Sejak menjadi orang tua, timbul
satu sifat baru yaitu “lebih khawatir”. Kalau khawatir memang dari dulu ada
meski jarang muncul. Namun sekarang saya menjadi lebih khawatir akan segala
sesuatu terutama yang menyangkut tumbuh kembang anak. Saya lebih khawatir anak
terjatuh, dipukul teman, sedih kehilangan sesuatu, dan lain sebagainya. Saya
juga lebih khawatir ketika anak ga doyan makan sehingga berat badannya sempat stuck di bawah normal. Saking
khawatirnya saya jadi bad mood
seharian yang mengganggu relasi saya dengan anak.
Hal ini berbeda dengan suami yang
nampak santai, entah bagaimana di dalam hatinya. Saat anak susah makan, ia bisa
mencari cara supaya proses makan menjadi menyenangkan. Cowo gitu ya cara
berpikirnya lebih simple tapi ngena. Atau… mungkin saya harus
mengurangi rasa khawatir yang berlebihan supaya bisa berpikir lebih jernih
menghadapi anak.
|
Perilaku Anak Usia Prasekolah yang aktif bereksplorasi |
Rasa khawatir ini muncul salah
satunya karena kurangnya ilmu yang saya miliki untuk mengasuh anak. Tiap hari
saya bertanya-tanya, apakah selama ini saya telah memenuhi kebutuhan si Kecil?
Atau usaha saya masih kurang? Bu ibu, do
you feel the same way too?