Inkontinensia Urin Bikin Susah Menahan Pipis Selama Perjalanan, Ini Solusinya.

Pernah ga mengalami, ketika bepergian naik bus atau mobil pribadi suka kebelet pipis. Mau pipis tapi belum kelihatan pom bensin atau masjid untuk singgah. Ini saya alami waktu mudik lebaran lalu. Pertama kalinya saya mudik naik mobil sama suami. Jadinya ya menahan diri untuk pipis meski ini ga baik kalau terlalu sering.

Susah menahan buang air kecil karena inkontinensia urine (pic. Mike Wilson -Unsplash)

Karena berpikir bakal susah cari toilet umum, biasanya saat perjalanan jauh saya mengurangi minum air. Padahal tubuh tetap butuh asupan cairan supaya kuat selama perjalanan. Kalau kebanyakan minum, khawatir bolak-balik ke toilet. Jadi serba salah gini ya. Hehehe. Iya kalau bisa menahan pipis, ada pula kondisi di mana kita susah menahan pipis atau sering pipis hingga lebih dari 8 kali sehari. Kondisi ini disebut inkontinensia urin.

Gejala dan Penyebab Inkontinensia Urin

Menurut dr. Firtantyo Adi Syahputra, Sp.U dari KlikDokter.com, inkontinensia urin dialami oleh 200 juta penderita di dunia. Penyakit ini dapat terjadi pada anak, dewasa, hingga lansia dan pada pria maupun wanita. Tetapi keluhan ini didominasi oleh wanita. 

Dewi Yull bersama putranya, Surya; Nirma Sofiawati, Head of Marketing Adult Care PT. Softex Indonesia; dan dr. Firtantyo Adi Syahputra, Sp.U

Beberapa keluhan masalah urin antara lain:

• Straining: mengedan.
• Intermitensi: berkemih hanya menetes atau terputus-putus.
• Hesitensi: menunggu lama saat berkemih
• Inkontinensia: mengompol.

Keluhan keluarnya urine di luar kehendak/ inkontinensia urin memiliki gejala:

• Urgensi : tergesa-gesa ingin berkemih.
• Frekuensi: sering berkemih lebih dari 8 kali sehari.
• Nokturia: kencing pada malam hari lebih dari 1 kali.

Penyebab inkontinensia urin bermacam-macam. Bisa karena usia (lansia semakin berpotensi), pernah operasi, batuk-batuk lama, aktivitas fisik seperti jogging atau berenang, infeksi saluran kemih (ISK), masalah di syaraf, atau kencing manis.

Pada wanita, umumnya inkontinensia urin dikarenakan kehamilan, cara melahirkan, jumlah anak lahir, kegemukan, atau hormon saat menopause. Sedangkan pada pria karena pembesaran prostat, merokok, atau trauma saluran kemih.

Untuk mengetahuinya lebih baik periksa ke dokter disertai catatan berkemih (kencing dan mengompol) juga daftar sudah minum apa saja. Dokter dapat melakukan pemeriksaan USG atau urodinamik untuk mengetahui lebih jelas.

Inkontinensia Urine tipe stress dapat terjadi saat berolahraga

Keluhan mengompol ini ada beberapa tipe. Pernah ga saking kencangnya tertawa sampai pipis sedikit? Itu inkontinensia urin tipe stress (tekanan). Bisa juga ketika batuk, berolahraga, atau membawa benda berat malah mengompol. Yang kedua, tipe urge/desakan, pokoknya harus lari kencang ke toilet. Ketiga, tipe overflow atau luapan/luber. Keempat, tipe campuran antara stress dan urge. Dan yang terakhir tipe continuous atau terus-menerus kebelet pipis.

Masalah pipis seperti ini bukan hal remeh, lho. Akibat inkontinensia urin, yaitu:

• 67% pasien menghindari bepergian jauh, takut beser di jalan.
• 2/3 wanita malu, cemas, dan gugup karena bau tidak sedap.
• 60% pasien sulit tidur karena bolak-balik ke toilet. Waktu tidur berkurang, pagi hari kurang fit beraktivitas.
• Sebagian pasien terganggu hubungannya dengan lawan jenis.

Nah, ini bukan hanya perkara berkemih, bisa jadi masalah sosial juga. Trus gimana dong solusinya?

Inkontinensia urin paling mudah diatasi dengan sering pergi ke toilet atau ketika bepergian pilih tempat yang mudah mendapat akses toilet. Kurangi jumlah minum dan kurangi asupan minuman seperti kopi, teh, dan soda yang membuat sering berkemih. Batasi pula olahraga yang menyebabkan mudah mengompol. 

Selain itu dapat dilakukan terapi perilaku, latihan otot dasar panggul (kegel exercise yang seperti menahan pipis), mengonsumsi obat-obatan, stimulasi elektrik, menggunakan alat penyangga rahim, hingga operasi.

Buat saya, susah juga nih kalau harus membatasi ini itu atau hanya pergi ke tempat yang dijamin ada toiletnya. Toilet umum belum tentu bersih, kan. Apabila kesulitan melakukan hal-hal di atas ya pakai saja popok dewasa.

Mengatasi Inkontinensia Urin dengan Popok Dewasa

Pakai popok dewasa kok kayaknya malu, ya. Di pikiran saya popok itu identik dengan anak-anak yang belum lulus toilet training atau dewasa yang sakit. Masih aktif begini masa’ pakai popok?

Eh tapi jangan salah lho ya, para pekerja di Jepang wajar memakai popok selama bekerja supaya tidak terganggu harus ke toilet. Waktunya lebih efektif untuk bekerja.

Penyanyi Dewi Yull juga pakai popok, terutama saat ia harus traveling ke tempat-tempat yang belum tentu punya toilet bersih. Beliau termasuk mudah jijik akan toilet umum. Saudara saya seperti ini juga. Meski super kebelet, ia rela ga pipis karena toilet yang bau. Kalau saya ya daripada ngompol, tahan napas sebentar deh.

Popok dewasa untuk mengatasi inkontinensia urin

Popok dewasa menjadi solusi permasalahan inkontinensia urin. Sebenarnya tidak hanya untuk yang sedang sakit, popok dewasa dapat digunakan ketika:

• Bepergian ke tempat yang minim toilet umum.
• Menempuh perjalanan jauh dan khawatir bakal macet seperti saat long weekend atau mudik.
• Naik gunung, kan ga ada toilet. Ini nih alasan saya rada males naik gunung meski pemandangannya indah. Susah kalau mau pipis dan pup. Mmm…padahal ya tinggal pipis aja sih tapi kan harus mencari tempat yang “aman”.
• Umroh atau haji. Ini bukan berarti wudhu tetap terjaga meski pakai popok. Maksudnya, toilet di masjid kan letaknya jauh (kata ibu saya yang udah umroh). Kalau udah kebelet pipis tapi masih mencari toilet, khawatir mengotori pakaian ihram atau bahkan masjidnya. Dengan memakai popok, kebersihan pakaian tetap terjaga.
• Driver motor atau mobil yang bekerja perlu memakai popok dewasa, in case ketika bekerja lalu kebelet pipis. Kadang segan minta izin ke penumpang untuk mampir ke toilet. Selain itu daripada pipis sambil ngumpet di balik pohon, err… merusak pemandangan dan menebarkan bau tak sedap.

Percaya Diri dan Bebas Beraktivitas Pakai Confidence

Memilih popok dewasa sama seperti saat memilih popok bayi. Produk ini kan menempel di kulit, bila salah kualitas dapat menyebabkan iritasi atau rasa tidak nyaman. Maka, pilih popok dewasa yang telah teruji secara klinis seperti Confidence yang telah lulus uji Australian Dermatologist. Produk ini aman digunakan dan tidak menyebabkan iritasi kulit, bahkan untuk kulit sensitif. Confidence juga telah mengantongi sertifikasi halal dari MUI.

Popok dewasa Confidence tersedia dalam dua tipe. Popok perekat mengandung ekstrak aloe vera dan menyerap ekstra cepat. Model ini cocok bagi pengguna yang tidak aktif (bedrest). Sedangkan pengguna yang masih aktif berkegiatan dapat menggunakan popok celana dengan pelindung samping yang tidak mudah bocor. Popok ini pas di badan dengan sirkulasi udara yang lancar, tidak membuat ruam.

Confidence memiliki 3 ukuran yaitu M, L, dan XL. Popok perekat XL bisa digunakan untuk lingkar pinggang 122-178cm sedangkan popok celana XL untuk lingkar pinggang 95-135cm.

Saya pribadi belum pernah memakai Confidence tetapi yakin akan keunggulan produk keluaran PT. Softex Indonesia ini karena pada 20 Desember 2017 lalu Confidence meraih penghargaan rekor MURI. Ballroom Balai Kartini siang itu begitu meriah ketika pendiri MURI Jaya Suprana secara langsung menyerahkan penghargaan rekor MURI untuk testimoni terbanyak yaitu 10.000 testimoni kenyamanan pemakaian popok dewasa.

Nirma Sofiawati, Head of Marketing Adult Care PT. Softex Indonesia, menuturkan bahwa selama periode Juni hingga Oktober 2017 para konsumen popok dewasa Confidence mengirimkan testimoninya lewat website www.confidence-adultcare.com. Hasilnya terkumpul 10.000 testimoni positif. Luar biasa!

Confidence memperoleh pengharagaan Rekor MURI untuk testimoni terbanyak

Lewat seremoni penyerahan penghargaan ini, Confidence turut mengedukasi masyarakat mengenai inkontinensia urin. Buktinya, Confidence mengundang ratusan ibu-ibu Care People menghadiri acara tersebut. Ibu-ibu tersebut aktif mengikuti senam dan games yang dipandu MC. Tak lupa mereka bergaya di photo booth dengan properti kekinian. Hihihi, seru banget deh gayanya! Peserta terheboh mendapat hadiah, lho.

Peserta antusias bergaya di photo booth

Para peserta juga dihibur oleh komunitas pencak silat Saka Kejo yang battle silat dan pantun. Kocak banget deh melihat penampilan mereka. Hebatnya lagi ada anak-anak yang ikut tampil. Katanya sih mereka latihan dadakan di samping panggung. Hanya latihan 5 menit tapi udah jago akting gini ya.

Komunitas pencak silat Saka Kejo

Acara semakin meriah dengan bintang tamu Dewi Yull yang datang bersama putranya, Surya. Beberapa tembang lawas yang Dewi nyanyikan sukses menghipnotis penonton untuk ikutan bernyanyi. Saya pun terhanyut dalam alunan lagu “Jangan Ada Dusta di antara Kita”. Maklumlah saat kecil sering mendengar lagu ini sampai hafal.

Saya kagum lho dengan sosok Dewi Yull yang mengasuh dua anak tuna rungu. Beliau memiliki suara indah yang dapat menghibur penonton tetapi anaknya sendiri tidak dapat mendengarkan suara tersebut. Meski demikian, Surya menikmati penampilan ibundanya bahkan mereka nyanyi bersama dalam bahasa isyarat. Nampak pada tatapan mata dan gesture Surya bahwa ia tumbuh dengan kasih sayang. Ia mampu beraktivitas dengan percaya diri. Kelihatan lho bonding ibu dan anak ini. Laff laff it!

Komunikasi Dewi Yull dan Surya yang penuh cinta

Eh, jadi ngomongin Dewi Yull dan anaknya deh. Soalnya acara ini ga hanya membahas tentang rekor MURI. Acara ini memberi pesan cinta pada anak agar menyayangi orang tua, salah satunya ketika orang tua kesulitan mengontrol proses berkemih, berikanlah Confidence. Saat bepergian juga sedia Confidence. Memakai popok dewasa merupakan hal wajar, ini untuk kesehatan salah satunya mengatasi inkontinensia urin.

Confidence: Untuk Orang Tua, Berikanlah yang Terbaik

www.confidence-adultcare.com

Facebook: Confidence Adult Care