Ketika anak bertanya tentang Allah |
"Aku enggak bisa melihat Allah."
Pernyataan yang keluar dari mulut SID membuat saya dan suami
berpandangan. Hmm, bagaimana menjawabanya supaya tepat dan mudah dimengerti.
Sehari menjelang ulang tahunnya yang ketiga, SID melontarkan
kalimat tersebut. Hari-hari berikutnya tak lepas dari pembahasan tentang Tuhan.
Allah ada di mana? Apakah Allah bisa melihat kita? Bagaimana cara bertemu
Allah?
Rasa penasarannya kian berkembang. Ini alamiah. Kami tak ingin
menghentikan kuriositasnya dengan jawaban sekadarnya seperti, "Ga boleh
nanya seperti itu. Udah jangan tanya lagi. Dijelasin juga ga bakal paham."
Ini momen penting di mana ia tertarik mengenal Tuhannya.
Ketertarikan ini muncul dari dalam dirinya, bukan dari pihak lain yang
mencetuskan ide.
Mengenalkan Anak kepada Allah
Rasa ingin tahu SID tentang Allah mungkin karena stimulasi yang kami berikan selama ini. Beberapa cara mengenalkan anak pada Sang Pencipta, antara lain:
Mengajak ke masjid.
Semenjak usia dini, ajak anak ke masjid. SID ketika di masjid
tidak selalu mengikuti gerakan sholat. Kadang ia tiduran atau numpang minum.
Tetapi ia telah terbiasa dengan suasana masjid, terutama masjid dekat rumah.
Kami ingin menanamkan bahwa ini lho Baitullah, tempat ibadah kita sebagai muslim.
Baca juga: Mengajak Anak ke Masjid
Mengikuti pengajian.
Ini pengajian offline, ya, bukan via Yutub *LOL. Seminggu sekali
di masjid komplek diadakan pengajian. Jarang ikut, sih. Namun pernah juga SID
duduk manis mendengarkan materi pengajian di antara para bapak. Sementara saya
duduk di belakang, di shaf wanita.
Aktivitas sehari-hari.
Kegiatan sehari-hari yang dilakukan dapat dihubungkan dengan ayat
pada Al-Quran ataupun kisah nabi dan rasul. Cara paling sederhana misalnya
menunjukkan manusia, hewan, tumbuhan, dan alam semesta ini merupakan ciptaan
Allah. Makanan yang kita makan merupakan rezeki dari Allah. Untuk itu kita
harus berterima kasih kepada-Nya dengan beribadah.
Membaca buku.
Buku bacaan bertema Islami untuk anak-anak semakin banyak dan
menarik. Ilustrasinya tak kalah dengan buku impor di Big Bad Wolf. Belajar
tentang Islam pun semakin mudah. Contohnya buku kisah nabi dan rasul, Tadabur
Al-Quran, dan Allah Ciptakan Tubuhku.
Baca juga: Kisah Hebat Nabi Muhammad
Apalagi ya caranya? Boleh lho tulis di kolom komentar, buat ide
saya belajar juga.
Menjawab Pertanyaan Anak Tentang Allah
"Aku enggak bisa melihat Allah."
Setelah detik-detik penuh kesunyian, Ayah SID angkat bicara. Saya
bagian menambahkan saja. Haduh, beneran deh, takut salah.
“Betul. Kita tidak bisa melihat Allah tetapi Allah dapat melihat
kita. Setiap kita bergerak, mau ngapain aja, Allah bisa melihat. Allah berada
di Arsy, di atas langit.”
“Kalau aku melihat ke
atas kok enggak kelihatan Allah?”
“Allah yang menciptakan kita berbeda dengan kita yang diciptakan
Allah. Mata kita terbatas untuk melihat, tetapi Allah tidak. Allah bisa melihat
kita semua”
“Aku ingin bertemu
Allah. Tapi bagaimana caranya?”
“Kita nanti bisa bertemu Allah naik mobil. Mobilnya ini perlu
diisi bensin bernama amal. Kalau amalnya banyak, mobilnya bisa jalan dan
terbang. Amal ini diperoleh dengan kita rajin beribadah, rajin sholat, sedekah
seperti SID nabung di masjid, membantu orang lain, dsb.”
“Warna bajunya Allah
apa ya? Merah atau biru atau ungu atau hijau atau…” (menyebutkan semua warna karena sedang menyukai belajar warna)
“Allah tidak seperti kita. Jadi, semua warna adalah punya Allah
tetapi Allah tidak butuh warna itu. Pokoknya kalau di sana (di surga) kita
boleh minta apa aja. SID mau warna apa saja boleh.”
“Minta mobil, boleh?”
“Boleh. Minta Ryder, boleh. Minta mobil yang bisa jadi robot,
boleh. Asalkan mintanya pada Allah.”
Selanjutnya setiap hari tak lepas dari pertanyaan, “Ayah, katanya
kita mau ke Allah?”. Kami pun menjawab, “Yuk, kita beli bensinnya dulu.”.
Masya Allah, Nak, ibu deg-degan lho menjawab pertanyaanmu itu.
Semoga benar dan kamu memahaminya ya. Membuatmu makin dekat kepada Allah.
Pakbapak, Buibu, pernah menghadapi anak yang bertanya tentang
Allah? Bagaimana menjawabnya?
Mbak..dulu anak saya juga menanyakan hal yang sama. Dan jawaban di atas sudah tepat kok. Seiring perkembangan usianya lama-lama akan paham juga. Mungkin bisa ditambahkan juga nonton video materi pengenalan Allah ini. Kalau dulu jaman anak saya karena belum marak you tube, saya setelin versi vcd Islami untuk anak :)
ReplyDeleteOh iya ya, cari di yutub deh video yang sesuai. Makasih sarannya :)
DeleteFylly pernah sih nanya yg sama. Tp aku ga tau mba, apa jawabanku salah ato tepat utk dia. Krn aku jawab gini, 'Allah itu ada di hati manusia. Allah juga ada di langit, dipikiran kita, dimanapun dia mau berada. Kita ga bakal bisa melihat Allah, krn kita ini cuma ciptaan Allah nak. Dia bisa melihat kita dan semua makhluknya, tapi kita ga akan bisa melihat dia. Kenapa? Krn kalo kita bisa melihat Allah, kita sama aja dong seperti Allah.padahal Allah kan lbh hebat "
ReplyDeleteBener ga yaaa huahahahaha.. Baru skr aku kepikiran malah -_- . Tapibuntungnya Fylly lgs diem ga nanya lg.. Ntah dia ngerti ato sbnrnya msh bingung
Sempat kepikiran gitu juga mbak. Kalau dia nanya lagi, bisa tuh pakai jawaban seperti Mbak Fanny. Makasih yaaa
DeleteMbak, anakku juga pernah bertanya seperti itu, dan jawabanku kurang lebih sama..
ReplyDeleteSaat aq menjelaskan tentang di dunia ini dan seisinya adalah ciptaan Allah, dia nanya balik kalo helm Allah juga yg nyiptain ya ma? ������
Trus kamu jawab apa? :D
Deletehihi, kreatif ya pikiran anak-anak.
Jiah si Kaka malah nanya... Hehehe... Aku baca artikel ini karena mau nyontek jawaban Kaka nih... Boleh ya aku contek... Persiapan kalo si neng nada nanya begitu juga...
ReplyDeleteKan kamu yang lebih banyak pengalamannya. bagi dong...
DeleteAnakku mau 3 tahun juga nih, Mbak, kata orang2 usia segitu emang lagi kepooooo banget yak? Hihi. Makasih nih dapat contekan dari sini.
ReplyDeleteWah iyakah? AKu perlu banyak baca nih persiapan menghadapi pertanyaan-pertanyaan ajaib.
DeleteAnakku yang balita juga pertanyaannya mulai berat kaya gini euuy. Emaknya harus bisa menjawab dengan tepat, takut salah ya 😁😁
ReplyDeleteAku belum punya anak euy, nikah aja belum. wkwk... tapi iseng2 aja baca..
ReplyDeleteBacanya aja deg-degan,, apalagi menjawabnya yah,,
ReplyDeleteberbicara dengan anak kecil memang harus memahami cara berfikir dan logika sederhana anak dahulu ya... :D kadang aku juga berpikir gimana bakalan ngejawab pertanyaan anak kecil tentang kasus yang sama... walaupun memang belum ada yang nanya
ReplyDeleteSaya pernah Mbak. Dan kembali lagi, kita harus menjelaskan bahwa Allh beda dari semua yang diciptakannya. Karena Allah yang menciptakan, ya otomatis tidak ada yang tahu di mana dan seperti apanya. Sambil cerita2 aja, pakai bahasa yang ringan.
ReplyDeleteBener mbak Helena, Allah berada di atas 'arsy. Kenapa kita ga bs lihat Allah karena Allah itu maha besar, saking besarnya sehingga tak terjangkau sama mata kita.
ReplyDeleteHalo mba, ini juga hal yg pernah ditanyakan anakku dari 3.5 thn sampai sekarang. Awalnya aku jawab bahwa Alloh itu ada dimana2, di hati kita, di langit, setiap tempat, tapi setelah aku cari lebih dalam ternyata itu jawaban yg salah. Krn ini berkaitan dg aqidah maka kita wajib menjawabnya sesuai kaidah yg benar sesuai dalil, dan yg dikatakan ayah sid sudah tepat, Alloh di arsy dan itu ada dlm nash Alquran... Krn klo ga sesuai aqidah kita, misal menjawabnya Alloh ada di hati manusia, dimana2, ajaran hindu pun seperti itu. Habis dapat pencerahan itu akupun buru2 meralat jawaban ke anak.
ReplyDeletePoin mengenalkan Allah dengan aktivitas sehari-hari tuh yang masih kurang sayanya. Abis ilmu agama emaknya cetek hiks.
ReplyDeletePR besar buat lebih mendalami agama Islam agar gak salah jawab saat di tanya anak.
Anak saya malah sekarang sering membanding-bandingkan jawaban saya dengan jawaban ustadzahnya, lalu ujung-ujungnya "ih mami bohong ya, kata ustadzah gak gitu"
Malu deh emaknya hahaha
Makin gede , makin banyak pertanyaan anak ��. Harus siap jawabnya ya .
ReplyDeleteWah iya, makin gede anak makin 'aneh' pertanyaannya. Terima kasih sarannya, mbak, soalnya saya sama istri sering speechless kalau ditanya beginian. He-he-he.
ReplyDeleteSama mba, saya juga dari sejak dini sudah mengenalkan Allah pada Erysha. Salah satu cara saya juga untuk menumbuhkan fitrah iman pada anak ��
ReplyDeletewkwkw nggak sengaja saya mampir di artikel ini, tidak apa apalah di buat referensi nanti kalau sudah nikah dan punya anak ^_^
ReplyDelete