Gizi Seimbang untuk Perkembangan Anak 3 Tahun

Gizi seimbang untuk perkembangan anak 3 tahun. Gadis kecil berkuncir dua itu nampak sedih melihat lapangan di dekat rumahnya tak terawat. Jarang ada anak bermain di sana karena tempatnya kotor. Padahal, anak butuh tempat bermain di luar ruangan yang layak untuk bereksplorasi. Aha! Ia punya ide. Ia ajak masyarakat sekitar untuk memperbaiki dan mengecat ulang lapangan tersebut. Ibunya bangga memiliki anak yang peduli, mampu bekerja sama, juga cepat tanggap. Anak tersebut memiliki ciri-ciri anak cerdas dengan tanggap yang lengkap!

Kisah di atas saya ambil dari TVC Bebelac Baru. Saya tertarik dengan pesan yang disampaikan,  menggambarkan anak yang memiliki 3 tanggap. Bahagianya memiliki anak seperti itu. Saya juga ingin SID tumbuh dengan tanggap yang lengkap.

Menyambung cerita saya minggu lalu mengenai “Tanggap yang Lengkap”, di sini dr. Nur Aisiyah Widjaja, Sp.A(K), Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, menjabarkan hubungan antara sistem cerna dengan otak. Betapa pentingnya memilih apa yang anak konsumsi bagi tumbuh kembang anak yang optimal agar memiliki tanggap yang lengkap.

Faktor yang Mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Tubuh minimalis (bahasa halus dari pendek) namun berharap punya anak tinggi semampai? Kecerdasan orang tua gini-gini aja, berharap memiliki anak cerdas berprestasi? Mungkin saja! Genetik hanya berpengaruh 20% dalam tumbuh kembang anak. Sisanya dipengaruhi gizi dan stimulasi.

Stimulasi yang tepat sudah saya rangkum di “Dukung Tumbuh Kembang Anak Tercinta Agar Memiliki Tanggap yang Lengkap”, baca ya. Nah, sekarang kita membahas pentingnya gizi pada tumbuh kembang anak.

Gizi yang Dibutuhkan Anak

Membahas tumbuh kembang anak, tak lepas dari peran otak. Agar otak bertumbuh dengan optimal, perlu keseimbangan energi berupa makronutrien (karbohidrat, protein, & lemak) dan mikronutrien (vitamin ADEKBC & mineral). Pola makan dengan gizi seimbang tersebut perlu diperhatikan.

“Anak jangan hanya makan sayur dan buah saja.” tutur dr. Nuril. 

Anak butuh asupan serat sesuai usianya dengan takaran usia x 5gr. Anak usia setahun membutuhkan sekitar 5gr, sedangkan usia 3 tahun butuh sekitar 15gr per hari.

Di samping itu, mikrobiota usus berhubungan juga lho dengan pertumbuhan otak. Otak dan mikrobiota usus saling mempengaruhi dengan melakukan cross-talk atau disebut gut brain cross-talk. Eh ternyata mereka ngobrol, ya.

Saat fungsi sistem saraf pusat normal, fungsi saluran cerna juga sehat. Begitu pula sebaliknya. Mikrobiota saluran cerna yang stabil penting untuk fisiologis saluran cerna yang normal dan mempengaruhi penyampaian sinyal yang sesuai sepanjang “Gut brain axis”.

Dampak Gangguan Gizi pada Anak

Berada di peringkat kelima di dunia sebagai negara dengan jumlah stunting terbanyak, bukan menjadi suatu kebanggaan. Stunting, atau perawakan pendek, masih menjadi isu nasional untuk dilawan bersama.

Sekitar 9 juta anak di Indonesia mengalami stunting. Penyakit stunting diakibatkan kekurangan gizi pada usia dini dan infeksi berulang selama 1000 hari pertama kehidupan. Itulah pentingnya ibu sejak masa kehamilan dan anak mendapat gizi cukup untuk tumbuh kembang optimal.

Apa yang ibu konsumsi selama mengandung mempengaruhi pertumbuhan janin. Jika janin kekurangan gizi, perkembangan otak, otot, dan organ tubuh lain akan terganggu. Selain itu, program metabolik glukosa, protein, hormon, dan gen juga terganggu. Efek jangka panjang gangguan gizi pada anak menyebabkan perkembangan kognitif anak tidak optimal, stunting, hingga berpotensi hipertensi, diabetes, obesitas, stroke, dan penyakit jantung koroner.

Panjang ya efek dari kekurangan gizi pada anak. Bahkan dampaknya dapat berpengaruh ke pekerjaan anak tersebut kelak. Anak yang mengalami stunting berpotensi memiliki penghasilan lebih rendah sekitar 20% dibanding anak yang tumbuh optimal (Grantham-McGregor, 2007).

Baca juga: Tumbuh Kembang Anak Usia 3 Tahun

Stunting membuat khawatir. Saya pun bertanya-tanya, SID termasuk berperawakan pendek, enggak? dr. Nuril memberikan gambaran pertumbuhan anak dengan tinggi badan yang normal. Anak usia 0-1 tahun, tinggi badannya bertambah 15 cm; usia 1-2 tahun bertambah 12,5 cm; dan usia 2-3 tahun bertambah sekitar 8 cm. Alhamdulillah, SID normal.

Memberikan Gizi yang Tepat Sesuai Usia Anak

Berapa banyak kebutuhan makanan anak sehari-hari? Sudah cukupkah gizi seimbang yang anak peroleh?

Saya sempat khawatir SID kekurangan gizi karena ia enggak doyan makan nasi. Ia lebih memilih roti, ubi, atau kentang. Padahal kandungannya sama aja ya, karbohidrat. Untuk itu saya berpatokan pada Pedoman Gizi Seimbang yang diterbitkan Kementrian Kesehatan RI pada 2014.

Komposisi makanan seimbang anak-anak usia 1-3 tahun yaitu:

• Pangan pokok: 3 porsi (setara 300gr nasi)
• Lauk hewani: 1 porsi (setara 45gr ikan)
• Lauk nabati: 1 porsi (setara 50gr tempe)
• Sayur: 1,5 porsi (setara 150gr sayuran)
• Buah: 3 porsi (setara 150gr pisang)

Untuk melengkapi kebutuhan gizinya, saya beri susu Bebelac baru yang baik untuk perkembangan anak di masa emasnya. Bebelac baru mengandung minyak ikan dan Omega 3 & 6 yang ditingkatkan (dibanding formula Bebelac sebelumnya). Omega 3 & 6 penting untuk nutrisi otak. Selain itu, Bebelac baru juga mengandung FOS:GOS 1:9 yang dipatenkan, serta 13 vitamin dan 9 mineral.

Oh ya, berikan susu Bebelac sesuai usia anak. Bebelac 3 untuk usia 1-3 tahun sedangkan Bebelac 4 untuk usia 3-6 tahun.

Bebelac 3 rasa madu lebih manis, enak, dan bergizi

Now I know, pentingnya pencernaan sehat untuk nutrisi otak. Gizi seimbang berpengaruh terhadap daya serap otaknya untuk menyerap informasi sehingga menjadi anak yang cepat tanggap. Si kecil dapat menggunakan akalnya untuk menyalurkan kecerdasan emosional dan tanggap sosialnya.