[Kunjungan ke Majalah Bobo]
SID dan Kania berkunjung ke redaksi Majalah Bobo |
Bobo, teman bermain dan belajar
B o b o
Bobo
Entah sejak tahun berapa keluarga
saya langganan majalah Bobo. Majalah ini hits banget di kala itu. Sekarang?
Masih dong. Luar biasa, lho, di tengah era digital seperti ini majalah Bobo
dapat bertahan dan selalu dinanti tiap Kamis. Setelah bertahun-tahun menjadi
pembaca setia Bobo, 2018 lalu saya akhirnya bisa berkunjung langsung ke Rumah Bobo alias kantor
Majalah Bobo di Jakarta. Ada apa saja?
Field Trip ke Majalah Bobo
Menjelang hari-H, Mbak Harty
menawarkan saya untuk mengikuti field trip ke Majalah Bobo yang diadakan oleh
komunitas homeschooling Pancar. Kebetulan anak sulungnya, Kimi, berhalangan
hadir. Daripada slot-nya terbuang percuma, lebih baik buat SID. Terima kasih,
ya, Mbak.
SID dan saya sangat bersemangat
berkunjung ke redaksi majalah Bobo karena ia suka Bobo. Tiada hari tanpa
membaca Bobo. SID mengenal Bobo dari saudaranya yang berlangganan. Setiap kali
ke rumah saudara, ia selalu minta dibacakan Bobo. Meski majalah Bobo lebih
cocok untuk anak usia SD, SID suka dengan cergam keluarga Bobo; Paman Kikuk,
Husin, dan Asta; Ceritera dari Negeri Dongeng; dan Bona Gajah Kecil Berbelalai
Panjang. Ya, ia belajar membaca gambar di cergam tersebut.
Baca juga: Berkunjung ke RPTRA dan RTH Kalijodo
Hari yang ditunggu telah tiba.
Kami berangkat sepagi mungkin karena letak kantor Majalah Bobo cukup jauh dan
daerah macet. Alhamdulillah kami diantar Ayah SID melewati jalan berliku dan
meliuk diantara kemacetan. Pukul 9 lewat sedikit kami tiba di gedung Gramedia
Majalah, Jl. Panjang, Kebon Jeruk. Kantornya Bobo ada di lantai 3.
Kami terlambat beberapa menit
karena rombongan anak balita sudah naik ke ballroom. Kok ya pas bertemu Mbak
Lisa yang telat juga dan anaknya seumuran SID. Yaudah, saya menggandeng dua
anak ini ke ballroom untuk berkumpul dengan rombongan.
Berbagai Profesi di Balik Pembuatan Majalah Bobo
Di ballroom yang disebut "Rumah Bobo", sudah ramai
anak-anak berbaju merah dari usia 3-12 tahun. Anak balita duduk di sebelah
kiri, sedangkan anak yang lebih besar di bagian kanan. Syukurlah acara belum
dimulai, ada sedikit waktu untuk SID beradaptasi.
Di sini, tim redaksi Majalah Bobo
memperkenalkan diri dan menjelaskan berbagai profesi di balik pembuatan sebuah
majalah. Sebelum sampai ke tangan pembaca, Majalah Bobo melalui proses
pembuatan yang panjang. Ada penulis naskah yang menulis cerita dan artikel di
Bobo, illustrator yang menggambar, editor, pemimpin redaksi, bagian cetak,
hingga distributor.
Majalah Bobo terus mengikuti
perkembangan zaman, lho. Enggak kalah gaul, Bobo punya facebook, Instagram,
website, dan juga youtube. Biasanya pembaca hanya membaca cerita di majalah,
kalau di youtube, pembaca dapat menonton cerita keluarga Bobo, Nirmala, Oki,
Bona, dan tokoh-tokoh lainnya dalam bentuk video. Seru, kan! SID suka banget
nih cerita Pipiyot si penyihir usil dikejar undur-undur.
Tak Ada Bobo, Mombi Pun Jadi
Setelah perkenalan, peserta field
trip Majalah Bobo dibagi menjadi dua kelompok. Anak balita pindah ke ruangan
sebelah yang disebut "Rumah Mombi" untuk bertemu Mombi.
Di sini, kakak-kakak redaksi
mendongeng tentang keluarga Mombi. FYI, selain Bobo, Gramedia Majalah
menerbitkan majalah Mombi dengan tokoh utama beruang. Mombi menyasar segmen
anak usia prasekolah sebagai majalah aktivitas. Sedangkan untuk usia SD ada
pula Mombi SD.
Baca juga: Playdate ke Museum Polri
Anak-anak diajak menempel stiker
dan mewarnai gambar Mombi sambil bergantian ke kantor redaksi Majalah Bobo. SID
sukaaaa sekali menempel stiker sampai enggak mau diajak ke kantor. Setelah ia
puas, barulah kami beranjak ke kantornya Bobo.
Whoaaa! Ini pengalaman tak
terlupakan buat saya (entah dengan SID) karena saya punya segudang pengalaman
manis membaca Majalah Bobo. Bentuk kantornya biasa saja, sih, ya cubicle gitu.
Tetapi ada pernak-pernik keluarga Bobo seperti boneka, hiasan dinding, dan
photo booth.
Mata SID berbinar-binar melihat
setumpuk majalah Bobo di meja illustrator. Ia minta dibacakan. Lha … enggak
pulang-pulang, dong. Selain itu, ada snack yang bisa diambil di meja. Bagian
ini cukup berkesan bagi sebagian anak. Mungkin pada laper, ye …
Selama kunjungan ke Bobo, SID
sempat kecewa. Ia ingin berjumpa dengan Bobo-nya langsung tetapi tidak ada
badut Bobo. Sebelum pulang, ternyata datang badut Mombi. Anak-anak menyambut
gembira namun SID lebih fokus pada lembar stikernya. Ia masih berharap Bobo
datang.
Kekecewaan itu tak berlangsung
lama karena saat pulang ia mendapat goodie bag berisi majalah Bobo dan Mombi.
Senangnya … ia langsung minta dibacakan dalam perjalanan pulang.
Terima kasih, Bobo! Semoga kita
dapat berjumpa di lain waktu!
Ya ampun Bobo, saya juga dibesarkan oleh majalah ini. Berhubung dulu tinggalnya di kampung, jadi bacanya bobo bekas, kiriman dari saudara yang tinggal di Surabaya dan langganan. Bobo ini termasuk majalah yang mempengaruhi banyak pilihan hidup saya sih hehehe. Kangen Bobo jadinya, udah lama banget nggak baca.
ReplyDeletewow pengaruh Bobo besar, ya, Mbak. Dulu aku langganan Bobo, udah turun-temurun dari kakak.
DeleteWah, SID beruntung ya!
ReplyDeleteKunjungan seperti ini bagai investasi pada buah hati
Memberi warna pada tumbuh kembang
Peluk cium buat SID ya, mba... :)
semoga menorehkan memori indah untuknya berkunjung ke Rumah Bobo
Deleteoohh ada ya rumah bobo beneran? wahh Narend blm tau bobo sih, tiap kutawarin majalah bobo anaknya ogah, maunya Tayo terus :D
ReplyDeleteAku pernah ke tempat yang sama tapi mengunjungi Nova, "mamanya" Bobo :D
ReplyDeleteAnakku baca Bobo dari Bobo Junior sampai Bobo sekarang,Mbak.
Tapi keren banget bisa bertandang ke Rumah Bobo..SID dan anak-anak lainnya pasti senang :)
Ah senangnyaaa kk SID bisa jalan-jalan kerumah BOBO, pasti banyak dapat pengetahuan dan pengalaman baru disana.
ReplyDeletekalau inget bobo pasti inget jaman kecil ya, aih jadi bernostalgia ^^
Helena ini bisa berkunjung ke rumah bobo gimana caranya? seru banget itu, anakku pasti suka deh.
ReplyDeleteJadi ingat masa kecilku, baca majalah Bobo. Paling suka sama tokoh Juwita yang cantik berbaju pink.
ReplyDeleteWah....ini majalah favorit saya zaman SD mbak. Kalo dulu suka kasih hadiah gitu kan si Bobo dan suka jadi ajang berantem saya sama kakak, rebutan hadiahnya. Hahaha
ReplyDeleteDulu, aku yang langganan majalah Bobo. Sekarang anak-anakku. Yang udah 18 tahun saja masih suka baca :)
ReplyDeleteJadi kepikiran mau ajak anak-anak ke Rumah Bobo, kalau tanpa rombongan bisa nggak ya.
Termasuk media cetak yang berjasa dalam hidupku nih hahaha. Sayang harganya sekarang lumayan mahal kalau mau langganan, tapi kadang2 aku tetap beli sih buat anak-anak, isinya bagus dan edukatif :)
ReplyDeleteAku juga fans BOBO, kalau anakku seringnya kubeliin mombi Mak SId karena banyak games menarik gitu jadi keingetan pengen langganan lagi ah mumpung Neyna udah bisa baca
ReplyDeleteSenangnya SID bisa berkunjung dan mendengarkan dongeng di kantor redaksi majalah anak-anak yang paling nge-hits. Majalah Bobo tuh menemani masa pertumbuhan anak-anak Indonesia ya
ReplyDeleteSid lucu amat siiiy... itu peci gak pernah lepas ya dari kepalanya. Asik banget ketemu idola Ibu si bobo
ReplyDeletehastagaaaaahhhh majalah dr zaman aku TK :D. dulu ingetnya alamat bobo di palmerah, soalnya dulu aku srg kirim surat wkwkwkwkw. skr di jl panjang yaaaa. dr bobo aku dpt banyak sahabat pena. trus belajar nulis juga dr bobo. suka banget baca komik pak janggut :D.
ReplyDeleteanakku nanti mau aku ksh langganan juga, tp pas dia udh Sd nanti. paling berkesan lah majalah ini
bobo bacaan masa kecilku, masih eksis jg ya sampai skrg.
ReplyDeleteseru bangte ya edukasi yang baik
ReplyDeleteBobo ini teman setiaku juga lho sejak kecil. Kok sama ya dengan kesukaan SID, itu Bona, Paman Kikuk, Negeri Dongeng dan keluarga Bobo beneran favoritku waktu kecil. Sampai sekarang masih suka ikut baca kalau pas beliin Bobo untuk anak-anakku.
ReplyDeleteWah, SID kecewa ya nggak ketemu Bobo. Tak apalah ya, udah dapet majalahnya dan ketemu Mombi. Semoga lain waktu bisa beneran ketemu Bobo ;)
dulu sama bapak selalu dikasih janji majalah Bobo kalau nilai ulangannya baguus, kalau lagi sakitpun dirayunya majalah Bobo, kayaknya jadi majalah favorit anak-anak saat itu jaman 90'an hahaha
ReplyDeletebaru tau ada figur baru mombii itu beruang yaaa? kereeen, semoga jadi favorit anak-anak juga di jaman sekarang
Kayaknya majalah bobo itu majalah favorit anak 90an deh yang hampir semua anak2 mengidolakan karakter bobo.
ReplyDeleteWaduuuh majalah bobo berarti masih ada sampai sekarang? Padahal udh lama bgt yaahh inget jaman dulu bgt... Suka bgt bca majalah ini dan kwluarga bobo yg kelinci itu 😊
ReplyDelete.
wah kunjungan yang bagus buat anak2 ya
ReplyDelete