Dukung tumbuh
kembang anak tercinta agar memiliki tanggap yang lengkap. Lebih
penting mana, anak yang mudah berteman atau pintar berhitung? Anak yang menjaga
kebersihan lingkungan atau bisa cepat membaca? Anak yang juara kelas atau sopan
pada guru? Atau anak dengan tanggap yang lengkap?
Pemikiran zaman baheula mungkin berfokus pada meningkatkan IQ anak. Pokoknya anak harus menguasai pelajaran di sekolah. Ga membantu merapikan kamar, ga apa-apa. Ga bisa nyapu, it’s okay. Buat apa sih main bareng teman? Yang penting belajar terus di kamar aja!
Sebelum cerita ilmu yang saya dapat di acara, saya mau cerita dulu nih H-1. Siang hari saat lagi ngantuk nemenin anak, ada telepon dari kurir mau mengantar undangan. Rupanya si bapak kurir sudah menunggu di pos satpam membawa kotak gede berpita emas. Wow, undangan apaan ini sebesar ini? Saya berasa sedang ulang tahun. Hihihi.
Dukung anak tercinta memiliki tanggap yang lengkap |
Pemikiran zaman baheula mungkin berfokus pada meningkatkan IQ anak. Pokoknya anak harus menguasai pelajaran di sekolah. Ga membantu merapikan kamar, ga apa-apa. Ga bisa nyapu, it’s okay. Buat apa sih main bareng teman? Yang penting belajar terus di kamar aja!
Huhuhu… membayangkannya saja
membuat sedih. Bagai burung yang terkurung dalam sangkar. IQ tinggi memang
penting, tetapi anak juga perlu memiliki EQ dan SQ juga, lho, alias memiliki
tanggap yang lengkap.
Saat launching Bebelac Baru tanggal 11 April 2018 lalu di Jakarta, saya,
mom-bloggers, dan seleb-moms antusias mendengarkan para
narasumber mengenai tanggap yang lengkap. Saya ingin tahu bagaimana cara
mendidik anak yang baik, terutama cara
mendidik anak usia dini.
Sebelum cerita ilmu yang saya dapat di acara, saya mau cerita dulu nih H-1. Siang hari saat lagi ngantuk nemenin anak, ada telepon dari kurir mau mengantar undangan. Rupanya si bapak kurir sudah menunggu di pos satpam membawa kotak gede berpita emas. Wow, undangan apaan ini sebesar ini? Saya berasa sedang ulang tahun. Hihihi.
Kejutan undangan dari Bebelac hampir setinggi SID |
Sampai rumah langsung saya buka
kotak tersebut. Tadaa… sebuah balon berisi balon-balon kecil berwarna emas dan
putih terbang dari kotak tersebut. Di sisi kotak, tertera nama saya diundang mengikuti
blogger and buzzer gathering bersama
Bebelac. Ah, can’t
wait for tomorrow!
Udah ya pamer noraknya. Hahaha.
Saatnya balik ke penjelasan narasumber.
3 Aspek Tanggap yang Lengkap
Psikolog Anak Roslina Verauli,
M.Psi., menjelaskan tanggap yang lengkap terdiri dari tiga aspek:
- Cepat Tanggap: cepat merespon secara intelektual/kognitif.
- Tanggap emosional/Rasa peduli: memahami emosi diri dan orang lain, empati, peka, penyayang, dan peduli.
- Tanggap bersosialisasi: bisa main bersama, pintar bersosialisasi.
Bahagia dong ketika melihat si kecil lancar menguasai
pelajaran, dapat bermain bersama temannya, juga peduli ketika ada yang
membutuhkan bantuan.
Tanggap yang lengkap berhubungan satu sama lain |
Buanglah Negative
Parenting
Di sini peran orang tua begitu
penting untuk mendukung anak memiliki tanggap yang lengkap. Akan tetapi,
terkadang justru orang tua yang tidak tepat memberikan stimulasi pada anak. Akibatnya,
anak menjadi kurang percaya diri. Nah lho! Mbak Vera mengajak Moms untuk mengecek,
sudah tepatkah perilaku ataupun perkataan kita pada anak?
Di sini setiap Moms diberi dua
lembar kertas, berwarna biru dan merah. Mbak Vera akan menyebutkan
pernyataan-pernyataan. Jika pernyataan tersebut pernah diucapkan Moms pada
anak, maka tulis di kertas sesuai instruksi. Harus jujur, ya! Setelah itu
jumlahkan berapa pernyataan yang tertulis di masing-masing kertas. Manakah yang
lebih banyak?
Ini nih daftar pernyataannya yang
bisa kalian coba di rumah. Jika pernah mengatakan kata-kata yang di kotak merah,
tulis di kertas merah. Jika pernah mengatakan kata-kata di kotak biru, tulis di
kertas biru. Tiap pernyataan bernilai 1 poin. Misal: Saya pernah berkata: “Ih
kamu cengeng!” dan “Salah. Ga gitu caranya”, maka saya mendapat 2 poin di
kertas merah. Sedangkan di kotak biru, saya pernah berkata: “Kamu pintar!”, “Good
job”, “Hebat ya kamu kerjakan sendiri”, maka saya mendapat 3 poin di kertas
biru.
Pernyataan yang pernah diucapkan selama pengasuhan |
Sesi ini menjadi refleksi bagi
saya. Seberapa benarkah perkataan saya selama ini ke SID? Saya ingin ia tumbuh
menjadi anak sehat dan cerdas. Namun, jangan-jangan malah perkataan saya membuatnya
semakin down?
Rupanya, setiap kita memberikan pernyataan yang ada di kotak
biru, kita memasukkan kristal bening yang indah ke dalam pola pikir anak.
Kristal itu menghiasi konsep diri anak yang menjadikannya positif dan indah.
Saat anak merasa dirinya sebagai individu dengan kristal
yang banyak, ia merasa punya kekuatan. Ia memiliki penghayatan positif pada
diri (cerdas emosional). Anak yang punya penghayatan positif tentang dirinya
yang mampu mengembangkan empati secara optimal yaitu kemampuan peduli pada
orang lain. Inilah akar cerdas sosial.
Psikolog Anak Roslina Verauli, M.Psi. |
Sedangkan, kata-kata di kotak merah ibarat memasukkan sampah
ke skema berpikir anak. Anak dibilang cengeng maka akan semakin cengeng. Anak
dibilang penakut maka akan semakin takut. Untuk itu Mbak Vera mengajak Moms
membuang negative parenting seperti
ini. Itulah pentingnya orang tua belajar cara
mengendalikan emosi ketika menghadapi sang buah hati.
Pentingnya Gizi untuk Tanggap yang Lengkap
Selain stimulasi yang tepat, anak
juga butuh gizi agar memiliki tanggap yang lengkap. Gizi seimbang berpengaruh
terhadap daya serap otaknya untuk menyerap informasi sehingga menjadi anak yang
cepat tanggap. Si kecil dapat menggunakan akalnya untuk menyalurkan kecerdasan
emosional dan tanggap sosialnya.
Asupan gizi tidak seimbang dapat
berpengaruh pada fisik maupun psikis anak, lho. Contohnya stunting. Penjelasan
dari konsultan nutrisi dan metabolik anak akan saya tulis di artikel terpisah
supaya ga kepanjangan, ya.
Para narasumber membahas pentingnya anak cepat tanggap, memiliki rasa peduli, dan tanggap bersosialisasi |
Siang itu hadir pula penyanyi cantik,
Gisella Anastasia dengan anaknya yang manis dan pintar, Gempi. Ia berbagi kisah
bagaimana mengasuh anak. Gisela sangat peduli akan kecukupan gizi anaknya.
Gempi dilahirkan dengan panjang tubuh di bawah kwartil rata-rata. Dokternya
mewanti-wanti agar Gempi mendapat asupan yang cukup supaya ia tumbuh sehat,
mampu mengejar ketertinggalan tersebut. Gisela memberikan makanan dengan gizi
seimbang dan susu Bebelac untuk mendukung Gempi tumbuh dengan tanggap yang
lengkap.
Baca juga: Gizi Seimbang untuk Anak 3 Tahun
Kini, Bebelac Baru telah hadir
dengan formula terbaru yang mendukung perkembangan anak di masa emasnya.
Bebelac Baru mengandung minyak ikan dan Omega 6 yang ditingkatkan (dibanding formula
Bebelac sebelumnya), Omega 3, FOS:GOS 1:9 yang dipatenkan, serta 13 vitamin dan
9 mineral.
Selain formula yang
disempurnakan, sendok takar Bebelac Baru juga berbeda, lho. Sendok takarnya
lebih besar. Jangan sampai salah ukur, ya. Sekarang, cukup 3 sendok (setara
39gr) untuk membuat segelas susu Bebelac.
SID excited dengan Bebelac Baru miliknya. Ia membuat sendiri Bebelac 3 rasa
madu. Alhamdulillah, ia berproses menjadi anak hebat dengan tanggap yang
lengkap.
Bebelac Baru dengan formula, kemasan, dan sendok takar baru |
Melatih Tanggap yang Lengkap
Oh ya, saya belum cerita ya kalau
di acara ini Moms datang dengan anak-anaknya. Paling suka deh jika ada undangan
yang memperbolehkan membawa anak. Jadi ga kepikiran kalau ditinggal di rumah,
kan.
Nah, selama orang tua mengikuti talkshow, anak-anak main di playground bertema olahraga. Di sana
mereka beraktivitas yang melatih tanggap yang lengkap, yaitu:
- Cepat tanggap: berkreasi membuat miniatur lapangan bulu tangkis lengkap dengan pemain, raket, dan kok. SID tekun mewarnai lapangan bulu tangkis sampai ga menyadari ada gadis cantik, si Gempi, di dekatnya. Hihihi.
- Rasa peduli: Duduk rapi berbagi meja untuk menggambar, bergantian memakai pensil warna, dan saling menolong.
- Tanggap bersosialisasi: bermain bersama teman-teman (sesama anak blogger) yang jarang ditemui, berinteraksi dengan kakak-kakak panitia yang membuat games dan mendongeng.
Anak-anak asyik mendengarkan dongeng di arena bermain |
Thank you, Bebelac for having us in this special event. Sekarang
saya paham apa yang anak saya butuhkan untuk tumbuh kembang anak hebat dengan Tanggap yang Lengkap #growthemgreat. Yuk, cari tahu
lebih lanjut tentang tanggap yang lengkap di “Tanggap yang Lengkap Sebagai Ciri Anak Hebat.”
Seru ya acara gathering Bebelac. Campaignnya sangat mendukung tumbuh kembang anak untuk masa depan.
ReplyDeleteBetul,turut mengedukasi buibu macem aku ini.
DeleteGizi n tumbuh kembang anak paling penting buat buah hati kita info yg akurat nech.
ReplyDeleteTerima kasih, Mbak Emma.
DeleteWah seru banget acaranya dan materinya bagus sekali ya mbak
ReplyDeleteIya, sayangnya kamu ga ikut
DeleteSeru banget acara Bebelac! Kayaknya sering banget ya ada acara mom gathering gini, ada ga sih acara gathering untuk mom-to-be, hahaha.
ReplyDeletebuat bumil ada banyak. Buat calon manten kali ya yang perlu.
DeleteSerunya ya moms & kids bisa berada dalam satu acara. Wah semoga anak-anak Indonesia makin sehat dan memiliki 3 hal tanggap. Biar jadi generasi yang mumpuni
ReplyDeleteIya seneng banget bisa bawa anak.
Deletekata kata yang bermanfaat dan baik , ternyata baik buat perkembangnya. jangan menjatuhkan anak nanti down.
ReplyDeleteefeknya sampai anak tumbuh dewasa, lho.
DeleteAah mau jugaa dapat undangan balonnya😄 seru sekali acara bebelacnya ya mba...
ReplyDeleteSeru banget acaranya dan memang kita sebagai orang tua pun jadi banyak belajar juga untuk mendampingi anak.
ReplyDeleteiya, ya. Dulu, kalau nilai akademis bagus baru dianggap hebat. Untung sekarang banyak acara kayak begini yang bisa mengingatkan orang tua
ReplyDeleteDulu anak waktu masih batita, minum bebelac juga
ReplyDeleteSID minum bebelac juga ya?? pantes anaknya cerdas...
ReplyDeleteSenangnya bs nambah pengetahuan baru ttg parenting dr mbak roslina verauli pasti materinya bagus bgt, tfs mbak...
ReplyDeleteHwaaa psikolog idolakuuuu
ReplyDeleteAcara ini super keren banget pastinya yaaa
Kindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
IQ tinggi memang penting, tetapi anak juga perlu memiliki EQ dan SQ juga sehingga cepat tanggap. Setuju banget. Semua itu juga dipengaruhi asupan yang diberikan kepada anaknya, seperti susu.
ReplyDeleteAku sering khawatir diri ini ngasih hal negative parenting, huhu.. Kadang manusia ya.. Lupa dan khilaf :( tp biasanya aku netralisir dgn mengajak anak bicara dari hati ke hati, semoga jadi bs nutup kesalahan aku hehe..
ReplyDeleteTapi kalau di perhatikan anak2 sekarang memang hiperaktif banget dan tanggap.pasti ga lepas dari asupN nutrisinya
ReplyDeleteIya bener. zaman dulu itu gak penting bisa bersosialisasi, sing penting bisa juara di kelas.. tapi kalau sekarang itu sudah gak berlaku lagi ya
ReplyDeleteGak cuma pintar di pelajaran, anak pun harus bisa bersosialisasi dengan baik ya kak?
ReplyDeleteCerdas dan tanggap untuk sosialiasi, emosional dan intelektual dibutuhkan pula oleh anak-anak yah
ReplyDeleteMudah2an ortu jaman now gak ada lagi ya yg lebih memintangkan IQ ketimbang EQ dan SQ..
ReplyDeleteWah, ternyata komunikasi yg baik juga bikin anak makin cerdas. #noted
ReplyDeleteMasih jadi PR nih untuk membuang negative parenting, selalu berusaha agar ke depannya anak memiliki memori yang baik dengan parenting yg lebih baik. acaranya keren nih mbak, moga bisa sampai Malang ya hehe
ReplyDeleteAku salah fokus baca cerita dapat undangan. Syrprise yang menyenangkan buat mama dan si kecil
ReplyDeleteAcaranya pasti seru banget yah kakak, aku juga kadang masih suka berucap yang ada di kertas merah. Aduh sekarang harus mulai memperbaiki berucap seperti kertas biru.
ReplyDeleteDapat kotak Bebelac segede itu pasti seru ya mbak. Apalagi ikut gatheringnya. Aku belajar banyak ilmu tentang parenting disini. Makasih ya
ReplyDeleteDuuuh tulisan ini menyadarkan aku kalau aku masih sering melakukan negative parenting. Makasih sudah diingatkan ya mbak.
ReplyDeleteAku nungguin SiD foto sama gempi hihihi. Makasih banget infonya sis. Aku pengen nerapin yang dikotak biru jadinya
ReplyDeleteSID lagi sakit pas acara jadi ga ada foto bersama. Next time yaaa
DeleteWaaaww acara gathering sekaligus dapat ilmu parenting, seru sekali. Iya nih aku lagi melatih diri sendiri untuk selalu berkata positif di depan anak-anak
ReplyDeleteBaru tau juga dari event ini tentang tanggap yg lengkap. Seru ya mbak pembahasan dari narasumber nya :)
ReplyDeleteCepat tanggap , sosialisai, rasa peduli.. memang harus di tanamkan sejak kecil ya mba :D
ReplyDeleteUndangan yang mengejutkan. Undangan besar dan ada balonnya. Seru tuh di video in
ReplyDeleteEvent parenting ini menarik banget ya, banyak ilmu jadi tahu dunia tumbuh kembang anak
ReplyDeleteSuka sedih kalau ada acara parenting gini dan melulu adanya di kota besar. Padahal buibu pelosok juga perlu banget edukasi hal seperti ini.
ReplyDeleteBanyak belajar dan share lagi buat buibu di kampung jadi tugas saya deh sekarang. Supaya buibu pelosok juga ngerti kalau pintar bukan segalanya tapi perlu ditunjang juga dengan tanggap yang lengkap.
Nah teteh bagian meneruskan informasi :D
Deletebtw bisa live di FB, lho.
Salam kenal mbak Helena,
ReplyDeleteseru sekali acara untuk Bunda bunda begini ya, saya yang calon Bunda juga harus rajin rajin ke sini biar ilmu nya bertambah :D
Seru acaranyaaa, dapat ilmu parenting lagi nih di event ini. Duh kadang2 aku tanpa sadar sering mengucapkan kata2 yang negatif ke anak, apalagi saat mereka kecil dulu. Mestinya nggak boleh. Thanks for sharing, udah diingatkan lagi.
ReplyDeleteAku sukaaa dengan hashtagnya #growthemgreat
ReplyDeleteMencerahkan sekali mbak.. saya kadang masih suka menyebutkan kalimat dalam kotak merah tuh. Semoga lebih istiqomah jadi ibu yang lebih baik setiap harinya
ReplyDeleteBener yaa, mba Helena.
ReplyDeleteKalau orang tua jaman dulu hanya boleh belajar, di kamar.
Kalau teringat itu, aku jadi mau nangis...Ibu saking sayangnya sama anak.
Oh iya mba,
Ada tulisan "Tenang yaa...ada Mama di sini", itu termasuk kata-kata meng"garansi" gak sih mba?
Buat menenangkan ya pakai "Tenang ya Mama di sini" atau bisa juga "Allah selalu menjagamu meski Mama ga di dekatmu."
DeleteSuka iri deh kalo ada gathering kaya gini, ditempatku ga pernah, soalnya beda kalo dapat ilmu dari acara parenting dengan mendengar langsung narsum, berasa lebih bersemangat dan ilmunya lebih nempel
ReplyDeleteAh sayangnya gitu ya mbak. Di Jakarta sering ada. Btw acara ini bisa ditonton live di FB lho.
DeleteMba Helena, anak umur berapa sih? Hihi.. anak saya umur 2.5 th masih suka malu-malu sih.. huhu.. tapi saya sering ajak dia ketemu orang baru biar terbiasa. Semoga SQ nya bisa lebih baik dan PD kalau ketemu orang 💙
ReplyDeleteAnakku 3 tahun, Mbak. Umumnya anak usia di bawah 3 tahun masih belum bersosialisasi dengan lingkungan. It's okay karena itu masa ia menguatkan dan mengenal jati diri.
DeleteDulu pelajaran gak sesulit sekarang, tapi gaya parentingnya mengharuskan anak untuk tetap belajar akademis. Sedangkan sekarang kebalikannya. Jadi pengen pelajaran akademis seperti jaman dulu, tapi dengan gaya parenting jaman sekarang. Tidak hanya mementingkan IQ :)
ReplyDeleteHehehe ada plus minusnya ya mbak. Yang paling oke ya semua aspek, tak hanya IQ.
DeleteSayangnya buibu sekitar saya malah pada ga punya hp. Jadi boro2 FB...
ReplyDeleteNobar jadi seru kali Teh, hehehe. Atau semoga yaa Bebelac roadshow ke daerah-daerah.
DeleteSeru banget ya acara Bebelac ini anak dan ibu jadi bisa makin erat, bisa juga mengajak anak lebih kreatif.
ReplyDeleteEmang kudu ati2 ya kalau bicara sama anak, supaya kalimat yg keluar dr mulut kita buat anak2 adalah yg baik2 aja. Itu bikin mereka lbh berperilaku positif jg TFS
ReplyDeleteAsyik nih acaranya. Emaknya dapat ilmu yang bermanfaat banget. Anak-anak juga happy karena bisa bermain ya mbak...
ReplyDeleteBerarti jangan sampai deh ya mengeluarkan kata-kata negatif sama anak. Nanti anak kita akan seperti itu. Naudzubillah.
ReplyDeleteSetiap hal kecil apa pun yang diajarkan kepada anak pasti ditiru ya mak
ReplyDeleteSerunya mbak, bisa bareng-bareng si kecil ke acaranya, bisa dapet ilmu anak tanggap yang bermanfaat banget pula.
ReplyDeleteSampai sekarang IQ masih jadi primadona pembanding di antara emak-emak. Padahal anak punya kecerdasan masing-masing sesuai tumbuh kembangnya.
ReplyDelete