Cara Bikin Video Keren Cuma Pakai Smartphone. Tuntutan pekerjaan di
dunia blogger semakin cadas. Iya sih content
is the king. Namun, makna content
semakin meluas, tak hanya terpaku pada materi tulisan tetapi juga dilengkapi
foto, infografis, serta video pendukung. Bagai paket nasi kotak lengkap,
seorang blogger kini perlu menguasai cara menulis artikel yang baik, memotret,
mendesain, juga membuat video.
Dari hal-hal di atas, saya paling
jarang membuat video. Rasanya ga percaya diri ngomong di depan kamera secara
langsung, kan saya pemalu. *ehm. Selain itu, saya belum menguasai teknik
pengambilan gambar serta edit video yang ciamik. Duh, urusan video begini saya
emang kurang banget deh. Nah, buat upgrade
kemampuan diri, saya beruntung mengikuti CNI Blogger Gathering pada 4 Maret
2018 lalu di Burger King, Jakarta, bersama Kang Dudi dengan tema video
smartphone.
workshop video smartphone bareng Kang Dudi |
Kang Dudi udah bolak-balik menang
lomba. Kalau hadiahnya dikumpulkan, mungkin sudah bisa membuka counter HP. Beliau kuat dalam hal
meneropong potret kemanusiaan dan menampilkannya dengan indah dalam foto atau
video. Satu video yang membuat saya terenyuh yaitu kisah seorang marbot mushola
yang berangkat umroh. Jika dipikir dengan rumus matematika, berapa sih
pendapatan seorang marbot. Namun bapak berusia 74 tahun tersebut mendapat
rezeki dari seseorang untuk berangkat umroh bersama istri. Masya Allah. Video
di Instagram @kangdudi_ tersebut berhasil meraih juara pertama lomba bertema
pahlawan.
Video yang dibuat Kang Dudi hanya
menggunakan smartphone. Dari pengambilan gambar hingga editing. Akan tetapi,
hasilnya tetap keren dan membawa pesan menarik. Kok bisa sih, Kang? Apa
rahasianya?
Tren Video, Antara Vlogger dan Youtuber
Udah ga asing lagi kan dengan
YouTube? Dalam sehari, 4 milyar lebih orang menonton YouTube. Konten yang
paling populer seputar informasi (tips, tutorial, dsb) dan hiburan (film, lagu,
dsb). YouTube juga bisa dimonetisasi alias menjadi ladang uang.
Ada blogger, ada pula vlogger dan
YouTuber. Vlog sendiri dari kata video log yang artinya catatan video. Vlog
berisi tentang keseharian atau ada unsur “saya (I)” dalam videonya. Berarti ini
seperti personal blog namun dalam bentuk video. Sedangkan konten YouTuber lebih
luas dan beragam, tak harus tentang cerita diri.
Sekarang ini vlog semakin
booming. Tak hanya upload di YouTube, media sosial lain pun berlomba menyajikan
fitur ini. Sebut saja Insta story (Instagram), Facebook Stories, juga Twitter
yang mengajak penggunanya menyiarkan secara live kegiatannya. Bahkan engagement Insta story lebih oke
dibanding post foto di Instagram.
Kang Dudi menjelaskan Vlog |
Teknik Membuat Video dengan Smartphone
Empat kemampuan dasar yang
dibutuhkan untuk membuat video dengan smartphone yaitu mampu mengoperasikan HP,
menyunting, membuat naskah, serta menyebarkannya supaya banyak yang menonton.
Sedangkan alat-alat yang
dibutuhkan untuk membuat video dengan smartphone yaitu:
- smartphone,
- tripod untuk merekam video dengan stabil, zoom-in zoom-out, variasi angle (low angle dan high angle), selfie, juga time lapse (seperti merekam ramainya lalu lintas atau pergerakan langit dari siang ke malam).
- monopod atau tongsis,
- steady cam,
- remote control,
- holder tripod,
- microphone tambahan untuk mengurangi noise (mini mic cuma gocap!), dan
- voice recorder (opsional).
Keterbatasan di atas bisa
diminimalisir asal tahu tekniknya. Apa saja?
Teknik pengambilan gambar bisa longshoot
(merekam dalam jangka waktu lama) atau cut-to-cut (merekam singkat sekitar 5-15
detik per video). Untuk perekaman melalui HP sebaiknya menggunakan cara kedua.
"Video yang bagus itu gambar tidak goyang dan suara jelas."-Kang Dudi
Dari cara pengambilan gambar,
rekam dalam wide shot, side shot,
over-the shoulder shot, close up wajah, dan close-up aktivitas. Variasikan
ya supaya ga bosan. Kadang ambil dari jarak jauh untuk menampilkan tempat
secara luas (wide). Lalu medium, semakin mendekat ke objek. Juga close-up yang
dekat dan fokus ke objek. Misal membuat video di restoran, ambil wide shot yang
menunjukkan restoran secara keseluruhan, lalu fokus ke satu orang yang makan,
kemudian close-up ke piring makanan.
Jika hendak membuat vlog, ambil
gambar secara landscape (jangan portrait) supaya hasilnya pas di ratio 16:9.
Kecuali videonya bakal dibuat bentuk square seperti di Instagram, ya.
Oh ya, menurut penelitian, orang hanya menonton video sekitar 8,5 detik sebelum memutuskan untuk lanjut nonton atau tidak. Maka, buat opening yang menarik supaya penonton ga kabur dan menonton sampai tuntas.
Membuat video dengan smartphone (pic. Alex Blajan) |
Dua hal yang penting menurut Kang
Dudi yaitu gambar tidak goyang (blur) dan suara jelas. Supaya stabil, jangan
ambil gambar bolak-balik (ke kanan-kiri atau atas bawah). Maksimal kamera
berputar 45 derajat saja. Jika tidak memakai tripod, rekam dalam durasi pendek
(10 detik) sambil menahan napas. Rapatkan siku ke badan supaya stabil. Cek
hasilnya dan ulangi hingga mendapat video yang pas.
Menulis Naskah Vlog
Dalam membuat vlog, kita juga
perlu membuat naskah. Ya supaya alurnya jelas mau membawa pesan apa dalam video
tersebut. Namun berbeda dengan blog, vlog tentu lebih fokus pada video. Naskah ini
gunanya menambah informasi pada video. Gunakan kalimat yang lugas, tepat, dan
singkat sebagai penjelasan. Jangan bertele-tele sehingga penonton bosan dan
malah bingung. Batasi satu kalimat maksimal 20 kata. Gunakan kalimat aktif dan
bahasa tutur, layaknya sedang berhadapan dengan penonton secara langsung (story
telling). Hindari keterangan waktu dan tempat yang terlalu detail karena hal
tersebut sudah nampak dalam video. So, keep
it short and simple!
Baca juga: Serba-serbi Blogpreneur
Memilih Musik Latar
Video umumnya diberi backsound
atau musik latar. Musik ini merupakan satu bagian dalam video supaya penonton
makin terbawa suasana video tersebut. So, pemilihan musik harus tepat. Jangan
sampai video seram diberi lagu anak-anak yang ceria. Kasihan dong hantunya jadi
kelihatan imut.
Kang Dudi menyarankan untuk
membuat database musik latar, misal folder berisi musik bahagia, musik sedih, musik
romantis, musik perjalanan, dsb. Database seperti ini akan memudahkan kita saat
mencari backsound yang tepat.
Oh ya, sekarang ini YouTube dan
Instagram makin selektif menayangkan video. Salah memilih backsound, video bisa
dihapus karena dianggap menyalahi hak cipta. Maka, gunakan musik latar yang
bebas copyright atau beli hak ciptanya. Sumber musik yang aman digunakan,
seperti:
- YouTube
- Bensound.com
- Freemusicarchive.org
- Joshwoodward.com
- Freesoundtrackmusic.com
- Incompetech.co
Buat database musik latar untuk mendukung video (pic. Larisa Birta) |
Aplikasi Edit Video di Smartphone
Ponsel pintar kini dilengkapi
berbagai aplikasi canggih, layaknya PC. Menyunting video pun semakin mudah,
cukup menggunakan smartphone. Aplikasi untuk edit video di smartphone antara
lain: Smartphone Android ada Power
Director, Kinemaster, Filmora Go, Viva Movie, dan di Legend.; sedangkan di iOS ada iMovie dan Splice. Untuk aplikasi
foto yang lengkap bisa menggunakan Snapseed. Ah, ini juga aplikasi andalan
saya. Komplit dan gratis!
Praktek Membuat Video dengan Aplikasi Power Director dan Legend
Setelah mempelajari teori
pembuatan video memakai smartphone, kini saatnya para peserta mempraktekkan
langsung materi di atas. Kali ini peserta menggunakan aplikasi Power Director
dan Legend yang dapat diunduh secara gratis di Play Store. Kedua aplikasi ini
baru bagi saya. Namun, setelah mengikuti instruksi step-by-step dari Kang Dudi, lumayan lah mulai memahami berbagai
fitur di aplikasi tersebut. Kita bahas satu persatu, ya.
Aplikasi Legend sangat mudah
digunakan. Aplikasi ini untuk membuat tulisan bergerak dalam mode GIF atau
video. Cocok deh buat cover video supaya makin menarik. Cara menggunakan
aplikasi Legend sebagai berikut:
- Unduh di Play Store dan buka aplikasi Legend.
- Tulis kalimat yang diinginkan. Maksimal 100 karakter.
- Tambahkan gambar sebagai latar (opsional). Gambar ini bisa langsung dari kamera, folder image, atau flickr.
- Pilih tombol play (segitiga) untuk lanjut ke proses penyuntingan.
- Atur format di kanan bawah video: video (square atau landscape) dan ukuran (512p, 720p, atau 1080p).
- Pilih template yang diinginkan. Di sini tersedia banyak template warna-warni. Lucu!
- Jika sudah selesai, pilih tombol save (panah ke bawah). Ada dua pilihan, save as GIF dan save as video.
Tampilan aplikasi Legend |
Ini hasil video dengan aplikasi Legend.
Setelah membuat cover yang menarik, sekarang saatnya menyunting video menggunakan Power Director. Caranya sebagai berikut:
- Unduh Power Director di Play Store dan buka aplikasinya.
- Pilih “New Project”.
- Beri nama project dan pilih aspect ratio 16:9 (landscape).
- Pilih video, gambar, dan musik yang akan dibuat video. Kemudian pilih play (segitiga)
- Pada menu utama terdapat pilihan menambah audio, image, dan video; menambah teks, vdeo, image, dan stiker pada satu video (layering); mengubah efek video (fx). Di bagian bawah terdapat jelas pemisahan timeline antara image/video, layer, dan audio/musik.
- Pilih image/video yang akan disunting. Otomatis akan muncul di sisi kiri layar berbagai menu editing seperti: sound, rotate, color, speed (lambat atau cepat), flip, skin smoothener, crop, duplicate, dan reverse.
- Setelah selesai, pilih menu “Save Video” jika akan mengedit lagi di kemudian hari atau “Produce Video” jika hendak menayangkan atau membagi video di Facebook, YouTube, Cloud, dan menyimpannya di gallery. Terdapat pilihan resolusi dari SD, HD, hingga Full HD. Pilih resolusi minimal HD supaya hasilnya tidak pecah.
Tampilan aplikasi Power Director |
Kelebihan Power Director ini
user-friendly, bisa menambah hingga dua layer, dan menggunakan dua audio di
saat yang bersamaan. Udah seperti edit menggunakan PC aja nih.
Pesan Kang Dudi, rajin berlatih
supaya skill-nya makin terasah.
Setuju, Kang. Practice makes progress!
Belanja Mudah di GeraiCNI.com
Alhamdulillah saya berkesempatan
mengikuti workshop video smartphone oleh CNI dan ISB. Setiap CNI Blogger
Gathering selalu memberikan ilmu-ilmu baru seputar dunia digital. CNI memang
mengerti kebutuhan blogger zaman now yang ga cuma berkutat dengan tulisan
tetapi juga bergelut dengan foto dan video.
CNI Blogger Gathering (dok. Komunitas ISB) |
CNI kini semakin digital,
mengikuti perkembangan zaman. Konsumen dan member semakin mudah mendapatkan
produk-produk CNI. Udah tahu belum, produk CNI dapat dipesan lewat online yaitu
melalui website GeraiCNI.com. Tinggal klik-klik trus bayar deh. Produk CNI
pilihanmu langsung dikirim ke rumah.
Inovasi ini sangat memudahkan
member dalam memasarkan produk dan menjangkau target konsumen yang lebih luas. Pada
awal registrasi afilliasi, member CNI diminta memasukkan nomor member. Komisi
penjualan melalui GeraiCNI.com bakal masuk ke member. Sst, komisinya bisa
mencapai 15% tiap penjualan, lho! Gede juga, kan.
Makin mudah berbelanja di GeraiCNI.com |
Baca juga: CNI Extravaganza 2017
Info lebih lanjut mengenai CNI dapat diakses di:
GeraiCNI.com
Instagram: cniindonesia
Twitter: CNI_ID
Facebook: CNI Indonesia
Bagus, Mbak. Aku lagi latihan bikin video2 singkat gitu, Mbak. Biasanya aku bikin yg 1 menitan. Sekalian aku upload di IG dan Youtube.
ReplyDeleteNh ah iya aku juga bikin ah. At least seminggu sekali buat latihan
DeleteUsianya tidak mematahkan semangatnya but terus berkreasi dan bikin video
ReplyDeleteIya dong Mpo. Belajar tidak mengenal batas usia
DeleteIni dia yang aku belum pede mba, nge-vlog ... masih harus belajar banyak nih diriku
ReplyDeleteSama, aku juga belum PD tapi ya di PD-PD kan aja deh
DeleteWah baru tau utube ig bisa ngedetect lagu yg menyalahi hak cipta, canggih bangett. Btw, kang Dudi emang top euy!
ReplyDeleteIyaa banget. Aku udah pernah video hilang ternyata menyalahi copyright.
DeleteAKu masih belum bisa bikin Video, gaptek banget. Harus sering2 praktek ya biar bisa.
ReplyDeleteIya, Mbak. Coba deh nanya anaknya. Biasanya anak generasi sekarang lebih jago urusan video.
DeletePakai filmora go asik sih..enak ngaplikasiinnya..kalo yg lain belum coba mba
ReplyDeleteAwal aku pakai Filmora Go tapi ga cocok. Sekarang lebih enak pakai Power Director.
Deletewah user friendly ya pakai PD... jadi makin pede nih bikin video ya bund :)
ReplyDeleteIya, fiturnya banyak dan mudah digunakan. Cobain deh.
DeleteAmbil video dikit2.. 15 detik ganti pose atau jarak ya..biar ga bosen, noted!
ReplyDeletekarena ga pakai tripod, pegel juga kan kalau shoot kelamaan. Teknik ini lebih oke.
DeleteAku juga lagi belajar buat video seperti itu tapi hasilnya belum bagus" banget hehe
ReplyDeletehihihi toss lah, coba terus!
DeleteWaah bikin pideo ala kang dudi sang mastah, emang kecee n keren, aku belon pede bikin pideo apalagi ngvlog, butuh waktu yang ekstra euy, belon pokuus hihii..
ReplyDeletemasa' sih Teh? Video traveling ala teteh oke juga tuh
Deletejadi blogger harus multitasking ya mbak... Semua dituntut serba bisa
ReplyDeletebagai nasi kotak yang komplit, ada nasi, ayam, tahu tempe, sambal, dan lalapan. Sedaaap!
DeleteNice tips mbak. Aku tandain ya.. biar pas mau praktek ntar bisa di buka lagi. hehe
ReplyDeleteSiap, terima kasih ya!
DeleteBanyak juga yang harus disiapkan buat bikin video by smartphone ya mbak ^^ nice infonya
ReplyDeleteIya, supaya hasilnya keren, kan
DeleteKeren yang video bareng tetangga hihihi ngerumpi ih :D
ReplyDeleteHehehe hayuk teh kita ngerumpi, eh bahas vlog aja deh
DeleteSeneng banget sekarang bikin video, jadi menambah suasana segar di blog
ReplyDeleteSampe sekarang sy b bs editing video, huhuhu
ReplyDeleteSemangat belajar, Mas!
Deleteternyata mudah ya! pengen coba sekali-sekali mencoba mengurus akun youube yang sudah lama terlatar :D
ReplyDeleteBikin video pake smartphone pencahayaannya kudu bagus, low sedikit bakal muncul banyak noise. Tapi daripada nunggu2 DSLR buat shooting belum punya, kayak saya, ya pake smartphone bisa jadi alternatif buat bikin konten video.
ReplyDeleteNice report.
nunggu punya DSLR bisa-bisa ga jadi bikin video. Coba saja dengan gawai yang ada sambil mengasah kemampuan.
DeleteWah mau nyobain aaaah :D
ReplyDeletekeren nulisnya mba Hel selalu super komplit :D
Saya biasanya pakai filmora, itupun jarang saya publish. Hm, sekarang pengin juga bikin yang lebih serius. Biar konten semakin "berisi". TFS Mbak Helen
ReplyDeleteDuluuu saya pakai Filmora tapi kurang sreg. Sekarang lebih nyaman dengan PD
Deleteklo aku dihape pake viv video kak.But nice sharing
ReplyDeletevlog itu emang keren tapi durasinya jangan panjang2. lalu yang terpenting adalah konten atau isinya harus menari dan menurut saya inilah yang paling sulit. sampai sekarang sudah banyak aplikasi yang mendukung di smartphone buat vlog. gak usah cape2 edit di laptop.
ReplyDeletedurasi panjang selama menarik oke aja sih. Tapi aku bosenan nonton video :D
DeletePernah buat video pakai aplikasi viva video. Karena masih amatir, jadi hasilnya ya gitu deh, hehe. Terima kasih sharingnya mba. Ilmu baru untuk saya. :)
ReplyDeleteNah Viva Video juga populer tuh.
Deletemakasih sharingnya, aku jarang buat vlog
ReplyDeleteIlmu yang bermanfaat nih, thanks for sharing mba
ReplyDeletelagi butuh info ini banget si mbak biar kalo upload video nggak jelek-jelek aman hihhiihihi.. salam kenal ya mbak :D
ReplyDeleteSip deh. Semoga bermanfaat
DeleteWih ada templatenya juga, memudahkan banget ya.
ReplyDeleteMb berniat buat vlog lanjutan nih? wkwk semangaaat
Iya dong. Hahaha. Iseng aja bisa cek di channel youtube saya.
DeleteLengkap nin panduannya
ReplyDeleteAku mau download aplikasinya dulu deh
Mau belajat bikin video keren juga
hehe informasi yang menarik, kalau saya belum terbiasa ngambil video pakai hp, hehe kunjungan pertama.. salam kenal mbak
ReplyDeleteKeren deh mba. Kreatif bgt
ReplyDeletekeren itu seniiiiiiiiii
ReplyDelete