Jakarta memiliki banyak tempat wisata ramah anak. Coba tebak ini di mana? |
“Len, kamu betah ya hidup di
Jakarta”, ujar seorang kawan yang berasal dari Sulawesi.
Sekarang iya, namun jangan salah,
dulu saya berpandangan lain akan ibukota Indonesia ini. Ketika sebagian orang
ingin merantau ke Jakarta, saya justru berharap yang lain. Saya ingin tinggal
dan bekerja di kota asal saya di Jawa Timur. Pokoknya jangan Jakarta, deh!
Jangan Kerja di Jakarta
Beberapa tahun lalu saya sempat
mengikuti pelatihan kerja di Jakarta. Sebelum pukul 6.30 WIB saya harus
mengantre naik bus Transjakarta. Telat 15 menit saja, saya bakal terlambat tiba
di kantor. Selain itu, setiap hari saya harus berdesak-desakan di bus. Badan minimalis
membuat saya kesulitan memegang pegangan tangan yang menggantung di bus. Sampai
kantor rasanya mau mandi lagi setelah melalui perjuangan tersebut.
Pulang kerja saya memilih naik
angkutan kota (angkot) karena antrean naik bus Transjakarta berjibun. Waktu tempuh
pulang dua kali lipat dibanding saat berangkat. Tak apa lah, yang penting saya
duduk manis di angkot sambil mendengarkan nyanyian pengamen.
Saya bersyukur mendapat pekerjaan
di kota metropolitan seperti Jakarta, namun rutinitas menghadapi kemacetan
lumayan menguras energi. Ketika itu saya berharap agar pindah dari Jakarta.
Kembali ke Ibukota
Manusia tidak tahu apa yang akan
terjadi di masa depan. Allah mengabulkan permintaan saya untuk meninggalkan
Jakarta selama sekitar 6 tahun. Akan tetapi, Allah punya rencana indah
mengembalikan saya untuk menetap di Jakarta hingga kini.
Perjumpaan saya dengan ibukota
untuk kali ini terasa berbeda. Saya memiliki pekerjaan baru yang lebih nyaman
dan sesuai passion. Saya juga datang
dengan keluarga kecil untuk hidup di kota ini.
Jakarta Kota Ramah Anak
Macet dan polusi memang belum
dapat dilepaskan sepenuhnya dari kota berpenduduk 10,18 juta jiwa ini (BPS,
2015). Namun, semakin hari saya melihat perubahan yang semakin baik.
Sebagai ibu dari seorang balita,
saya kerap mencari referensi tempat ramah anak untuk tujuan petualangan saya
dan SID (anak saya). Belajar di rumah saja terkadang bosan, apalagi untuk
balita yang sedang aktif bereksplorasi. Bahkan, saking seringnya kami
bepergian, setiap bangun pagi ia bertanya, “Hari ini kita mau pergi kemana?”.
Hal inilah yang membuat saya bersyukur
tinggal di sini karena Jakarta menyimpan tempat-tempat mengasyikkan sebagai
destinasi wisata keluarga. Sst… sebagian diantaranya gratis!
Berikut ini beberapa tempat ramah
anak di se-antero Jakarta yang bisa menjadi tujuan berpetualang bersama anak:
Indoor/ Dalam Ruangan
1. Sentra PAUD
pretend play di Sentra PAUD Kemdikbud |
Tak banyak yang tahu di dalam Gedung
E Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan terdapat satu ruangan penuh mainan
edukatif. Sentra PAUD dapat diakses secara gratis setiap Senin – Jumat dari
pukul 08.00 – 16.00 WIB di lantai 7 Kemdikbud, Jakarta Selatan.
SID sudah beberapa kali bermain
di sini. Ia sangat suka bermain pretend
play menjadi petugas pemadam kebakaran dan koki lengkap dengan pakaian
kerjanya. Sedangkan saya menemaninya sambil membaca buku-buku parenting di ruangan yang sama. Andai
lokasinya dekat rumah, kami bisa tiap hari belajar di sini.
UPDATE 22/02/2019: Minggu lalu saya dan SID ke Sentra PAUD dan menemui kenyataan pahit. Lantai 7 telah direnovasi dan tidak ada lagi Sentra PAUD.
UPDATE 22/02/2019: Minggu lalu saya dan SID ke Sentra PAUD dan menemui kenyataan pahit. Lantai 7 telah direnovasi dan tidak ada lagi Sentra PAUD.
2. Perpustakaan DKI Jakarta
Perpustakaan DKI Jakarta atau
dikenal juga Perpustakaan Cikini terletak di Kawasan Taman Ismail Marzuki,
Jakarta Pusat. Lantai 2 perpustakaan didedikasikan khusus untuk perpustakaan
anak. Di sana berjajar ribuan buku anak, baik dalam bahasa Indonesia maupun
asing. Di sampingnya terdapat area bermain mainan edukatif seperti balok kayu,
puzzle, dan lain sebagainya.
Lihat foto pertama artikel ini. Itulah ruangan di lantai 2 Perpustakaan Cikini sebagai tempat bermain lengkap dengan mobil-mobilan, papan
meluncur, mandi bola, alat musik, dan sebagainya. Area bermain ini khusus untuk
anak dengan tinggi badan maksimal 110 cm dan wajib menggunakan kaos kaki.
Arena bermain Perpustakaan Cikini
dapat diakses secara cuma-cuma tanpa perlu menjadi member. Akan tetapi sebelum ke
sini, cek dulu jadwal buka yaitu tiap Selasa, Kamis, Sabtu, dan Minggu pukul
10.00 – 12.00 WIB.
UPDATE 09/06/2022: Taman Ismail Marzuki telah selesai dipugar. Perpustakaan berada di Gedung Panjang, TIM.
UPDATE 09/06/2022: Taman Ismail Marzuki telah selesai dipugar. Perpustakaan berada di Gedung Panjang, TIM.
3. Perpustakaan Nasional
SID di Perpustakaan Nasional RI |
Gedung megah di seberang monas
yang baru diresmikan tahun lalu ini menjadi tempat yang sering saya kunjungi
bersama anak. Tujuan kami tentu saja lantai 7 Perpustakaan Nasional RI yang
khusus untuk anak. Entah sudah berapa kali kami ke sana tapi belum juga
menamatkan semua buku yang ada. Banyak banget!
Desain ruangannya berwarna-warni
membuat semangat membaca buku. Dengan begini, mengenalkan buku pada anak
menjadi lebih mudah.
Sayangnya arena bermain di lantai
7 belum juga dibuka. Tahun lalu sempat ada mandi bola, mobil-mobilan, dan
puzzle di sana. Akan tetapi, sekarang mainan tersebut disimpan kembali. Semoga segera
dibuka untuk umum, ya.
4. Museum Polri
Kids corner di Museum Polri |
Jakarta kaya akan museum sebagai
tujuan wisata edukasi, salah satunya Museum Polri di Jl. Trunojoyo No. 3,
Jakarta Selatan. Kabar baiknya, museum ini buka di akhir pekan dan bebas biaya.
Pekerjaan polisi nampaknya seram
ya karena menangkap pelaku tindak kejahatan. Namun, Museum Polri, terutama lantai
2, jauh dari kesan suram. Di sana ada kids
corner dengan desain meriah. Berbagai mainan untuk balita terdapat di sana.
Dindingnya diubah menjadi story board
yang mengajak pengunjung mencari siapa pelaku kejahatan dari petunjuk-petunjuk
yang ada. Seru!
Baca juga: Playdate di Museum Polri Jakarta
5. Museum IMERI
Mengenalkan anatomi tubuh pada
anak lebih mudah jika dapat berinteraksi secara langsung. Di Museum IMERI,
pengunjung dapat mempelajari anggota tubuh, belajar perilaku hidup bersih, juga
merasakan betapa beratnya menjadi ibu hamil.
Museum IMERI di Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta Pusat, menjadi tempat yang asyik
untuk wisata edukasi anak. Lokasinya berseberangan dengan halte Transjakarta
Salemba UI. Ingat ya, jadwal buka Museum IMERI setiap Selasa – Jumat (pukul
09.00 – 17.00 WIB) dan Sabtu (pukul 09.00 – 14.00) kecuali hari libur nasional.
Pengunjung cukup membayar tiket
masuk Rp25.000,00 untuk dewasa dan Rp 15.000,00 untuk
anak-anak & lansia. Khusus anak di bawah 5 tahun dan sivitas akademika FKUI
bebas biaya.
6. Museum Bank Indonesia
Pengetahuan akan cerdas finansial
dapat diterapkan sejak dini. Mengenalkan anak pada uang bukan bermaksud
menjadikannya matre, lho. Tetapi agar anak menghargai bahwa perlu usaha untuk
mendapatkan uang.
Jakarta punya Museum Bank Indonesia
di Kawasan Kota Tua, Jakarta Barat, yang dapat mengenalkan anak pada sejarah,
fungsi, dan bentuk uang di Indonesia. Biaya masuknya hanya 5000 rupiah dan buka
setiap hari kecuali hari Senin.
Outdoor/ Luar Ruangan
1. RPTRA
290 Ruang Publik Terpadu Ramah
Anak (RPTRA) tersebar di banyak tempat di Jakarta (sumber: Pemprov DKI, 2018). Ada
yang ukurannya luas seperti RPTRA Kalijodo, ada pula yang nyempil di antara
pemukiman warga seperti RPTRA H. Lele.
RPTRA ini menjadi tujuan kami
saat ingin menghirup udara segar sambil melatih motorik SID. Di sana tersedia
permainan untuk melatih ketangkasan seperti perosotan, tangga majemuk, dan
jungkat-jungkit. Di bagian pendopo/aula terdapat perpustakaan mini dengan berbagai
macam buku anak.
Fasilitas RPTRA pun lengkap dan
memberdayakan potensi penduduk sekitar, seperti toko kelontong PKK Mart. Masing-masing
RPTRA memiliki kegiatan mingguan seperti senam pagi, les tari tradisional, dan
sebagainya. Kegiatan positif ini mendapat respon baik dari masyarakat yang
antusias mengikutinya.
2. Monas
Tugu ikonik Jakarta satu ini
masih menjadi destinasi favorit warga Jakarta. Lihat saja antrean naik ke
puncak Monas setiap hari selalu panjang. Sampai sekarang saya belum
berkesempatan melihat Jakarta dari puncak Monas. Enggak kuat antrenya.
Monas sekarang lebih tertata dan
menyediakan berbagai fasilitas olahraga seperti Active Park berupa lapangan
futsal, basket, dan voli. Setelah lelah berkeliling Monas, silakan mampir ke Kawasan
kuliner Lenggang Jakarta di dalam area Monas. Dahulu makan di Monas perlu
berhati-hati dengan harganya yang kadang seenaknya si penjual. Namun kini makan
di Lenggang Jakarta terasa nyaman karena harga tertera di tiap warung.
3. Taman Margasatwa Ragunan
Bagian selatan Jakarta punya
tempat wisata andalan yang semakin apik yaitu Taman Margasatwa Ragunan (TMR).
Ragunan menjadi destinasi yang tepat mengenalkan hewan-hewan liar maupun hewan endemik
Indonesia pada anak.
Jika mengelilingi Ragunan terlalu
melelahkan, ajak anak bermain di Taman Satwa Anak (TSA) di dalam Ragunan. Pengunjung
perlu membayar dua kali, tiket masuk Ragunan 4000 rupiah (dewasa) dan 3000
rupiah (anak-anak) juga tiket masuk TSA 2500 rupiah per orang.
Taman Satwa Anak menyediakan
arena bermain yang luas. Berbagai permainan ketangkasan dapat anak-anak coba di
sana. Di bagian belakang juga terdapat hewan-hewan seperti burung kakatua
jambul kuning, kelinci, ikan arapaima, angsa hitam, rusa, merak, dan lain-lain.
Transportasi Umum Ramah Anak
Ketika berpetualang bersama SID
di Jakarta, saya tak ragu menggunakan transportasi umum seperti bus
Transjakarta dan commuterline. Moda transportasi
tersebut tergolong ramah anak karena menyediakan kursi prioritas bagi orang
yang membawa balita. Memang sih kadang harus selektif memilih waktu bepergian
dengan menghindari jam-jam padat seperti jam berangkat kerja dan jam pulang
kerja. Kasihan, kan, anak ikut berdesak-desakan.
Sebentar lagi bakal ada LRT dan
MRT yang membuat perjalanan berkeliling Jakarta semakin mudah. Kami sudah tak
sabar menanti proyek pembangunan ini selesai. Melihat Jakarta maju kotanya,
tentu bahagia warganya.
Arena bermain Taman Satwa Anak di Ragunan |
Setelah menjalani kehidupan
bersama keluarga di Jakarta selama ini, pandangan saya menjadi berubah. Saya
menyukai Jakarta dan bangga menjadi warga Jakarta. Kemajuan kota ini merupakan
hasil dari kolaborasi berbagai pihak, baik pemerintah maupun masyarakat
sekitar.
Apa hanya saya yang bahagia
tinggal di Jakarta? Sebelum tulisan saya terlalu panjang, saya penasaran satu
hal. Apa yang membuatmu betah tinggal di Jakarta? Atau apa yang membuatmu suka
berkunjung ke Jakarta?
ah aku baru tau kalau diperpusnas ada tempat lucu buat anak kecil, karena lagi cari bahan materi untuk tugas proposal.. selalu perginya ke lantai 22
ReplyDeleteMakasih mbak helena, suatu saat kalau ponakan ku lagi main ke jakarta. Aku jadi tau harus kemaan :D
Ooh lantai 22 buat baca-baca ya. Kapan-kapan main ke lantai 7 barangkali kita bertemu.
DeleteMbaaa, makasih banget udah nulis iniiii, infonya aku noted banget. Pengen datangi satu2 dengan Alfath, pasti dia happy juga kayak SID, hihi.
ReplyDeleteSemoga Alfath senang juga ya berkeliling Jakarta. Ada satu lagi yang kelewat yaitu naik city tour bus dari seberang Perpusnas.
Deleteaku lahir dan tinggal di jakarta mbak , betahhhh banget malah meski macet dan nungu busway lama hahaha.. btw museum di atas belom smeuanya tuh mbak aku kunjungi... oh iyaa selamat yaa ibu nyaa sidd, kecee tulisannya
ReplyDeleteTerima kasih ya Mbak Endah. Warga yang cinta kotanya bakal turut membantu menjaga kotanya, kan
DeleteTempatnya keren dan murah ya, mbak. Nggak perlu biaya mahal buat ngajak anak jalan-jalan jadinya
ReplyDeleteIya, yang penting sabar menghadapi kemacetan aja
DeleteMuseum polri buka tak kalau wiken?
ReplyDeleteHayuk kpan2 playdate bareng yuk... tapi awang2en mau ke Jkt kalau dr arah Bogor huahahaha... :P
Pengen ngajakin ke sentra paud huhuhu...
Buka sabtu minggu, Mbak. Ayo aja main bareng ke sana.
DeleteBermanfaat banget info ini utk para orang tua dan keluarga yg menetap di Jakarta. Eh..tp utk pendatang pun juga bisa
ReplyDeleteBuat Yang sedang liburan di jakarta pun oke
DeleteJakarta sebetulnya menyimpan banyak potensi #tssah untuk menjadi kota yang ramah anak.. Masalahnya, jarak dari satu tempat ke tempat lain bikin capek karena macet, udah gitu fasilitas yg ramah anak pun belum sepenuhnya ramah karena kurang dijaga sama pengelola & pemakai, aku pernah ke perpus nasional, buku & mainan bertebaran dimana2 ngga ada kesadaran orang yg habis baca/main utk menyimpan lagi atau menjaga bersama...
ReplyDeleteMeskipun begitu, ku tetap cinta Jakarta, karena di Jakarta bisa dapet pundi2 uang & ketemu sama suami :D
Hai, Mbak Sandra. Memang belum sepenuhnya ramah anak apalagi naik kereta waktu pulang kerja. Hehehe. Tapi udah lumayan lho mbak progressnya.
DeleteYang Perpusnas saat ada playground memang jadi amburadul mainan dengan buku. Sekarang playground udah di-hold dan jauh lebih rapi. Butuh kesadaran semua pihak untuk menjaga bersama.
Harus setrong kalau mau bersaing di Jakarta hehehe. Ya ini pengalaman beberapa keluarga saya dan suami yang biasa tinggal di daerah, sih. Begitu dapat kerja di Jakarta, ada yang akhirnya cuma bertahan beberapa bulan aja dan memilih kembali ke daerah padahal gajinya lumayan. Tetapi macet, polusi, dan panas bikin gak betah. Padahal kalau udah biasa tinggal Jakarta ya nyaman aja. Ada ramahnya, tetapi juga harus bersahabat dengan macet :)
ReplyDeleteBetul, mbak. Tantangan hidup di Jakarta ya macetnya, persaingan kerja, kudu rajin dst. Di sini tuh serba cepat.
DeleteDari kecil udah akrab sama Jakarta dan mau macet kayak apa tetep ajaaa sabar.. Haha.. :D Tapi karena udah lebih sering ke sana sini naik kereta jadinya lebih enak.. SID kapan, yuk, main lagi.. Boo sama Mika belum pernah nih ke Sentra PAUD di Kemdikbud. Baguus ya tempatnya. Di Museum Polri juga ada tempat mainnya lucu gitu.. :D
ReplyDeleteIya lho KRL ini enak banget dibanding kota-kota lain di Indonesia. Surabaya punya KRD tapi belum sebagus KRL di sini.
DeleteYuk, kapan mau ke Sentra PAUD? colek aja ya soalnya aku kalau ke sana dadakan. Bangun tidur baru kepikiran langsung berangkat. Hahaha.
tempat2 main favorit mada nih sebelum masuk sekolah, bersyukur banget di Jakarta banyak RPTRA dari ujung ke ujung, jadi anak2 yg tinggal di jakarta masih bisa bermain di tempat semestinya
ReplyDeleteIya mbak, semakin banyak RPTRA buat anak main di luar ruangan.
DeleteWalau Jakarta terlihat 'menyiksa' bagi pekerja, hehehe, tapi ramah anak juga ya mba. Kadang sirik loh sama Jakarta yang ruang main anaknya lebih banyak dan terawat. Gak cuma playground yang banyak, fasilitas umum pun bisa jadi sarana belajar anak kayak naik kereta, bus yang wisata itu, dll. Semoga daerah lain pun ikut memperhatikan fasilitas untuk anak :)
ReplyDelete