Senam Sehat Kolosal 18.8.18 agar masyarakat hidup sehat |
Saya yakin sebagian besar orang
ingin hidup sehat dan bahagia. Kalaupun ingin sakit, mungkin hanya ada di lirik
lagu atau cuplikan drama. Banyak langkah yang dapat dicoba. Berikut ini
cara hidup sehat yang mudah dijalani dan tanpa banyak biaya.
Akhir pekan biasanya menjadi
family time di rumah. Urusan makan, beli nasi uduk aja di gang sebelah. Namun,
Minggu, 29 Juli 2018 lalu, saya dan keluarga semangat mandi pagi dan meluncur
ke lapangan Monas di Jakarta Pusat. Walaupun nantinya bakal keringetan, enggak
enak ah kalau masih muka bantal. Mandi dulu dong supaya segar.
Sampai di Monas, tepatnya pintu
masuk dekat halte busway Gambir 2, nampak antrean panjang pria dan wanita
berkaos putih. Saya celingak-celinguk, ini gimana masuknya kalau ramai begini?
Syukurlah badan minimalis praktis mudah nyempil di antara kerumunan orang dan
sampailah saya di depan pintu masuk. Kebetulan pula ada rombongan panitia yang
mau masuk juga. Alhamdulillah…
Pagi itu telah berdiri panggung meriah dengan MC Indra Bekti dan Oky Lukman di satu sisi Monas. Di depan panggung berbaris rapi peserta JKN-KIS, fasilitas
kesehatan mitra BPJS Kesehatan, Duta BPJS Kesehatan, dan para stakeholders. Mereka sudah tak sabar
mengikuti Senam Sehat Kolosal 18.8.18.
Senam Sehat Kolosal 18.8.18
BPJS Kesehatan sebagai
penyelenggara program Jaminan Kesehatan Nasional – Kartu Indonesia Sehat (JKN –
KIS) menggelar Senam Sehat Kolosal 18.8.18 yang diikuti 18.818 peserta di
Monas. Acara ini dalam rangka HUT BPJS Kesehatan yang ke-50 dan menyambut Asian
Games 2018 yang akan berlangsung di Indonesia.
Jusuf Kalla (3 dari kiri) dan Fachmi Idris (4 dari kiri) setelah meresmikan Senam Sehat Kolosal 18.8.18 |
Mengapa senam sehat?
Fachmi Idris, Direktur Utama BPJS
Kesehatan, menyampaikan BPJS Kesehatan ingin mempromosikan betapa murah dan
mudahnya menerapkan pola hidup sehat. Senam rutin setiap pagi dapat
meningkatkan kebugaran dan imunitas tubuh sehingga tidak mudah sakit. Jika
kesadaran masyarakat, terutama peserta JKN-KIS akan hidup sehat meningkat, maka
diharapkan jumlah peserta yang sakit menurun sehingga pembiayaan pelayanan
kesehatan dapat digunakan untuk hal-hal yang sifatnya promotif preventif.
Wakil Presiden Republik Indonesia
Jusuf Kalla yang meresmikan Senam Sehat Kolosal pagi itu menyatakan hal serupa.
Tak perlu biaya mahal untuk menjalankan pola hidup sehat. Sehat dimulai dari
kebiasaan bergerak (beraktivitas fisik), makan makanan menyehatkan, tidur
cukup, dan jangan stress.
Kalau boleh saya tambahi, kadang
kita (atau saya?) malas berolahraga karena tidak ada temannya. Senam sehat seramai
ini membuat semangat berolahraga bersama. Seru juga nih mengadakan senam sehat
kolosal setiap minggu di daerah masing-masing.
senam menjadi pilihan olahraga yang murah dan mudah |
Tepat Waktu Membayar Iuran BPJS Kesehatan
Sudah tahu kan cara murah dan mudah
hidup sehat yang pertama? Nah, yang kedua berhubungan dengan peserta JKN-KIS. Mungkin
ada yang berpendapat, ngapain sih bayar iuran BPJS Kesehatan tiap bulan? Wong
tubuh ini sehat-sehat aja kok. Percuma dong bayar tapi enggak pernah dipakai
buat periksa kesehatan.
Sepulang dari acara BPJS
Kesehatan di Monas tadi, saya memperhatikan tulisan di belakang kaos peserta
senam. Di sana terdapat pengingat untuk membayar iuran BPJS Kesehatan paling lambat
tanggal 10 tiap bulannya. Diharapkan setiap peserta membayar tepat waktu karena
dana tersebut nantinya akan digunakan untuk membiayai peserta yang sakit.
Menurut Dirut BPJS Kesehatan, biaya yang digunakan untuk pelayanan kesehatan penyakit katastropik mencapai 18,4 triliun rupiah atau 21,8% dari total biaya pelayanan kesehatan yang dikeluarkan BPJS Kesehatan. Untuk itulah BPJS Kesehatan gencar mempromosikan pentingnya pola hidup sehat. BPJS Kesehatan juga memiliki program Pengelolaan Penyakit Kronis (Prolanis) guna mengelola risiko peserta yang berisiko mengidap penyakit katastropik seperti hipertensi dan diabetes melitus.
Saya melihat program JKN-KIS ini
seperti subsidi silang. Peserta sehat membantu peserta yang sedang berobat
melalui iuran yang dibayarkan setiap bulan. Misal, seorang pasien penyakit
jantung yang dipasang ring membutuhkan biaya Rp75.000.000,00. Biaya tersebut
setara dengan iuran 2.941 peserta sehat JKN-KIS kelas 3 (iuran perbulan
Rp25.500,00/orang). Wow!
Hasil iseng-iseng berhitung
tersebut membuat saya bersyukur dikaruniai kesehatan dan mampu membayar iuran
tepat waktu. Iuran asuransi tersebut anggaplah sedekah yang menjauhkan saya
dari penyakit. Setuju dengan BPJS Kesehatan bahwa dengan gotong royong, semua
tertolong.
Mensyukuri nikmat sehat bersama Natara (bertopi) |
Bagaimana caramu menjalani pola
hidup sehat?
Seru ya senam di monas.
ReplyDeleteRamai banget orangnya.
Keren sekali.
Ribuan peserta bikin makin semangat hidup sehat.
Deletewaah aku ketinggalan nih gak ikut senam bareng sama pak JK.
ReplyDeletemendukung trs nih BPJS dan seharusnya semua warga masyarakat wajib punya bpjs untuk jaminan kesehatan di masa depan.
Hihihi... Senam sendiri di rumah.
DeleteSenam setiap Minggu wajib senam kita supaya sehat ya,
ReplyDeleteSenam bareng keluarga juga menyehatkan.
Delete