Mimpi apa saya semalam. Satu ruangan dengan kepala pemerintahan negeri ini. Membahas kemudahan investasi sebagai solusi memajukan tanah air.
Ketika memulai bisnis Foottrip, motivasi saya hanya untuk mengenalkan kain tradisional Indonesia. Seiring perjalanan, varian produk Foottrip semakin luas dan alhamdulillah mendapat respon positif dari pelanggan. Saya pun ingin suatu saat Foottrip dapat membuka toko dan pabrik di kota lain.
Ketika ekspansi ke suatu tempat, saya bakal berhadapan dengan isu perizinan usaha. Isu yang beredar di Indonesia itu susah mengurus izin usaha. Prosesnya berbelit-belit dan tak jelas kapan selesainya. Bisa dalam hitungan hari, minggu, bulan, atau hanya waktu yang bisa menjawab. Selain itu, beda daerah, beda cara mengurusnya.
Hal-hal seperti ini yang membuat orang malas mengurus usaha. Mau investasi pun jadi berpikir ulang. Apakah harus ambil jalan pintas bermodal amplop tebal? Hmm...
Pengalaman tak terlupakan mengikuti rapat kerja pemerintah |
Ketika memulai bisnis Foottrip, motivasi saya hanya untuk mengenalkan kain tradisional Indonesia. Seiring perjalanan, varian produk Foottrip semakin luas dan alhamdulillah mendapat respon positif dari pelanggan. Saya pun ingin suatu saat Foottrip dapat membuka toko dan pabrik di kota lain.
Ketika ekspansi ke suatu tempat, saya bakal berhadapan dengan isu perizinan usaha. Isu yang beredar di Indonesia itu susah mengurus izin usaha. Prosesnya berbelit-belit dan tak jelas kapan selesainya. Bisa dalam hitungan hari, minggu, bulan, atau hanya waktu yang bisa menjawab. Selain itu, beda daerah, beda cara mengurusnya.
Hal-hal seperti ini yang membuat orang malas mengurus usaha. Mau investasi pun jadi berpikir ulang. Apakah harus ambil jalan pintas bermodal amplop tebal? Hmm...
Pemerintah ingin mengubah hal itu. Jika perizinan mudah, pertumbuhan ekonomi membaik dan kesejahteraan masyarakat meningkat. Oleh karena itu, pemerintah pusat mengumpulkan bupati, walikota, dan ketua DPRD se-Indonesia di JI Expo Kemayoran pada 28 Maret 2018 lalu untuk menyamakan pandangan.
Wakil presiden yang membuka rapat pagi itu mengajak kita mengubah paradigma birokrasi. Yang semula berpikir sebagai penguasa dan birokrat, ubahlah menjadi pelayan masyarakat. Jadi, bukan masyarakat yang butuh maka pemerintah bisa semena-mena. Sifatnya hubungan timbal-balik.
Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla |
Sesuai Peraturan Menteri Dalam Negeri RI No. 138 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Daerah, pemerintah pusat hingga daerah perlu membuat satgas. Hingga berlangsungnya rapat tersebut, masih ada 241 kabupaten/kota yang belum membuat satgas.
Presiden menegaskan perlunya inovasi dalam bekerja, selama tidak melanggar undang-undang. Saat ini masyarakat makin melek teknologi dan familiar dengan media sosial. Lembaga pemerintahan sebaiknya mengikuti hal tersebut.
Arahan untuk mengubah paradigma birokrasi yang berbelit-belit |
Dengan reformasi regulasi seperti ini diharapkan perizinan semakin cepat dan mudah. Kalau perlu, dalam hitungan jam sudah selesai.
Saya baca sekilas Permen tersebut. Salah satu poinnya menyebutkan pengajuan perizinan dapat berupa file pdf (digital). Tak perlu mengisi berlembar-lembar formulir. Merasa gaptek? Jangan khawatir, pemerintah akan mengadakan pelatihan untuk meningkatkan kemampuan SDM. Boleh lho mengundang saya untuk pelatihan seperti ini. *uhuk.
Netizen Ikut Rapat Kerja Pemerintah
Di antara para undangan kepala daerah tersebut, terselip 4 netizen yang turut menyimak jalannya rapat kerja pemerintah. Ada Ndorokakung, Mbak Ade UFi, Mak Dewi, dan saya. Kami bukan intruders atau peserta gelap. Kami hadir atas undangan Sekretariat Kabinet RI.
Netizen bersama Asdep Bidang Hubungan Kemasyarakatan dan Protokol, Sekretariat Kabinet RI, Alfurkon Setiawan (berbatik hijau) |
Sebelum masuk, kami diberi name tag PESERTA sebagai tanda pengenal. Kami tak bisa keluar-masuk sembarangan. Harus didampingi bagian Humas Setkab. Penjagaan ketat seperti ini karena RI 1 dan RI 2 akan hadir.
Saya sempat kecewa karena Presiden tidak hadir. Padahal saya ingin sekali bertemu RI 1 dan RI 2 secara langsung. Ya meski ga bakal bisa wefie di acara seperti ini. Namun, di tengah acara terdapat kabar Presiden telah hadir. Horeee! Sorak saya dalam hati.
Rapat berlangsung singkat dan padat, sekitar 2-3 jam. Suasana nampak serius namun ketika Jokowi menyampaikan arahannya, ia selingi dengan hal-hal yang mengundang tepuk tangan sekaligus tawa peserta. Salah satunya ketika Presiden mengajak kepala daerah untuk berinovasi supaya tidak tertinggal.
Rapat berlangsung singkat dan padat, sekitar 2-3 jam. Suasana nampak serius namun ketika Jokowi menyampaikan arahannya, ia selingi dengan hal-hal yang mengundang tepuk tangan sekaligus tawa peserta. Salah satunya ketika Presiden mengajak kepala daerah untuk berinovasi supaya tidak tertinggal.
Bapak Ibu semuanya, ga pengen dikenang daerahnya masing-masing? Atau naik ke tingkat yang lebih atas? Bupati walikota naik jadi gubernur. Gubernur naik jadi presiden. Ya kan ga apa-apa, sudah ada contohnya. -Jokowi
Presiden RI Joko Widodo |
Saya juga melihat Walikota Surabaya yang terkenal tegas dan peduli dengan lingkungan, Tri Rismaharini. Dan yang mengejutkan, ketika selesai acara saya bertemu teman SMA yang kini menjabat sebagai plt Bupati Trenggalek, Arifin. Bangga banget melihat teman main gundu sekarang memimpin kabupaten di selatan Jawa Timur tersebut. Semoga amanah ya, Pin.
Reuni kecil-kecilan |
Ini termasuk rapat apakah blogger di undang? Ada pak yusuf kalla. Semoga Indonesia lebih mengutamakan tenaga kerja sendiri daripada WNA.
ReplyDeleteMama sid..aku ngga tau loh kamu punya bisnis kereen sangaadd
ReplyDeleteAKu gagal pokuus sama poto terakhiir, huhuuy...
ReplyDeleteCeriaaa..
Keren mba, semoga semakin berkah
ReplyDeleteBelum terwujud nih ketemu RI 1
ReplyDeleteWah ada ndoro kakung. Haha
ReplyDeleteSehabis acara ini saya meeting sama ndoro kakung mba, buat di undang ke sebuah acara.
Jadi pengen ikutan kontes #MenujuIndonesiaMaju :p
Eh.. btw saya juga pengen ketemu presiden mbaa.. senengnyaaaa mba helenaa
Pengen banget kayak gini juga. Baca ini perasaan ngiri aku melunjak. Hihi. Semoga bisa menyusul aku ya. :)
ReplyDeleteKonsentrasi baca artikel buyar manakala melototi si pelaksana pemda Trenggalek hehehe
ReplyDeleteBlogger kece ya bisa diundang, cuma bakal tertutup gak bisa foto dengan R1 ya?
ReplyDeleteWahhh kerennya mbak bisa ikut rapat bareng presiden, tfs mbak pengalamannya
ReplyDeleteWah enaknya bisa rapat bareng presiden trus ketemu teman masa kecil, pasti bahagianya berlipat lipat ya mbak
ReplyDeleteWah serunya..aku pengen banget ketemu Jokowi :)
ReplyDeleteSenang banget bisa ikutan rapat sama pemerintah
ReplyDeleteWahhhh aku baru tahu bisnisnya, Mbak Helena. Cantik euy. Sekilas mirip sama Tjampernik aku (yang lagi bobo). Tapi aku cuma kain aja, enggak pakai kulit.
ReplyDeleteSukses ya, Mbak.
Semoga kapan-kapan aku diajak juga rapat sama Presiden.
Wow rapatnya "berat" ya hihihi. Tapi jd ikut tau problem di negeri ini.
ReplyDeleteYa ampun temen maen gundu udah mau jd calon pejabat yaaa hehehehe :D
Oalah arifin temen SMA mba Helen hehe. Trenggalek desaku mba, bapak dan Ibuku asli sana. Jadi tiap mudik ke tempat bu Arumi hehe. Keren nih, bs diundang dirapat kayak gini. Lanjutkan mbak :D
ReplyDeleteWah, ketemu Pak Jokowi, impian saya itu, dulu udh pernah ketemu Pak Jusuf Kalla. Ketemu dan salaman aja senang, apalagi diajak rapat, wow
ReplyDeleteKeren banget buuk, ikut rapat kerja pemerintah. Btw, smoga bisnis Foottrip mu sukses dan berkembang yaaa
ReplyDeleteKeren mbak Helena, semoga suatu saat impiannya tercapai ya mbak. Alhamdulillah sudah selangkah lebih maju, insyaAllah langkah besar kan diawali langkah kecil ya mbak. Semangat :-)
ReplyDeleteWaaaah...blogger diundang juga yah, taunya sih dulu cuman youtuber aja.
ReplyDeleteKeren ih. Semoga impiannya segera tercapai ya mbak..
ReplyDeleteAlhamdulillah semuanya dpt. Impian terwujud silahturahmi juga. Ketemu teman lama
ReplyDeleteKereeen mbak Helen ikutan di acara ini. Saya aja yang orang Trenggalek belum pernah ketemu sama mas Arifin, ternyata teman kecilnya mba Helen hehehe
ReplyDelete