Gendongan bayi menjadi satu item
wajib setelah saya punya anak. Stroller juga punya tetapi kontur jalanan dan
trotoar di sekitar rumah yang naik turun dan berlubang kurang cocok untuk dilewati
stroller. Yang ada harus meliak-liuk menghindari lubang. Belum lagi saat
membawa SID jalan-jalan. Moda transportasi umum di sini belum stroller-friendly.
Pernah satu kali saya membawa baby SID (waktu itu ia masih bayi) naik
TransJakarta ke JCC Senayan. Sampai di halte JCC saya harus menaiki tangga
untuk keluar dari halte bus. Kebayang kan membawa stroller sambil menggendong
anak. Keringetannya seperti ikut lari marathon (padahal belum pernah ikut juga
sih, hehehe). Sampai di atas halte, wajah saya udah pucet. Sepertinya saya
lebih butuh duduk di stroller.
Wuti Wrap by We Made Me |
Itu satu kejadian yang membuat
saya merasa begitu penting memiliki baby
carrier alias gendongan bayi. Namun, ga sembarangan gendongan bayi yang
aman dipakai. Menggendong bayi itu kan berat dan bisa berlangsung lama. Itulah
mengapa butuh gendongan dan teknik
menggendong yang tepat supaya ibu dan bayi nyaman. Pada 18 November 2017 di
Metro Pondok Indah Mall 1, Jakarta, saya kembali belajar “Menggendong Bayi yang
Benar untuk Kesehatan Tulang Bayi dan Ibu”.
Ada yang bilang supaya jangan
sering menggendong bayi, nanti “bau tangan” maksudnya si bayi minta digendong
ibunya terus. Padahal menggendong bayi itu momen penting untuk tumbuh kembang
buah hati. Ia lebih dekat dengan orang tuanya. Dari sisi orang tua dapat
mempelajari gerak-gerik bayi. Jadi makin paham saat si bayi haus atau ngantuk.
Dengan begini orang tua makin percaya diri merawat anak.
Saat menggendong, perhatikan
posisi yang baik yaitu M-shape, C-shape, dan TICKS (sumber: irmaafitriana).
- M-shape yaitu posisi kaki dan pantat bayi seperti huruf M bila dilihat dari depan. Posisi lutut lebih tinggi dari pantat sehingga beban berat badan bayi tidak bertumpu di paha.
- C-shape yaitu punggung bayi seperti membentuk huruf C jika dilihat dari samping.
- TICKS merupakan singkatan dari Tight; In view at all times; Close enough to kiss; Keep chin off the chest; Supported back.
3-in-1 Pao Papoose by We Made Me (pegang dulu, siapa tahu ada yang kasih kado buat anak kedua) |
Mbak Nindya dari Baby Wearing
Club Jakarta memberi tips memilih gendongan bayi sebagai berikut:
- Pilih bahan gendongan yang aman dan nyaman, baik untuk anak maupun ibu.
- Pilih bahan yang kuat termasuk strap atau ikatannya.
- Pilih bahan yang mudah dibersihkan.
- Pelajari cara menggunakan gendongan dengan baik.
- Perhatikan postur tubuh dan berat badan anak. Gendongan yang baik yaitu membuat distribusi berat badan bayi merata sehingga tidak membuat bahu, leher, atau punggung nyeri.
- Dapat digunakan untuk menyusui.
Beliau berpesan supaya bayi
sering digendong dan dipeluk karena menggendong itu sangat mudah.
Gendong bayi dengan Wuti Wrap bisa tetap lincah nyapu ngepel |
Sore itu We Made Me (WMM), brand baby carrier asal Inggris, meluncurkan
produk terbaru yaitu Wuti Wrap. Sebelumnya We Made Me sudah dikenal dengan
produk 3-in-1 Pao Papoose dan Soohu Sling 5-in-1 baby sling. Kali ini model
gendongannya berbeda karena berupa kain yang sangat panjang, elastis, dan
breathable (bentuknya berlubang-lubang seperti jala).
Selebriti Ayu Hastari
memperagakan penggunaan Wuti Wrap dibantu Mbak Cindy dari We Made Me Indonesia.
Dalam waktu singkat, Wuti Wrap telah terpasang dengan rapi dan kuat. Berikut
cara memakai Wuti Wrap (buat sontekan andai punya Wuti Wrap, aamiin)
Meski nampak tipis, Wuti Wrap mampu
digunakan dari newborn baby hingga anak seberat 15kg. Beberapa teman saya
sempat mengikuti mini fashion show dengan produk We Made Me. Menurut Nurul, ia
merasa nyaman dan bahunya tidak sakit saat menggendong Sagara menggunakan We
Made Me.
Soohu Sling 5-in-1 baby sling ada kantong di depan |
Wuti Wrap (kiri) dan Soohu Sling (kanan) tampak belakang. Baby carrier ini mampu menahan BB hingga 15kg |
Sayangnya kali itu saya tidak
sempat mencoba karena SID tidak ikut. Saya penasaran juga sih apa benar sekuat
itu dan terasa ringan dari sisi penggendong. Sepertinya saya bakal datang ke
IMBEX pada 1-3 Desember 2017 mendatang. Di sana akan ada penjualan perdana Wuti
Wrap. Ya sekalian product testing pakai WMM keliling IMBEX. Hihihi.
We Made Me
Instagram: we_made_me_id
Facebook: We Made Me Indonesia
Website: wemademe.com
Whatsapp: +628170930725
Hi Mba helena,
ReplyDeleteWah nampaknya saya akan punya partner ke IMBEX berburu babywearing nih buat anak... sbg mama yg suka ikut event pastinya butuh bgt y mba babywearing yg gak gampang bikin pegel... nice sharing mba, salam buat SID ;)
Mba Helena aku naksir semuanya nih. . Serasa wajib punya salah satu yang bagus kayak gini...
ReplyDeleteKemarin ngga sempat bikin video saat peragaan Wuti Wrapnya. Untung disini ada. Jadi bisa lah latihan buat punya bayi lagi
ReplyDeletewah mamak Sid aku mupeng ini buat prepare my numb 2 lahir pengen lagi beli gendongan yang aman n nyaman :) langsung cuss ah lihat2 :p
ReplyDeleteSayang si kecilku udah 5,5 tahun hehe. Tapi keren nih baby carriernya. Apalagi nyaman dan aman meski dibuat ngerjakan aktivitas rumah tangga. Nggak gampang melorot juga. Nice info, mbak Helena ^^
ReplyDeleteAaahhh mama Sid sebut namaku. Memang bener kok pas aku nyobain Sohoo Sling enak banget dibagian pundak. Beratnya Sagara tertompang dengan ringan. Tapi aku lebih suka pakai Pao Papoose karena kebutuhanku yang mobile.
ReplyDeleteWuti wrap memang agak tricky pakenya, tapi pas udh paham sih enak banget ya pakenya.
ReplyDeleteLagi happening banget gendongan ini ya, Mbak. Dulu mah zaman aku kecil kata Mama pakek kain jarik doang. Wakakakakk :D
ReplyDeleteMakasi infonya mba Helena... berguna infonya buat persiapan lahiran,hehehe.
ReplyDelete