Atasi Infeksi Jamur Dengan Bahan
Alami, Apa Masih Relevan?
Dalam urusan merawat kesehatan, kadang kita diharuskan menghadapi polemik antara obat modern atau mengikuti solusi alami turun temurun. Saya pun kerap kali berada di posisi ini dalam menghadapi masalah kutu air, maklumlah, sebagai ibu rumah tangga saya masih kerap bersentuhan dengan lingkungan basah dan lembab saat mengurus pekerjaan rumah tangga. Makanya sesekali pasti terkena kutu air, kalau sudah parah kutu airnya bisa masuk ke dalam kuku. Rasanya gatel, dan tidak nyaman. Makanya pengennya langsung diobati aja.
Pengobatan untuk kutu air ada dua cara yaitu dengan
cara tradisional menggunakan bawang putih mentah, dan dengan obat jamur Salep 88. Terus kira-kira yang paling tepat yang mana ya?
Untuk menjawab ini saya melakukan sedikit riset tentang kutu air, infeksi jamur
ini memiliki nama lain Tinea pedis dan memang sering menjangkiti area kaki yang
sering terkena air atau berada di dalam lingkungan lembab atau terlalu lama
memakai sepatu. Tingkat epidemiologi kutu air di Indonesia cukup besar, sekitar
16 persen.
Menurut penelitian, bawang putih memiliki sifat anti
bakteri, anti virus, dan anti jamur. Lalu penelitian lain yang dilakukan pada
tahun 1996 dan 2000 menegaskan kalau bawang putih dapat digunakan untuk pengobatan
jamur di area kaki, meskipun begitu efektivitasnya masih dipertanyakan.
Soal pengobatan kutu air dengan bawang putih,
dilaporkan seorang perempuan di Inggris pernah mengidap luka bakar tingkat dua
setelah mencoba mengobati kutu air dengan bawang putih. Ia menggunakan bawang
putih mentah selama empat minggu dengan intensitas 4 jam sehari, tapi bukannya
sembuh tapi malah kena luka bakar. Kenapa bisa gitu?
Ternyata penyebabnya adalah kandungan belerang yang
terkandung di dalam bawang putih, dan ketika digunakan dalam jangka waktu lama
menyebabkan luka bakar di kulit. Kalau dilihat secara seksama, mungkin tidak
semua orang yang menggunakan bawang putih untuk mengobati kutu air tapi
catatannya adalah cara ini tidak selama berhasil dan ada risiko yang harus dipertimbangkan.
Makanya jangan menganggap remeh, pertimbangkan lagi kalau ingin menggunakan
cara tradisional.
Lagian, sekarang dunia medis modern juga sudah
menyediakan banyak solusi mudah untuk menuntaskan masalah kutu air. Dari dulu
saja nenek saya yang tinggal di desa sudah pakai Salep 88 kalau kena kutu air,
dan sampai nurun ke anak dan cucunya. Masa sekarang masih mengandalkan cara
tradisional. Ya memang sih Salep 88 itu dirasakan terlalu berat digunakan di
area perkotaan karena bentuknya salep, tapi pasti ada solusinya.
Buat yang belum tahu, Salep 88 sudah merilis varian
terbarunya KRIM 88 menghadirkan Brandon Salim sebagai brand ambassador-nya. Iya, Brandon Salim yang main Dilan 1990 dan
Yo Wis Ben. Sampai sini pasti sudah kerasa ya kalau KRIM 88 tuh emang buat para
anak muda urban untuk menumpas tuntas infeksi jamur.
KRIM 88 itu memiliki 4 fitur utama yang bikin obat
jamur ini cocok digunakan di area sensitif seperti wajah dan lipatan kulit. Ke
empat fitur tersebut adalah lembut, cepat menyerap sehingga tindak lengket
kalau digunakan di bawah pakaian atau kaus kaki, memiliki sensasi dingin yang
dapat meredakan gatal, dan anti bau juga memiliki aroma mint yang
menyegarkan.
Makanya kalau saya sendiri menyerahkan masalah jamur
ke produk 88 aja, Salep 88 atau KRIM 88. Tinggal sesuaikan aja mana yang paling
pas, daripada mengambil risiko menggunakan cara tradisional. Nanti kalau
infeksi jamurnya tidak reda baru konsultasi ke dokter.
KRIM 88 juga mengadakan #Siap88Challenge, kalau mau ikutan masih
ada waktu. Untuk informasi lengkapnya kalian bisa cek Facebook dan Instagram
resmi Salep 88 di @salep88id.
Sekali lagi, untuk kesehatan pilih solusi paling
relevan.
obat yang setia dari jaman dulu. yang ngasih tau itu pasti emak. hampir kemana-mana selalu bawa krim 88.
ReplyDeleteya Ampun ini salep andalan Ibu ku dan tante2 ku dari dulu. Juara emang :D
ReplyDelete