Tes temu bakat. Dalam suatu pelatihan bertema
keluarga yang saya ikuti, para peserta dibagi ke dalam beberapa kelompok. Kami
belum pernah bertemu sebelumnya sehingga cenderung saling diam. Untuk
mencairkan suasana, fasilitator mengajak kami saling berkenalan dengan cara
unik. Masing-masing menyebutkan nama dan satu kekuatan yang khas pada diri.
Lalu orang selanjutnya mengulang nama + kekuatan tersebut, begitu seterusnya
hingga orang terakhir mengulang seluruh nama dan kekuatan semua anggota grup.
Dalam sekejap, kami telah menghafal nama serta ciri khas teman sekelompok.
Saat menentukan kekuatan yang
akan disebut, saya dan anggota lain sempat kebingungan. Apa ya? Padahal hanya
perlu menyebut satu saja kekuatan. Hal ini wajar karena kita dididik di
lingkungan yang lebih sering mengungkit kekurangan, dibanding menjunjung
kekuatan.
Mari berkaca. Ketika anak berbuat
salah, mungkin kita pernah berkata, “Tuh, kan. Udah ku bilang jangan begitu.”.
Kemudian ketika si anak mengulang kesalahannya lagi, kita berkata,”Kamu itu kan
udah ku bilang. Masih aja melakukannya.” atau “Dari dulu kamu itu salah melulu.”.
Hmm, sounds familiar?
Astaghfirullah…
Pemateri workshop tersebut
mengajak para peserta berkenalan dengan cara seperti di atas supaya kita lebih
berfokus pada kelebihan. Begitu pula ketika di dalam keluarga. Masing-masing
anggota memahami nama/panggilan kesayangan dan kekuatan orang tersebut. Dengan
cara ini, membangun suatu keluarga akan lebih solid dan bahagia.
Apa kelebihanku? Ikuti Tes Berikut
Refleksi diri dapat dilakukan
untuk menggali kelebihan, mengetahui minat dan bakat diri. Proses ini dapat
membutuhkan waktu lama karena kita harus mengingat ulang perjalanan hidup
hingga sekarang.
Selain itu kita dapat mengikuti
beragam tes minat bakat yang telah tersedia. Teringat saat sekolah maupun
mencari kerja, bermacam tes psikologi sudah saya jalani. Di antara itu ada satu
tes yang menurut saya cocok dengan kondisi sekarang, yaitu talent mapping yang
dibuat Abah Rama. Tes ini dapat diakses di www.temubakat.com.
Ada 30 kekuatan (strength) yang terbagi dalam kategori headman, servicing, generating idea, technical, elementary, reasoning,
thinking, dan networking. Kalau
sampai ada yang bilang “Saya ga punya
kelebihan”, ga mungkin deh. Setiap orang memiliki kecenderungan menguasai
suatu bidang. Itu adalah anugerah Tuhan yang harus kita syukuri.
Hasil tes di temubakat tersebut
menunjukkan potensi kekuatan saya di bagian:
- analyst
- caretaker
- distributor
- journalist
- mediator
- motivator
Hmm, sebagian besar saya setuju
dengan hal ini. Potensi kekuatan tersebut cocok dengan kegiatan yang saya
jalani sekarang sebagai blogger (meski masih blogger imut). Mungkin ini yang
dinamakan do what you love. Bekerja
sesuai passion itu seperti tidak
sedang bekerja, saya melakukannya dengan bahagia.
Di bagian caretaker dan mediator
ini saya banget, ga suka konflik. Lebih suka mendamaikan keadaan. Peace! Kira-kira ada kemungkinan jadi
duta damai antar kampung? Atau antar planet?
Potensi yang terakhir yaitu
motivator. Saya itu tipe orang yang dijadikan tempat curhat. *Mamah, curhat dong! Dari situ sepertinya
saya memiliki bibit-bibit motivator untuk memotivasi orang yang sedang gundah
gulana menjadi lebih ceria. Alhamdulillah kalau bermanfaat.
Anyway, tool di atas membantu mengenali bakat pada diri, namun yang
paling mengenal diri ya kita sendiri. Saran saya jangan kebanyakan tes ini-itu,
nanti bingung sendiri hasilnya karena bisa saja berbeda di tiap tes. Hehehe.
Baca juga: Guru Paling Berkesan Sepanjang Masa
Nah, setelah mengetahui kelebihan
diri, kita dapat lebih fokus memilih peran dan aktivitas yang sesuai kekuatan.
Serius deh, pekerjaan akan terasa lebih ringan ketika menjalani aktivitas yang
tepat. Selamat mencoba!
*
#ODOPJanuari2018 hari ke-2
Asyiknyaaa kalau ikutan tes seperti ini :D
ReplyDeleteayo ikut, Teh. Gratis
Deletetuhkan aku juga kadang suka begitu astagfirullah *tutup muka* pengen cobain ah tesnya sapa tau ada yang berubah dariku xixixi
ReplyDeleteiyaa kadang masih kelepasan gitu ya. Ada kesempatan untuk berubah!
DeleteWah asyik nih. Saya nyoba juga ah entar. Btw, itu semua kelebihannya modal banget ya Mbak buat dirimu sebagai blogger. Keren!
ReplyDeletesaya udah tes mbak, hasilnya seperti ini...
ReplyDeleteGenerating Idea 57 %
Networking 14 %
Thinking 14 %
Servicing 14 %
kalau dipikir2 saya cocok jadi planner dan desainer/creator sih mbak, dari dulu saya memang seperti ini. Suka hal2 yang bersifat logika, data dan fakta.
hahha iya, kadang kalo diminta sebut kelebihan diri sendiri, suka bingung, tapi kalo diminta sebut kekurangan, wih seabreg2 keluarnya. Padahal dibalik kekurangan pasti ada kelebihan ya.
ReplyDeleteSemoga aja aku menemukan bakat ku
ReplyDelete