Mudik, ada yang bilang berasal dari kata “Mulih”
dan “Udik” yang artinya pulang kampung. Bener ga sih? Yang jelas mudik sudah
jadi tradisi di Indonesia, terutama menjelang hari raya Idul Fitri (karena
Indonesia mayoritas beragama Islam). Saya sendiri merasakan mudik sejak kuliah
dari Jawa Barat ke Jawa Timur. Mudik terjauh ketika saya bekerja di Sulawesi.
Biayanya gede! Tiket pesawat PP di musim libur lebaran bisa mencapai 3juta
rupiah. Tapi, demi berlebaran bersama keluarga marilah mengikhlaskan THR untuk membeli
tiket pesawat.
Ngomongin tentang mudik, tahun lalu itu spesial karena saya mudik cuma berdua dengan anak. Kami memilih naik pesawat supaya cepat sampai. Kasihan SID apabila terlalu lama di perjalanan.
Mengambil pengalaman mudik berdua dengan balita
melalui jalur udara, saya simpulkan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan
supaya perjalanan aman, nyaman, dan sampai tujuan dengan selamat, yaitu:
1. Beli tiket di tempat resmi dan pastikan nama, bandara asal dan tujuan, waktu keberangkatan, serta add-on (bagasi, makanan, asuransi) sudah sesuai.
Nama dan tanggal lahir anak juga penting. Meski anak usia di bawah 2 tahun (infant) tidak dapat seat sendiri, data dirinya tetap harus diisi ya.
Pastikan membawa asli ID card untuk verifikasi
kesesuaian nama di tiket dengan ID card. Kalau ada perbedaan nama bakal
memperlambat proses check-in.
2. Bawa barang seperlunya saja dan barang
berharga simpan di bagasi kabin, bukan bagasi tercatat.
Pergi bareng anak itu repotnya bakal double karena membawa perlengkapan anak
juga. Sebaiknya buat kesepakatan dengan anak supaya membawa barang yang
penting. Boleh bawa mainan atau buku tapi 1-2 aja untuk hiburan selama
perjalanan.
Selain itu tandai tas yang dibawa, misal pakai
koper dengan warna eye-catching, atau teknik ibu saya dengan memberi pita
(kadang tas kresek merah) di handle tas. Efektif lho saat mencari bagasi.
Hihihi.
Oh ya, jangan mau dititipi tas atau koper oleh
orang tak dikenal. Bukannya tidak berbuat baik, kan kita ga tau isinya apa.
Kalau narkoba atau barang terlarang lainnya, kita yang kena.
3. Datang lebih awal sekitar 2 jam sebelum
keberangkatan. Lebih baik lama menunggu di bandara daripada tergesa-gesa,
apalagi ketinggalan pesawat. Ingat ya bandara lebih ramai dari biasanya saat
musim libur lebaran. Antrian check-in juga lebih mengular. Lebih enak lagi
kalau bisa check-in online tapi waktu itu saya check-in di counter karena
membawa infant.
4. Sopan dan patuhi aturan keselamatan bandara.
Di bandara akan ada 2x pengecekan barang dengan conveyor belt dan metal
detector. Calon penumpang diminta melepas jam tangan, ikat pinggang, dan
serangkaian prosedur lainnya. Ikuti prosedurnya, ya.
Jangan membawa gunting dan benda tajam di tas
tangan. Biasanya nih ada yang kelupaan bawa gunting kuku bayi, terpaksa deh
ditinggal di bandara. Kalau bawa gunting, simpan di koper yang dimasukkan ke
bagasi tercatat.
FYI, ada aturan untuk tidak membawa benda metal
dengan panjang lebih dari 5cm ke bagasi kabin. Tas saya pernah diperiksa karena
ini saat membawa kamera.
Dan yang penting, jangan sekali-kali bercanda
tentang bom. Sesuai UU No. 1 Tahun 2009 tentang penerbangan menyebutkan, “Menyampaikan
informasi palsu, bergurau atau mengaku-ngaku membawa BOM di bandara dan pesawat
udara dapat dikenakan pidana penjara.”. Ga lucuk sama sekali deh guyonannya!
5. Sambil menunggu waktu boarding, ajak anak bermain di playground, sewa stroller di bagian informasi (gratis, cuma nitip KTP), atau ke nursing room supaya tidak bosan. Tapi jangan sampai kebablasan waktu boarding karena di beberapa bandara pengumuman boarding tidak disiarkan melalui pengeras suara.
6. Mengantri dengan tertib saat waktu boarding. Lalu
pilih duduk di dekat jendela kalau anak suka melihat ke luar. Kalau dia suka
jalan-jalan, pilih yang samping aisle supaya ga mengganggu penumpang lain. Minta
izin ke penumpang yang kursinya ditukar, ya. Hehehe.
Terkadang saat take-off telinga menjadi sakit
karena perbedaan tekanan udara yang membuat bayi rewel. Untuk mengurangi efek
ini, susui bayi. Ada juga yang menyarankan untuk makan permen (buat dewasa).
7. Matikan HP selama di pesawat karena sinyalnya menggangu
sistem navigasi pesawat. Meski pengumuman ini sering diulang oleh pramugari,
ada aja yang masih menelepon di dalam pesawat saat menunggu take off. Zzz…
gemes deh!
Perhatikan prosedur keselamatan yang dicontohkan pramugari
dan pramugara, ya. Tak lupa pakaikan seat belt untuk anak. Ajari anak tentang
hal ini.
8. Setelah mendarat, jangan langsung menyalakan
HP. Tunggu hingga masuk ke gedung bandara. Lalu pastikan semua barang bawaan
termasuk yang di bagasi tercatat telah dibawa. Apabila ada yang hilang atau
tertinggal, segera laporkan ke petugas bandara di bagian Lost and Found.
Semoga perjalanan mudik tahun ini aman, nyaman,
dan selamat sampai tujuan untuk berkumpul bersama keluarga. Saat arus balik,
perhatikan delapan tips di atas juga ya.
Kalau butuh informasi lebih detail tentang aturan
serta prosedur selama di bandara dan pesawat, gabung aja di Sobat Aviasi. Ini
adalah komunitas yang dibentuk oleh Direktorat Jendral Perhubungan Udara
Kementerian Perhubungan. Info seputar Sobat Aviasi dapat diakses di Facebook,
Instagram, juga Twitter DJPU151.
Punya tips mengenai keselamatan menggunakan
transportasi udara? Ikut yuk vlog competition di selamanya.id.
Saya udah ikutan nih, tonton videonya ya. Semoga video ini membawa saya dan
keluarga ke Raja Ampat. Amin.
Thanks mba, sudah berbagi pengalamannya. Jangan lupa juga ya kunjungi perusahaan konsultan it
ReplyDeleteBahaya banget ya bercanda tentang bom.
ReplyDeleteBisa Berpengaruh ke jadwal penerbangan lho
DeleteAda tuh bukti nyata becanda tentang bom. Penerbangannya jadi tertunda lama banget karena diperiksa ulang lagi
ReplyDeleteNah kan merugikan orang lain cuma karena bercanda
DeleteYeeeee mudik-mudik lebaran.
ReplyDeletealhamdulillah sebentar lagi.
Iya nggak disarankan menggunakan candaan bom. Aku juga ngeri meski canda.
kuliah di jawa barat, di bandung mba? btw infonya kereenn dtambah infografis yg kece abiiiss..
ReplyDeleteDepok... Mepet Jaksel. Heheh
DeleteMakasih yaa
Informasinya bermanfaat sekali mba :)
ReplyDeleteBiasanya kalau bawa anak itu bawaannya jadi berlipat ganda ya, Mbak. Aku belum kebayang sih gimana nanti packingnya kalau mudik bawa balita. Kadang liat teman sampai terpaksa bayar kelebihan bagasi karena bawaan anaknya banyak banget katanya.
ReplyDeleteSemoga ga akan terjadi deh sama kita.
Anak itu kecil tapi bawaannya segambreng. Aku ga sampe bayar excess baggage sih
Deletewiihh suaranya seksi udah kayak VO di televisi...manteep mak helen...kamu luar biasaaaa
ReplyDeleteHaduh apa sih mama arfa nih aku kan maluuu
DeleteEmang harus cerdik ya mbak kalau bepergian bersama balita. Persiapan harus benar-benar matang ^_^
ReplyDeleteKangen naik pesawat... Tapi suami malah saran nunggu anak agak gede dulu hehehe
ReplyDeleteAih bade kamana, Teh?
Deletemudik dengan balita memang perlu cara yang khusus, apalagi kalau pakai pesawat. Memang harus diperhatikan secara ekstra ya :)
ReplyDeletemantap lengkap sekali, ya urusan dg balita itu banyak yg hrs dipersiapkan
ReplyDeleteAku bawa barang bawaan sendiri aja kadang suka bingung. Bahkan udah dipilah-pilih pun tetep aja masih suka banyak, gimana pas kalo pergi dengan balita yak. Pasti persiapannya kudu lebih-lebih matang lagi. Makasih ya mbak sharingnya, kali aja bisa aku pake ketika nanti udah nikah dan punya balita hihihi
ReplyDeleteSepertinya butuh membuat checklist supaya g ada yang terlewat
DeleteBawa balita waktu mudik memang butuh persiapan yang matang ya, Mbak. Mencegah mereka rewel ketika di perjalanan.
ReplyDeleteIbuku pernah tu gk sengaja bawa gunting kuku, akhirnya ditinggal ajalah di petugas ketimbang ribet hehe
ReplyDeleteBercamda soal bom mah ga lucu ah. Thanks infonya ya
ReplyDeleteenaknya lagi lebih menghemat waktu
ReplyDeletega kebayang klo yg punya balita hrs via jalur darat
Iyaa dari segi biaya memang lebih tinggi tapi cepat sampai
Deletenoted nih, soalnya ada rencana ngajak Khalil janjalan naik pesawat ^^ tips boleh juga mak
ReplyDeletepenting untuk nandain barang sendiri dengan sesuatu yang eye catching biar nggak ketuker dengan barang oranglain
ReplyDeleteIyaa bisa pake kresek warna merah, hehehe.
DeleteLuggage tag bisa sih tapi kekecilan
Tambahan mungkin ya, Mbak di awal. Pastikan membeli tiket jauh-jauh hari untuk mengantisipasi kehabisan :p
ReplyDeleteBtw, yang becandaan tentang bom itu rese banget sih.
Oh iya apalagi musim liburan gini ya tiket cepat ludes. Tapi kalau duitnya nunggu THR ya belinya mepet lebaran
Deleteaamiin
ReplyDeleteKeren banget mba berani mudik cm berdua anak. Aku belom pnh berani hehehe
ReplyDeleteKhawatir anak rewel tapi alhamdulillah selama ini dia tidur tiap kali take off. Aman...
DeleteSejak balita, anak saya udah kepengen banget naik pesawat tapi hingga kini belum kesampaian 😞
ReplyDeleteTerima kasih tipsnya Mbaa
Semoga ada rezeki ya mba
DeleteWah naik pesawat juga selalu berdoa agar lebih diberikan keselamatan hingga sampe tujuan ya mba
ReplyDeleteBetul, bisa ditambahi di tipsnya. Makasih ya
DeleteBagus sharingnya, btw becanda ga lucu tentang bom bisa membuat perjalanan terhambat ya
ReplyDeleteDuluuu waktu awal2 naik pesawat, saya dihentikan petugas karena katanya saya bawa senjata tajam. Saya yakin gak, eh pas dicek mereka nemu gunting kertas. Secara saya gak mikir itu senjata tajam. Udah deg2an lah rasanya. Tapi, posisi gunting waktu itu barengan ama perlengkapan mandi, jadilah petugas angguk2 dikira gunting buat apaan -_- dan akhirnya dikembalikan
ReplyDeleteItu pengalaman berharga yg bikin saya jaga2 sampai sekarang
Hihihi takut yaa dikira aneh-aneh. Meski ga sengaja, tetap diambil petugas. Kalau aku pernahnya diperiksa saat bawa kamera.
Deletewaaah, tips ini bermanfaat siapa tahu nanti saya dapat liburan naik pesawat bawa dede bayi
ReplyDeleteBuat saya yang susah itu datang 3 jam sebelum penerbangan. Orangnya suka mepet-mepet waktu hehe
ReplyDeleteCheck in online aja supaya lebih santai, ga perlu lama antri di bandara
DeleteJgn mau dititipin brng skrng bnyk orang jht,siapa tau isinya narkoba berabe nantinya
ReplyDeleteIya narkoba atau barang ilegal lain, bisa kena deh
DeleteEmang perlu sabar dan cerdik ya kalau mudik berdua saja bersama balita.
ReplyDeleteTerima kasih untuk tips-tipsnya mbak :)
ReplyDeleteSiiiid tahun ini mudik kemanaaaa? Jangan lupa bawa oleh oleh untuk tante dian yaaaaaa.. Hihihihiii. Makasi tips mudiknya juga yaaaa mama Sid :D
ReplyDeleteKe Jawa Timur, Tante. Beres lah kalau oleh-oleh, tapi sisain nastar setoples ya
DeleteLike bgt.. Makasih yha, infonya!
ReplyDeletekayaknya enak jomblo ya kalo kemana mana ,hahah
ReplyDelete