Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia
Saya langsung curiga, mana ada rumah
pohon di dalam rumah? Tanaman saja adanya di kulkas, eh itu sih sayur hasil
belanja.
Saat mencari asal suara, saya
tercengang melihat SID berada di atas rak buku yang ia sebut “rumah pohon”. Ia
naik di rak buku bersusun 4 yang tingginya lebih tinggi dari saya sambil
membawa mainan.
“Astaghfirullah,” batin saya
sambil menjaga ekspresi wajah setenang mungkin. Hati ketar-ketir namun tampang stay cool. Anak ini kalau dilarang atau
mendengar kata “Jangan” malah bereaksi sebaliknya. Maka, saya perhatikan kekuatan
si rak buku dan keterampilan SID memanjat. Okelah, saya jagain di bawah.
Buibu, ada yang anaknya suka
melakukan “hal ekstrim” seperti di atas? Atau anaknya suka main cat, melukis
dengan tangan, berkebun padahal main tanah sampai belepotan, dan sebagainya?
Ibu bilang “Iya boleh” atau “jangan”?
Gerakan Satu Juta Iya Boleh
Bereksplorasi menjadi pekerjaan
sehari-hari anak, terutama anak balita dalam usia keemasan. Anak memiliki rasa
ingin tahu yang tinggi sehingga butuh ruang eksplorasi yang luas, belajar
banyak hal agar seluruh aspek kemampuannya terstimulasi.
Sebagai orang tua, saya memahami
hal tersebut meski di satu sisi ada kekhawatiran ia terjatuh, baju kotor, atau
rumah berantakan. Seperti saat SID tersandung kaleng cat. Bajunya kena cipratan
cat warna-warni. Jadi lucu sih, colourful, tapi kan PR membersihkannya. Namun,
mengingat pentingnya stimulasi di masa pertumbuhan anak, saya berani katakan,
“Iya boleh” kepada SID.
Tangan kotor ya dibersihkan, namun learning experience-nya sangat membekas di anak |
6 April 2019 lalu di Main Atrium
Cilandak Town Square, Jakarta, saya dan SID menjadi saksi perayaan kesuksesan
gerakan “1 Juta Iya Boleh”. Perayaan ini dipadu “Iya Boleh Camp” dimana
anak-anak bebas bereksplorasi di lima spot
yang mewakili potensi karakter anak unggul Indonesia dan mengikuti berbagai
lomba. Tak kalah penting, DANCOW meluncurkan modul “Iya Boleh untuk Anak Unggul
Indonesia”.
5 Potensi Karakter Anak Unggul Indonesia
Iya Boleh Camp yang berlangsung sehari
di Citos ini terdiri dari lima area bereksplorasi. Area tersebut mewakili lima
potensi karakter anak unggul Indonesia yaitu berani, cerdas, kreatif, peduli,
dan pemimpin.
Di area “Berani”, SID bermain
mandi bola, memanjat, dan meluncur di perosotan. Setelah itu ia pindah ke area
“Peduli” untuk belajar menanam tomat ceri. Bahagianya ia memiliki tanaman kecil
untuk dibawa pulang.
Hebatnya kecil-kecil berani tampil dalam marching band |
Selanjutnya, ia tertarik ke area
“Cerdas” di mana ia dan teman-temannya menghias medali dan berkreasi dengan
kertas origami. Tak lupa SID mengecat rumah-rumahan di area “Kreatif”. Ngecatnya
pakai kuas dan cat beneran, lho. Seru, ya!
Satu lagi yaitu photobooth di
area “Pemimpin”. Bagian ini antrenya lumayan sehingga kami tak sempat ke sana.
Kelima potensi karakter Anak Unggul
Indonesia tadi penting dimiliki anak. Untuk mengecek apakah anak sudah memiliki
lima karakteristik tersebut, saya menggunakan panduan dari www.iyaboleh.co.id mengenai ciri karakter anak
usia 3+ (sesuai usia SID), sebagai berikut:
Berani
Ciri karakter berani, antara lain:
· Berani beraktivitas menggunakan motorik kasar (melompat, memanjat)
· Terlihat senang/puas setelah berhasil melakukan aktivitas baru
· Mampu bertahan mengerjakan sesuatu dengan dukungan orang tua
· Melakukan rutinitas sederhana secara mandiri (seperti cuci tangan dengan sedikit bantuan)
Cerdas
Ciri karakter cerdas, antara lain:
· Banyak bertanya “Apa itu?” dan “Mengapa”
· Punya ide unik untuk mengatasi tantangan
· Dapat memilih satu dari beberapa pilihan
· Berani mengobrol dengan anak/orang lain
Buatlah suasana makan yang comfort, bukan konflik.
Kreatif
Ciri karakter kreatif, antara lain:
· Memberi ide kegiatan
· Menceritakan ide/cerita sederhana yang dipikirkan atau dialaminya
· Dapat mengarang cerita yang lebih kompleks saat pretend play
· Menghasilkan kreasi dari kegiatan bebas seperti bermain playdough, balok, dsb
Peduli
Ciri karakter peduli, antara lain:
· Menampilkan emosi secara wajar (tertawa saat bahagia, menangis ketika sedih, marah tidak berkepanjangan dan dapat ditenangkan kembali
· Dapat mengutarakan perasaan, pendapat, dan keinginannya
· Mau menunggu giliran bermain (misal di perosotan)
· Mau duduk berdampingan dengan teman tanpa mengganggu
Pemimpin
Ciri karakter berbakat pemimpin, antara lain:
· Mulai melakukan aktivitas yang disukai tanpa/dengan sedikit arahan
· Bermain bersama anak lain meski sibuk sendiri (bukan cooperative play)
· Menjaga kebersihan seperti merapikan mainan sendiri
· Negosiasi dengan cara sopan
Maisha Kanna menyanyikan lagu dari OST Ku Lari ke Pantai |
Mimi yang kini sedang duduk di
kelas 6 suka mencoba banyak hal sedari kecil. Ibunya berkata “Iya Boleh” untuk
Mimi agar anaknya dapat menyalurkan bakat. Pernah ibunya khawatir ketika Mimi
ingin mencoba suatu kegiatan akan tetapi setelah mempertimbangkan segi keamanan
ya akhirnya “Iya Boleh”.
Gratis Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia
Seperti yang saya sebutkan di
atas, merayakan 1 juta Iya Boleh, DANCOW meluncurkan modul “Iya Boleh untuk
Anak Unggul Indonesia”.
Lydia Sahertian, Brand Manager DANCOW Advanced Excelnutri+ berharap
modul “Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia” dapat menjadi pedoman untuk para
orang tua Indonesia dalam mendukung si Kecil berkembang menjadi Anak Unggul
Indonesia dengan lima karakteristik kunci, yaitu berani, cerdas, kreatif,
peduli, dan berbakat pemimpin.
Modul Iya Boleh membahas tentang nutrisi, stimulasi, dan cinta |
Kehadiran modul ini disambut baik
oleh Drs. Hendra Jamal, M.Si, Asisten
Deputi Pemenuhan Hak Anak Atas Kesehatan dan Kesejahteraan Kementrian
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia. Beliau mengatakan
bahwa modul ini sebagai panduan pengasuhan anak yang dilengkapi tips-tips yang
bisa dipraktekkan orang tua dalam kehidupan sehari-hari.
Pas banget, ya, apalagi Indonesia
akan mendapat bonus demografi di tahun 2020 – 2045, yaitu 70% penduduk
Indonesia berusia produktif (15 – 64 tahun). Berarti anak-anak inilah yang
kelak akan menjadi Generasi Emas 2045 supaya Indonesia menjadi negara maju. Aamiin
…
Modul Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia (dok. DANCOW) |
Gawai bukan mainan anak tetapi media edukasi dan komunikasi antara orang tua dengan anak
Sebelum mengunduh modulnya, saya
beri teaser-nya, ya. Modul “Iya Boleh
untuk Anak Unggul Indonesia” membahas nutrisi,
stimulasi, dan cinta yang menjadi 3 pilar utama membentuk anak unggul
Indonesia. Modul ini disusun oleh tiga pakar, yaitu:
- Dra. Ratih Ibrahim, M.M, Psikolog
- Prof. Dr. dr. Saptawati Bardosono, M.Sc.
- Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si
Pakar nutrisi Prof. Dr. dr.
Saptawati Bardosono, M.Sc. (Prof. Tati) menjelaskan memang ketika mengizinkan
anak bebas bereksplorasi akan terpapar risiko penyakit seperti infeksi saluran
pernafasan dan diare. Data Riskesdas 2013 menunjukkan 41,9% anak Indonesia sering
terkena infeksi saluran pernafasan dan 12,2% anak sering terkena diare. Oleh karena
itu, anak perlu asupan gizi seimbang dan perlindungan yang tepat, antara lain
memberi asupan probiotik seperti Lactobacillus rhamnosus yang terujui klinis membantu
menurunkan risiko infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran cerna, dan meningkatkan
daya tahan tubuh.
Baca juga: Sarapan Gizi Seimbang Prinsip ABC
Prof. Tati juga memberi kiat
menghadapi anak yang susah makan, yaitu:
- Buatlah suasana makan yang comfort (nyaman), bukan konflik.
- Waktu makan dapat menjadi ajang komunikasi timbal-balik, misal cerita tentang sumber makanan.
- Tidak memaksakan, lihat suasana anak.
Modul Iya Boleh dapat diunduh di website DANCOW |
Modul Iya Boleh ini dilengkapi panduan stimulasi sesuai usia anak yang disusun Prof. Dr. dr. Soedjatmiko, Sp.A(K), M.Si. Beliau mengingatkan untuk memenuhi empat hak anak, yaitu (1) hak keberlangsungan hidup, (2) hak didukung tumbuh kembangnya, (3) hak dilindungi (salah satunya lewat imunisasi), dan (4) hak didengarkan pendapatnya.
Prof. Jatmiko juga memberi tips mengenai
screen time untuk anak. Kebanyakan bermain gawai dapat menurunkan kreativitas,
keterampilan verbal rendah, dan konsentrasi rendah. Oleh karena itu, beliau
menegaskan bahwa gawai bukan mainan anak tetapi media edukasi dan komunikasi
antara orang tua dengan anak. Kalau anak usia 2-5 tahun menonton video atau
bermain game sebaiknya ditemani orang tua dengan durasi maksimal 1 jam sehari. Bagian
yang ini saya langsung mencolek SID untuk menyimak. Soalnya ia suka kebablasan
main game di HP. Eh sampai rumah ia lapor ayahnya kalau gawai bukan mainan
anak. hihi…
Baca juga: Mengatasi Kecanduan Gawai pada Anak Balita
Mendengar penjelasan para pakar
di atas jadi makin sering “Iya Boleh” nih ke anak. Tapi, apa semua yang anak
minta harus dijawab “Iya Boleh”? Bagaimana kalau kegiatan tersebut berbahaya?
Dra. Ratih Ibrahim, M.M, Psikolog
menjelaskan “Iya Boleh” tetap memperhatikan bahwa kegiatan tersebut sesuai usia
anak sehingga anak siap melakukannya. Selain itu pastikan kondisinya aman dan lebih
baik lagi bila orang tua terlibat.
Sebenarnya ini hanya secuil dari
isi modul “Iya Boleh untuk Anak Unggul Indonesia”. Isinya panjang lebar
membahas nutrisi, stimulasi, dan cinta. Bahagia banget deh memiliki modul
pedoman pengasuhan anak selengkap ini. Daripada penasaran, lebih baik unduh
secara gratis di sini.
Iya Boleh, Nak! |
Yuk, kita dukung anak-anak
Indonesia menjadi Anak Unggul Indonesia dengan katakan "Iya Boleh"!
Iya boleh, penting banget ya buat kasih anak segala sesuatu yg membuat dia berkembang dan tumbuh sesuai usianya. Apalagi di jaman era digital skrg ortu kudhu makin ektra dalam pengawasan penggunaan gadget sehari hari
ReplyDeleteudah ada tipsnya kan menggunakan gawai untuk anak :)
Deleteaku tertarik melihat di bagian anak susah makan. intinya memang gak bisa dilakukan terburu2 ya mak. mesti meluangkan waktu melihat suasana hati anaknya gimana. itupun diajak ngobrol aja dulu tentang makanannya atau kenapa dia gak mau makan and so on :)
ReplyDeletebetul, perlu komunikasi dengan anak. Ga hanya memaksakan anak harus makan.
DeleteWaa seru banget acaranya. Banyak area explorasi anak ya. Aduh mbk, jadi inget waktu anakku tiba2 susah makan, uring uring2an tiap makan, bikin stres banget. Akhirnya dikasih pengarahan sama suami xixi, nah sejak itu aku mulai banyak baca, pelajari dan eksekusi atau dipraktekkan. Alhamdulillah aman.
ReplyDeleteproblematika makan ini emang ada aja yaa. Kalau ga sabaran ya bakal marah ke anak.
DeleteGemeeeesss ama si kecil, pakai baju kuning makin keceeehh, mamaknya juga ikutan makin keceh :D
ReplyDeleteDannnn tambah gemes liat baby tomat itu hahaha
Saya paling suka nanam2 gini, rasanya menanam dan tanaman jadi tumbuh itu kayak bikin hati makin plong aja gitu :D
Btw keren banget ya acara Dancow, beneran bikin mamak-mamak bilang #IyaBoleh aja gitu ama anak-anak, kalau masalah nutrisi dan daya tahan tubuhnya,s erahkan ke Dancow :D
wah di rumah berarti banyak tanaman dong? bisa untuk mengajarkan kepedulian pada anak
DeleteSejujurnya aku khawatir banget dan masih ragu kalo bilang iya boleh, walaupun anakku masih bayi tapi dia udah mulai ngerti mana yg boleh dan ngga. Apalagi pas mamaknya marah paham banget dia :')
ReplyDeleteusia berapa anaknya, mbak? kalau bayi perlu pengawasan ekstra apalagi main sensory play.
Deletepasti modulnya oke bangeet nih mba, penuh dengan berbagai aktivitas yang diminati anak-anak dan educational. Sudah waktunya kita memberi kesempatan anak-anak untuk eksplorasi dunia
ReplyDeleteiyaaa, cocok buat anak usia balita
DeleteKadang suka mikir, anak-anak kalo udah gede bakal inget ga yaa dgn kenangan manis gini sama orangtua mereka? Atau kalau lupa, barangkali yang mereka ingat pertama ttg orangtua/kalau disebut nama bapak ibunya, langsung terngiang betapa orangtuanya baik dan menyenangkan (meski lupa detil pernah beraktivitas apa aja sama bapak ibunya). Aaaaaah... semoga apa pun hal baik yang dilakukan si kecil, berkah dan jadi pendidikan terbaik untuk masa depan.
ReplyDeletelupa detailnya, Mbak. Tetapi perasaan dicintai, disayangi, diperhatikan itulah yang melekat dan berpotensi ketika mereka punya anak, mereka akan merawat anaknya dengan penuh kasih sayang.
DeleteMenarik dan informatif bgt modulnya, Mbak. Aku langsung buka websitenya deh :)
ReplyDeletebangeeet! happy kan nemu modul parenting for free
DeleteAlhamdulillah ada Dancow yang ngerti kebutuhan orang tua dalam mendukung dan mendidik anak-anak. Kita dikasih modul gratis untuk anak unggul indonesia.
ReplyDeleteudah unduh apa belum?
DeleteAda modulnya yaaa..mama Sid, anak kedua aku, ampun 😁 aku deg2an klo sama dia. Naik ke motor berdiri, jongkok, nyemplungin boneka ke got. Itu Ashika dulu pernah ketemu Sid. 😂
ReplyDeleteIya boleh yg penting kita dampingi yaa maamasid
aku ingat si Ashika, pantas aja Mbak Ucig jarang bawa saat event. hihihi...
DeleteAku dulu sering kena semprot ibu karena ngebiarin anak ngelakuin apa aja hehe..tapi ternyata anak jadi lebih mandiri dan percaya diri jadinya
ReplyDeleteKegiatan yang sangat menarik ya mba kita jadi tau 5 potensi karakter anak unggul dari sini, mengatakan iya boleh seharusnya bukan lagi keraguan tapi memberikan kepercayaan thd anak
ReplyDeleteBilang iya, boleh pada anak bukan tanpa tantangan. Yang paling susah adalah meyakinkan diri sendiri bahwa anak mampu dan (InsyaAlloh) tidak apa apa. Tapi demi skill anak-anak ya mau ga mau harus mau dan mampu bilang iya boleh tapi tentu di bawah pengawasan kita.
ReplyDeleteacara yang diadakan Dancow ini selalu sarat akan ilmu parenting, beruntung bisa hadir diacara seperti ini. terakhir ikut acaranya pas di Surabaya.
ReplyDeleteWuih, seru banget ya acaranya... Anak2 puas main, orang tuanya jg dapat pencerahan... Mau download modulnya ah...
ReplyDeleteWaktu Yasmin balita, kami juga suka banget terlibat aktivitas seperti ini dan alhamdullillah bikin wawasan parenting semakin bertambah terutama seputar tumbuh kembang anak
ReplyDeleteSemoga semakin banyak orang tua yang tercerahkan dengan aktivitas "Iya Boleh Camp" ini ya, mba
Setuju gawai adalah media komunikasi. Gerakan iya boleh beneran keren deh, soalnya bnyk org tua yang takut anaknya eksplorasi jadi banyak jangannya hee
ReplyDeleteAnak-anak memang lagi banyak rasa ingin tau. Segala hal pengen dieksplorasi. Sayang banget kalau kemudian banyak larangan. Semoga modulnya bermanfaat bagi para orang tua
ReplyDeleteaku langsung donlot modulnya..penasaran banget sama isinya.. btw acaranya nampak seru ya mom..
ReplyDeleteHalo mba, saya juga kemarin ke event Sejuta Iya Boleh, salam kenal ya. Penjelasannya lengkap mba 🙂
ReplyDeleteIyaa boleh emang bener2 kata yang mujarab untuk parenting ini..
ReplyDeleteAcaranya seru banget ya? Kakak Sid pasti happy banget deh, saya juga mau modulnyaaaa tfs mbak
ReplyDeleteCerita SID ini mengingatkan saya dengan si bungsu yang suka naik ke atas lemari pakaian di kamar saya. Tambah umur beda lagi, tiap pulang sekolah langsung lepas baju seragamnya. Trus masuk ke kolam ikan di belakang rumah. Saya cuma diam sih, sambil mengingatkan segera mandi begitu udah selesai mainnya
ReplyDeleteAku sering liat iklan iya boleh ini di tipi Mba. Ternyata dengan memperbolehkan anak mengeksplor apaa aja yg ada di sekitarnya berpengaruh pada perkembangan fisik dan otaknya ya
ReplyDeleteAcaranya keren banget mbak buat anak-anak unggul di masa depan. Kalau anakku ekstrim banget mbak, cewek 4 tahun manjat2 lemari, pohon dan selalu bilang "Iya Boleh" tapi hati2 ya sambil berdoa banget haha
ReplyDeleteSeru banget acaranya, Mbak. Banyak aktivitas yang bisa dicoba. Bahkan pulang bawa oleh-oleh tanaman.
ReplyDeleteSID makin lama makin cakep tumbuh besarnya. Jadi pengen kenalan nih Salfa, hehe
ReplyDeleteBetul. Bersyukur ikutan Iya Boleh Camp ini jadi anak punya area untuk eksplorasi dan orang tua juga bisa menstimulasi.
Kadang emakny ayang udah parno duluan kalau lihat anak-anak manjat-manjat, padahal si anak lagi mengembangkan potensi dirinya ya :) Biarin aja yang penting dijagain dan aman, daripada nanti anaknya jadi penakut gak mau naik-naik.
ReplyDelete'Iya Boleh' memberi ruang anak untuk mengeksplorasi dan berekspresi ya mba.. meski orang tua harus tetap waspada juga ya
ReplyDeleteAsyik dan memyenangkan sekali nih acaranya. SID sampe paham juga ya kalau gadget tuh bukan mainan anak :)) Semoga aja habis ini kalau mainan gadget enggak kebablasan ya SID.
ReplyDeleteJadi pengin unduh juga nih modulnya. Thanks yaaa untuk informasinya.
Hehe kalau di larang2 ank suka mencoba sendiri ya kak yanb penting menurutku sih ya di awasi aja oleh orang tua jangan dj larang2 kalau anak lagi bereksplorasi.
ReplyDeleteBErani, satu kata yang mengajarkan banyak hal ya mba Helen
ReplyDeleteAku pengen banget ikutan acara ginian biar ilmu parentingku semakin mumpuni hahaha sebagai calon ibu
Bener banget ya teh.
ReplyDeleteKita jangan kebanyakan ngelarang anak utk Explore. Justru yg perlu dikuatkan adalah tugas orang tua untuk menjaga mereka agar tetep aman saat Explore
Sid...
ReplyDeleteTante ajakin ke rumah pohonnya doonk..
Seriusan seneng banget kalau lihat anak aktif dan tumbuh cerdas cemerlang.
SID
Playdate ama Ai Hana yuuk..
Mencoba mempraktikkan untuk menciptakan suasana yang asyik saat makan itu lumayan yanmba effortnya
ReplyDeleteThis is great for the kids. Because during that age they are so cute areas and wanting to explore the world
ReplyDeleteLangsung download modulnya, akutuh penasaran banget dengan modul "iya boleh" ini karena dalam mendidik anak itu ngga mudah.. anak anakku sudah diatas lima tahun, tapi untuk urusan parenting itu belajar sepanjang masa ya mba
ReplyDeleteSaya catat karakter-karater anak unggul Indonesia, mbak. Mau aku cocokin sama anakku yang udah jalan 3 tahun bulan ini
ReplyDeleteSeru banget sih acaranya. Anak2 pasti happy banget bisa mengeksplorasi semua area permainan ya. Kalau dipikir2 bagus juga kalau kita bisa selalu bilang IYA BOLEH ke anak, tapi kudu tetap memperhatikan kondisi & keamanan si anak ya
ReplyDeletePunya 3 anak cowok, kenyang banget liat mereka melakukan hal2 yang ekstrim menurut saya. Walaupun awalnya kalo pas liat saya shock, tapi lama2 akhirnya aku biarkan dengan banyak syarat sih hehe
ReplyDeleteAnakku cewek juga begitu Mak. Satu lemari portable aja ampek ancur sebelum usia 3 bulan. Pernah roboh maghrib maghrib. Untung dia gak ketimpa. Tapi ya gitu belum bisa dilarang dia. Kalo soal mainan lumpur, hujan hujanan tak bolehin aja
ReplyDeleteAku gagal fokus sama warna kuning, Len. cakep. Aku dong, selalu ngizini anakku ngapain aja sambil tetap diawasi tentunya
ReplyDeleteuntuk meningkatkan kemampuannya iya boleh memang hars dilakukan ya
ReplyDeleteAnak2 sebenarnya punya bakat alami seperti berani, nah kita org tua yang kadang suka khawatir ya mbak. Aku juga gitu klo liat anak eksplor sesuatu kek aku yg jantungan hahamm
ReplyDeleteKemarin ada event ini di Jogja tapi aku ga datang, pas ada acara lain. Padahal bagus banget ya eventnya
ReplyDeleteBerdoa dalam hati dengan membaca artikel ini aku bisa menerapkan modul iya boleh sama anak-anakku nanti
ReplyDelete