on Demand (AVOD) alias tv kecil untuk menonton film atau mendengarkan musik. SID nonton Hotel Transylvania sampai ketiduran sedangkan saya menikmati Dolphin Tale selama perjalanan walau tanpa headset. Hayya yang enggak bisa tidur berhasil menamatkan semua film di sana. Ckckck ….

Makan a la prasmanan di kereta wisata

Menjelang adzan Maghrib, kami memasuki Cirebon. Dengan bergiliran, kami mengambil makanan untuk berbuka puasa yang sudah disiapkan di mini bar. Baru kali ini saya makan model prasmanan di dalam kereta, biasanya kan nasi kotak.

Menu nasi bakar, ayam teriyaki, dan sayuran kami nikmati di atas meja lipat yang tersedia di tiap kursi. Minumnya bisa ambil sepuasnya. DAIA menyiapkan teh Javana, Floridina Orange, dan Golda Coffee dari Wings Group. Masya Allah, kenyang banget! Tapi … pukul 9 malam, Divya dan Hayya masih saja memesan Mie Sedaap Cup sebagai pengantar tidur.

Selain mini bar khusus gerbong kereta wisata, toiletnya juga berbeda. Masuk ke toilet kereta wisata membuat saya tercengang karena toiletnya luas. Ada wastafel dan WC seperti di rumah. SID biasanya ogah ke toilet saat naik kereta tapi kali ini dia suka karena tempatnya bersih dan luas. Goncangannya pun tidak terlalu kencang.

Ruangan toilet enggak seperti di dalam kereta

Setelah perut diisi berbagai hidangan lezat, Andy Ferico, perwakilan DAIA yang menemani kami selama perjalanan, mengadakan kuis berhadiah. Pertanyaan yang diberikan seputar DAIA dengan hadiah berbagai souvenir DAIA. Para peserta mudik langsung berebut menjawab karena hadiahnya menarik.

Acara masih berlanjut dengan karaoke. Kak Andy rupanya jago menyanyi meski kurang fit setelah manggung di PRJ. Lagu demi lagu dilantunkan peserta mudik, ada pula yang duet dengan Kak Andy. Mumpung karaoke gratis, lho.

Karaoke-an di kereta wisata

Malam itu sangat meriah. Naik kereta dari Jakarta ke Surabaya enggak terlalu terasa karena berbagai aktivitas Mudik Warna Wangi DAIA selama perjalanan membuat semarak suasana. Fasilitas kereta wisata yang mewah membuat mudik kali ini semakin nyaman.

Terima kasih DAIA Detergent

Satu demi satu penumpang turun di stasiun tujuan. Saya pun terlelap dalam balutan selimut hingga kereta api Bangunkarta memasuki Mojokerto. Ketika menengok ke belakang, saya terkejut melihat hampir semua penumpang sudah turun. Dalam gerbong tersebut tinggal Kak Andy, SID, dan saya yang menuju stasiun Gubeng, Surabaya.

Sekali lagi, terima kasih banyak untuk DAIA yang memberikan pengalaman mudik mewah istimewa bagi keluarga kami. Alhamdulillah kami selamat sampai tujuan dan dapat berkumpul bersama keluarga di momen Idul Fitri. Taqabalallahu minna wa minkum. Eid Mubarak!