Gunung, sawah, kodok, sungai, kabut…
Itu sebagian yang SID lihat
selama kami libur lebaran ke rumah mbah. Jika selama ini mengenal benda-benda
tersebut lewat buku, kini ia bisa melihat langsung. Pengalaman berharga seperti
ini kami manfaatkan untuk semakin mengenalkan alam dan penciptanya. Puas-puasin
liburan di alam bebas sambil menstimulasi kecerdasan naturalis.
Kecerdasan naturalis adalah satu
dari delapan tipe kecerdasan majemuk. Ciri-ciri anak dengan kecerdasan ini
yaitu suka dengan lingkungan sekitar seperti hewan, tumbuhan, dan kejadian alam.
Untuk mengasahnya dengan cara mengenalkan alam sekitar lewat aktivitas indoor maupun outdoor, seperti membaca buku tentang hewan dan tumbuhan, membuat
ikan dari kertas lipat, melukis dengan sayur, menghias domba dari kapas, juga field trip ke gunung atau pantai.
Rumah mbah yang mewah alias mepet sawah menjadi keuntungan tersendiri. Pagi hari yang sejuk, kami berjalan kaki ke sawah. Senangnya melihat hamparan hijau yang luas. Mata yang biasanya memandang gedung-gedung jadi bisa refreshing dengan pemandangan indah ini (norak! Hihi). Selama menyusuri pematang, SID sering digendong Ayah karena banyak rumput yang membuat gatal dan ada semut-semut hitam. Meski demikian, ia sempat mencoba berjalan di tempat yang sempit itu hingga terperosok, ya untuk melatih keseimbangan.
Baca juga 8
Kecerdasan Majemuk
Di sawah, kami melihat padi yang
masih hijau juga yang sudah menguning. Selain padi, ada juga jagung dan terong (metode
tumpang sari?). Kami juga menemukan banyak belalang dan kodok.
Selain di dekat rumah mbah, kami
sempat mampir ke sawah di belakang masjid besar. Masjid dan sawah dihubungkan
dengan jembatan yang dibawahnya sungai mengalir deras. Segar! Di sini SID betah
melihat air mengalir di pinggir sawah sampai-sampai tidak mau diajak pergi.
Daerah rumah mbah dekat kaki
gunung Lawu. Mmm… ga dekat-dekat amat sih, ya sekitar 45
menit berkendara melewati jalan yang meliuk. Udaranya dingin… Jaket yang saya
pakai sepertinya kurang tebal untuk melindungi tubuh dari sergapan hawa dingin.
Meski di daerah pegunungan yang sepi, sinyal XL lancar di sana. Saat naik motor, saya nyambi eksis bikin instastory. Ceritanya mau pamer pemandangan hutan dan gunung yang jarang kami temui. Pantesan aja internetan lancar. Jaringan 4.5G XL udah sampai ke Jawa Timur.
FYI, XL baru aja launching kartu perdana Super Ngobrol Baru yang gratis telepon dan sms tanpa batas. Voice call dan video call menggunakan Whatsapp atau LINE pun tidak mengurangi kuota data internet. Selain itu kita bisa puas nonton YouTube secara cuma-cuma. Bahagia itu gratis, ya!
Meski di daerah pegunungan yang sepi, sinyal XL lancar di sana. Saat naik motor, saya nyambi eksis bikin instastory. Ceritanya mau pamer pemandangan hutan dan gunung yang jarang kami temui. Pantesan aja internetan lancar. Jaringan 4.5G XL udah sampai ke Jawa Timur.
FYI, XL baru aja launching kartu perdana Super Ngobrol Baru yang gratis telepon dan sms tanpa batas. Voice call dan video call menggunakan Whatsapp atau LINE pun tidak mengurangi kuota data internet. Selain itu kita bisa puas nonton YouTube secara cuma-cuma. Bahagia itu gratis, ya!
Balik lagi ke perjalanan menuju Cemoro
Sewu. Area ini dekat dengan titik awal penanjakan gunung Lawu. Dinamakan demikian
karena di sini banyak pohon cemara yang menjulang tinggi. Harusnya kami
berangkat lebih awal supaya hawanya tidak sedingin sore itu. Kabut menutupi
jalan membuat ayah mengemudikan motor dengan lebih perlahan. SID sempat
merengek minta duduk di depan namun akhirnya ia mau dibujuk duduk di tengah
setelah merasakan dinginnya angin menerpa.
Niat mencapai perbatasan Jawa
Timur dan Jawa Tengah kami urungkan. Ga kuat dingin! Kami menepi di sebuah
warung yang menjual bakso dan minuman hangat. Sambil menunggu cokelat hangat,
kami menikmati pemandangan jurang di belakang warung yang samar-samar tertutup
kabut.
“Putih-putih itu kabut. Kabut
muncul di tempat yang dingin seperti ini. Kabut bisa dilihat tapi ga bisa
dipegang,” jelas saya pada SID. Cetek banget ya pengetahuan saya, -___-
Setelah berlebaran, kami diajak pakdhe
makan di warung lesehan. Konsep tempat makan ini menggabungkan kolam
pemancingan, mini zoo, dan tempat makan. Pengunjung bisa langsung memesan menu
yang tersedia atau memancing ikan terlebih dahulu untuk dimasak.
Di sekitar tempat lesehan, ada
kolam ikan koi yang luas. SID dan sepupu-sepupunya asyik memberi makan ikan
sambil menunggu pesanan datang. Sampai makanan tersaji di meja pun ia masih
mondar-mandir ke kolam. Heu… jadi ga fokus makan, khawatir ia nyemplung ke
kolam yang dalam. Ga bawa baju ganti pula.
Kami juga melihat pakdhe
memancing. Pakdhe satu ini hobinya memancing, beternak ikan, juga makan ikan.
Pokoknya ga jauh-jauh dari dunia perikanan. SID jadi mengenal hal baru seperti
alat pancing, kail, dan umpan. Ia berteriak kencang saat ada ikan yang berhasil
dipancing.
Di sekitar kolam pancing, ada
kandang-kandang yang berisi ayam, burung merak, kakatua, kucing, hingga
monyet. Saya excited melihat merak jantan yang sedang memamerkan bulunya, eh
SID berlalu begitu saja. Belum paham kali ya. Ia justru berlama-lama melihat
dua ekor monyet.
Sore hari di saat orang pulang
liburan, kami malah ke air terjun. Masya Allah, ademe pol di Coban Rondo. Air
terjun Coban Rondo terletak di Batu, Jawa Timur. Coban Rondo cocok jadi pilihan
wisata keluarga karena pengunjung tidak perlu berjalan jauh menuju air terjun.
Cukup melewati jalanan beraspal yang sudah tertata rapi. SID pun santai
berjalan menuju air terjun.
Biasanya di area sekitar Coban
Rondo banyak monyet berseliweran namun sore itu saya tidak menjumpai satu pun.
Hati-hati bila ada monyet di sana karena mereka suka mengambil barang-barang
milik pengunjung. Apalagi jika ada yang sedang makan, awas direbut!
Alhamdulillah banyak juga tempat
yang kami kunjungi selama libur lebaran. Saya yang pada dasarnya suka dengan
alam menjadi betah menikmati liburan di alam bebas. Apalagi liburan kali ini
komplit dengan ayah dan SID sehingga kami bisa belajar sambil jalan-jalan
mengenal alam, memahami kebesaran Allah.
Apa yang Ayah dan Ibu lakukan untuk menstimulasi kecerdasan naturalis si Kecil? Bagaimana mengenalkannya pada alam supaya ia tertarik mempelajarinya?
Bagi cerita di kolom komentar, yuk!
Asikkk banget ya liburannya Mba. Back to nature :)
ReplyDeleteiyaa pemandangan bikin segar dan udara yang menyehatkan
DeleteSaya pernah bersama teman2 nggak Mbangbung ke Batu Malang. Tidur di jalan terus paginya naik ke bukit eh nggak tahunya nembus nyampe air terjun Coban Rondo... Keren nyampe sekarang pemandangannya
ReplyDeleteYa Allah, mas jangan tidur di jalan. Nanti ketabrak! Jalan kaki dari rumah penduduk ke Coban Rondo lumayan tuh
DeleteDengan sering mengajak si kecil piknik ke alam, tentu saja. Langsung berinteraksi dan berekspresi.
ReplyDeleteBisa juga dengan mengajak si kecil menanam pohon/bunga, ajarkan dia menyiram dan merawat.
Atau berkunjung ke museum atau planetarium.
wah iya benar idenya. Selama ini masih semprotin tanaman yang ada di taman. Belum pernah menanam sendiri.
DeleteSaya betah sekali mba kalau pas pulang ke Jawa, rumah mertua. Pemandangannya indah udara segar. Jadi kangen mudik ke Jawa Tengah lagi.
ReplyDeleteseger gitu lihat pemandangan ijo ijo yang ga biasa kita lihat sehari-hari
DeleteLucuuuu bangeeet dombaa buataan sid 😄😄 berlibur bersama alam selalu menyenangkan apalagi bisa sekalian buat belajar anak". Mengenal alam lebih dekat 😇
ReplyDeleteAsiknya lagi kalau sinyal penuh terus meskipun dikawasan air terjun atau dataran tinggi gtu hehehe andalan ya XL mbaak. . 😇
lucu kan dombanya, buat lebaran haji *eh. Berlibur di alam bebas menyenangkan, kita bisa refreshing sekaligus belajar dari alam.
DeleteDi ajak sekalian say mandi di air terjun, biar tambah asik
ReplyDeleteitu dingin banget dan ga bawa baju ganti. Next time aja deh
Deletewah air terjunnya pastinay di saan seger, dan maunya nyemplung ke air
ReplyDeletega tahan dinginnya, Mba. Foto di dekatnya aja deh
DeleteMba...alami bnget rmh mbahnya Sid.. Betah klo aku.
ReplyDeleteAnak2ku juga sering mb, tak ajakin ke pantai/gunung.. Biar mereka deket sama alam. Main ke mallnua jarang2 aja..boros juga soalnya klo keseringan
Hohoho di mol banyak godaan. Enak ke sawah aja lihat yang segar-segar
Deletesaya mah fans nya sid..
ReplyDeleteini bocah pinter lahir batin ya mamak sid, dulu teh ngidamnya apa?
sid itu aktif, tapi bisa kalem, aiiih kangen.. smg nanti bisa ketemu sid lagi
Aih bumil... Ngidam snorkeling aja sih. Hahaha entah kenapa keluarnya begini.
DeleteIya nanti kalau Ada event yang cocok, dia ku ajak ya
senengnya dekat rumah si Mbah masih ada sawah...Anak-anak kalau di rumah Mbahnya di Kediri dan Madiun (kota),dah padat penduduknya, nggak banyak sawah lagi...hiks. Trims ceritanya Mbak :)
ReplyDeleteDari Madiun mampir Magetan aja. Masih banyak sawah tuh. Ga terlalu jauh kan
DeleteAsyik, ya, rumah mbahnya dekat tempat-tempat menarik.:)
ReplyDeleteAlhamdulillah rumah mepet sawah, bisa liburan sekaligus eksplorasi
DeleteHai SID ganteng, lain kali kopdar-an di coban rondo ya :)
ReplyDelete