Meski pekerjaan saya berkutat di
dunia online, saya gemasss tiap SID pegang HP. Pasalnya, ia tidak mau berhenti
bermain game. Ia mudah menangis, berteriak, dan marah ketika HP diambil. Duh,
gimana ya mengatasi kecanduan gadget pada anak balita?
Tinggal nambah gorengan aja nih |
Penyebab Anak Minta Main HP
Saya tak ingin SID tenggelam
dalam keasyikan menonton video atau main game terus-menerus. Ada saatnya
bermain, ada saatnya beristirahat. Sedangkan, ia minta makan sambil main HP.
Well, enggak bisa dipungkiri, kondisi ini merupakan salah satu
dampak digitalisasi di era industri 4.0. Keluarga mendapat dampak besar dari
revolusi industri yang serba internet dan IT tersebut.
Setelah melalui perenungan
panjang di malam-malam kelam, saya menyadari penyebab anak minta main HP
terus-menerus saat:
Bosan
kalau bosan dengan mainan atau buku
yang ada, SID akan cenderung minta main HP. Padahal mainan dan buku di rumah
itu segambreng dan imajinasi anak luar biasa. Harusnya sih dia gak bosan kalau
mau main satu-persatu.
Kadang ia minta HP kalau di
perjalanan dan enggak kelihatan pemandangan yang menarik. Apalagi di bus dan
kereta, orang dewasa sebagian besar duduk sambil pegang HP. Tercetuslah ide mau
nonton YouTube.
Orang Tua Pegang HP
Ketika saya menggunakan HP (untuk
membalas pesan, mengurus pekerjaan, dsb), SID melihatnya sebagai “ibu main HP”,
maka ia minta juga bermain HP. Padahal HP ga cuma buat mainan, SID. HP bisa
menjadi sarana pintu rezeki.
Ga salah juga sih pikiran SID
karena orang tua itu panutan pertama dan utama bagi anak. Apa yang orang tua
lakukan biasanya ditiru si anak. Maka, ketika SID kecanduan gawai, saya berkaca
pada diri. Jangan-jangan saya sendiri juga susah lepas dari smartphone?
Tidak Ada Teman
SID sering ikut saya bekerja
maupun mengelola komunitas. Hadir di rapat ataupun talkshow bagi anak-anak
menjadi hal membosankan. Enggak paham apa yang dibahas! Fitrahnya anak ya
bermain. Kalau disuruh duduk anteng 2 jam mendengarkan obrolan orang ya
melelahkan. Apalagi ketika tidak ada teman sebaya untuk bermain. Di sinilah ia
sering minta HP sebagai bentuk pelarian dari kesepian.
Cepat banget anak-anak belajar. SID udah bisa pakai mouse |
Susah Tidur
Semenjak disapih, SID kadang
kesulitan tidur padahal udah ngantuk banget. Jadinya dia uring-uringan dan minta
HP aja. Padahal, kalau nonton HP jadinya ya mata perih.
Mainan Berantakan
Ini kondisi di rumah. Ha ha….
Setelah bermain, enggak dirapikan. Mainan berantakan malah membuat malas
bereskplorasi.
Mainan dan Buku Perlu Penyegaran
Terlalu banyak mainan dan buku
bisa membuat malas bermain, lho. Sebaiknya mainan dan buku yang ada dipajang
sebagian sesuai interest atau tahapan
belajar anak. Sisanya disimpan dan bergantian di-rolling supaya serasa punya mainan dan buku baru.
Efek Anak Kecanduan HP
Sering menonton video lewat HP
membuat SID mengenal huruf, angka, dan bahasa Inggris. Akan tetapi, ia mendapat
dampak negatif juga yang cukup banyak. Ini nih efek negatif dari SID ketika ia
terlalu lama bermain smartphone:
Nonton terus-menerus
SID meminta nonton video
terus-menerus padahal ia sudah lama menonton. Tampak ia bosan dan lelah tetapi
HP nempel terus di tangannya.
Ingkar janji
Kami membuat aturan untuk
memasang timer tiap kali anak menggunakan HP. 3 menit, 5 menit, atau 7 menit.
Sebelumnya, kami bersepakat akan lama waktu timer dan berapa kali menonton.
Awalnya cara ini efektif, namun SID mulai ingkar janji. Saat alarm timer
berbunyi, ia cuek saja dan melanjutkan bermain.
Baca: Screen
time untuk anak
Bertindak agresif
Terlalu lama main HP membuat SID
lebih sering memukul, berteriak, dan marah. Mainan dan barang di sekitarnya
dilempar. Heu … padahal dulu ia termasuk anak yang kooperatif, lho.
Sering menangis
SID itu jarang menangis, lho.
Tetapi, ia lebih sering menangis karena berebut HP.
Menolak permainan lain
Padahal permainan lain segambreng
di hadapan mata tetapi ia memilih main HP saja. Lebih menarik dengan gambar dan
musik warna-warni.
Main pasir aja, yuk! |
Tidak mau membantu pekerjaan rumah
Dari kecil, saya biasakan SID
untuk membantu menyapu atau mencuci piring. Terkadang ia sendiri yang
menawarkan bantuan. Akan tetapi, ia kini lebih sibuk dengan si HP dibanding
membantu pekerjaan rumah.
Malas beribadah
Saya bersyukur SID paling
semangat ke masjid tiap mendengar suara azan. Namun, ia menjadi tidak mau
sholat meski sudah azan karena asyik dengan HP-nya.
Solusi Mengatasi Kecanduan Gadget pada Anak Balita
Melihat kemudharatan HP yang
begitu banyak, termasuk mengganggu waktu ibadah, maka kami memutuskan SID perlu
aturan dalam menggunakan HP. Bukan berarti melarang sepenuhnya sementara kami
sering pegang HP di depan dia, lho, ya. Kami berusaha mengarahkan untuk
menggunakan HP sesuai porsinya, untuk kegiatan positif.
Berikut beberapa hal yang kami
lakukan:
Diet gawai
Hal pertama yang kami lakukan
yaitu diet gawai. Saya dan Ayah SID berusaha mengurangi menggunakan gawai di
hadapan anak. Terutama saya nih yang lebih sering berinteraksi dengan SID di
rumah. Efeknya ya lebih lama membalas pesan. Mohon pengertiannya, ya.
Saya sadari tidak bisa bebas 100%
dari gawai saat di rumah karena harus mengelola pekerjaan dan komunitas secara
online. Oleh karena itu, saya batasi penggunaan gawai di waktu-waktu tertentu.
Misal, 15 menit cek dan membalas pesan. Jika SID minta nonton video ya saya
berikan selama saya mengurus pekerjaan.
Awalnya gatel sih ingin sering
cek pesan padahal enggak sesibuk itu juga. Ha ha…. Kalau rezeki, job enggak
akan kemana.
Sepakati aturan yang jelas
Sebelum menggunakan HP, kami
bersepakat aturan penggunaannya. Seperti, tiap menonton video harus dipasang
timer dengan waktu antara 3-15 menit, tergantung kondisi. Tentukan juga siapa
yang memasang timer, SID atau saya. Kemudian, video atau aplikasi apa saja yang
boleh diakses.
Anak butuh bermain di luar ruangan |
Konsisten
Anak menguji konsistensi kita, lho.
Kadang saya sendiri asyik chatting sementara alarm timer sudah berbunyi. SID
segera matikan dan lanjut main game. Nah, di sini saya harus tegas dan
mengingatkan kembali aturan yang sudah kami sepakati bersama. Hal ini berlaku
pula bila SID bermain gawai dengan ayahnya supaya tidak ada dua aturan berbeda
antara ibu dan ayah.
Treatment gadget holic
Memandangi layar HP terus-menerus
tentu melelahkan. Sikap duduk yang membungkuk juga membuat capek punggung serta
leher. Oleh karena itu, saya mengajak SID pijat khusus gadget holic di Mom n
Jo. Saya juga dipijat bagian mata untuk eye strain treatment. Alhamdulillah pegel-pegel
hilang.
Gawai sebagai sarana pembelajaran
Saya jelaskan pada SID bahwa
ketika ibu memegang HP tidak melulu main game. Ibu bekerja menggunakan HP. SID
juga bisa belajar lewat HP maupun laptop. Ada beberapa website dan aplikasi
yang cocok untuk pembelajaran anak balita, antara lain Reading Eggs dan Khan
Academy. Meski demikian, tetap batasi rentang waktu penggunaan HP karena anak
butuh bermain di luar ruangan.
Berdoa
Berbagai ikhtiar di atas sebagai
langkah kami untuk mengurangi kecanduan gawai pada anak. Tak lupa kami memohon
doa pada Allah agar SID (dan juga orang tuanya) dapat menggunakan gawai dengan
sewajarnya, meningkatkan produktivitas, dan membawa keberkahan. Aamiin.
Belajar melalui gawai perlu pendampingan orang tua |
Rasulullah SAW bersabda, "Ajarilah
anak-anakmu sesuai dengan zamannya, karena mereka hidup di zaman mereka bukan
pada zamanmu. Sesungguhnya mereka diciptakan untuk zamannya, sedangkan kalian
diciptakan untuk zaman kalian". Saya tak ingin anak gaptek tetapi juga tak
mau anak kecanduan HP. Maka, langkah-langkah di atas semoga menjadi ikhtiar
yang tepat dalam mengasuh SID, anak yang tumbuh di era digital.
Bagaimana dengan anakmu?
Pas banget. Anakku 7 tahun dan 2,5 tahun udah kenal hape. Beneran emang emosi mereka jadi gak stabil. Suka marah dan lempar barang. Tapi kebetulan bgt kemaren gadget anakku pecah, dibanting sama anakku yang 7 thn. Akhirnya dia menyesal dan berhenti sendiri, adiknya pun jadi ikutan berhenti.
ReplyDeleteAwalnya emang mereka bosen gak maen hape. Tapi beberapa hari kemudian mereka bisa menyesuaikan diri. Mulai mainan lagi, mulai nonton bareng sambil ketawa2, mulai banyak ngobrol, nulis, baca.
Emak bapaknya emang jgn main hape di depan anak, itu bikin mereka mau dan mau lagi, dan menganggap gak fair buat mereka.
Lah jadi panjang Mama SID.
nah nah, saat mau mengurangi kebiasaan anak bermain gawai, ortu juga diet gawai yaa. Makasih curhatannya :))
DeleteAnak saya awalnya juga kecanduan gadget sekarang juga tapi sudah berkurang. Saya hanya memberikan hp saat dia makan, selesai makan saya tarik lagi. Tapi sekarang sudah jarang pegang hp saat makan karena setiao jam makan hpnya saya bikin lowbet hehehe
ReplyDeletewah bener juga nih dibuat lowbatt. Eh tapi anak saya cuek aja sambil ngecharge gitu HPnya.
DeleteSaya mengalami masalah yang sama. Gawai jadi penyebab berkelahi sama anak, hehe. Tapi kadang saya jadikan reward juga, boleh main tapi kamu harus sholat ya. Entah ini tepat atau tidak.
ReplyDeleteDalam jangka panjang perlu dipertimbangkan lagi, anak mau sholat karena setelahnya bisa main gawai atau karena sadar butuh ibadah.
DeletePonakanku kalau main HP atau laptop selalu kutemani. Alhamdulillah dia gak kecanduan. Walaupun main ya sebentar aja karena pengen
ReplyDeletebetul, perlu pendampingan :)
DeleteAku dulu pernah di posisi Mbak. Lalu sekarang Alhamdulillah sudah berubah dan semua jadi lebih nyaman. No makan pakai hp, no nungguin Bunda kerja dengan hp,no bosan dikasih hp. Sekarang mereka nonton cuma pas mau boci dan tidur malam. Itu pun dua video YouTube (biasanya Chanel anak-anak kayak Yaya, Hana, dll). Lainnya gimana? Siapin kegiatan dan buku. Lengkapi alat gambar, mainan pasir, buku2 anak. Sudah deh nanti mereka main sendiri. Tapi memang anak saya sudah dua sih jadi mereka main berdua atau sepedaan ke tetangga
ReplyDeleteusia berapa ya mbak akhirnya bisa begini? iya, orang tua perlu memfasilitasi dengan banyak buku, mainan, dan kegiatan menarik. Oh ya, tak lupa perlu perhatian juga.
DeleteYang paming seing tu ngeliat emak bapaknya pegang hape terus Mbak, makanya pingin ikut-ikutan anak-anak. Tapi kalo anaknya masih kecil, belum sekolah ya gimana lagi, emaknya nge log juga di depan dia. Nulisnya sering pake hape.
ReplyDeleteiya mbak. Jadinya aku kurangin ngeblog atau pakai HP. Nulisnya saat anak tidur. Ya prioritas sih mbak.
DeletePernah lihat anak yang kecanduan pakai gadget, dia nangis ketika kuotanya abis. Dan ibunya akhirnya minjem punya temennya.
ReplyDeletehaduh, sampai pinjem orang lain gitu ya :(
Deletemasih jd PR juga nih mengatasi gawai pada anak..aturannya sih sabtu minggu aja tp kadang hari biasa minta main juga..duh galau hati ibu..harus ada kerjasama jg dengan pasangan biar kompak
ReplyDeleteToss, mbak!
DeleteMeski dibatasi hari tertentu, itu kayak pelampiasan gitu. Misal weekend jadinya main gadget melulu sampai lupa istirahat.
Semangaaat!
Iya sama ey, aturan gawai juga suka dilanggar, jadinya berantem lagi..huhu. Sid pintar deh..
ReplyDeleteBismillah harus konsisten, Mbak. Aku pun masih begitu.
DeleteOh pantesan waktu itu aku wassap balasan darimu "sedang membersamai anak" :) that's good.
ReplyDeleteMemang benar, anak itu ngikutin habit yg di dekatnya. Mada gak addict2 banget sama gadget karena di rumah hanya ada henfon punyaku dan bapaknya. Tapi, dia suka protes klo bapaknya too much henfonan di depan mata.
kalau aku berlaku aturan pegang HP kalau libur atau kalau akunya tepar nih pulang kerja ga bisa dongeng jadi anakku kusetelin youtube dongeng Mak Sid untungnya ga sampe kecanduan karena dy masih suka main sepeda, main mainan wkwk
ReplyDeleteMakasih sharing dan tipsnya, Mbak. Noted. Btw, Alhamdulilah anak-anak saya tak ada yang kecanduan gadget
ReplyDeletePonakan ku awalnya gitu mak candi banget main game di hp karena komplek di perumahan nya nggak ada teman main..sejak masuk sekolah TK sering ketemu teman agak beeberkur main gamenya kecuali hari libur hehe
ReplyDeleteWah bahaya juga kalo udah kecanduan gadget ya mba. Padahal nak anak harusnya sedang sibuk-sibuknya main di luar, beraktivitas fisik, tapi kalo duduk diem aja ga oke buat tumbuh kembangnya yakkk..
ReplyDeleteHarus banget ya mba didampingi, aku suka selalu gayamu bertutur dan bercerita mba Helen.
ReplyDeleteJadi banyak yang bisa aku ambil hikmahnya, karena tidak dipungkiri emang jamannya beda dari dulu.
Saya gak melarang anak mengenal gawai, tetapi cukup disiplin saat mengunakannya. Beberapa kali gawai anak-anak disita ma saya karena mereka melanggar peraturan. Sejauh ini, mendisiplinkan aturan mulai berasa juga. Jadi gak sampai kecanduan
ReplyDeleteAnakku main gawai tapi nggak sampai kecanduan, mba. Itu pun makai hanya bentar karena dia lebih sering main ama teman. Tapi memang kalo bosan dia milih nonton youtube :)
ReplyDeleteAnakku baru aja lulus diet gadget mbaa.. kalau dulu weekend mereka dibebaskan main hp sekarang dibalik. Weekend ga boleh pegang gadget sama sekali. Kalau weekdays mereka boleh main 1-2 jam/hari dg catatan sudah belajar, sudah kerjain peer, sudah makan & mandi. Lumayan sih, jadi semangat kerjain PRnya krn pgn cepet2 main HP :)))
ReplyDeleteAlhamdulillah anak2 gak sampai kecanduan hape. Mereka selama ini patuh2 aja kalau hape kudu balik.
ReplyDeleteGadget di satu sisi ok krn bikin anak2 belajar, tapi emang kalau keterusan dan kecanduan bahaya ya... Ortuaja sih yg harus teges
Wah, tipsnya bisa aku adopsi nih. Buat diet anak2 biar gak nyandu gadget. Walopun belom parah, kepengen deh anak2 bisa lebih sedikit lagi waktunya main gadget.
ReplyDeleteAnak2ku juga sudah terpapar gadget semua karena ayah ibunya pengguna aktif gadget. So far, jadwal pemakaian gadget di hari Sabtu dan Minggu masih berjalan untuk anak lanangku. Ekspresinya begitu hari Sabtu tiba uuuwwhhh... udah kayak mau ketemu sama gebetan aja klo misal anak remaja gituh. Girangnya bukan kepalang hihiii... Yawda sih, karena udah kesepakatan, dikasihlah main gadget dengan pembatasan jam bermain. Kalau udah lebih dari 2 jam biasanya kusuruh berhenti dulu. Dia ngomel2 sih meskipun akhirnya menurut juga. :))
ReplyDeleteBenarr, dan yang paling memicu anak ikut2an main gadget itu ya karena orang tua pegang gadget juga. Hihihi. Aku juga merasakan demikiaaan.
ReplyDeleteDiet gawai Sepertiny bisa kalo aku terapkan. Tapi kalo perjanjian kayNha belom bisa. Soalnya anaknya masih kecil. Belum paham soal perjanjian. Wkwkwk
ReplyDeleteIni kejadian sama anaknya adikku, kecanduan gadget banget dia. Anaknya jadi cepat emosian kalau kata aku dan apa-apa maunya serba cepat. Marah-marah dan kalau nangis bikin rumah berasa konser.
ReplyDeleteAnak-anak itu ajaib dan pembelajar sejati.
ReplyDeleteGak perlu diajarin gadget, tetiba sudah bisa menggunakannya.
Fasih.
Tanpa salah kaya orang sepuh.
Dan salut, mba Helen konsisten...
Ini yang nggak bisa saya hindari, anak minta HP karena saya dan suami pegang HP. Kadang banyak kerjaan, hutang BW, dan lain-lain membuat waktu sama si kecil etrganggu. Sedih sih.
ReplyDeleteSaya gak ngenalin anak sama gawai sebelum waktunya Mbak, alasannya ya ini, takut kecanduan, lah emaknya yang dewasa aja masih suka susah lepas dari hp gimana anak-anak yang belum bisa mikir mana baik mana gak.:d
ReplyDeleteemang agak ngeri dan riskan klo dah smp candu gawai..
ReplyDeletemakanya aku kekeuh anak2 baru ku kasih hak penuh terhadap gawai pas 13 tahun sekarang pake gantian sm kita doang
Aku sebisa mungkin tidak pegang hp depan anak. kareena pasti hp nya diambil untuk dilempar. Anakku masih 18 bulan mba jadi tidak begitu tertarik dengan hp.
ReplyDeleteanakku juga nih, mbak. kalau sudah mau main hape bisa nangis gerung-gerung. padahal kalau dikasih tahu yang lain dia mau nurut tapi giliran hape bikin emosi. memang harus dari orang tuanya kayaknya yang mengurangi pegang hape kalau di rumah
ReplyDeleteidealnya sih mom anak ga dikenalin sama gadget sampai remaja ( bs berpikir baik dan buruknya gadget)
ReplyDeleteorang tua aja spt kita kecanduan gadget. apalagi anak2.
saya pernah liat anak yg tantrum menjerit dan menangis histeris ketika gadgetnya diambil, padahal baru umur 4 th. Kadang ortunya saja berantem krn masalahin seputar "cara mengasuh anak" termasuk dgn gadget ini biang kerok berantemnya.
jaman dulu kita semua bs kok melalui masa kecil tanpa gadget.
Mendidik anak itu memang harus "mentolo" (tega). Itu pituah almh. Ibuk yang selalu kuingat. Dan memang betul. Kuncinya (hampir) selalu pada konsistensi orangtua. Tega atau enggak ambil HP pas anak lagi asyik nonton Youtube tapi alarm udah bunyi sesuai perjanjian? Bismillah kita mampu ya, Mbak.
ReplyDelete