3 Aktivitas untuk Menjawab Tantangan Downy Daring

Bu-ibu seberapa sering menyemprotkan wewangian ke pakaian? Ketika pergi bekerja, kondangan, atau sekadar jalan-jalan, parfum menjadi hal penting untuk dibawa. Meski sudah memakai parfum sebelum berangkat, rasanya kurang percaya diri kalau tidak semprot parfum lagi setelah sampai di tujuan. Angin, panas, dan polusi selama perjalanan membuat pakaian bau. 

Repot juga sih harus membawa parfum kemana-mana dengan risiko tumpah atau pecah. Sekarang telah hadir varian baru dari Downy yang wanginya lebih tahan lama dibanding parfum mewah, yaitu Downy Daring. Kemasannya didominasi warna gold bergambar parfum yang elegan. Masa’ sih wangi Downy lebih awet daripada parfum mewah?

29 Juli 2017 lalu di Holy Crab, Jakarta, saya diajak Kumpulan Emak-Emak Blogger (KEB) membuktikan wanginya Downy Daring. Mbak Kaka dari P&G Indonesia melakukan demo Downy Daring versus parfum mewah. Ada 2 handuk dengan perlakuan berbeda. Handuk pertama direndam di cairan Downy Daring sedangkan handuk kedua disemprot parfum mewah sebanyak 3-4x. Kemudian kedua handuk ini dikeringkan dengan hair dryer dan disetrika. Hasilnya handuk pertama masih tercium aroma wangi yang lembut sedangkan handuk kedua tidak tercium wangi sama sekali. Wow! Setelah itu handuk pertama dikucek atau digosok, wanginya malah semakin tercium.

Demo Downy Daring versus parfum mewah oleh Mbak Kaka (kanan) dipandu MC Mak Mira Sahid

Ih…kok bisa sih Downy Daring wanginya tahan lama? Padahal sudah melalui proses pemanasan lewat hair dryer dan setrika, ibaratnya pakaian yang terkena angin dan panas matahari. Mbak Kaka berbagi rahasia bahwa varian terbaru dari Downy ini memiliki kandungan konsentrat parfum yang paling banyak di antara varian yang lain. Selain itu mencuci dengan Downy menjadikan dual perfume micro capsules yang berisi pengharum menempel di serat kain. Ketika kita banyak bergerak, micro capsules ini pecah dan mengeluarkan aroma yang wangi.

Pada acara ini emak-emak blogger tak hanya menyaksikan demo tetapi bisa langsung membuktikan wanginya Downy Daring, seperti Mak Edwina dan Ayu yang mewakili kelompok kami. Setelah itu kami mendapat tantangan dari Mbak Kaka untuk mencoba keunggulan Downy Daring di rumah. Oke, siap!

para peserta membuktikan wanginya Downy Daring

Sebagai pengguna setia Downy, saya pernah mencoba berbagai varian Downy dari yang Sunrise Fresh, Garden Bloom, sampai Mystique. Downy memang wangi, lembut di pakaian, dan membuat pakaian mudah disetrika. Begitu melihat Downy Daring, saya ingin mencobanya di rumah. Saya menjawab tantangan Downy Daring melalui 3 aktivitas berikut ini.

Downy Daring Versus Mobilitas Ayah

Kemeja Ayah tetap wangi meski dipakai beraktivitas seharian

Ketika itu suami (sebut saja Ayah) mengikuti pelatihan di luar kantor. Lokasinya lebih jauh dari rute biasanya, sekitar 1 jam naik motor melewati daerah macet. Duh, terbayang debu dan polusi yang dilalui. Ayah berangkat dari rumah masih rapi, sampai sana bisa-bisa kucel. Di sana Ayah bakal bertemu kolega-kolega baru. Supaya makin percaya diri, saya bekali pakaian yang wangi. Tenang aja, kemeja yang Ayah pakai sudah direndam dengan Downy Daring.

Nanya tentang kemeja melulu, hihi...

Selama pelatihan, saya bolak-balik menanyakan kabar kemeja, bukan kabar Ayah. Hahaha. “Wangi”, jawab Ayah lewat Whatsapp. Bahkan ketika malam hari Ayah sampai di rumah, kemejanya masih wangi! Sampai saya cium-cium kemejanya. Awet banget ya wanginya Downy Daring.

Downy Daring Versus Toilet Training

Memasuki usia 2 tahun, SID mulai dibiasakan lepas popok. Dia sudah diajari untuk pipis di kamar mandi dan bilang terlebih dahulu kalau sudah kebelet. Tapi… namanya masih proses toilet training, bolak-balik ia ngompol. Saat sedang makan atau main tiba-tiba celananya basah. Nambah deh pekerjaan buat mencuci celana dan mengepel ompol sampai 6 kali sehari. Hayati lelah…

Pakaian yang terkena ompol harus segera dibersihkan, setidaknya direndam dengan air, karena bau pipis itu sangat kuat. Kadang setelah dicuci pun masih tercium bau pesing. Huhuhu…

Saya pun menggunakan Downy Daring untuk membilas pakaian yang terkena pipis. Cukup setengah tutup botol Downy untuk 15-20 potong pakaian bila mencuci dengan tangan. Masalah bau pesing tuntas. Kini celana SID sudah wangi dan bersih.

Downy Daring Versus Kepanitiaan Ibu

Nyempil di paling kanan. Adek bayi melihat jilbab saya sampai segitunya terpesona wanginya Downy Daring kali ya?

Minggu lalu kelas kuliah online yang saya ikuti mengadakan kopi darat di Taman Mini. Berhubung suka jeprat-jepret, saya mengajukan diri menjadi sie dokumentasi. 

Namanya emak-emak, saat acara saya harus berbagi fokus mengabadikan momen sambil mengurus anak. Tempat acara yang semi outdoor dengan cuaca terik siang itu membuat gerah. Kalau begini biasanya saya memakai hair mist atau parfum untuk disemprotkan ke jilbab. Tetapi kali ini saya hanya menciumi wanginya jilbab yang sudah direndam dengan Downy Daring. Padahal jilbab ini sudah dicuci sekitar 3 hari lalu tetapi wanginya masih menempel. Sesampainya di rumah, jilbab saya letakkan di keranjang baju kotor. Esok paginya ketika hendak mencuci pakaian, jilbabnya masih wangi.

Downy Daring tersedia dalam kemasan botol, refill, dan sachet

Melalui 3 aktivitas di atas, saya makin jatuh cinta dengan Downy Daring. Beneran lebih tahan lama dibanding parfum mewah meski sudah terkena angin, debu, dan panas matahari. Wanginya takkan pudar. Makin banyak gesekan, pakaian makin wangi. Dan yang saya suka wanginya lembut, tidak menusuk hidung. Downy parfum collection makin lengkap dengan hadirnya Downy Daring.

Saya sudah menjawab tantangan Downy Daring. Kini giliranmu membuktikan keawetan wangi Downy Daring. Berani mencoba?