Cara Asyik Mengatasi Balita Susah Makan Buah

Balita susah makan buah itu menjadi ketakutan sebagian orang tua. Dalam sepiring menu yang disajikan, seringkali buah dan sayur dipinggirkan. Makin bertambah usia, anak makin pilih-pilih makanan. Haduh, mengapa sih anak tidak suka makan buah? Wong uenak begini, lho!

Cara asyik mengatasi balita susah makan buah

Tenang … anakmu tak sendiri karena 93,5% penduduk Indonesia berusia di bawah 10 tahun nyatanya tidak mengonsumsi sayur dan buah sesuai anjuran (Riskesdas, 2013). Namun, bukan berarti tak masalah tidak makan buah dan sayur. Konsumsi sayur dan buah penting untuk gizi seimbang anak. Selain itu buah dan sayur mencegah dan menurunkan risiko obesitas, penyakit jantung koroner, diabetes, kanker, dsb.

Penyebab Balita Susah Makan Buah

Bukan bermaksud menyalahkan, salah satu penyebab balita susah makan buah karena orang tuanya. Coba diingat kembali saat mengandung, ibu suka makan buah dan sayur? Apakah di rumah rutin menyediakan buah dan sayur dalam menu makanan?

Orang tua yang jarang bahkan tidak suka makan buah dan sayur berefek pada si kecil. Buah jatuh tak jauh dari pohonnya, iya, kan? Maka, orang tualah yang pertama memberi contoh perilaku makan buah dan sayur saat makan bersama anak. Sambil dibumbui kata-kata “Hmm, yummy! Buah ini lezat dan menyehatkan”. Lebay sedikit tak apa. Hihihi.

Penyebab lain anak sulit makan buah karena rasanya yang pahit atau asam disebabkan kandungan vitamin C dan serat. Anak-anak belum terbiasa merasakan pahitnya hidup, eh maksudnya anak lebih terbiasa dengan rasa manis dan asin dari ASI serta MPASI.

Cara Anak Doyan Makan Buah

Saat mulai MPASI, anak perlu lebih banyak makanan padat energi agar pertumbuhannya pesat. Namun, mengenalkan buah dan sayur sejak dini perlu dilakukan agar membuat kebiasaan baik bagi anak.

“… berbagai penelitian membuktikan bahwa paparan terhadap sayur dan buah secara berulang membuat penerimaan terhadap sayur dan buah menjadi lebih mudah di masa selanjutnya,” ujar Dr. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K).

Saya percaya anak menyukai buah dan sayur karena dibiasakan dan dilakukan berulang-ulang. Orang tua harus semangat mencoba dengan cara baik. Jangan memaksa, nanti si anak malah trauma. Mumpung lho masih balita karena ketika anak berusia 6 tahun ke atas makin mandiri dalam hal memilih makanan.

Mengenalkan buah dan sayur dengan cara menyenangkan

SID sendiri alhamdulillah suka makan buah, terutama melon. Mau makan langsung atau dibuat puree, ia suka banget. Malah asupan karbohidratnya yang kurang. *another problem.

Saya variasikan buah-buahan yang tersedia di rumah. Sebisa mungkin di meja selalu ada buah yang siap makan. Kadang melon, semangka, buah naga, alpukat, apel, salak, pisang, dan lain-lain.

Tak kenal, maka tak doyan. Begitulah peribahasa a la Helenamantra. Supaya anak doyan makan buah, kenalkan berbagai buah-buahan.

Indonesia sebagai negara tropis kaya akan buah. Sangat mudah menemukan buah-buahan beraneka ragam di pasar tradisional maupun supermarket. Sesekali, ajak anak berbelanja buah. Kenalkan nama buah dan manfaatnya, kemudian biarkan ia memilih buah mana yang ia suka.

Dr. dr. Conny Tanjung, Sp.A(K), dokter spesialis anak dan Christofer Samuel Lesmana, Brand Manager Milna

Selain itu bacakan buku anak bertema buah dan sayur. Gambar menarik dan cerita sederhana akan membuat si anak tertarik. Dapat juga mewarnai gambar buah dan sayur atau mengenalkan buah lewat poster.

Baca juga: Ide Bermain Bersama Anak untuk Mengasah Kecerdasannya

Snack Buah Sehat Milna Nature Delight

Banyak, kan, cara menyenangkan agar anak doyan makan buah. Namun, masalahnya saat bepergian saya jarang membawa buah sebagai camilan. Dulu banget sih iya waktu awal MPASI saya kerap membawa buah potong. Akan tetapi, buah mudah layu jika terlalu lama di suhu ruang. Buah yang tidak fresh kan rasanya jadi aneh.

Repotnya lagi, ketika bekal buah tidak habis dimakan bakal terbuang. Misalnya, saya membawa pisang untuk bekal traveling anak. Ternyata, SID hanya mau makan setengah porsi saja. Sisanya masih saya simpan, khawatir ia akan minta lagi. Nyatanya hingga sampai rumah ia tak mau makan.

Atau buah yang mudah berubah warna seperti apel. Terlalu lama dipotong, apel akan berubah warna menjadi kecoklatan. Dari rasa mungkin masih oke tetapi penampilan kurang menarik.

Maunya saya membawakan bekal sehat untuk SID ketika bepergian, seperti buah-buahan. Tetapi jangan sampai menjadi food waste.

Masalah saya terpecahkan setelah 5 Mei 2018 lalu hadir di launching produk terbaru MILNA di Jakarta. MILNA Ahlinya Makanan Bayi memberikan solusi bagi anak susah makan buah, cocok untuk snack MPASI anak. Apa tuh?

Baca juga: Bekal MPASI Saat Bepergian

Selain Milna biskuit bayi dan toddler, kini telah ada MILNA NATURE DELIGHT: CARA MUDAH MAKAN BUAH Untuk Si Kecil. Milna Nature Delight ini berbentuk puree buah dalam kemasan pouch yang mudah dikonsumsi dan dibawa. “… Terbuat dari 100% buah asli dengan 3 varian rasa yang akan digemari dengan ukuran dan bentuk kemasan yang nyaman untuk digenggam Si Kecil.” Jelas Christofer Samuel Lesmana, Brand Manager Milna.

Buah dalam bentuk puree lebih sehat dibanding jus. Dari segi rasa, jus nikmat dan anak-anak mudah suka. Tetapi kandungan gulanya tinggi, dapat menyebabkan karies gigi. Bahkan American Academy of Pediatrics (AAP) tidak menganjurkan pemberian jus, terutama dalam botol, untuk bayi di bawah 1 tahun.

Tim Milna Kalbe Nutritionals dalam launching Milna Nature Delight

Milna Nature Delight ini 100% buah asli, lho! Saya cek komposisinya memang benar tanpa penambahan gula dan tanpa bahan pengawet. Buah-buahan diolah melalui proses Advanced Pasteurization Technology untuk mematikan bakteri dan membuat Milna aman dikonsumsi.

Tersedia 3 pilihan Milna Nature Delight yaitu Apple Peach; Banana Strawberry Apple; dan Carrot Apple Pumpkin. Rasanya memang buah banget, ada kecut segarnya gitu. SID sudah mencoba semua. Ia paling suka varian Apple Peach.

Mau langsung diminum, tuang ke mangkok, atau tuang ke sendok juga bisa. Kocok dulu ya sebelum dikonsumsi.

Dalam satu pouch ini mengandung tinggi vitamin, tinggi serat, antioksidan, serta rendah lemak dan kalori. Tiap buah mengandung vitamin berbeda. Dengan menyajikan beberapa buah dalam satu kemasan seperti ini, anak mendapat asupan bermacam vitamin untuk pertumbuhannya.

Milna Nature Delight: Apple Peach; Banana Strawberry Apple; dan Carrot Apple Pumpkin

Pertama kali melihat pouch Milna Nature Delight, saya tertarik. Ukurannya pas dipegang SID sehingga ia mudah minum Milna Nature Delight. Kalau belum habis dalam sekali minum (eh minum apa makan sih? Kan encer), tutup kembali. Praktis dibawa bepergian tanpa takut tumpah. Milna masih dapat dikonsumsi dalam suhu ruang maksimal 6 jam setelah dibuka atau 2x24 jam bila disimpan di lemari es.

FYI, Milna Nature Delight ini kudapan melengkapi menu MPASI. Anak tetap perlu makanan padat energi (meal) sekitar 2-3x sehari, bergantung usia. Di sela-sela jadwal meal time, bisa menikmati snack Milna Nature Delight.

“Dengan memahami pengaturan jadwal makan Si Kecil serta memperkenalkannya dengan berbagai rasa baru sejak dini, diharapkan Si Kecil bisa cepat akrab dengan buah dan sayur sehingga zat gizinya seimbang dan terpenuhi dengan baik.” terang Helly Oktaviana, Business Unit Head Nutrition for Infant and Baby, Kalbe Nutritionals.

Piknik ala-ala berbekal Milna Nature Delight

Nambah lagi nih cara mengatasi anak susah makan buah sekaligus solusi membawa camilan sehat ketika bepergian. Pas banget ya sebentar lagi kami mau mudik. Daripada asal jajan yang bikin batuk, lebih baik bawa bekal Milna Nature Delight.

Punya cara asyik membuat anak suka makan buah? Bagi pengalamanmu, ya.

Cari tahu manfaat Milna Nature Delight di:

Website: www.milna.com

Facebook: MilnaID

Twitter: @BundaMilna

Instagram: @milnaid