Tips menjadi content writer oleh Ani Berta
Meski terbiasa menulis di blog,
dunia content writing masih asing bagi saya. Ya pernah sih beberapa kali menulis
di website populer seperti RockingMama dan Sisternet. Namun ada rasa yang
berbeda ketika menulis bukan untuk blog sendiri apalagi mengangkat tema yang ga
gue banget.
cara menjadi content writer yang sukses |
Dalam rangkaian HUT CNI ke-31,
CNI mengadakan workshop content writing bersama Ani Berta, seorang content
writer sukses yang juga nge-blog dan menjadi founder komunitas ISB. Workshop
ini mengulas lebih dalam cara menjadi content writer dari awal hingga tips-tips
hal yang sebaiknya dilakukan dan tidak dilakukan.
Baca juga: Serba Serbi Blogpreneur
Jumat, 20 Oktober 2017 saya dan
para peserta workshop telah siap menyimak materi content writing di CNI
Creative Center (C3 Building), Jakarta. Kami janjian di halte Kebon Jeruk
kemudian dijemput pihak CNI dengan bus menuju C3 Building. Ini pertama kalinya
saya berkunjung ke kantor CNI. Gedungnya megah dengan interior modern. Sampai
di gedung CNI kami langsung disambut oleh kopi ginseng dan lemon tea khas CNI.
Kesempatan Menjadi Content Writer
Saya nyaman di dunia blogging,
mengapa harus melirik pekerjaan content writer?
Dunia per-blogger-an makin padat
dengan hadirnya banyak blogger baru. Tiap ada job review langsung berebut.
Kadang dapat, kadang tidak. Pendapatan blogger memang tidak tentu. Minggu ini
acara padat, minggu depan belum ada undangan yang mampir *curhat :D. Berbeda
dengan content writer yang bekerja berdasarkan projek dengan rentang waktu lebih
lama, misal dikontrak selama sebulan untuk menghasilkan 15 artikel.
Perkembangan di era digital
membuat perusahaan, institusi, maupun perorangan merasa wajib memiliki website
untuk berbagi informasi. Seorang calon presiden ataupun bupati perlu
mengenalkan diri lewat media sosial dan website tetapi tidak semua orang mampu
atau sempat mengisi kontennya sendiri. Saya teringat teman sekolah yang kini
menjadi wakil bupati sebuah kabupaten di Jawa Timur. Ia berkampanye lewat online maupun offline dengan konsep kekinian. Timnya pun
sukses meraih suara terbanyak dalam pilkada.
Mas Gusti dari CNI menuturkan leader-leader CNI masih sedikit yang belum mengandalkan pemasaran lewat online padahal cara ini sekarang lebih efektif dibanding door-to-door. Sekarang aja mudah memesan produk CNI lewat geraicni.com. Untuk itu CNI mengadakan talkshow Ideapreneur guna mengedukasi member CNI agar lebih aktif menggunakan media sosial.
Dinding di CNI dihiasi kata motivasi |
Teh Ani mengatakan klien suka
mempekerjakan blogger menjadi content writer karena gaya penulisan blogger yang
story-telling, dekat dengan pembaca, serta mengajak berinteraksi. Karakter tulisan
seperti ini membuat website perusahaan tidak garing, tidak melulu hard-selling.
Langkah Awal Content Writer
Sebelum memulai berkarir di dunia
content writing, tentukan tujuan
awal apakah content writing ini untuk mendapatkan penghasilan atau pekerjaan
sukarela. Dari sana dapat ditentukan mau menulis di website seperti apa. Di
awal sebaiknya mengumpulkan portfolio dengan menulis di website non-profit
seperti yayasan atau panti asuhan secara sukarela. Pengalaman ini dapat
dimasukkan ke CV untuk melamar di perusahaan yang lebih besar.
Tiap website memiliki ciri khas penulisan maka pelajari
terlebih dahulu gaya penulisannya. Setelah itu mulai ajukan proposal penawaran. Content writer juga
perlu membuat CV dengan mencantumkan portfolio sebagai blogger maupun
pengalaman content writing.
Syukur-syukur bila ada teman yang
mereferensikan kita ke klien. Kalaupun belum, bisa berlatih dengan menulis di kanal citizen journalism seperti Kompasiana,
Indonesiana, Citizen6, dll. Setelah menulis, jangan lupa membagi hasil tulisan di media sosial supaya menjangkau semakin
banyak pembaca. Percaya diri dengan tulisan sendiri. Ga masalah satu artikel
yang sama di-share di Facebook, Twitter, Instagram, maupun LinkedIn. Siapa tahu
job datang dari sana.
Kumpulkan portfolio dengan mengisi konten website non-profit secara sukarela seperti air yang senantiasa memberi arti dalam kehidupan |
Do’s and Don’ts dalam Content Writing
Content writing memiliki berbagai
aturan sesuai masing-masing website. Hal ini dapat dipelajari dan didiskusikan
dengan klien di awal perjanjian. Di sini Ani Berta berbagi tips mengisi konten
website secara umum, yaitu:
DO’s
- Panjang artikel sekitar 500-1000 kata.
- Gaya penulisan disesuaikan dengan ciri khas website tersebut sehingga penulis perlu switch dari cara menulisnya di blog. Teh Ani bahkan berdandan sesuai topik sebelum menulis padahal ia menulis dari rumah. Kadang pakai baju kerja formal, kadang menggunakan celana jeans robek. Hihihi… totalitas!
- Ingat 5W dan 1H serta tidak memasukkan unsur opini dan perasaan kecuali untuk feature story.
- Atur jadwal update artikel berdasar kesepakatan.
- Menulis berbagai topik menjadi tantangan karena harus menguasai banyak hal. Untuk itu sebaiknya pilih kategori yang dikuasai. Saya sih lebih nyaman menulis tentang parenting and traveling.
- Masukkan keywords yang tepat. Keywords ini bisa dicari di Google Trends atau ada bagian surveyor yang khusus mencari keywords.
- Self-editing dengan membaca kembali draft sebelum dikirim.
- Siap sedia kamera untuk mengumpulkan foto-foto saat ada kejadian menarik. Foto ini sebagai bank foto yang bisa digunakan untuk mengisi konten.
DON’Ts
- Plagiarisme alias copy paste tulisan orang. Big no no!
- Bahasa alay dengan banyak singkatan yang tidak baku.
- Opini yang terlalu personal. Ingat ya content writing itu berbeda dengan mengisi blog pribadi.
- Modus alias memasukkan unsur kepentingan pribadi seperti menyelipkan link personal blog ke dalam artikel (kecuali bila diperbolehkan).
- Menyebut brand secara hard-selling tanpa persetujuan pemilik website. Content writing yang banyak dicari sekarang ini lebih ke soft-selling seperti tips, resep, dsb.
- Mendiskreditkan orang lain.
- Keluar dari idealisme. Sebelum menerima pekerjaan harus dipertimbangkan kesesuaian dengan norma dan nilai diri.
- Menulis artikel hoax atau tidak sesuai fakta. Jadilah orang baik yang menyebarkan berita baik :)
Ide content writing bisa didapat dari mana saja seperti workshop, talkshow, wawancara, media cetak, diskusi forum, ataupun event blogger. Seperti Teh Ani yang sekali mengikuti acara blogger bisa menghasilan 2-3 tulisan dengan point of view yang berbeda. Wah semakin produktif menulis ya.
Keuntungan Menjadi Content Writer
Menjadi content writer tak hanya menambah pendapatan. Hal ini juga menjadi branding diri dan menambah portfolio. Untuk yang memiliki hobi menulis, rasanya ga akan merasa sedang bekerja karena hobinya dapat menghasilkan materi.
Saya setuju dengan pendapat Teh Ani bahwa wawasan akan meningkat karena content writer perlu terus menambah ilmu sesuai topik yang akan dibahas. Kadang belajar parenting, otomotif, kesehatan, hingga keuangan. Namun dapat juga memilih topik-topik yang disukai dan dikuasai supaya ga pusing sendiri. Hehehe. Dan pastinya content writer akan menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi pembaca. Nambah pahala dong. Aamiin.
Saya setuju dengan pendapat Teh Ani bahwa wawasan akan meningkat karena content writer perlu terus menambah ilmu sesuai topik yang akan dibahas. Kadang belajar parenting, otomotif, kesehatan, hingga keuangan. Namun dapat juga memilih topik-topik yang disukai dan dikuasai supaya ga pusing sendiri. Hehehe. Dan pastinya content writer akan menghasilkan tulisan-tulisan yang bermanfaat bagi pembaca. Nambah pahala dong. Aamiin.
Program CSR CNI membantu korban tsunami Aceh yang diabadikan dalam diorama |
CNI Award for Blogger
CNI yang hadir sebelum saya lahir selalu berinovasi mengikuti perkembangan zaman, salah satunya bekerja sama dengan blogger untuk mempromosikan produk maupun acaranya. Simbiosis mutualisme ini telah terjalin bertahun-tahun. Maka dalam ulang tahun kali ini CNI memberikan penghargaan pada tiga blogger terpilih yang loyal dan aktif mengikuti kegiatan CNI. Ketiga blogger beruntung tersebut yaitu Agatha Mey Nirbanawati, Jun Joe Winanto, dan Yayat. Selamat ya kakak-kakak keren!
Peraih CNI Award dan pemenang live tweet berfoto bersama Ani Berta (kiri) dan Niko Riansyah dari CNI (paling kanan) |
Setelah mendengar penjelasan Ani Berta, saya semakin paham dan tergiur dengan pekerjaan sebagai content writer. Ternyata pekerjaan ini juga menjanjikan dan menghasilkan pundi-pundi emas permata. Jadi bisa dong nge-blog jalan, content writing juga jalan. Namun perlu diingat kaidah seorang content writer, mana yang boleh dan tidak boleh dilakukan. Ok, saya menyusun CV dulu ya supaya cantik di hadapan klien.
Wah, jadi pengin juga jadi content writer. Hobi nulis makin tersalurkan ya mak
ReplyDeleteiyaa job content writer malah lebih sering nulis dibanding blog sendiri
DeleteWah ilmu banget nih. Sesuai kebutuhan. Kemarin aq coba ngelamar utk profesi ini. Jd butuh ilmunya nih. Mksh ya bun udh berbgi ��
ReplyDeletekeren nih Mbak Yeni merambah dunia content writing. Semoga sukses ya!
DeleteMakasih ya Helena si ratu juara lomba blog mau hadir di acara ini. :)
ReplyDeleteSemoga bermanfaat ya.
Hwaaa Teteh makasih udah sharing ilmunya. Apalah aku masih belajar nulis supaya sukses seperti Teh Ani.
DeleteMenarik juga ya content writing, dapat ilmu, bagi ilmu dan dapat untung (uang). Kalau blogku bisa nggak ya dilirik, hihihi...(tutup muka).
ReplyDeleteTerima kasih ilmunya, barakallah
Aku sempet tertarik untuk content writer atau copy writer, tp sayang gk ngerti caranya. Infonya menarik bgt buat aku.
ReplyDeleteMbak ani berta keren ya...udah baik banget mau berbagi ilmu. Hmm syarat jd content writter lumayan juga. Masih belajar nih..moga lekas bisa gabung
ReplyDeleteContent writer ternyata menjanjikan y... Sayang dia bkn d zona aman lg seperti blogger, penuh tantangan y. Seru tapi serem buat sy yang mash pemula dan belajar.
ReplyDeleteJadi semangat tuk belajar jadi content writer
ReplyDeleteContent writer ini menjanjikan. Dulu pernah jadi SCW,dan banyak dpt experience dari itu.
ReplyDeleteBelajar banyak dari teh Ani di acara ini dan belajar juga dari tulisan2 dalam blog mbak Helena . Semoga saya bisa juga se keren kalian.... :)
ReplyDeleteSetuju klkonten writer jangan keluar dr idealisme :D sebetulnya punya blog itu mengasah & melatih kemampuan menulis, dan kalau emang gaya bahasa & penjelasannya penuh info, seringkali brand suka nyolek2 buat jd konten writer :D
ReplyDeleteItu seriuuus, Teh Ani sampai menyesuaikan kostum sama tema yang mau ditulis? Ahahaha, beneran totaal :D
ReplyDeleteAku alhamdulillah udah setahun ini jadi content writer di sebuah website mainan anak. Enjoy banget soalnya temanya kan tentang parenting, jadi bisa sekalian belajar juga kalau lagi nulis artikel. Enaknya karena punya gaji tetap yang mayan banget. Nggak enaknya agak keteteran ngeblognya. Hiks. (Padahal mah emang manajemen waktunya aja yang masih kacaw beliaw xD)
Pengen jadi content writer tp blm berani melangkah wkwkwk. Semoga kedepannya sih bisa jadi CW handal.eaaaa
ReplyDeletewiih keren.. saya juga masih belajar content writing nih, freelance tak berbayar alias volunteer haha.. karena volunteer jadi ga ada target, jadi sarana belajar aja, hihi ^^
ReplyDeletenggak pede jadi content writer, maklum ngisi blog aja masih nggak konsisten :(
ReplyDeleteWaah, keren ini tipsnya.
ReplyDeleteBtw nanti ngintip CV nya mbak hohoho
mulai sekarang belajar bikin proposal dan ngumpulin portfolio ah :)
ReplyDeleteilmu banget nih. mkasih mbak..
ReplyDeleteBelum pernah berpikir untuk jadi content writer, lebih suka dunia blogging dan bisnis online saja :)
ReplyDeleteTfs mba, kemarin saya apply.namun saya tolak setelah tahu fee peratikel dan perjanjian harus lapor jika kerjasama dengan brand lain, blm rezeki hehe soalnya kayak tahan ijasah dong hehe
ReplyDeleteBermanfaat banget ilmunya 😍 Thanks for sharing mba
ReplyDeleteWahh makasih tipsnya ya. Aku jd semakin mantap nih, karena aku sekarang lg jalanin jadi CW. tenrnyata berbeda ya saat menulis di blog sendiri :)
ReplyDeletebener banget. kalo jadi content writter itu perlu mikir lebih ekstra, khususnya untuk gaya penulisannya. kalo di blog sendiri kan bebass.. hihi..
ReplyDeleteSwitch ini sesuatu bangeettt, apalagi kerjaan formal sekarang juga urusannya sama tulis-menulis. Kadang masih suka terbawa :D.
ReplyDeleteAkupun curcol yang sama hahaha, semoga bisa cepet keciduk jadi content writer ya kita xixixi. Btw umurnya lebih tuaan CNI ya, duhhh kamu masih muda dong xixi. Enaknya jadi content writer itu dapat gaji setiap bulannya dengan jumlah yang pasti ya, tanpa harus berebutan daftaa haha
ReplyDeleteJadi content writer adalah impian (lama) saya yang juga belum terwujud. MAsih belum PeDe, terutama soal waktunya, jadi sementara ini fokus dulu update blog yg belakangan banyak di-anggur-in.
ReplyDeletemakasih sharingnya mamah sid. siyap dicatat semua :)
ReplyDelete