Cara enak jalani hidup sehat untuk cegah diabetes. Ngaku deh siapa suka ngemil kue
manis padahal udah makan? Atau minum kopi secangkir dengan banyak gula. Ga
tahan pahit? Ya namanya juga kopi, Sis. Satu lagi, ga tahan godaan melihat
gorengan. Hmm, yang terakhir ini saya deh. Nikmatnya gorengan ga cukup satu
biji padahal…
Mau sih beralih ke pola hidup sehat
tapi kan sesekali ingin juga makan enak. Sekalinya makan enak malah ketagihan. By the way, ngomongin makanan enak
seakan-akan bertentangan dengan makanan sehat. Padahal ga juga lho. Kan ada makanan
sehat yang tetap enak dikonsumsi. Kita tetap bisa makan enak dan hidup sehat,
kok. Simak caranya berikut ini.
H2 Tepung Kelapa, pangan alternatif mencegah diabetes |
Karbohidrat Kompleks vs Karbohidrat Sederhana
Diabetes adalah suatu kondisi di
mana kadar gula (glukosa) dalam darah tinggi. Pada kondisi normal, pankreas
memproduksi insulin untuk memecah gula yang dikonsumsi dalam makanan. Karena
insulin tidak ada atau kurang, glukosa dalam darah menjadi tinggi dan dapat
menyebabkan komplikasi.
Terdapat dua tipe diabetes. DM
tipe 1 karena pankreas tidak dapat memproduksi insulin (bawaan lahir).
Sedangkan DM tipe 2 karena produksi insulin kurang atau tubuh tidak dapat
menggunakan insulin yang ada dengan benar. Nah, kali ini yang menjadi fokus
pembicaraan yaitu Diabetes Melitus tipe 2 karena jumlah pengidapnya di
Indonesia semakin tinggi.
Para narasumber dalam talkshow bertajuk "Makan Enak, Risiko Terkendali" |
Diabetes memang penyakit turunan
tetapi siapapun berisiko mengidap diabetes bila tidak menjalani pola hidup
sehat. Ahli Gizi Klinis dr. Cindiawaty Josito, MARS, MS, SpGK,
mengingatkan untuk menjaga pola makan dengan memilih karbohidrat kompleks dan
mengurangi makan gorengan. Makanan dengan karbohidrat kompleks lebih kaya
serat, vitamin, serta mineral sehingga lama diserap tubuh. Efeknya rasa kenyang
yang lebih lama. Berbeda dengan karbohidrat sederhana yang cepat diserap tubuh,
membuat mudah lapar, sehingga mencari cemilan lagi dan lagi.
Contoh makanan yang mengandung karbohidrat kompleks antara lain
kentang, jagung, ubi jalar, beras cokelat, lentil, pisang, wortel, apel, labu,
brokoli, terong, tomat, stroberi, dsb. Sedangkan jenis makanan karbohidrat sederhana yaitu gula pasir,
gula merah, cake, susu, yogurt, biskuit, selai, jelly, permen, soft drink,
cokelat, buah, madu, sirup jagung, dsb.
Cegah Diabetes dengan CERDIK
Kepala Subdirektorat Diabetes
Melitus dan Gangguan Metabolisme, Direktorat Pencegahan dan Pengendalian
Penyakit Tidak Menular Kemenkes RI drg.
Dyah Erti Mustikawati, MPH yang hadir pagi itu mengatakan diabetes merupakan
silent killer karena datang membawa penyakit lain. Ya, penyakit jantung koroner
(PJK), gagal ginjal, stroke, hingga kematian dapat dialami akibat komplikasi
diabetes.
Baca juga: Menyiapkan kehamilan yang menyenangkan
Untuk meningkatkan kesehatan
masyarakat Indonesia, Pemerintah tak henti-hentinya mengampanyekan CERDIK.
Hayo, apa kepanjangan CERDIK?
C = Cek kesehatan secara rutin.
Periksa berat badan, tensi darah, gula darah, dan kolesterol secara teratur.
E = Enyahkan asap rokok, jangan
merokok, serta hindari minuman beralkohol. Terpapar asap rokok juga
membahayakan diri maka ga usah segan menegur orang yang merokok di tempat umum.
R = Rajin melakukan aktivitas
fisik minimal 30 menit sehari selama 5 hari dalam seminggu. Menurut drg. Dyah,
orang Indonesia sangat kurang aktivitas fisik. Sukanya olahraga jempol alias
main gawai melulu.
D = Diet yang seimbang dengan
mengonsumsi makanan sehat dan gizi seimbang. Sesuaikan pola diet dengan
kebutuhan kalori di tubuh. 93,5% masyarakat Indonesia kurang mengonsumsi buah
dan sayur, lho. Maka, konsumsi buah dan sayur tiap hari. Selain itu batasi
konsumsi gula, garam, dan lemak dengan rumus 5-4-1 yaitu 5 sdm lemak/minyak
goreng, 4 sdm gula, dan 1 sdt peres garam dalam sehari.
I = Istirahat yang cukup.
K = Kelola stres dengan baik dan
benar.
Konsumsi Pangan dengan Indeks Glikemik Rendah
Sepertinya berat gitu menjalankan
enam poin CERDIK di atas padahal hal tersebut mudah dan sederhana, yang berat
itu memulainya. Konon katanya untuk membentuk suatu kebiasaan perlu
melakukannya terus-menerus selama 90 hari. Ala bisa karena biasa, setuju?
Untuk memulai hidup sehat, bisa
diawali dari menjaga asupan makanan. Seperti yang saya singgung di atas, bisa
kok hidup sehat dengan tetap makan enak. Salah satunya dengan mengonsumsi
makanan yang mengandung karbohidrat kompleks. Karbohidrat kompleks memiliki
indeks glikemik rendah yang membuat proses penyerapan glukosa dalam darah lebih
lambat.
Baca juga: Bekal MP-ASI saat Bepergian
FYI, Indeks Glikemik (IG) adalah
penggolongan makanan berdasarkan kadar gula darah setelah makan apabila
dibandingkan dengan suatu pangan acuan menurut pengaruhnya terhadap glukosa
darah. Hmm, biologi banget ya penjelasannya. Mudahnya, indeks ini sebagai tolok
ukur kadar gula dalam darah setelah mengonsumsi pangan tertentu. Bila IG di
bawah 55 dikategorikan rendah. Pangan dengan
IG rendah lebih baik dibanding IG tinggi. Got it?
Tiga kategori Indeks Glikemik (dok. Kalbe) |
Bagaimana dengan nasi? Makanan pokok
masyarakat Indonesia ini memiliki nilai IG yang tinggi yaitu 89. Kalau bisa
mengurangi porsi nasi atau beralih ke bahan pangan lain sih oke aja. Tapi rasanya
tuh belum makan kalau belum makan nasi.
Dr. Didah Nur Faridah selaku Kepala
Pengembangan Layanan Analisis Pangan, Institut Pertanian Bogor, melakukan
penelitian bersama timnya untuk mengurangi IG pada nasi. Caranya, mencampur beras
putih dengan tepung kelapa sebelum dimasak. Hasilnya, diketahui nasi yang
dicampur 20% tepung kelapa memiliki IG sedang. Sedangkan nasi yang dicampur 25%
tepung kelapa memiliki IG rendah, yaitu 49.
Pangan alternatif bagi penderita diabetes (dok. Kalbe) |
Tingginya serat pada tepung
kelapa menyebabkan penyerapan glukosa lebih lambat. Kadar glukosa dalam darah
berkurang sehingga IG nasi turun. So,
nasi yang dicampur tepung kelapa lebih aman dikonsumsi untuk mengurangi risiko diabetes.
Pun bagi pengidap diabetes dapat mengonsumsi pangan tersebut.
Pesan dr. Didah, meski IG rendah,
bukan berarti boleh makan sebanyak mungkin. Tetap jaga porsi makan yang
seimbang dan makanlah dengan menu beragam.
H2 Tepung Kelapa untuk Cegah Diabetes
Mengetahui hasil penelitian di
atas membuat saya senang sekaligus penasaran. Selama ini saya hanya mengenal
santan dan kelapa parut yang ditabur di ketan. Bagaimana dengan tepung kelapa?
Rupanya tepung kelapa merupakan
produk terbaru H2 Health & Happiness. Perusahaan produk kesehatan di bawah
naungan Kalbe Farma ini memiliki solusi untuk mencegah dan menangani penyakit
diabetes.
“Kami mencoba untuk memenuhi
solusi gaya hidup sehat yang dibutuhkan dalam mencegah dan menangani penyakit
diabetes melalui bahan pangan tepung kelapa, dimana salah satu penerapan yang
bisa dilakukan sehari-hari adalah mencampurkan H2 Tepung Kelapa dengan beras
putih pada saat memasak,” jelas FX Widiyatmo, Head of Corporate Business
Development PT. Kalbe Farma, Tbk.
H2 Tepung Kelapa terbuat dari 100% kelapa |
H2 Tepung Kelapa terbuat dari
kelapa yang tumbuh di perkebunan kelapa terbesar di Indonesia, Riau. Daging
kelapa yang segar dan matang dikupas kemudian dibuang kulitnya. Setelah itu
daging kelapa dicuci, digiling, di-blanch,
dikeringkan, dan diayak. Lalu dikemas secara higienis. 100% kelapa ini
mengandung serat pangan, protein, lemak jenuh trigliserida rantai menengah, zat
besi, kalium, natrium, kalsium, 0mg kolesterol, dan 0g gula.
Baca juga inovasi terbaru Kalbe untuk cegah diabetes di LeylaHana.com
Baca juga inovasi terbaru Kalbe untuk cegah diabetes di LeylaHana.com
Saya makin penasaran dengan
rasanya, nih. Syukurlah saat makan siang kami mendapat hidangan nasi yang telah
dimasak dengan H2 tepung kelapa. Harum aroma kelapa jelas tercium. Berhubung
saya suka olahan kelapa, rasa nasi dan kelapa ini terasa enak. Tidak terlalu
kaget lah dengan rasanya.
Makan siang dengan nasi H2 tepung kelapa |
Di rumah, saya langsung praktekkan
memasak nasi dengan H2 tepung kelapa. Caranya, campur beras dan H2 tepung
kelapa dengan perbandingan 100gr beras dicampur 25gr tepung kelapa. Beri air
seperti biasa lalu aduk hingga merata. Jangan lupa nyalakan rice cooker dan
pencet tombol “cook”. Jangan seperti saya yang suka kelewatan memencet tombol “cook”.
Hehehe.
Baca juga: Informasi kehamilan di PPEJ 2017
Alhamdulillah, suami dan anak
juga suka mengonsumsi nasi H2 tepung kelapa. Jadi lebih sehat dengan
mengonsumsi pangan ber-indeks glikemik rendah. Bentuk nasi yang biasanya pulen
menjadi lebih mudah rontok/pera (apa ya istilahnya?). Jenis nasi seperti ini
ternyata memang memiliki IG lebih rendah dibanding nasi pulen. Nasinya juga
tidak mudah basi meski dicampur kelapa.
100gr beras putih dicampur 25gr H2 tepung kelapa |
H2 tepung kelapa tidak hanya
untuk dicampur nasi, lho. Mau dicampur ke adonan roti, cupcakes, muffin,
pancake, atau dibuat es krim kelapa juga bisa. Saya sudah menyicipi es krim
kelapa serta Choco Chia Pudding yang menggunakan produk H2 Kakao Instan, H2
Biji Chia, dan H2 Gula Kelapa. Ini nih dessert
sehat dan yang pasti tetap enak!
Resep olahan tepung kelapa (dok. Kalbe) |
Mau
mencoba manfaat H2 Tepung Kelapa? Produk ini bisa didapatkan di kalbestore.com,
Kalbe Home Delivery 1500-880, atau di Titan Baking di Kelapa Gading/Cikajang/Fatmawati.
Sebungkus H2 Tepung Kelapa berisi 200g tepung kelapa yang dibanderol seharga
Rp57.000,-.
Dessert olahan produk H2 yang enak dan menyehatkan |
Dari talkshow kesehatan di atas dapat disimpulkan:
- Jalani pola hidup sehat untuk mencegah penyakit, termasuk penyakit tidak menular.
- Konsumsi pangan dengan indeks glikemik (IG) rendah seperti karbohidrat kompleks agar gula darah dalam tubuh terjaga dan terhindar dari penyakit diabetes.
- Nasi dicampur H2 tepung kelapa menjadikan IG nasi lebih rendah.
- Last but not least, menjalani pola hidup sehat tak cukup hanya lewat makanan dan minuman tetapi pola hidup secara keseluruhan. Hal ini sesuai H2 Health & Happiness yang mengusung konsep FENUS (Food, Exercise, Nutraceuticals, dan Stress Reduction) dan kampanye CERDIK. Maka, dalam memperbaiki pola asupan makanan, iringi pula dengan lima poin CERDIK lainnya. Bersyukur dan jalani hidup dengan bahagia, insya Allah penyakit malas mampir.
Punya cara enak untuk jalani hidup sehat? Atau pernah menggunakan tepung kelapa? Bagi ceritamu di kolom komentar, ya.
H2 Health & Happiness
Facebook: H2CelebrateLife
Instagram: H2CelebrateLife
Twitter: H2CelebrateLife
Jadi penasaran sama tepung kelapanya, rasanya jd kayak aroma nasi uduk gak mba?
ReplyDeletebeda, bukan nasi uduk. Ya seperti kelapa :D
DeleteAku bgt tuh suka manis dan gorengan. Abis ke acara diskusi kesehatan kmrn kynya mikir mo lanjut makan gorengan dan minum yg manis2 takut diabetes
ReplyDeleteBoleh aja, Mbak, tetapi dibatasi setiap hari supaya masih dalam taraf wajar :)
DeleteBulan ini aku cek gula darah dan sempat kaget juga kadar gulanya agak naik. Belakangan memang gak control makan nasinya. Akhirnya saya bertekad untuk gak makan nasi dan beralih ke kentang atau umbi-umbian lain. Alhamdulillah badan rasanya enakan. Cuma ya itu orang-orang yg liat aku makan kentang malah bawelin aku krn katanya aku keterlaluan krn gak makan nasi. Hahaha
ReplyDeletehihihi segitunya ya perhatian teman-teman kalau ga makan nasi. Padahal ya ga apa-apa juga ga makan nasi. Kentang, ubi jalar malah lebih lama kenyang.
DeleteTerasa mudah y mba untuk laksanain CERDIK sayangnya butuh komitmen sih dalam diri biar kontinue jalaninnya :)
ReplyDeletewah aku pengen coba juga masak nasi pake H2 pasti lebih gurih banget harganya juga terjangkau y mb 57rb, yuk ah hidup sehat mulai kini *eaaa
makan nasi tepung kelapa juga salah satu langkah CERDIK hidup sehat. Yuk!
DeleteUwaahhhh h2 ini makin banyak aja varian produknya. Kmrn aku udh tertarik ama vitamin2 wajahnya, skr ada tepung kelapa. Jd pgn coba mba :). Usia udh segini, aku pgn lbh sehat mengatur makan
ReplyDeleteIya ada vitamin wajah dan suplemen kesehatan tubuh. Sekarang udah ada tepung kelapa, chia seed, choco powder, dll. Enaaak!
DeleteGorengan oh gorengan. Aku masih mudah tergiur makan yang satu ini, padahal harus dihindari ya. Bikin lingkar perut makin gede. Huhuhu
ReplyDeleteYang ini pun godaan terbesarku :(
DeletePenting memperhatikan asupan,dengan mempertahankan IG rendah ya kakak
ReplyDeleteIya mas. Pilih karbo kompleks.
Deletewah jadi ukurannya 1 cup tepung kelapanya 1 sdm yak..baiklah nnti dipraktekan :)
ReplyDeleteperbandingan 1:4, Mbak untuk tepung kelapa dan berasnya.
DeleteNgeri sy dengan Diabetes ini. Untungnya sy ga suka yg manis² apalagi coklat....liatnya aja udh gimana gitu
ReplyDeletecokelat enak lho mak. Ga apa-apa juga sih makan asalkan tahu batas.
DeleteWah, ternyata diabetes gak hanya bawaan lahir ya. Siapa saja bisa terkena diabetes. Dan cara paling ampuh menghindari nya dengan jaga pola makan. Btw, tepung berasanya produk Kalbe ya ka? Jadi pengen beli. Mau coba.
ReplyDeletetepung kelapa ini produk terbaru Kalbe. Udah bisa dibeli di Kalbe Store
DeleteTernyata sobatnya diabetes banyak ya,masih banyak PR pribadi buat menjalankan pola makan dan hidup sehat
ReplyDeleteWah roti gandum dan oatmeal instan ternyata juga IG nya tinggi ya. Padahal sempat jadi solusi pengganti nasi dan roti putih.
ReplyDeleteItu yang paragraf pertama aku semua huhuhuhu. Trus aku suka nasi pulen hahaha jowo banget.
ReplyDeleteMasih banyak PR buat menuju gaya hidup sehat hehe tengkyu tips2nya
Aku sih berharap ke depan tepung kelapa ini bisa diproduksi lebih banyak kayak beras gitu loh, mba. Jadi kita juga lebih banyak gunakan untuk makanan sehari-hari ya
ReplyDeleteAkuuuu suka makan manis dan juga gorengan huhuhu. Padahal itu ujung atau awal dari diabetes ya.Wahh sudah nyobain duluan masak pakai tepung kelapa. Ini merupakan cara praktis atasi dan cegah diabetes ya buat kita yang bukan penderita sekalipun.
ReplyDeleteH2 Tepung kelapa bagus dan juga tetap membuat rasa nasi enak,haraoanku harganya bisa lebih bersahabat sehingga sehat bisa jadi milik siapa saja
ReplyDeletePas banget ini, tepung kelapanya bisa kusarankan ke ibuku yang juga penderita diabetes, semoga beliau mau..
ReplyDeletesama-sama.
ReplyDeleteTepung kelapanya aku pake bikin cemilan sehat buat keluarga
ReplyDeleteDiabetes ini silent killer, harus segera dicegah sebelum terlambat.
ReplyDeleteAku baru tau ada tepung kelapa dan ternyata banyak manfaatnya ya.
ReplyDeleteDulu pas masih kerja, prisipku adalah gorengan itu pondasi. Sarapan sering pakai gorengan atau makan apapun campur gorengan. Ntar makan siang masih beli gorengan. Tapi pas udah resign dan semakin tambah umur jadi sadar kalau gorengan itu nggak sehat.
ReplyDeleteTernyata menerapkan pola makan dan gaya hidup yang benar itu ga mudah ya :) Setelah mengikuti acara ini setidaknya kita bisa lebih paham bagaimana kiat2 khusus mencegah penyakit diabetes melitus. Alhamdulillaah sekarang sudah ada solusi dari Kalbe Farma dengan H2 Tepung Kelapa kita berusaha menjaga nutrisi dan asupan terbaik bagi tubuh kita.
ReplyDeleteWaaah ada resep smoothie nya.. mau coba aah..
ReplyDeletePR banget nih Mak utk ngurangi ngemil manis dan gurih. Mak lebih sering ngemil drpd mkn. Hrs mulai hidup CERDIK nih spy terhindar diabet apalagi ayah Mak diabet
ReplyDeletefiks aku jadi bulat mau diet sis. aku ga mau kena risiko diabetes huhuhuh
ReplyDeleteAku ada riwayat diabetes juga dari pihak Ibu, kayanya harus mulai konsumsi tepung kelapa juga
ReplyDeletewah bisa buat smoothie, sehat dan lezat :D
ReplyDelete