Tambal Gigi Anak Pakai BPJS Kesehatan di Puskesmas
tambal gigi bolong pakai BPJS Kesehatan, gratis! |
Saat periksa gigi di posyandu,
terlihat gigi geraham SID ada yang bolong. Mbak perawat menyarankan untuk
segera ditambal meski itu gigi susu. Hmm, apa SID mau ke dokter gigi? Gimana kalau
anak takut dengan dokter gigi? Masalah biaya, apa bisa tambal gigi anak pakai
BPJS Kesehatan?
Dokter Gigi Ramah Anak di Jakarta Timur
SID punya pengalaman dua kali ke
dokter gigi. Waktu menemani ayahnya ke dokter gigi di Puskesmas dan menemani
saya membersihkan karang gigi di klinik. Selama di ruangan, ia hanya memperhatikan
tanpa nampak rasa takut. Tapi bakal beda dong kalau pasiennya adalah si anak. Maka,
saya sempat ragu membawa anak ke dokter gigi.
Konon kabarnya, sekali anak
trauma ke dokter gigi maka hal itu akan terbawa berlarut-larut. Nah, supaya
pengalaman pertama SID dengan dokter gigi berjalan bahagia, saya berusaha
mencari dokter gigi anak atau dokter gigi ramah anak di sekitar Jakarta Timur.
Alat-alat dokter gigi nampak menyeramkan |
Saya mendapat rekomendasi dokter
gigi ramah anak antara lain drg. Indah di RS Darma Nugraha Rawamangun dan
Medikids Clinic. Teman saya pernah membawa anaknya ke drg. Indah dan memang
ramah banget. Anaknya yang sempat trauma dengan dokter gigi jadi enggak takut
lagi. Kalau Medikids Clinic ini memang klinik gigi untuk anak. Tempatnya warna-warni
seperti taman bermain. Sayangnya cabang terdekat masih satu jam dari rumah. Keburu
anaknya tidur.
Akhirnya kami membawa SID ke
dokter gigi di Puskesmas saja dengan memakai asuransi BPJS Kesehatan. Ini juga
karena SID berulang kali minta dibawa ke Puskesmas untuk tambal gigi. Lho,
anaknya santai begini malah ibunya yang khawatir. Okelah, kita ke Puskesmas!
Tambal Gigi Anak Pakai BPJS Kesehatan
Antrean poli gigi di Puskesmas
selalu menjadi best seller. Ayah SID datang ke puskesmas setelah sholat subuh
untuk mengambil nomor antrean. Proses antre – mengantre di poli gigi setiap
hari memang demikian. Kuota harian cepat
banget habisnya.
Saat registrasi di loket
pendaftaran, petugasnya kaget melihat data SID. Anak usia 3 tahun ke dokter
gigi? Saya cuma cengar-cengir, yang penting dapat slot buat periksa hari ini. Oh
ya, karena anak menggunakan BPJS Kesehatan, maka bebas biaya pendaftaran
(normalnya 10.000 – 15.000 rupiah). Cukup menunjukkan kartu BPJS Kesehatan saat
registrasi.
Setelah bolak-balik puskesmas,
tibalah kami di ruang tunggu poli gigi di lantai 3. Sambil menanti nomer
antrean dipanggil, saya ngobrol dengan ibu di sebelah. Ia bercerita kalau
pasien anak-anak akan diarahkan ke dokter gigi yang di pintu sebelah kanan. Dokter
giginya ramah, baik banget. Ooh … obrolan ini membuat hati saya lebih plong.
Akhirnya, tibalah giliran SID
masuk ke ruang periksa gigi di sebelah kanan. Dokternya menyambut ramah, begitu
pula perawat yang wajahnya nampak tidak asing (ternyata itu mbak yang memeriksa
gigi SID di posyandu).
SID dipersilakan duduk di kursi
periksa berwarna ungu. Ia menurut sesuai perintah bu dokter. Buka mulut,
kumur-kumur, dan sebagainya. Wajahnya nampak tegang dan ia hanya diam. Ini ekspresi
khas SID kalau bertemu orang asing.
Setelah mengecek gigi SID yang
bolong, dokter menanyakan ini mau pakai biaya pribadi atau BPJS? Kalau BPJS
berarti tidak perlu menjelaskan biayanya. Alhamdulillah, gratis!
Gigi geraham SID yang bolong
harus segera ditambal, mumpung belum sakit. Meski gigi susu, dokter menyarankan
untuk ditambal karena gigi permanen baru akan tumbuh sekitar usia 9 tahun. Beda
dengan gigi depan yang bolong. Usia 6-7 tahun juga bakal lepas, so dibiarin
aja.
Alhamdulillah anteng saat diperiksa |
Dokter gigi satu ini beneran
ramah dan cepat menangani pasien. Caranya menangani pasien anak tuh luwes. Misal
nih sebelum menggunakan alat, bu dokter menjelaskan kegunaan alat tersebut. Alat
pembersih gigi yang dapat mengeluarkan air (waterpulse dental flosser?)
disemprotkan ke tangan anak sambil berkata, “Dibersihkan pakai ini ya. Nih
keluarkan air.”. Dengan begini, anak enggak takut melihat banyaknya alat-alat kedokteran
gigi yang terjembreng di meja.
Proses penambalan gigi geraham
SID pun berlangsung cepat, palingan sekitar 15 menit. Hasil tambalannya nyaris
tidak terlihat karena warnanya sama dengan warna gigi.
Sepulang dari dokter gigi, SID
bahagia dan merasa dirinya keren karena berani tambal gigi yang bolong di puskesmas.
Hari itu, ia bercerita bahwa giginya baru ditambal ke teman-temannya. Ia juga
bercerita ke nenek, pakdhe, budhe, dan hampir semua orang yang ia temui. Berhari-hari
setelahnya ia pun masih membahas soal tambal gigi. Menurutnya, berobat ke
dokter gigi tidak menakutkan. Malah dingin karena disemprot water pulse dental
flosser. Alhamdulillah…
Baca juga:
Ternyata tambal gigi pakai BPJS
Kesehatan mudah, ya. Cukup tunjukkan kartu BPJS Kesehatan saat registrasi
kemudian dalam kasus SID ini tidak ada biaya tambahan sama sekali. Ya palingan
biaya parkir motor karena harus empat kali bolak-balik ke puskesmas demi nomor
antrean.
Pesan sponsor, gratis dan mudah bukan berarti membiarkan gigi bolong. Sikat gigi setelah sarapan dan sebelum tidur, ya, Nak!
Dokter yg ramah pada anak itu penting, apalagi yg namanya dokter gigia secara ya alat2 bornya baru dinyalakan aja suaranya udh bikin kaget dan deg2an.Sehat terus ya sayang 😍 makin mudah karena pakai BPJS ga perlu jelasin biayanya wkwkkw drpd bikin kepala pusing ya
ReplyDeletesuara alat-alat di dokter gigi kan menyeramkan apalagi buat anak yang baru pertama kali. Alhamdulillah SID aman :)
Deletewah, pengalaman berharga yang dishare, seneng banget bacanya. Sulung saya juga alhamdulillah berani ke drg pertamanya saat TK karena sudah sundul gigi. Malah sekarang minta ke drg lagi pengen merasakan kursi yang bisa naik turun katanya
ReplyDeletehihi... malah suka naik kursi di dokter gigi
DeleteBanyak yang cuek nih kalau gigi susu anak rusak, ya dibiarin aja, alhasil makin rusak semuanya.
ReplyDeleteKartu BPJS kami baru kepakai 2 orang, saya waktu melahirkan dan si bayi waktu imunisasi.
emang asyik juga pakai BPJS, gratis.
Terlebih di Surabaya ada aplikasi e health, jadi meski BPJS, tapi saya ga perlu antri karena udah bisa daftar dari rumah :)
eh di Jakarta kayaknya ga ada e-health padahal enak tuh ga perlu lama antre
DeleteMpo aja yang sudah dewasa beluman sempat ke dokter gigi di puskesmas
ReplyDeleteDokter pergi pendidikan melulu. Jadi belum membuat jadwal lagi.
SID jagoan tidak takut eh mama nya yang dah Dig dug
alhamdulillah, ga nyangka lho kalau SID berani ke dokter gigi
Deletewah mitos tambal gigi pakai BPJS tidak terbukti ya mba :) Kebetulan gigiku juga lagi berlubang, kalau ke dokter gigi bisa habis 300ribuan.
ReplyDeleteHarusnya memang semua penyakit bisa pakai BPJS asal lewat puskesmas dulu hehe. Sayangnya aku belum punya :") Kemarin nyoba ngurus kacamata buat ibu pakai BPJS. Aduh, rada ribet ya.
ReplyDeletePengalaman pakai BPJS nya beda huhuhu. 3 hari lalu suamiku berobat ke dokter gigi pakai BPJS katanya ga bisa tambal, akhirnya bayar pribadi :(
ReplyDeleteWah, SID pemberani ya.
ReplyDeleteItu sebenarnya ada faktor kurang kalsium nggak to, Mbak, gigi berlubang? Soalnya anakku usia 3,5 tahun, gigi 2 depan yang atas mulai geripis.
Alhamdulillah ngebantu sekali ini ya mb. Kalau ada BPJS jadi memudahkan dan apalagi pelayananya juga bagus dan maksimal ya
ReplyDeleteWah aku baru tahu gigi geraham bungsu itu tetap sebaiknya ditambal. Aku kemarin bawa Adis ke dokter gigi dan dia gak bilang apa-apa soal tambal gigi ini, bilangnya belum perlu
ReplyDeleteSama mba anak saya pun beberapa bulan yg lalu tambal gigi di puskesmas. Dokternya ramah jd anak ga takut..
ReplyDeleteIya kemarin anakku umur 4 tahun ke dokter gigi mbak, dikasih banyak saran dan masukan soal gigi nya kapan tanggal dan sebagainya. Jadi senang deh dapat pemahaman dan pengalaman baru.
ReplyDeleteYa Allah SID anak kerennn
ReplyDeleteAk aja yang dewasa ini masih gemes kalo disuruh ke dokGi hahahah
Takuttt wkakaak
Anakku belum mau nih mbak. Ke dokter gigi padahal katanya giginya sakit. Tapi dia takut katanya gitu
ReplyDeleteWah ada yang bolong ya giginya, untuk deh udah ditambal skr kasihan kalau anak-anak sakit gigi, Sid keren nih gak takut ya. Boleh juga nih info bpjsnya, aku belum pernah pakai sama sekali cuma bayar aja
ReplyDeleteWah.. Jadi inget kalau aku belum ke dokter gigi lagi...
ReplyDeleteLupa banget pingin scaling gigi.
Abis pemilu nanti ah... Hehehehe
waa enaknya ada dokter gigi ramah anak di puskesmas, kalau puskesmas dekat rumahku cuma ada satu ruang gigi, dokternya udah tua dan ribet banget, gak sabar ngadepin anak2anak :(
ReplyDeleteKereen berani ya ke dokter gigi. Anakku belum berani hihi padahal giginya bolong nih yg depan. Kalo pake bpjs enak ya mba bisa mengcover sekalian.
ReplyDeleteUdah lama nih aku pengen coba tapi belum sempet nih mba. Mau juga ah segera coba di klinik terdekat
ReplyDeleteMaxy bolak balik nih tambal gigi huhuhu baru tau di puskesmas jg bisa, tapi aku suka bingung kalau gk ada dokgi anak. Abisnya anaknya suka histeris ke dokgi.
ReplyDeleteIni Dema kyknya mau nambal jg jd pengen jg ke puskesmas, eh tapi aku janjiin dia ke klinik yg dikasi mainan kalau periksa, jd dilema iki emak 2 hahaah :P
Wuiiihh SID hebat loh enggak takut ditambal giginya, tante aja takut lhooo ke dokter gigi. Kapan hari konsul ke dokter gigi di klinik BPJS karena kok geraham kiri udah lama ga bisa dipake untuk makan. Eehh ternyata ada polip di gigi. Ada daging yang ikut tumbuh masuk ke rongga di antara gigi. Hihiii.. kalau mau terus perawatan akar syaraf kudu sering ke dokter ini huhuhuuu...
ReplyDeleteDulu aku nggak takut ke dokter gigi swasta karena tempatnya enak dan dokternya ramah. Pernah iseng pengen ke Puskesmas gara-gara buku pelajaran. Pulang-pulang nangis kejer. Kalau semua dokter gigi Puskesmas ramah gini, pasti banyak anak yang senang deh.
ReplyDeleteAnakku yang pertama usia 4th belum pernah sekali pun ke dokter gigi. Ke dokter biasa aja dia udah histeris. Padahal ini perlu banget ya periksa gigi secara rutin.
ReplyDeleteAlhamdulillah yah tambal gigi bisa di-cover BPJS juga! Padahal kalau di klinik tuh 1 gigi tambal bisa 100rb >_< Pengalaman baru2 aja soalnya, anakku ditambal 3 gigi jadi 350rb sama biaya jasa dokternya >_<
ReplyDeleteSyukurlah pelayanan suster dan dokternya ramah, hal itu penting untuk anak kecil yang pertama kali melakukan penambalan gigi
ReplyDeleteAlhamdulillah si kecil jadi nggak takut dengan dokter gigi ya mbak... :D
ReplyDeleteDokternya ramah sama anak2, pelayanannya juga bagus. Tapi aku & pak suami nggak bakal kuat klo harus ambil antrean dari subuh hehe
Oiya, klo Puskesmas tempatnya mbak untuk scaling di-cover BPJS juga nggak ya?
scaling dengan BPJS Kesehatan bisa 1x setahun, Kak.
DeleteAku baca postingan ini kenceng2 karena barengan Alfath bacanya, semoga memotivasi dia supaya gak takut ke dokter gigi, hihi. Udah ada karies di giginya, ngeri keburu ada bolong yang berlebihan, tapi Anaknya masih takut2 padahal waktu usia 2 tahunan sering ke dokter gigi buat periksa.
ReplyDeleteSaya lagi bingung Bun ke puskes dikasih rujukan pas ke RS masa di kasih jadwal periksanya 25hr setelh saya dftr kalo memang mau menolak pasien BPJS harusnya dr awal tolak yah buang buang waktu saja..anak saya tiap hari bilang gusinya sakit.. saya mau cb LG ke puskes yg lebih besar semoga ga pake d rujuk LG bisa di puskes berobatnya karna saya ga da biaya kalo harus bayar mahal.
ReplyDelete