cara merawat bayi prematur |
Kini Khalid berusia setahun. Ia
nampak menggemaskan dan lincah seperti bayi pada umumnya. Syukur alhamdulillah
Khalid menjadi NICU Survivor, pejuang cilik tangguh.
Lain lagi kisah selebritis Joanna
Alexandra. Kelahiran anak keempatnya lebih cepat seminggu dari jadwal. Zionna
terlahir di usia kehamilan 36 minggu karena detak jantungnya melemah. Saat itu
berat lahir Zionna 2.695 gr. Tergolong normal, ya.
Meski sudah terbiasa mengasuh
anak, Joanna sempat panik dan over-protected akan bayi prematur tersebut. Joanna
menimbang bayinya setiap hari, menggunakan cairan antiseptik, bahkan menyiapkan
pakaian khusus untuk masuk ke kamar bayi.
Haruskah se-protektif ini pada
anak lahir prematur? Bagaimana cara yang tepat menangani bayi lahir prematur?
Pada peringatan World Prematurity Day yang jatuh pada 17 November 2018 lalu, saya mengikuti #BicaraGizi bersama Nutricia dan Sarihusada dalam Nutrisi untuk Bangsa (NUB) bertema “Dukung Si Kecil yang Lahir Prematur untuk Tumbuh Kembang Optimal”.
Pada peringatan World Prematurity Day yang jatuh pada 17 November 2018 lalu, saya mengikuti #BicaraGizi bersama Nutricia dan Sarihusada dalam Nutrisi untuk Bangsa (NUB) bertema “Dukung Si Kecil yang Lahir Prematur untuk Tumbuh Kembang Optimal”.
Bayi Lahir Prematur
Mendengar berbagai kisah
kelahiran prematur di atas, juga dari obrolan teman yang kedua anaknya terlahir
prematur, saya baru menyadari banyak juga ya bayi prematur di Indonesia. Sebuah
riset menunjukkan Indonesia menempati peringkat ke-5 kelahiran prematur
tertinggi di dunia, dengan angka kejadian 15,5% (Blencowe, et al. 2012; Liu, et
al. 2012).
By the way, bayi lahir prematur berbeda
dengan bayi BBLR alias berat badan lahir rendah. Bayi prematur merupakan anak
yang lahir pada usia kehamilan (gestasi) kurang dari 37 minggu akibat berbagai
kondisi. Sedangkan bayi BBLR untuk bayi yang terlahir dengan berat kurang dari
2.500 gram.
(ki-ka): Joanna Alexandra, dr. Putri, Sp.A(K), Ibu Nina dan suami (menggendong Khalid), serta MC |
Penyebab bayi terlahir prematur
pun beragam. Ada yang karena ibu hamil mengalami darah tinggi (berujung ke
pre-eklamsia), diabetes, kondisi janin melemah, pengapuran plasenta, dan lain
sebagainya.
Masalah pada Bayi Prematur
Bayi terlahir prematur seharusnya
masih tumbuh di dalam rahim. Karena sudah dilahirkan, ia tidak mendapat asupan
yang tepat. Beberapa masalah pada bayi prematur, antara lain:
- Metabolisme tinggi.
- Imaturitas organ.
- Feeding intolerance karena saluran cerna masih beradaptasi.
- Rentan terhadap penyakit.
- Cadangan nutrisi rendah tetapi butuh nutrisi tinggi.
Tepat Menangani Bayi Lahir Prematur
Menurut Dokter Anak Konsultan
Neonatalogi RS Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr. Putri Maharani Tristanita
Marsubrin, Sp.A (K), secara garis besar, ada lima hal yang orang tua lakukan
untuk menangani bayi lahir prematur, yaitu:
1. Pantau pertumbuhan dengan grafik khusus
Bayi prematur terlahir dengan dua
kondisi: sesuai masa kehamilan dan kecil masa kehamilan. Ketahui kondisi
bayi lahir prematur tersebut melalui grafik pertumbuhan khusus (usia 0-40
minggu). Grafik ini berbeda dengan yang ada di KMS (>40 minggu).
Tiga hal yang perlu dipantau
yaitu berat badan, tinggi badan, dan
lingkar kepala. Poin terakhir ini kadang terlupa padahal ukuran otak bayi
masih bertumbuh.
Yanne Sukmadewi dari Danone Indonesia dulu terlahir prematur, lho. |
2. Beri nutrisi yang tepat
ASI menjadi asupan terbaik bagi bayi prematur. Akan tetapi, kondisi bayi saat lahir di atas membedakan jumlah pemberian nutrisi pada bayi lahir prematur. Hitung kebutuhan nutrisi agar pemberian
nutrisi tepat, tidak lebih maupun kurang.
Bila kekurangan nutrisi, bayi prematur akan mengalami gagal tumbuh
dan tidak dapat mencapai kejar tumbuh. Efek jangka panjangnya yaitu stunting. Bayi
terlihat lebih kecil dan lebih pendek dibanding rata-rata bayi seusianya.
Bila kelebihan nutrisi, bayi prematur berisiko mengalami sindrom metabolik akibat berat badan yang naik terlalu
cepat. Risiko penyakit tersebut antara lain: dislipidemia, penyakit jantung,
hipertensi, dan diabetes mellitus.
Rutin kontrol ke dokter dan pantau
secara berkala tumbuh kembang optimalnya melalui grafik (poin 1).
3. Lakukan skrining (bila perlu)
Skrining pada bayi prematur yang
terindikasi perlu dilakukan. Skrining tersebut antara lain: extrauterine growth
restriction, osteopenia of prematurity, anemia of prematurity, USG kepala, dan
pemeriksaan pendengaran.
4. Perkuat bonding orang tua dan bayi prematur
Tak kalah penting, bonding orang
tua, khususnya ibu, dengan bayi perlu diperkuat. Saat memberi ASI merupakan momen spesial membangun ikatan ibu dan bayi. Belai anak, ajak ngobrol
dengan suara lembut, atau menggendong a la kangguru dengan skin-to-skin
dipercaya dapat mendukung kesehatan bayi prematur. Orang tua sebaiknya tenang
dan tidak over-protected karena bayi dapat merasakannya, lho. Kalau orang tua
tenang, bayi tenang, treatment yang dilakukan dokter sesuai, insya Allah bayi prematur
dapat tumbuh optimal.
Peluk dan ajak ngobrol bayi prematur (dok. unsplash) |
5. Bangun support system
Mengasuh bayi prematur butuh dukungan banyak pihak. Joanna merasakan dukungan suami dan anak-anaknya mampu menguatkan dirinya mengasuh Zionna. Untuk itu, support system perlu dibangun, dari keluarga ataupun orang lain yang sama-sama memiliki bayi prematur.
Support system yang kuat membuat ibu tidak mudah baper atau down ketika ada omongan negatif yang membanding-bandingkan anak lahir prematur dengan anak lainnya.
Support system yang kuat membuat ibu tidak mudah baper atau down ketika ada omongan negatif yang membanding-bandingkan anak lahir prematur dengan anak lainnya.
Menghitung Usia Koreksi Bayi Prematur
Ngomongin baper, teman saya yang memiliki anak lahir prematur sempat baper ketika anaknya dibandingkan dengan anak tetangga yang lahirnya di hari yang sama. "Kok badannya kecil dibanding si itu?".
Meski lahir di hari yang sama, anak lahir prematur tidak bisa dibandingkan dengan anak cukup bulan. Perlu dihitung usia koreksi untuk memantau tumbuh kembang bayi prematur.
Rumus usia koreksi adalah:
Meski lahir di hari yang sama, anak lahir prematur tidak bisa dibandingkan dengan anak cukup bulan. Perlu dihitung usia koreksi untuk memantau tumbuh kembang bayi prematur.
Rumus usia koreksi adalah:
(Usia gestasi + usia kronologis) - 40 mingguKeterangan:
- Usia gestasi sesuai umur kehamilan saat bayi prematur lahir.
- Usia kronologis atau usia kalender, dari sejak dilahirkan sampai saat ini.
- Usia koreksi diperhitungkan hingga 2 tahun saja.
Contoh:
Ibu dengan usia kehamilan 35 minggu melahirkan bayi prematur. 12 minggu kemudian, berapa usia koreksi bayi tersebut?
Usia gestasi 35 minggu
Usia kronologis 12 minggu
Usia koreksi = 35+12-40 = 7 minggu
Bayi prematur yang sudah 12 minggu lahir ke dunia, tumbuh kembangnya dapat disejajarkan dengan bayi cukup bulan usia 7 minggu.
Dari talkshow di Hari Prematur Sedunia tersebut, dapat disimpulkan bahwa bayi prematur butuh penanganan ekstra yang tepat. Akan tetapi #PrematurBukanHalangan karena bayi prematur dapat tumbuh normal
dan memiliki kesempatan yang sama untuk berprestasi.
Semangat ya, para orang tua hebat yang memiliki anak lahir prematur. Dukung selalu si kecil untuk tumbuh kembang yang optimal!
Waah Khalid dan orang tuanya hebat ya. Saluuut. Bisa bertahan walau pas lahir cuma 1 kg. Jadi ingat keponakan yang cuma bertahan 3 hari karena lahir terlalu prematur di usia 26 minggu dengan berat 7 ons aja.
ReplyDeleteinnalillahi wa innailaihi roojiuun
Deletebetul, mbak. Perjuangan orang tua anak lahir prematur luar biasa.
Semangat buat para ibu yang memiliki bayi prematur! Semoga semua diberi kesehatan dan kekuatan! Amin..
ReplyDeleteAamiin! saling menguatkan, ya mbak.
Deleteiya niii aku pernah denger penanganan bayi prematur memang lebih susah ya.. smiga sehat2 smua ya anak-anak Indonesia
ReplyDeleteyup, agar mengejar tumbuh kembang yang optimal
DeletePerjuangan banget ya punya bayi prematur. Salut sama perjuangan ibu Nina merawat Khalid. Alhamdulillah berkat dukungan suami dan keluarga hingga Khalid dapat tumbuh normal.
ReplyDeletesyukurlah segera ditangani di unit khusus di RSCM. Meski telah keluar RS, bayi prematur perlu rutin kontrol
DeleteInformasi yang berharga, Mbak. Ada teman yang kandungan lemah, akhirnya juga melahirkan bayi prematur. Namun alhamdulillah, mereka tumbuh dengan baik. Semoga keluarga yang mempunyai bayi prematur selalu kuat...
ReplyDeletealhamdulillah, iya mbak segera lakukan tindakan terbaik bagi ibu dan bayi kalau kondisinya seperti itu.
DeleteKeponakan saya ada yang lahir prematur krn dinding rahim terjadi pengapuran.
ReplyDeleteMemang benar2 ortu nya harus kompak dan all out agar tumbuh kembang anak bisa normal.
Betul, mbak. Kudu kerja sama bahkan dengan keluarga untuk tumbuh kembang optimal.
DeleteBayi prematur pun masih punya kesempatan untuk memiliki masa depan cerah, ya. Tetapi, memang harus lebih diperhatikan tumbuh kembangnya
ReplyDeleteiyap, masih bisa kejar ketertinggalan. Semangat!
DeleteSebagai bunda, menghadapinya harus tenang ya Mba Helen. Baru tahu, iya juga ya bayi pasti lebih tahu juga bundanya merasakan apa, karena dia masih suci ibarat malaikat.
ReplyDeleteiya bonding ibu dan bayi itu kuat. Kalau ortunya tenang, insya Allah bayi juga bakal tenang.
DeleteBayi premature memang perlu mendapat perhatian lebih ya.
ReplyDeleteAdik iparku juga dulu lahir prematur. Masa2 kecilnya sering sekali sakit, tapi syukurlah tambah besar sudah nggak, mungkin daya tahan tubuh juga lebih optimal ya. Sampai sekarang, syukurlah sehat2.
Alhamdulillah :)
Deleteiya waktu masih bayi tubuh bayi prematur beradaptasi dengan lingkungan, ga senyaman saat di rahim ibu.
makasih sharingnya mba, semoga bayiku lahir sesuai usia kehamilan amiiin
ReplyDeletembak sedang hamil kah? alhamdulillah. Eh ini ketiga ya?
DeleteMasya Allah lengkap sekali mba Helena.. selalu suka acara NUB mengedukasi sekali 😍
ReplyDeleteiya mbak, pernah ikutan? acaranya sangat informatif.
DeleteSaya jadi ingat dengan saudara sepupu yang lahir prematur, dulu dia juga sangat kecil, hanya 1.7 kg pas pertama lahir. Alhamdulilah sekarang sudah tumbuh sehat.
ReplyDeleteTerima kasih info yang sudah dishare ya, Mbak.. sangat menarik bagi kami semua.
Alhamdulillah. Bayi terlahir prematur memiliki kesempatan yang sama untuk tumbuh sehat dan berprestasi.
DeleteWah, seneng ya ada talkshow tentang baby prematur kaya gini. Memang bayi prematur itu kudu dieman eman bener deh. Baby ku yang terakhir nggak prematur tapi BBLR, perlu penanganan khusus juga ternyata. Akhirnya jadi belajar deh soal perawatan bayi BBLR
ReplyDeleteTemanku punya baby prematur justru pertumbuhannya pasca lahiran lebih cepat. Tapi memang butuh perhatian yang intens
ReplyDeleteSuamiku lahir prematur. Peran dan perjuangan orangtuanya memang luar biasa dalam merawatnya sejak bayi hingga sekarang sehat
ReplyDeleteSalut banget buat perjuangannya merawat Khalid yang 1kg aja lahirnya dan jujur aku baru tahu prematur itu resikonya banyak banget kirain mah biasa aja hehhe
ReplyDeleteGrafiknya khusus ya. Aku percaya bgt bayi prematur bisa mengejar ketertinggalan
ReplyDeleteWah saya malah baru tau ada hari prematur sedunia, info baru nih. Sahabat saya anaknya juga lahir prematur. Di bulan-bulan awal memang banyak masalah, tapi bersyukur sekarang sudah bisa mengejar ketertinggalan, bahkan lebih chubby dibanding anak saya yg lahir di usia normal.
ReplyDeleteIlmu yang bermanfaat banget untuk para orang tua...
ReplyDeleteMakasih sharingnya mba. Untukku yg belum menikah & punya anak, ilmu kaya gini bergizi banget. Biar nanti gak galau-galau kalo semisalnya andaikata (walo ku pengen semuanya normal ya Allah) si dede bayi lahir prematur huhuuu :')
ReplyDeleteBayi prematur butuh perhatian lebih untuk tumbuh kembangnya ya
ReplyDeleteSetujuu...
ReplyDeleteBayi yang lahir pre-matur pun memiliki kesempatan untuk bertumbuh dengan normal.
Dan mengenai support system, ini beneran ngefek banget.
Inget-inget aku dulu juga mengalami BBLR.
Huhuu~
Orang-orang di sekelilingku lah yang bekerja ekstra.
Barakallahu fiikum.
Mengurus bayi prematur itu ngeri-ngeri gimana gitu ya Mbak. Beberapa sepupu aku lahir prematur dan sudah besar ada kelainan dengan otaknya. Jadi memang dari awal harus protektif banget.
ReplyDeleteSupport system yg paling penting. Soalnya kalau support systemnya udah oke, maka yg lain2 akan lbh mudah. Bisa dukung menyusui, bisa dukung saat harus skrinning, dan kasi kekuatan2 yg lainnya
ReplyDeleteTernyata kalau nutrisi berlebih malah tidak dianjurkan ya pada bayi lahir prematur? Tubuhnya akan kaget dengan perkembangan yang drastis.
ReplyDeleteiyes, Mbak. Porsinya harus tepat.
DeleteAnak saya yg kedua juga di nicu 10 hri mba saat lahir kena infeksi paru2. Benar bahwa dukungan ortu Terutamaa ibu sangat penting untuk memberi semangat ke bayi agar segera membaik kondisi nya
ReplyDeleteSubhanallah. Mbak... anakku pun NICU survivor. Alhamdulillah hanya 4 hari.
DeleteNoted nih mbk...
ReplyDeletePonakanku dulu cuma 2,2. Dan bener, perawatan khusus
ya Allah baru tahu kalau Indonesia peringkat 5 tertinggi di dunia. :(
ReplyDelete