Dunia anak-anak fitrahnya adalah
bermain. Bermain adalah belajar, belajar adalah bermain. Begitu quote dari Ibu Septi Peni, founder Institut Ibu Profesional. Betul,
bermain adalah kegiatan anak sehari-hari. Dari proses bermain tersebut
sebenarnya anak belajar berbagai hal untuk bekal hidupnya hingga dewasa.
Banyak sekali ragam mainan untuk
anak. Ada yang mudah didapat, ada yang harus menabung (atau menunggu kado ulang
tahun, hahaha). Ada yang bentuknya sederhana, ada pula yang canggih.
Sebelum memberikan mainan ke
anak, ada beberapa hal yang saya pertimbangkan, yaitu:
- Menyesuaikan dengan usia dan kebutuhan untuk mendukung tumbuh kembang anak. Setiap mainan harus memiliki sisi edukatif untuk mengasah kemampuan motorik, sensorik, atau menstimulasi kecerdasan majemuknya. Hal ini penting karena anak belajar dari proses bermain tersebut. Contohnya: playdough dan kinetic sand untuk mengasah imajinasi, kemampuan sensorik, dan kinestetik membuat berbagai bentuk benda saat usianya 2 tahun.
- Jika anak sudah cukup besar, saya akan bertanya mainan apa yang ia inginkan. Untuk SID yang masih batita, kadang ia bisa menjawab, tapi saya lebih sering menangkap kode-kode lewat kegiatan sehari-hari seperti hal apa yang menarik perhatiannya. Hal ini karena yang menarik buat saya belum tentu menarik buat dia. Pernahkah Ayah atau Ibu membeli mainan tetapi Si Anak malah cuek atau merusaknya? Sedih dong. Mungkin karena ia belum mengerti atau belum tertarik dengan mainan tersebut. Disimpan dulu ya. Contohnya: Poster bergambar alat transportasi yang menghiasi kamar SID. Ia suka melihat berbagai macam kendaraan saat kami bepergian. Efek sering saya bawa naik angkutan umum, kali ya. Lewat poster ini ia mengenal lebih banyak alat transportasi, termasuk yang belum pernah ia lihat secara langsung, seperti perahu, balon udara, dan tank. Proses pengenalan alat transportasi pun menjadi mudah karena ia tertarik mempelajarinya.
- Harga mainan tentu menjadi pertimbangan. Saat SID berusia 6 bulan, ia suka dengan mainan yang bisa berbunyi, mengeluarkan musik, dan memancarkan lampu warna-warni. Saya cek harganya saat kami jalan-jalan di pusat perbelanjaan. Duh, bisa sampai sejuta! Rasanya sayang kalau membelinya karena hanya digunakan beberapa bulan kemudian tidak terpakai. Anak kecil kan mudah bosan. Saya biasa menyiasatinya dengan menyewa mainan selama 2-4 minggu. Harga sewanya lebih terjangkau dibanding harus membeli.
Dulu saya memang sering
menyewakan mainan untuk SID. Tetapi setelah usianya 2 tahun, kami lebih sering
bermain menggunakan benda-benda di sekitar yang mudah didapatkan dan murah.
Selain karena faktor HEMAT (perlu
di-capslock dan bold, hahaha), hal ini sejalan dengan minatnya untuk meniru apa
yang orang tuanya lakukan.
Yes, anak adalah peniru ulung. Sikap orang tua saat menghadapi
sesuatu akan ditiru anak karena ilmu tidak dapat diajarkan tetapi ditularkan.
Saat saya menyuruh SID untuk minum sambil duduk, ia tetap minum sambil berdiri.
Dari situ saya refleksi diri ternyata saya sendiri sering minum sambil berdiri
padahal itu tidak baik. Maka, hati-hati ya bersikap di depan anak.
Oh ya, karena SID suka meniru,
kami sering bermain pretend play yaitu
permainan yang meniru kegiatan atau profesi orang dewasa. Kegiatan ini juga
mengasah practical life skill yang ia
butuhkan hingga dewasa kelak. Sebenarnya ga rumit, kok. Mainan yang kami
gunakan juga sangat sederhana, aman, dan memiliki sisi edukatif. Ini lho 5 mainan edukatif untuk Si Batita aktif:
1. Talenan
Awalnya saya merasa terganggu
setiap SID minta ikut memasak. Di dapur kan bertebaran barang-barang berbahaya
seperti pisau, minyak panas, kompor, dsb. Tetapi saya menyadari ia ingin
“membantu” karena setiap hari ia melihat orang tuanya memasak. Maka, saya
batasi area yang aman untuknya di dapur supaya agak jauh dari kompor.
Ia kini punya talenan kayu kecil
untuk pura-puranya memotong sayur dan buah. Aktivitas ini sekaligus menjadi
pembelajarannya mengenal nama sayur, buah, dan bumbu dapur. Sekarang dia bisa
membedakan mana bawang merah, bawang putih, dan bawang Bombay. Hihihi.
Sebenarnya saya ingin memberinya
pisau roti yang tumpul tetapi sudah aman apa belum, ya? Sekarang sih ia masih
menggunakan alat makan dari plastik untuk memotong tahu.
2. Sapu + pengki kecil
Lantai rumah baru saja saya pel,
eh SID datang membawa sapu. Ia sapu lagi lantai yang masih setengah basah. Ya,
kalau begini kapan bersihnya? Kadang proses menyapu ini penuh drama karena saya
dan SID berebut sapu. Hahaha. Ia ingin menyapu meski ya bisa ditebak bagaimana
hasilnya, kotoran makin menyebar.
Untuk mendamaikan suasana, saya
belikan ia sapu dan pengki kecil. Ukuran sapu ini seimbang dengan tubuhnya
sehingga ia mudah menyapu sambil berjongkok.
Aturannya, kami bergantian
menyapu. Pertama ia lebih dahulu menyapu bila ada remahan roti atau kertas yang
berceceran. Setelah itu giliran saya menyapu. Alhamdulillah, rumah bersih dan
aman dari perebutan sapu. Hahaha.
3. Semprotan air
Ini item yang sengaja saya beli
meski kami tidak memiliki tanaman atau memelihara burung di rumah. Ceritanya,
SID suka main semprotan air di kamar mandi. Itu lho yang ada di samping WC.
Waktu mandi semakin lama karena ia belajar menekan semprotan yang cukup keras
itu. Maka saat ke pasar, saya beli semprotan air seharga 12.000 rupiah ini.
Harusnya yang ukuran kecil sih tapi ga apa-apa deh.
SID memakai semprotan ini untuk
menyiram tanaman di taman. Pemandangan yang aneh saat anak kecil membawa semprotan
ke taman. Tapi SID menjadi pusat perhatian teman-temannya, lho. Hihihi. Kalau
ada teman yang mau pinjam, ia langsung berteriak, “No!”. Duh, usia segini
memang sedang pelit-pelitnya berbagi mainan.
Berhubung banyak orang
berjalan-jalan di taman, SID harus hati-hati menggunakan semprotan. Jangan
sampai mengenai orang yang lewat. Dari situ ia menengok kanan kiri sebelum
bermain. Alhamdulillah ia mengerti.
Manfaat lain dari semprotan air
ini saat ia terjatuh dan tangannya kotor, ga perlu jauh mencari kran air.
Langsung saja dibersihkan menggunakan semprotan air. Multifungsi, dong.
4. Lap kain
Lap kain bermotif polkadot saya
letakkan di samping televisi. Lap ini khusus untuk membersihkan layar gadget
seperti TV, HP, dan laptop. Entah mengapa SID menyukai lap ini. Diam-diam ia
bersihkan layar TV sampai meja TV. Terkadang ia pakai untuk mengelap cermin di
kamar. Tidak ada yang menyuruhnya. Kegiatan ini bisa membuatnya fokus selama 5
menit. Tumben lho ia bisa tenang selama itu.
FYI, rentang waktu fokus anak
berbanding lurus dengan usianya. Secara umum bisa dirumuskan 1 tahun usia anak
= 1 menit konsentrasi. Berarti anak seusia SID umumnya hanya bisa fokus selama
2 menit mengerjakan suatu hal. Maka saat ia bisa membersihkan TV dan meja
selama 5 menit, itu menjadi pencapaian yang patut diapresiasi.
5. Sepit atau Capitan
SID belajar memindahkan bawang
dari satu wadah ke wadah lain menggunakan sepit. Selama mencoba menyepit, ia
melatih koordinasi mata dan tangan supaya bawang jatuh tepat di wadah
sebelahnya. Beberapa kali bawangnya terpeleset dari capitan namun ia terus
mencoba.
Ukuran bawang yang kecil
membuatnya agak kesulitan menggunakan sepit. Saya pun mengganti bawang dengan
telur plastik. Nah, kali ini prosesnya lebih mudah. SID langsung asyik
memindahkan telur satu per satu dari keranjang ke kotak sampai habis. Yay, SID
bisa! Selanjutnya, kita ganti dengan obyek yang lebih kecil, ya.
*
Lha, itu kan alat-alat rumah tangga?
Iya memang itulah 5 mainan SID di
rumah. Nampaknya sepele namun permainan yang kami lakukan menggunakan alat-alat
di atas dapat meningkatkan kemampuan motorik kasar, motorik halus, juga koordinasi
mata dan tangan anak. Lewat permainan semprotan air, SID dapat belajar untuk lebih
peka pada lingkungan dengan menyiram tanaman (kecerdasan naturalis). Selama
kami bermain, kosa kata yang ia dapat pun bertambah, seperti: kotor, bersih,
sapu, pel, siram, pindah, masak, dan banyak lagi. Kalau manfaat buat saya ya
ada yang bantuin membersihkan rumah. Hehehe.
Lap kain multifungsi, dipakai mengelap cermin dan wajah. Oops! |
Alhamdulillah saya bersyukur
memiliki anak aktif yang peduli membantu pekerjaan domestik di rumah. Terkadang
aktifnya berlebihan sampai membuat saya heran kok “baterainya” SID ga cepat low batt. Tapi ga apa-apa deh daripada
dia sakit kemudian lemas lunglai, ga semangat bermain.
Anak sakit tuh bisa berefek
kemana-mana. Dia maunya nempel melulu ke saya sehingga pekerjaan lainnya
terbengkalai. Apalagi saat ia demam, aktivitasnya berkurang dan tidak ada suara
ceriwis yang meramaikan rumah.
Seperti minggu lalu ketika SID
imunisasi campak. Bu Dokter bertanya apakah sudah sedia paracetamol di rumah
karena terkadang efek imunisasi menyebabkan demam. Saya jawab ada. Obat penurun
panas harus selalu ready di
rumah. Di kotak obat sudah ada Tempra Syrup
untuk membantu menurunkan panas atau meredakan nyeri setelah SID imunisasi.
Selain itu obat produksi PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia, Tbk ini dapat
mengurangi sakit kepala dan sakit gigi.
Tempra Syrup punya SID yang rasa anggur |
Alhamdulillah SID ga rewel saat minum
obat. Tempra untuk anak usia 1-6 tahun ini berbentuk sirup dengan rasa anggur
dan rasa jeruk, ga pake pahit seperti
minum puyer. Kalau untuk bayi ada Tempra Drops.
Untuk SID (2 tahun), takaran sekali minum
yaitu 5ml yang mengandung 160mg paracetamol. Ga perlu bingung masalah ukuran
karena ada gelas takar dengan petunjuk angka yang jelas. SID bisa memegang
gelas obatnya sendiri, deh. Trus, yang saya suka botolnya terbuat dari plastik
dan tutupnya tidak mudah terbuka. Aman bila terjatuh.
*
Sebagai orang tua kita harus
selektif memilih kebutuhan untuk anak, termasuk urusan mainan dan obat-obatan.
Semoga 5 mainan milik SID di atas bisa menginspirasi Ayah dan Ibu yang
kesulitan mencari mainan yang tepat, aman, dan hemat untuk buah hati. Jangan kaget
ya kalau mampir ke rumah kami lalu melihat SID bermain dengan alat-alat rumah
tangga. Hihihi.
Last but not least, fitrahnya anak memiliki rasa ingin tahu yang
besar maka kita sebagai orang tua perlu memfasilitasi supaya potensinya
tersalurkan. Persis seperti pesan dari Elvina Lim Kusumo, founder Indonesia
Montessori Club untuk “Keep calm and follow the child”.
Artikel ini diikutsertakan dalam lomba blog Tempra yang
diselenggarakan oleh Blogger Perempuan Network dan Taisho. Artikel ditulis
berdasarkan pengalaman dan opini pribadi. Artikel ini tidak dapat
menggantikan hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan profesional.
Sid lucu sekali, masih kecil saja sudah sukses membantu pekerjaan Mak Helena, apalagi nanti saat sudah besar.
ReplyDeleteAmin, semoga sampe gede mau bantu ya Mba
Delete10 jempol bwt SID yg udh rajin bgd bantuin mamah,
ReplyDeleteBantu2 rasa bermain donk pastinya ya SID :D
Horeee dapat banyak jempol! Makasih, tante
DeleteWah sama bunda. Anak saya karna masih 16 bulan jadi belum bisa kasih talenan karna belum tertarik. Tapi klo saya masak. Saya suka kenalin juga ke Erysha bawang merah, bawang putih dll. Apapun bisa jadi proses belajar anak ya bun 😃
ReplyDeleteKebiasaan lihat ibunya nih jadi anak tertarik ingin ikutan
DeleteJustru mainan yg benar2 itu lebih mengasah kreativitas si kecil ya.
ReplyDeleteMainan yg hemat, maksudnya. Ini hapenya ngetik sendiri wkwk
DeleteBeli mainan ga perlu mahal asalkan bermanfaat untuk anak belajar
DeleteWah, SID makin pinter ya. Sehat-sehat terus Dek SID.
ReplyDeleteAih makasih tante Titis
DeleteSID anak kebanggaan bunda yaa... Saya juga selalu sedia tempra di rumsh utk superboy.. Tapi suka bingung setelah kemasan di buka jangka waktu layak komsumsi berapa lama ya bun
ReplyDeleteYang penting ga melewati expiry date. Ada di botolnya, bun
DeleteToss sid. Arsyad jg lbh sering maun talenan dan panci 😂
ReplyDeleteMari memasak! Cowo pinter masak oke aja tuh
DeleteWah... didikan yang luar biasa... SID masih umur segitu sudah bisa bantu-bantu tanpa disuruh... semoga jadi anak yang berbakti sama orang tua kelak... amin
ReplyDeleteMakasih doanya. Semoga SID jadi anak sholeh dan berbakti pada orang tua. Amin
DeleteSenangnya punya anak yang kreatif kaya SID....
ReplyDeleteTerus mengasah kreativitas :)
DeleteIbunya Sid cerdas ya, mainan sambil ngajarin beresin rumah sama masak, hehe.. gedenya bisa jadi asisten ibunya di rumah
ReplyDeleteLumayan lah membantu pekerjaan domestik. Hehehe
DeleteSemprotan air itu yang paaaling sering dimainina ahaha. Kirain krucil di rumah aja yang suka main semprotan.
ReplyDeleteToss, seru kan main water gun murah meriah
DeleteSID keren ih.. saya ngefans, Mbak ^^
ReplyDeleteMau foto bareng? Hoho...
Deletemainan montessori semua itu mak. mengasah kekreatifan anak. good job Sid...
ReplyDeleteIya yaa montessori play lebih ke practical life skill.
DeleteSelain anak jadi rajin bantuin bunda plus bisa melatih anak
ReplyDeleteAlhamdulillah bisa bermain sekaligus belajar
DeleteEh lucuuu..itu mainan ada di semua rumah. Jadi gak perlu repot-repot beli. hihihihi
ReplyDeleteIyaa ini kan alat alat rumah tangga
DeleteWaktu anak-anak kecil aku selalu sedia tempra buat jaga-jaga kalo demam mendadak.
ReplyDeleteTempra aman buat bayi dan anak-anak
Deletelucunyaaaa dedeeek
ReplyDeleteHihi makasih
DeleteWah, ga kepikiran ternyata alat2 rumah tangga bisa dijadikan alat permainan bareng sama anak, Mbak. Selama ini selalu terpaku kalo mainan ya...mainan. Tapi justru malah bagus juga ya untuk mengembangkan kecerdasan naturalis si anak.
ReplyDeleteAnak itu ga minta mainan macem-macem. Diberi semprotan air aja udah seneng banget.
DeleteAnakku jg senang bantuin klo mamaknya lg beberes jg aku belikan alat bersig mainan dan masak2an biar ga pakai pisau yg asli.
ReplyDeleteAsik asik bantu kerjaan mama yaa
DeleteWahh bener Mbak anak2 memang peniru ulung orang tua, saya pun selalu mengingatkan si kecil jika minum harus duduk atau jongkok, tapi masih ajah sambil berdiri ternyata saya pun masih suka minum sambil berdiri #Hadeuhhh
ReplyDeleteTempra juga selalu tersedia niyy dirumah and si kecil cocok minum ini.
Apalagi anakku peniru banget jadi harus hati-hati bersikap di depannya.
DeleteKaren anak saya sudah besar dia ga mau pakai semprotan lagi tapi udah minta tembakan air
ReplyDeleteUdah bisa pilih mainan yaa. Gimana ya siasatinya supaya tetep Hemat
DeleteWah kreatif kok mainannya
ReplyDeleteMakasih :)
DeleteIni bener2 mainan hemat tapi kreatif, dan SiD pun seneng ya Mak, sini tante temenin main talenan kit iris2an bawang yuuk !! eeh..
ReplyDeleteHemat, ga perlu beli lagi. Ada semua di rumah. Hehehe
DeleteAku juga termasuk jarang beiin anak2 mainan, sebab selalu hilang atau rusak. Mereka jg akhirnya main barang yg ada di rumah termasuk panci2 haha :P
ReplyDeleteTapi anak tu sbnrnya emang gk butuh mainan mahal sih ya, apa aja sbnrnya bisa mereka mainin sesuai imajinasi :D
sedih yak udah dibelikan trus cepet rusak. Eh ini sedih apa pelit, hahaha
DeleteSetuju banget sama quote nya mba April.
ReplyDeleteAnak-anak itu gak butuh mainan yang mahal...hanya butuh benda-benda di sekitar kita dan akan dimainkan sesuai dengan imajinasi mereka.
Yang penting kebersamaan orang tua membersamai anak dalam bermain.
imajinasi anak itu luar biasa lho. Setuju, kita perlu membersamai saat beraktivitas dengan anak
Deleteih keren itu topengnya, mau aku bikin untuk anak2a suhku ah
ReplyDeletegampang lho membuatnya pakai piring kertas trus SID yang mewarnainya
DeleteLucu banget SID hahaha aku juga sekarang uda jarang beliin mainan biarkan anakku manfaatin barang2 yang ada dirumah biar merangsang kreatifitasnya juga :)
ReplyDeletetoss, mba! emak jadi seneng kalau ga perlu beli mainan mahal
DeleteLucu banget liat SID ngepel dan menyapu. Hahahaha. Asik ini ibunya kreatif dan bisa mengembangkan mainan sesuai usia anak
ReplyDeleteMakasih Mba Lid :D SID bisa bantu emaknya
DeleteMama SID kreatif banget, keren pokoknya!
ReplyDeleteaaaah makasih banyak yaa
DeleteSid anak pintar dan rajin ya.. besar nanti cepat bantu bundanya
ReplyDeleteamin, makasih Bun Tati
DeleteYa ampun sid, lucu banget sih. Tapi emang bener sih mbak, anakku juga suka mainan yg bukan mainan
ReplyDeletemainan bukan mainan? padahal semuanya bisa dijadikan mainan sama anak, ya.
DeleteAnakku dulu sukanya main masak-masakan hahaha.
ReplyDeleteSenang ya melihat anak aktif, sedihnya itu kalo lihat mereka sakit. Tempra wajib ada di rumah buat jaga2 kalo anak2 tiba2 demam.
anak mbak suka main masak-masakan soalnya ibunya jago masak kali ya. Sering lihat mbak masak jadi tertarik ikutan
Deletebetul banget mba, aku juga sering begitu, memberdayakan yang ada di rumah, triknya mirip dengan 5 cara mbek hehehee
ReplyDeleteasik, ada temennya
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteWah ini anak kebanggaan bundanya nanti kalo sudah besar, karena sedari kecilpun sudah mau mengerjakan pekerjaan bunda sehari2 termasuk memasak, semoga SID menjadi anak yang pintar, sholeh dan menjadi kebangganggaan orang tuanya
DeleteHebaaat sekali..inovasinya luarbiasa,bacanya sukaaaa banged,walaupun anak q balita,tapi tertarik baca Artikel iniih bun helena..thank u
ReplyDeletemakasih dukungannya ya Bun Yuni
DeleteAsik ya mainannya murmer :D Gavin dulu ikut bantu masak di dapur juga, sampe cupir dan numis, sid bisa juga deh nanti weheheh
ReplyDeletenext level SID bakal ngurusin cuci piring dan baju, hahaha
DeleteAh iya pake japit-japitan bisa mengalihkan dunia si kecil ya mbak.. hahahha boleh ditiru nih idenya.
ReplyDeletemurah meriah aja tapi anak udah seneng
DeleteWahhh ini sihh ibunya yg kreatifff 😍😍 aku suka smua jurus mba helena mendidik dan mengarahkan SID bermain, dari mulai rebutan sapu sampe lap muka pake lap meja,, aahh laafff it 😍
ReplyDeletemakasih laff laffnya yaaa
DeleteWahhh ini sihh ibunya yg kreatifff 😍😍 aku suka smua jurus mba helena mendidik dan mengarahkan SID bermain, dari mulai rebutan sapu sampe lap muka pake lap meja,, aahh laafff it 😍
ReplyDeletebenda2 disekitar kita bisa jadi mainan apa aja ya mba. kadang malah ada yang nggak kepikiran sama kita, anak bisa memainkan imaji mereka.
ReplyDeleteaku malah belajar dari kreativitas anak. Ada aja idenya memainkan benda yang di rumah
DeleteKreatif sekali ya mbak. Dengan begitu anak juga akan terlatih memanfaatkan barang sekitar untuk bermain.
ReplyDeletebetul, manfaatkan barang yang ada sebelum beli baru
Deleteaihhh dek SID persis anakku dulu, seneng ikut-ikutan bantu masak, motong-motong, sapu-sapu...sekarang anaknya lebih suka sepedaan di luar rumah. Hehe
ReplyDeleteSid lagi belajar naik sepeda. Sekarang ku ajak dia cuci sepeda juga, hohoho
DeleteUdah masuk tahap meniru, ya. Lucu. Hihi. Kreatif juga. Dibelikan alat yang sesuai. :)
ReplyDeleteIyaa bisa sekalian beberes rumah
DeleteMama SID jadi keringan nih gegeara dibantuin sambil main hahahha
ReplyDeleteMantab tho!
DeleteSid, lapnya multiguna banget yaaaa. Anak-anakku juga suka mainan apa saja yang ada di rumah. Namanya anak-anak, ya udahlah, segala baskom masuk ke dalam kotak mainannya juga
ReplyDeleteHahaha ga punya baskom di rumah. Tapi dia ambil keranjang buat cuci sayur sih
Deletepenting ini mak, mengajarkan anak lanang pekerjaan domestik yg identik dgn tugas ibu2 supaya nanti udah gede sid gak malu pegang sapu ato potong2 ikan di dapur
ReplyDeleteWah Mada biasa bantu ibu juga ya
DeleteWah kreatif dan memang Tempra cocok banget buah hati kita...
ReplyDeleteIya alhamdulillah
Deleteya Allah gemes liat Sid, rajinnnn banget. AKu juga setuju mbak, mainan ga harus "mainan" dlm arti barang yg dibuat khusus ya, esensinya yg penting dapet :)
ReplyDeleteNah, yang penting esensinya. Siap siap asik main sama anak ya bumil
DeletePermainan edukatif yang cerdiiiik :D :D Nggak cuma main tapi melatih keterampilan si anak ya, Mbak :)
ReplyDeleteSid keren rajin membantu ya, apalagi pakai capit itu, Aisyah suka banget loh
ReplyDeleteGemesssa... SID lucu banget sih mbak. Main nya juga kreatif. Suka sama semprotan air nya ^^
ReplyDeleteaiiihhh... itu juga mainan favorit anak2 saya hihihi...
ReplyDeletegemes banget deh sama foto yang lagi ngaca itu :)
Ahhh pengeen ikutaan main sama SID. . Main sambil belajar, gak perlu mahal asalkan anak bisa bahagia dan belajar dr permainan yg dimainkan. .hehehe tfs mbak helena. Good luck yaaaak :*
ReplyDeleteTempra emang sahabat anak dan emak yah ❤💚💜💜
ReplyDeleteKindly visit my blog: bukanbocahbiasa(dot)com
Anak-anak itu energinya luar biasa yaa.. meski sakit sekalipun semangatnya gak habis. Dunianya memang dunia bermain. Belajar pun melalui permainan
ReplyDeleteNatural, konkrit dan bermanfaat banget ya. Sekalian edukasi anak
ReplyDeleteJangan lupa juga menyesuaikan dengan jenis kelaminnya mbal, kan kasihan kalau cowok tapi dikasih main masak-masakan :(
ReplyDeleteSid ngelap kaca sekalian ngaca yaaa hihii
ReplyDeleteMelibatkan mereka dlm pekerjaan rumah tangga kadang jadi hiburan tersendiri..meski udahannya berantakan banget haha
wow anak kreatif memang selalu ingin tahu dan ingin mencoba hal baru.
ReplyDeleteMbakkk...ngakak baca 'baterai sid gak cepet low bat'...
ReplyDeleteNak...kamu memang anak aktif yaa...pasti mama bahagiaaaa sekali adik sehat dan aktif
Hihihi, aku banget ini. Mainan anak banyaknya alat-alat rumah tangga. Gapapa deh, asal anak seneng dan sehat. Juga Aman tentunya. :D
ReplyDeleteLucu banget, Aktif dan pintar juga. Bikin anak yang gituan caranya gimana mba? hehe
ReplyDeleteSid sekarang mainannya talenan mama, ntar gede dikit mainannya Pad mama pastik :))
ReplyDeleteThanks ia Infonya, sangat menginspirasi ...
ReplyDeleteemang terkadang bingung buat hal-hal produktif buat anak yang menyenangkan
Selamat mba Helena, tulisannya juara
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteThis comment has been removed by a blog administrator.
ReplyDeleteMasyaallah,,, Terimakasih Bunda :))) seneng skali ketemu blog ini,,, ceritamu menginspirasi bunda :))),,, kbetulan anakku sama aktifnya kyk dek SID
ReplyDeletekadang sya pun bingung bgaimna mengeksplore dn mengembangkan minatnya juga mengatasi keaktifannya,,,
kali pertama menjadi ortu dn juga msih minim ilmu,,, tetap semangat berbagi y Bunda,,,
sehat, bahagia dn istiqamah selau utk Bunda, SID dn keluarga 🌹🌹🌹
syfa.rahmahnur@gmail.com
alhamdulillah terima kasih ya Mba Syifa sudah mampir. Semoga bermanfaat :)
Delete