Menghadapi Anak Balita Aktif

adakah yang senasib?

“Seorang anak melarang ibunya tidur siang.” 

Ketika memasang status tersebut di Facebook, saya mendapat banyak respon senasib dari teman-teman yang memiliki anak balita. Mata udah 5 watt tapi semangat anak masih on fire buat bermain. Hi hi … siapa yang mengalami hal serupa? 

Anak Aktif Itu Sehat 

Well, itulah tantangan orang tua membersamai anak yang sedang aktif-aktifnya. Capek sedikit, sih, akan tetapi di sisi lain saya sangat bersyukur memiliki anak yang bersemangat untuk belajar. Energi dan rasa ingin tahunya selalu muncul untuk mengeksplorasi sekitar. 

Bayangkan bila anak sakit. Rumah rapi dan sunyi tetapi anak lemah lunglai. Lebih puyeng lagi, kan? Maka, melihat kondisi kesehatan SID yang prima dan “baterainya” awet tahan lama membuat saya berucap alhamdulillah.

Namun, tak semua orang menganggap anak aktif itu baik, lho. Ada yang menyebutnya “nakal” atau menjuluki “cacing kepanasan”. Kasihan, ya, padahal energi baik anak perlu disalurkan ke hal positif. Kalau anak disuruh diam saja, ia bisa pusing sendiri. Fitrahnya anak kan bermain dan bereksplorasi.

Menyadari hal tersebut, saya membebaskan SID untuk beraktivitas fisik di dalam maupun luar rumah (tentunya dalam pengawasan). Di usia 3,5 tahun ini SID sangat suka memanjat. Hobinya di rumah memanjat rak buku dan kasur. Kalau ke taman, ia memanjat pagar dan tiang perosotan. Baginya, bermain perosotan kurang menantang, ia lebih suka memanjat lewat tiang dibanding naik tangga perosotan. *elus-elus dada.

Memastikan anak panjat-memanjat dengan aman

Bangga? Iya. Tetapi lain lagi rasanya begitu kami berkunjung ke rumah kakek. Lingkungan rumah kakek sepi, jarang kendaraan lewat. Di sana, SID belajar naik skateboard. Deg deg ser … melihat ia menyeimbangkan diri sambil berdiri di atas skateboard. Keberaniannya patut diacungi jempol. Siapa tahu kelak ia dapat meraih medali Asian Games seperti Bunga Nyimas, atlet skateboard muda Indonesia. 

Akan tetapi respon kakek dan nenek berbeda. Ya maklum, mereka pasti khawatir anak balita ini jatuh dan terluka. Mereka juga geleng-geleng kepala melihat aktivitas SID yang nampak sibuk dari bangun pagi sampai mau tidur. Ada saja permainan yang ia lakukan sambil bernyanyi. Alhamdulillah, anak aktif itu sehat. 

Baca juga: Belajar di Luar Kelas a la SID

Dukung Anak Aktif dengan Gizi yang Cukup 

Dulu, SID sempat kurang gizi karena susah banget makan. Bukan picky eater lagi tetapi memang enggak mau makan. Banyak tingkah tetapi kurang asupan. Badannya nampak kurus dan mata belonya makin terlihat bulat. Syukur alhamdulillah semangat makannya sekarang ini semakin membaik. 

Dalam masa pertumbuhan, ia perlu didukung asupan gizi yang sesuai agar dapat tumbuh sehat dan optimal. Saya berpatokan pada Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang dianjurkan untuk anak usia 1-3 tahun sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2013 sebagai berikut:

Angka Kecukupan Gizi anak 1 - 3 tahun sebagai acuan 

Jujur, enggak saklek amat soalnya bakal pusing sendiri begitu anak menolak makan. Setidaknya daftar di atas menjadi panduan dalam mencukupi kebutuhan gizi SID. 

Susu Indomilk UHT Kids Full Cream Sebagai Susu Selepas ASI 

Selain memilah-milih menu makanan, saya lengkapi kebutuhan gizi anak dengan susu. Waktu masih meng-ASI-hi lebih mudah karena ASI lah yang terbaik untuk anak. Di usia 2 tahun sebenarnya SID sudah nyambi minum susu UHT, maksudnya agar teralihkan dari ASI dan mudah menyapih. Di samping kasur, saya siapkan sekotak Indomilk agar saat ia minta menyusu di malam hari, saya beri susu UHT saja. Akan tetapi, tak semudah itu, Marimar! Proses menyapih maju-mundur hingga menjelang usia 3 tahun akhirnya berhasil. 

Saat memilih susu untuk anak, saya memiliki kriteria tertentu. Yang jelas, susu harus mengandung berbagai vitamin dan mineral untuk mendukung tumbuh kembang anak. Selain itu, susu sebaiknya tanpa gula dan garam tambahan. Biarlah rasa susu kental dan gurih alami, tidak terlalu manis. Sering mengonsumsi minuman manis bisa membuat obesitas dan gigi bolong.

Suka bermain di alam

Suatu hari, SID minta mampir ke mini market untuk membeli susu sebagai bekal perjalanan. Ini sudah menjadi kebiasaan kami untuk membawa bekal susu. Saat itu, ia melihat ada yang berbeda.

“Bu, kenapa yang biru ada dua?” tanya SID sambil menunjuk kemasan susu UHT Indomilk Kids yang berwarna biru. “Satu biru, satu lagi biru muda,” tambahnya.

“Oh iya, ya. Ibu baru lihat ada dua,” jawab saya sambil mengamati kotak susu di rak mini market.

Yang biru saya sudah hafal itu rasa vanilla. Kalau biru muda kok sepertinya baru lihat, ya. “Full cream” begitu yang tertulis dalam kotak kemasan susu UHT Indomilk berwarna biru muda. Varian terbaru Indomilk? Coba satu ah.

Belajar naik skateboard ditemani susu Indomilk UHT Kids Full Cream

Saya ikut icip sedikit sebelum direbut SID. Review susu Indomilk UHT Kids Full Cream ini, rasanya khas full cream yang gurih. Hmm, enak nih enggak terlalu manis. 

Susu UHT Indomilk Kids Full Cream ini tanpa gula dan garam tambahan, lho. Rasa manis dan gurihnya pas. Dari kandungan gizinya juga sesuai untuk anak usia 1 tahun ke atas yang tinggi kalsium, fosfor, dan Vitamin D.

Susu tanpa garam ini tersedia dalam ukuran kemasan 115 ml, cukup untuk satu kali minum langsung habis, enggak terbuang percuma. Kemasannya kecil, pas digenggam SID. Tentunya mudah dibawa untuk bekal bepergian. Praktis, kan!

susu UHT Indomilk sebagai susu selepas ASI

Oh ya, saya memilih susu UHT Indomilk sebagai susu selepas ASI karena dibuat dari susu segar yang melalui proses sterilisasi HTST (High Temperature Short Time). Susu dipanaskan pada suhu 140-145 Celcius selama 4 detik yang akan membunuh bakteri jahat. 

Selain itu, PT. Indolakto sebagai perusahaan dengan brand “Indomilk” telah mendapat sertifikasi ISO ISO 9001:2008 untuk sistem manajemen mutu yang diterapkan di seluruh pabriknya. Tak lupa, udah ada sertifikat halal dari MUI.

Ikut blog competition #IndomilkUHTKidsFullCream, yuk!

Eh, panjang banget ya cerita saya di atas. Hi hi … banyak-banyak bersyukur memiliki anak aktif karena #AktifItuSehat. Dukung anak tumbuh optimal dengan memilih susu yang tepat bagi pertumbuhannya. 

By the way, si kecil udah minum susu UHT Indomilk Kids Full Cream? Bagaimana ulasanmu? Yuk, ikuti blog competition #IndomilkUHTKidsFullCream. Tulis review mengenai susu Indomilk UHT Kids Full Cream di blog dan dapatkan total hadiah 15 juta rupiah!