Latihan buat Asian Games |
Perkenalkan, yang sedang memanjat dinding itu SID. Usianya 3 tahun. Hobinya memanjat pagar, naik perosotan lewat depan, dan berbagai adegan berbahaya lainnya. Ia begitu bersemangat melihat wall climbing di arena bermain Festival Sahabat Generasi Maju. Selain panjat-memanjat, di sini banyak kegiatan untuk menggali potensi bakat dan minat anak. Simak, yuk!
5 Potensi Prestasi Anak Generasi Maju
Ketika melihat anak bermain
panjat-panjatan, berlarian, atau melompat di trampoline terselip rasa khawatir.
Mau melarang tapi saya tahan. Biarlah ia mencoba asal diawasi. Jika saya
terlalu banyak berkata “JANGAN”, bagaimana saya tahu ia mampu melakukannya.
Malahan ia menjadi tidak percaya diri karena kebanyakan dilarang.
Nah, percaya diri penting
dimiliki anak karena termasuk salah satu dari 5 potensi prestasi anak generasi
maju, lho. Ngomongin prestasi tak hanya berkaitan dengan nilai rapor di
sekolah, kan. Menurut psikolog favorit saya, Anna Surti Ariani, S.Psi., M.Si,
generasi maju memiliki 5 potensi prestasi, yaitu:
1. Percaya diri: yakin akan kemampuan dirinya.
2. Cerdas kreatif: cepat memahami sesuatu dan memiliki banyak ide.
3. Tumbuh tinggi & kuat: tumbuh kembang sesuai usianya.
4. Supel: mudah berteman dengan siapa saja, sopan, mau berbagi.
5. Mandiri: dapat mengandalkan diri sendiri.
Baca juga: Nutrisi untuk Anak Alergi Susu Sapi
Ketahui Minat dan Bakat Anak untuk Potensi Prestasinya
Wah, lima hal tersebut idaman
dimiliki buah hati. Namun, bagaimana agar anak menguasai potensi prestasi
tersebut?
Jawabannya satu: kesempatan.
Yup, anak butuh diberi kesempatan
untuk dikenalkan dan mencoba banyak hal. Di Festival Sahabat Generasi Maju yang
berlangsung 27-29 Juli 2018 di Summarecon Mal Bekasi, tersedia 4 kelas yang
dapat digunakan untuk mengasah potensi prestasi generasi maju tersebut.
Kelas Tumbuh Tinggi, Kuat, & Mandiri
Kelas ini melatih motorik kasar
dan keberanian anak melalui permainan trampoline dan panjat dinding. SID suka
banget melompat di trampoline tapi saat ada anak yang melompat lebih kencang,
ia terjatuh dan minta turun. Sedangkan panjat dinding sempat ia coba dua kali.
Andai kami di sini sampai malam, sepertinya ia akan bolak-balik memanjat
dinding.
Ide stimulasi:
- Menari
- bermain lempar tangkap bola
- berjalan di papan titian
- bermain balok kayu
- finger painting
- memindahkan kacang dari satu mangkok ke mangkok lain.
Membuat prakarya di kelas cerdas dan kreatif |
Kelas Cerdas & Kreatif
Terdapat empat
aktivitas di kelas cerdas & kreatif. Pertama, SID membuat prakarya dari
piring kertas yang dibuat menjadi bentuk kepala hewan. Kedua, ia mewarnai
gambar yang tersedia dengan krayon. Belum selesai mewarnai kepala monyet, ia
mendekati saya dan berkata, “Sudah. Aku capek.”. Ketiga, bermain berhitung dan
melengkapi huruf di The Farmers Game. Dan yang terakhir menangkap buah-buahan
dengan teknologi AR. Canggih-canggih deh permainan di sini.
Mengenai
potensi anak yang cerdas dan kreatif, biasanya nih balita mulai banyak
bertanya. Ia memiliki rasa ingin tahu yang besar. Saya kadang sebel sih
mendengar pertanyaan SID yang tak ada hentinya. Akan tetapi, Alyssa Soebandono,
selebritis dengan dua anak, mengingatkan agar orang tua memfasilitasi rasa
ingin tahu si anak tersebut. Anak dengan kuriositas besar itu berpotensi tumbuh
cerdas dan kreatif, lho.
Ide stimulasi:
- Ajak anak mengobrol tentang hal-hal yang menarik untuknya.
- Beri kesempatan bermain dan beraktivitas yang beragam.
- Berkreasi membuat prakarya dari barang bekas.
Menangkap buah dan sayur menggunakan teknologi AR |
Kelas Supel
Kelas supel mengajak anak-anak
bermain bersama teman. Di sini ada permainan ular tangga raksasa dan kinetic
sand. SID tertarik bermain pasir bersama teman-temannya. Alhamdulillah ia mau
bergantian mencetak pasir.
Ide stimulasi:
- Bermain di taman
- Bermain berkelompok
- Berbagi mainan
- Mengantre dengan tertib
- Naik kendaraan umum
Kelas Percaya Diri
Kelas terakhir ini mengajak
anak-anak berani tampil untuk menyanyi dan bercerita (story telling). Hebat deh
balita berani maju dan menyanyi di panggung mini. Sementara SID, yang hobinya
menyanyi di rumah, tidak mau masuk ke Kelas Percaya Diri. It’s okay, kid.
Melatih kepercayaan diri pada
anak dapat dilakukan dengan memberi kesempatan, selama aman dilakukan anak, dan
memberi pujian.
Ide stimulasi:
- Anak makan sendiri
- Anak memakai baju sendiri
- Anak merapikan mainan
- Berolahraga (sendiri maupun tim)
Abadikan momen tersebut dalam
bentuk foto dan pajang di rumah sebagai bentuk penghargaan/pujian kepada anak.
Asyik mewarnai di kelas cerdas & kreatif |
Penuhi Kebutuhan Gizi Anak
Selain stimulasi, anak perlu gizi
cukup untuk pertumbuhan optimal. Asupan energi tersebut dari nutrisi makro dan
nutrisi mikro. Untuk anak di atas usia 1 tahun perlu juga pangan fungsional
lain (serat dan probiotik).
Menurut dr. Nurul Ratna Mutu
Manikam, M.Gizi, dokter gizi klinis, agar probiotik tetap menjadi bakteri baik,
perlu konsumsi serat dari sayur dan buah. Selain itu, jika anak tidak mau makan
nasi, dapat diganti dengan ubi, mie, kentang, atau makanan pokok lain. Makanan
pokok penting agar tubuh segar, tidak mudah lemas, dan otak dapat berpikir
optimal.
Memiliki anak cerdas dan kreatif
juga perlu asupan asam linolenat (Omega 3) dan asam linoleat (Omega 6) dengan
rasio 1:5 hingga 1:15. Rasio ini sesuai PerKaBPOM No. 31.2013 tentang
pengawasan formula lanjutan.
SGM Eksplor dengan Complinutri
Bermain di Festival Sahabat Generasi
Maju selama sekitar dua jam membuat SID kehausan. Ia perlu energi untuk kembali
bermain, apalagi ia masih ingin naik panjat dinding. Syukurlah di sana tersedia
susu SGM Eksplor dalam gelas-gelas kecil. Bahkan ada booth SGM Eksplor Milk Bar
yang membuat milkshake dari susu SGM rasa cokelat dan madu.
SGM Eksplor dengan Complinutri antara lain mengandung kalsium, vitamin D, minyak ikan dan omega 3, serat pangan inulin, zinc, dan vitamin C yang tepat mendukung kebutuhan gizi anak. “SGM Eksplor dengan Complinutri
membantu melengkapi kebutuhan gizi anak dan memberi dukungan komplit agar anak
mampu memaksimalkan 5 potensi prestasi.” ujar Astrid Prasetyo, Marketing
Manager SGM Eksplor.
Milkshake SGM Eksplor dengan topping warna-warni |
Wah, ngiler sama milkshake SGM dan toppingnya, anak-anak pasti senang deh dapat kesempatan bermain seperti itu :)
ReplyDeleteCoba deh bikin di rumah. Gampang banget.
DeleteSetuju banget bahwa anak sebaiknya dikenalkan dengan berbagai potensi sejak dini. Kalau boleh menambahkan, potensi anak juga tidak tergantung gender. Anak cowok bukan berarti harus olahraga atau teknik, pun sebaliknya. Bersyukur orangtua saya nggak pernah memaksakan minat dan hobi saya, jadi leluasa mengasah diri :)
ReplyDeleteSalam kenal ya
Setuju, seperti memilih mainan, mobil-mobilan bukan hanya untuk cowok.
DeleteSid keren banget iiih!
ReplyDeletebener-bener anak generasi maju niiih
--bukanbocahbiasa(dot)com--
aamiin, alhamdulillah
DeleteKeren banget mba tulisannya.
ReplyDeleteRapih dan bagus tata bahasanya.
terima kasih
DeleteYa ampunnn sid jago manjatttt.. takjubbb...
ReplyDeletehahaha, coba sini Hill ikutan
DeleteWell noted, kesempatan. Pantess SID pengen balik lagi ya, banyak bangett pilihan kelasnya, seruu..
ReplyDeleteWah seru banget, apalagi banyak kegiatan stimulasi kecerdasan anak. Thanks for sharing, mba. Bisa dicoba nih di rumah (:
ReplyDeleteSeru ya acaranya. Sedih ga bisa ikutan ih. Beginilah nasih wong daerah, kejuahan eh kejauhan... Hehehe.
ReplyDeleteTrims tulisannya mba saya jadi berasa ikut hadir di acara dan menyerap ilmunya...
teman-teman dari daerah banyak juga yang ikut, Teh. Kan ada seleksi anak berbakat se-Indonesia.
DeleteSID berani banget manjat wall climbing gitu. Pasti mamahnya juga hobi manjat nih.
ReplyDeletemantan anak pecinta alam, hehehe
DeleteMenyenangkan, ya. Kelas, tetapi sambil main, yang di dalamnya ada pendidikan.
ReplyDeleteSID ketagihan deh..
ReplyDeleteAyo balapan manjat sama Tante..
Satu hal yang aku irikan dari kota besar adalah banyaknya aktivitas untuk anak. Jadi anak-anak lebih bisa kita stimulasi. Beda banget sama kota-kota kecil tempat aku tinggal kayak pontianak ini. kegiatan seperti ini sama sekali kurang bahkan hampir gak ada >.<
ReplyDeletemakin banyak exposure dan Kigali, makin banyak potensi anak yang kita ketahui yaaa
ReplyDeleteSeru ya ka bikin anak tmbh explore aktivitasnya trs ortuny jd tmbh ilmu
ReplyDeleteAku setuju banget tuh kalau anak diajak ke kelas2 seperti itu. Daripada di rumah terus dan ujung2nya dikasih mainan gadget -_- Duh kadang gemes tapi bukan anakku haha
ReplyDeleteWah kereen anaknya jago manjat. Ak jd pengen ikutan jg.. *eh. Haha. Bener banget stimulasi, kasih sayang n nutrisi adl kuncinya ya. Asik banget ada acara SGM begini. Kapan ya ke Banjarmasin juga. :)
ReplyDeleteWah sid anaknya pemberani banget ya kayaknya. Suka nyoba macam-macam. Pr juga nih buat saya biar bisa kasih stimulasi yang baik buat anak
ReplyDeleteWaaah Sid keren usia 3 tahun sudah berani manjat dinding gitu. Kalau anak saya, sering saya suruh malah nggak mau. Nggak nurun kayaknya, padahal sewaktu muda emaknya ini pemanjat juga hehe.
ReplyDeleteKompak beneerr, mba Helen sama SID.
ReplyDeleteAku suka ngebiarin anak eksplor, tapi yang susah, kalau sedang ada Ibu.
Neneknya takut banget si cucu ini kenapa-napa.
Padahal, anakku yang pertama hobinya juga manjat-manjat kaya SID.
Gelantungan, dll.
Yang ngliat syerreem...tapi anaknya enjoy banget.
eventnya sangaat bermanfaat banget, keren keren
ReplyDelete