Psoriasis bukanlah sekadar
penyakit yang nampak di permukaan kulit. Pasien harus melawan rasa sakit juga
beban emosional untuk menjalani kehidupan sehari-hari. Tak sedikit pengidapnya
yang berpikir untuk mengakhiri nyawanya setelah gagal berobat. Mari kita
mengenal psoriasis untuk hidup yang lebih sehat.
dr. Danang menjelaskan ciri-ciri psoriasis |
Psoriasis merupakan penyakit
autoimun di mana sel kulit tumbuh dengan sangat cepat sehingga menumpuk di atas
kulit. Tumpukan sel kulit ini membentuk seperti sisik yang tebal dan berwarna
keperakan dalam ruam-ruam merah yang gatal, kering, dan menyakitkan. Plak
psoriasis umumnya di bagian telapak tangan, tumit, kepala, siku, dan lutut. Penyakit
ini dapat dialami bayi usia 8 bulan hingga dewasa usia 70 tahun. Di Indonesia
sendiri rata-rata pengidap psoriasis berusia 10-30 tahun dengan prevalensi 1%.
Penyebab penyakit psoriasis belum
diketahui dengan pasti. Faktor lingkungan, genetik, dan pola hidup yang tidak
sehat dapat meningkatkan risiko terjadinya psoriasis. Apabila psoriasis dialami
oleh anak usia kurang dari 15 tahun kemungkinan ada riwayat psoriasis pada
keluarga.
Orang tua yang memiliki psoriasis
bukan berarti otomatis anak akan mengidap hal serupa. Anak tersebut berpotensi
mengidap psoriasis bila ada pemicunya, misal karena merokok, minum minuman
beralkohol, infeksi, obesitas, atau stress.
Sakit fisik yang dirasakan tubuh
dapat berdampak pada psikis seseorang. Begitulah yang dialami pasien psoriasis
karena penyakit ini dapat dialami seumur hidup. Pasien ingin memiliki kulit
yang bersih dan normal. Tetapi karena kurang percaya diri dengan kulitnya yang
kemerahan, pengidap psoriasis menutupinya dengan pakaian. Ada pula yang mengalami
psoriasis di tangan menjadi ragu untuk bersalaman karena takut menular.
dr. Danang Tri Wahyudi, Spk.KK
menuturkan bahwa untuk mengatasi rasa kurang percaya diri tersebut caranya
dengan tidak perlu memikirkannya. Tetapi sulit juga, kan. Hal ini yang
menghambat penyembuhan. Bahkan psoriasis dapat menimbulkan risiko penyakit
gagal jantung, kelainan sendi, kecacatan, insomnia, hingga kematian.
Hingga saat ini belum ditemukan
obat untuk menyembuhkan psoriasis secara total. Obat yang ada untuk mengurangi
area psoriasis, umumnya dengan target PASI 75. PASI atau Psoriasis Area and
Severity Index adalah metode untuk menentukan hasil dari studi klinis untuk
psoriasis dengan cara mengukur tingka kemerahan, sisik, dan tebalnya plak
psoriasis serta sebarannya di permukaan tubuh. PASI 75 artinya kondisi kulit
pasien psoriasis lebih baik 75% dari sebelum treatment sehingga kulit menjadi
hampir-bersih atau bersih.
dr. Danang mengingatkan agar
setelah treatment, pasien memperbaiki pola hidup yang lebih sehat. Contohnya
dengan mengurangi makanan yang memicu peradangan agar mencegah kekambuhan psoriasis.
Dengan ini diharapkan masa remisi (kesembuhan diantara dua sakit) yang lebih
panjang.
Kementrian Kesehatan RI juga concern akan psoriasis. Dr. Lily
Sriwahyuni Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
Tidak Menular, Kemenkes RI, menjelaskan upaya pemerintah untuk mencegah
psoriasis dengan penyusunan buku Pedoman Penanggulangan Psoriasis di Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama juga penyusunan Kurikulum dan Modul Pelatihan
Penanggulangan Psoriasis dan Lupus Eritematosa Sistemik Bagi Tenaga Kesehatan
di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama. Selain itu Kemenkes RI juga gencar
melakukan promosi kesehatan dan kemitraan.
Milan Paleja (kiri) menjelaskan Secukinumab, treatment baru untuk pasien psoriasis |
Kabar baiknya, pengidap psoriasis kini memiliki
harapan baru untuk kulit yang lebih bersih dan kualitas hidup yang lebih baik. Pada
16 Agustus 2017 lalu di The Westin Hotel, Jakarta, telah diperkenalkan
Secukinumab, obat untuk psoriasis. Obat ini untuk treatment dengan target PASI
90 hingga PASI 100. Treatment dilakukan melalui injeksi sebulan sekali.
Beberapa pasien yang telah melalui treatment ini menunjukkan hasil yang positif
setelah satu bulan pertama dan dalam 6 bulan tercapai PASI 90. Tentunya pasien
semakin percaya diri untuk menjalani aktivitas sehari-hari.
Secukinumab diproduksi oleh perusahaan
farmasi Novartis dan telah digunakan di 75 negara. “Secukinumab kini tersedia
bagi pasien Indonesia. Pengobatan ini tidak hanya diharapkan dapat memberikan
kendali untuk penyakit psoriasis, namun juga untuk meningkatkan standar harapan
pasien terhadap pengobatannya,” ujar Milan Paleja, Presiden Direktur Novartis
Indonesia. “Obat ini lebih murah di Indonesia dibanding negera lain di ASEAN,”
tambahnya.
Biaya pengobatan memang menjadi
perhatian di Indonesia. Syukurlah penyakit kronis dengan pengobatan
terus-menerus seperti psoriasis ini termasuk dalam jaminan BPJS. Novartis
sendiri akan bekerja sama dengan BPJS maupun pemerintah supaya dapat
meringankan beban sosial maupun ekonomi akibat penyakit psoriasis. Saat ini
Novartis telah bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Kulit dan
Kelamin Indonesia (PERDOSKI).
Semoga Secukinumab dari Novartis
dapat memberikan harapan hidup yang lebih baik bagi pasien psoriasis. Now, clear skin is no longer a dream.
Memang ok hidup yang tak sehat akan memancing berbagai penyakit. Dan kalo sudah sakit. Kayak pengobatan Pasti mahal
ReplyDeleteLebih baik mencegah daripada mengobati
DeleteYerkadang orang sakin kepercayaan dirinya akan turuh, hingga sulin untuk berbaur di lingkunganya alhamdulillah mba sudah ada obatnya
ReplyDeleteNah, secukinumab mengatasi hal itu. Supaya pasien makin percaya diri
DeleteLagi-lagi stress dan merokok bisa jadi faktor pemicu, ya.
ReplyDeleteSyukurlah masih dalam tanggungan BPJS.
Hidup harus dibawa happy supaya healthy, ya Mbak. Jalan-jalan yuuuk!
Deleteklo dengar autoimun seram, bersyukur ada solusinya, kirain saya ga bisa disembuhkan
ReplyDeleteAuto imun tipe ini saat ini belum dapat disembuhkan tetapi dapat diatasi. Semoga ke depan Ada perkembangan untuk kesembuhan pasien psoriasis yaa
Deleteaku baru tau penyakit psoriasis ini. kog ngeri ya mba..
ReplyDeleteSyukurlah udah ada treatment untuk mengatasinya
DeleteJustru sebenernya tugas lingkungan aekitar thd penderita psoriasis adalah mensupport penuh ya mba, bukannya malah mencibir. Alhamdulillahnya sekarang ada secukinumab, solusi banget deh
ReplyDeleteKurangi nyinyir. Mending beri solusi. Ye kan...
DeleteJustru sebenernya tugas lingkungan aekitar thd penderita psoriasis adalah mensupport penuh ya mba, bukannya malah mencibir. Alhamdulillahnya sekarang ada secukinumab, solusi banget deh
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeletePsoriasis ini sekilas kalo kulihat di foto pertama, mirip dengan "biduran". Syukurlah ya sekarang sudah ada secukinumab untuk pasien psoriasis.
ReplyDeleteBentol bentolnya seperti biduran ya. Ada yang sampe berwarna perak seperti sisik
DeleteSemoga dengan secukinumab penderita psoriasis bisa mendapat kulit lebih bersih ya, Mbak. Sedih aku lihat video pasien-pasiennya yang depresi.
ReplyDeleteSemoga secukinumab ini bisa bikin penderita psoriasi mendapat kulit lebih bersih lagi ya, Mbak. Sedih aku pas nonton videonya.
ReplyDeleteNgeri juga ya klo smpe kena psoriasis. Walau gk menular, tp beban psikologisnya ttp besar krn org pasti parno gitu
ReplyDeleteMashaAllah,
ReplyDeleteBaru tau ada penyakit seperti ini.
Pengobatan yang terus menerus terkadang bikin penderita jenuh dan malah stres.
Thanks sharingnya mba,
ReplyDeleteNgedenger auto imun bawaannya langsung parno. Syukurlah ada treatment untuk psoriasis..
Salam kenal mba
Baru tahu kalau nggak menular, mb. Kirain semua penyakit kulit itu nular. Makanya klo pas ada yang sakit mikirnya klo mau nengok kudu pake masker. Hehe
ReplyDeleteAku baru denger penyakit kulit yang satu ini. Wajar sekali kalo berpengaruh ke psikis pasiennya, apalagi bagi kaum hawa ya mba (timbul jerawat aja berasa bencana heu)
ReplyDeleteKasian juga kalau penderita psoriasis ini di kucilkan bahkan dapat cibiran.
ReplyDeleteAku terus terang belum paham ttg penyakit ini, tapi ikut seneg krn udah ada obatnya TFS
ReplyDeletesenang kalau banyak yang menulis tentang penyakit ini, biar orang-orang di luar sana yang nggak tau jadi tau.
ReplyDelete