31 Desember 2018. Hei, sudah hari
terakhir aja di tahun 2018. Saya menilik kembali 95 artikel yang menghiasi
laman maya www.helenamantra.com
sepanjang tahun ini. 2018 ini menjadi “tahun pas-pasan” bagi perjalanan saya di
blogsphere. Silakan mampir ke
kaleidoskop 2018 a la Helenamantra.
Tahun Pas-Pasan
Saya sebut tahun pas-pasan karena
setahun belakang sungguh luar biasa. Rezeki itu datangnya tepat disaat saya
butuhkan alias PAS!
Ketika butuh mainan, datang job
mengulas mainan.
Ketika butuh baju dengan warna
tertentu untuk dress code acara, datang voucher belanja.
Ketika mau menerapkan hijrah nol
sampah, datang peralatan makan dan minum yang mendukung niatan tersebut.
Ketika menahan diri enggak ikut
blogger gathering yang pakai menginap, datang hadiah staycation di hotel.
Ketika anak butuh perhatian
lebih, datang undangan acara yang boleh membawa anak. Ibu belajar, anak bermain
di playground.
Ketika kangen orang tua nun jauh
di ujung lain pulau Jawa, alhamdulillah ada job yang fee-nya cukup untuk
membeli tiket kereta PP bertiga.
Sering mudik tidak mengurangi
rezeki dari Allah. Saat tidak di Jakarta, alhamdulillah ada saja job yang dapat
saya kerjakan secara remote, tidak
perlu hadir ke blogger gathering.
Dan banyak lagi rezeki yang PAS
selama tahun ini.
Jalan-jalan bisa sambil bawa kerjaan |
Alhamdulillah Sering Mudik
Di pertengahan tahun, suami
melontarkan ide untuk sering berkunjung ke rumah orang tua. “Bu, tiap 1,5 bulan
sekali kita agendakan untuk pulang,” ujarnya.
Waktu itu saya berpikir dapat
uang darimana untuk biaya mudik. Biaya transportasi Jakarta – Gresik – Magetan
- Jakarta itu gede, lho. Apalagi SID sudah dihitung 1 orang sehingga minimal
tiket yang perlu dibeli ya 3. Kami berdua bisa dibilang pekerja lepas dengan income perbulan yang tidak tentu.
Namun, suami mengingatkan Allah
maha pemberi rezeki. Mumpung diberi rezeki kesehatan, rezeki kita masih diberi kesempatan
hidup oleh Allah (enggak tahu, kan, siapa duluan yang meninggal), rezeki waktu
kerja yang fleksibel (sehingga enggak pusing hitung jatah cuti), rezeki anak
yang asyik aja dibawa traveling, dan rezeki-rezeki lainnya yang bentuknya
beragam, tak hanya berupa materi.
Allahuakbar! Rezeki itu pun
datang di saat yang tepat. Dua kali kami mendapat tiket promo sehingga bisa
menikmati kelas eksekutif dengan harga ekonomi. Di akhir tahun, kami mudik
mendadak karena mengantar keponakan berlibur ke rumah akung. Kami pun sempat
mampir liburan ke Yogya karena tiket langsung Surabaya – Jakarta habis.
Totalnya tahun 2018 kami mudik ke rumah orang tua dan mertua sebanyak 4x.
Alhamdulillah.
Entah apa pikiran orang tua dan
saudara-saudari. Ni anak kerjanya ngapain sih kok pulang lagi, pulang lagi. Ha
ha ha … Ya, mohon doanya agar Allah lancarkan rezeki untuk 2019 kami lebih
konsisten untuk menjenguk orang tua. Soalnya, nih, pernah kami ingat janji
pulang tetapi ada rasa malas terselip. Eh, Allah segera memberi rezeki lewat
job bernominal besar. Saat itu bagaikan ditoyor sambil diingatkan, “Katanya mau
pulang? Nyoh … duit!”.
2019 mudik pakai mobil ini, gimana? |
Perbaiki Hubungan dengan Anak
Tahun ini ada beberapa titik
kejadian yang merenggangkan hubungan saya dengan SID. Saya sering menulis
tentang bonding ibu dan anak yang kuat agar keluarga tumbuh bahagia. Namun
dibalik itu, kami mengalami pasang surut hubungan karena saya kurang cakap
mengelola waktu. Otomatis, perhatian pada anak berkurang.
Salut pada para ibu yang bisa seimbang
membagi perhatian mengurus pekerjaan ini dan itu. Saya masih perlu belajar agar dapat menjalankan amanah di
sana-sini dengan lebih tertib.
Di awal tahun, kami berhasil
menyapih SID dengan cinta. Enggak bahagia terus-menerus, justru banyak air mata
karena kami perlu belajar ikhlas. Drama penyapihan di usia 35 bulan bisa di
baca di artikel berikut.
Setelah menyapih, saya jadi
jarang bermain dengan SID. Hal ini membuat hubungan kami berjarak padahal
dulunya sering ndusel, peluk, cium,
bercerita, dsb. Efeknya, SID lebih sering rewel dan mengikuti contoh yang ia
lihat di dunia luar (tanpa filter, good
or bad).
Di samping itu, saya keasyikan
beraktivitas di blogsphere sehingga perhatian ke SID semakin berkurang. Saya
itu tipe yang fokus. Ketika saya fokus akan satu hal, yang lain menjadi buram.
Alhasil, kehadiran saya
digantikan dengan gawai. Saya siapkan mainan A, B, C, ia tidak tertarik. Saya
ajak berkegiatan bersama, enggak mau. Duh,
hati saya terpoteque melihat anak
lebih memilih gawai dibanding orang tuanya.
Banyakin liputan yang boleh bawa anak, please :D |
Lewat proses panjang, saya sadari
enggak semudah itu memutus rantai kecanduan gawai. Sebelum saya meminta SID
untuk mengurangi bermain gawai, harus saya terlebih dahulu yang melakukannya.
Enggak boleh saya cheating, ngintip sedikit,
bahkan jelas-jelas chatting di HP
sementara di depan saya ada anak yang ingin bermain bersama.
Saya mengikhlaskan hati untuk
jeda sejenak dari kegiatan blogger gathering. Selow aja nge-blognya. “Apalah
arti eksis dimana-mana tetapi anak sendiri terbengkalai. Amanah utama dari
Allah,” pikir saya.
Setelah berbagai cara, alhamdulillah
beberapa bulan belakangan SID nampak lebih bahagia. Ada saja ide permainan non-gadget yang ia lakukan. Kalaupun ia
meminta main HP, masih bisa dikendalikan. Hari-hari kami menjadi minim tantrum.
Juara Pertama Se-Jakarta Timur
To be honest, saya bukan orang yang suka berkompetisi layaknya ikan
cupang. Tetapi, saya suka mengikuti lomba yang topiknya menarik. Sebenarnya ada
ide menulis hal A tetapi malas-malasan. Karena lombanya mengambil topik
tersebut, ya ikut saja, barangkali menang.
Selain alasan di atas, lomba di
tahun 2018 ini kebanyakan karena liputan yang dilombakan. Mau tidak mau ya
harus menulis. Syukur-syukur bisa menang, dapat fee bonus hadiah. Asyik, kan.
Ketika menyusun daftar
achievement 2018 (klik menu “ACHIEVEMENT” di bagian atas laman ini), saya kaget
juga melihat prestasi tahun ini. Alhamdulillah, enam kali tulisan di blog
Helenamantra menang lomba dan kesemuanya juara pertama. Lucunya, enggak ada
yang juara 2, 3, atau harapan. So, ketika ikut lomba pilihannya hanya juara 1
atau kalah sama sekali. Masya Allah …
Alhamdulillah |
Setiap artikel punya tantangan
tersendiri. Namun, saya ceritakan beberapa saja ya yang menarik, antara lain:
MengenalkanProfesi Blogger pada Remaja membuka kesempatan di awal tahun 2018 untuk
berbagi. Profesi blogger kurang populer di kalangan anak usia 8-15 tahun
padahal mereka kerap menggunakan artikel dari blog untuk tugas sekolah. Lewat acara
ini saya mengenalkan ini lho yang dimaksud dengan blog dan blogger. Blog dapat
menjadi sumber penghasilan dan narablog dapat disebut sebagai pekerjaan zaman
now.
Berpetualang
di Jakarta, Kota Ramah Anak. Tahun ini satu kali saya mengikuti flash
blogging competition. Enggak boleh terlalu sering. Deg-degannya triple! Tak
disangka, tulisan saya mendapat apresiasi juara pertama di lomba Hari Anak
Jakarta Membaca (Hanjaba) 2018 se-Jakarta Timur. Lombanya digelar di kantor
walikota Jakarta Timur.
Saat pengumuman pemenang, saya
hampir saja terlambat datang diantar suami dan SID. Kok nama saya belum
dipanggil dari tadi. Ya Allah, ternyata juara 1! Selamat juga untuk Mbak Resi dan
Echa yang menyabet juara 2 dan 3.
Petualangan
di Funtopia Balloon Park ditulis menjelang deadline. Sebenarnya saya sudah
nyicil menulis hingga 50% kemudian muncul ide lain. “Gimana ya mengemas cerita
liputan supaya lebih menarik. Nantinya juri akan membaca puluhan liputan yang
serupa,” pikir saya. Jadilah tulisan saya rombak menjadi gaya bertutur bagai
dongeng. Alhamdulillah juara 1.
Rapat
bersama Presiden menjadi pengalaman istimewa liputan tahun ini. Berhubung
biasanya membahas seputar keluarga, saya belum pernah bertemu langsung Presiden
Joko Widodo. Maka, ketika Sekretariat Kabinet mengajak saya mengikuti jalannya
rapat presiden dengan kepala daerah setingkat bupati, saya super excited.
Apa yang dibahas di rapat
tersebut sungguhlah ku tak mengerti, ha ha.... Tapi hadir dalam suasana rapat
para pimpinan sungguh hawanya beda. Terlebih lagi saya bertemu teman sekolah
yang kini menjadi bupati.
Well, itu sebagian pengalaman
menakjubkan menjadi narablog di Helenamantra selama 2018. Bagaimana dengan 2019
nanti? Beberapa target sudah saya buat. Apapun yang terjadi, semoga blog ini
dapat membawa manfaat bagi para pembaca, terutama bagi penulisnya a.k.a saya
sendiri. Aamiin.
#2019AirAsinTrip
Ditulis sejak 31 Desember tapi baru selesai Januari 2019
Mak SID makan opo toh?kok keren sih juara pertama semuanya?ciyeh ciyeh aku jadi pengen deh hahaha..btw yang funtopia juga aku mendekati DL karena anakku sakit jadi nulisnya serba kilat tapi alhamdulilah juara *komen ga mau kalah buat pamer* wkwkwkwk
ReplyDeleteWahahaha kadang yang kepepet itu memacu adrenalin, membuat Makin kreatif. Selamat!
DeleteAku selalu seneng ni baca kaleidoskopnya bloger bloger.... Bikin jadi makin semangat.... Makasi uda nularin semangat yo mbak Helenaaa.... Semoga tambah sukses di 2019! Happy selalu jg bareng keluarga....
ReplyDeleteYuhuuu! Makin semangat ngeblog dan main sama anak. Terima kasih yaa
DeleteYup, tahun pas pasan.
ReplyDeletePas mau beli mobil pas ada uangnya.
Pas mau beli rumah baru pas ada uangnya, pas mau berangkat haji pas ada uangnya
Pokoknya paa
Aamiin buat 3 Hal di atas. Rezeki dari Allah ga akan tertukar.
DeleteUwoooo, Kakak BANGGA BANGET sama kamu :D
ReplyDeleteSayang pas d TP aku blm bisa meet up yaaah. InsyaAllah 2019 kita meet up....di Mekkah! aamiiiin
Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Aamiin Ya Allah. Bulan ini aku mau mudik tapi ga Tau deh bisa mampir Surabaya apa gak.
DeleteMasyaallah ya..sukses terus ya Helen. Moga 2019 makin banyak yang pas yaaa aamiin
ReplyDeleteaamiin, terima kasih yaa Mbak Eni
DeleteAhahaha pas butuh pas ono yoooo...
ReplyDeleteHahaha toosss aku yo males berlomba kyk ikan cupang, pas lg mud melok, pas gak yo gak ngoyo. Kadang aku merasa lomba2 itu ngabisin waktuku. Aku lbh suka dapat job dengan fee minimal 1-2 mio tapi sering aja (mari kita aminin) wuahahahahaha :P
yo kabeh, mbak. Hahaha fee sakmono jelas dapat dibanding lomba kadang menang, kadang zonk. Hahahah
Deleteaamiin wae lah nek doae apik.
Masya Allah, Allah memang Maha Baik ya Mbak. Apalagi ketika niatnya birrul walidain - membahagiakan orang tua. Btw, selamat atas pencapaiannya di tahun kemarin.
ReplyDeleteIyaa mbak. Alhamdulillah. Pokoke diingatkan Allah supaya sering mudik. Aku ya seneng aja sering liburan.
DeletePas banget ya Mbak, pas pengen beli Mobil pas ada duitnya, pengen liburan pas banget dapat tiket, pengen beli baju eh pas juga ada yang endorse ������
ReplyDeleteAsik ya mbak. Rezeki freelancer itu pas dibutuhkan, pas datang tawaran job.
DeleteRekam jejak nulis blognya keren banget, acara Blogger Gathering boleh bawa anak itu surga bagi emak ya. Aku pun pengen gitu hehhe
ReplyDeletehihih, toss lah mbak. Biar enggak kepikiran anak di rumah ngapain, ku bawa aja (kalau dibolehin)
DeleteSama Mba helena. Aku tahun ini pengen memperbaiki hubungan aku ama Erysha. Ngerasa kurang bondingnya dan lebih disibukkin ama kerjaan. Hiks.
ReplyDeletewah iyakah mbak? semoga bisa balance yaa
Deletepas dimana kita lagi butuh pas selalu ada yah mbak he2x.
ReplyDeletekamu juga kah?
DeleteAlhamdulillaah, Allah Maha Baikkk yaaa mbak. Pas dapat emang pas butuh, tidak pernah khawatir karena punya Allah yang Maha Kaya. Oiyaaa selamaaat mbaak yaa, kece bangeeet mbak helena emang. Terbaikkkk, panutan :D hehehe
ReplyDelete