Sid sudah hafal kebiasaan kami
tiap sore. Setelah mandi dan sholat Ashar, ia bergegas mengambil sepasang
sandal biru miliknya. Dengan sigap ia memakai sandal yang ia sebut “sandal baru”
meski sudah berbulan-bulan ia pakai. Lalu ia berdiri di depan pintu menunggu
saya membuka pintu untuk pergi ke taman.
Ketika pindah ke tempat tinggal
ini sekitar setahun lalu, saya paling senang melihat ada fasilitas taman yang
bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Awalnya hanya lapangan dengan sedikit
tanaman hias dan area berbatu untuk pijat refleksi. Beberapa bulan kemudian ada
ayunan, jungkat-jungkit, dan mainan anak-anak lainnya. Kebetulan mainan ini
muncul mendekati pemilihan ketua pengurus komplek, semacam ketua RW lah.
*you-know-what-I-mean*
Fasilitas bermain untuk anak-anak
semakin lengkap membuat kami makin rajin bermain di taman. Bisa dibilang hampir
tiap sore kami ke sana untuk bermain sekaligus bersosialisasi dengan para
tetangga.
Bermula dari taman dekat rumah,
kebiasaan ini kami lanjutkan dengan berkunjung ke taman-taman lainnya.
Syukurlah di Jakarta semakin banyak ruang terbuka yang dijadikan taman bermain
ramah anak. Di antara gedung-gedung dan hiruk pikuk polusi kendaraan, terselip
lahan hijau yang dinaungi pepohonan besar. Bisingnya lalu lintas sedikit
teredam bila kami bermain di taman.
Baca yok baca: Bermain Sambil Belajar Tentang Idul Adha (Anak 1-2 Tahun)
Ketika kami berlibur ke rumah
nenek, saya pun mencari taman untuk Sid bermain yang lokasinya dekat rumah.
Kota industri tempat nenek tinggal menyediakan sedikit pilihan. Namun kami bisa
menemukan sebuah taman yang baru dipugar dengan jarak yang mudah dijangkau.
Memang tidak bisa sesering seperti di Jakarta tetapi Sid selalu excited saat saya ajak dia main swing swing di taman.
Belajar di Taman
Kebahagiaan bermain di taman
sebenarnya dari saya yang kemudian menular ke anak. Saya lebih suka berada di
luar ruangan dengan pemandangan hijau menyegarkan. Jenuh rasanya jalan-jalan di
pusat perbelanjaan (juga harus menahan banyak godaan 😝).
Maka saya memilih alternatif bermain di taman.
Bermain di taman juga menyalurkan
energi anak. Rumah bisa berantakan kalau anak bosan dengan kegiatan yang
monoton dan ruang yang sempit. Beda dengan taman yang luas di mana anak bisa
bereksplorasi dengan bebas. Ia dapat berlari dan mencoba berbagai permainan
ketangkasan yang melatih motoriknya. Ayunan, perosotan, jungkat-jungkit, juga monkey bar. Si Kinestetik
sangat suka permainan monkey bar. Itu lho tiang yang bisa dipanjat sampai atas.
Bonding orangtua dan anak semakin kuat dengan bermain bersama. Maka
saat Sid bermain, saya tak kalah hebohnya mendampingi. Apalagi masa di mana ia
belajar berjalan. Punggung sampai sakit karena membungkuk sambil menuntun Sid
yang berjalan setapak demi setapak mengelilingi lapangan basket. Anggap saja
olahraga!
Taman dengan berbagai flora dan
fauna bisa menjadi tempat pembelajaran mengenal alam. Di taman, Sid belajar
kosakata baru sambil melihat bentuk nyata benda tersebut. Ada bunga
berwarna-warni, bagian-bagian pohon, kucing, semut, juga ulat. Pernah satu kali
ada ulat berwarna hijau yang merambat di baju Sid. Syukurlah ia tidak panik dan
ulatnya bisa segera saya singkirkan.
Bermain di taman juga mendekatkan
kami dengan para tetangga. Ibu-ibu muda dengan balita sering membawa anaknya
bermain di taman. Para ibu ngobrol sementara anak-anak berebut mainan, eh maksudnya
main bersama. Hehehe. Ibu rumah
tangga kadang bosan juga berdua dengan anak di rumah. Taman bisa menjadi tempat
refreshing sambil bersosialisasi
dengan rekan seprofesi.
Pun dengan anak-anak yang bisa
saling belajar berinteraksi. Sid punya kawan dekat untuk bermain bola bersama
atau berbagi cemilan. Kecerdasan interpersonalnya diasah untuk berbagi dan
bergiliran bermain dengan anak lain. Well,
kadang masih rebutan dan berakhir dengan tangisan. Ya begitulah anak-anak.
Area Promosi Kesehatan
Tulisan tersebut terpampang jelas
di taman yang menjadi jujugan rutin Sid dan saya. Apa ya maksudnya? Taman
tersebut sudah ada sejak lama tetapi kurang terurus. Seingat saya tempat
tersebut remang-remang dan tidak ramah anak karena berisi remaja yang asyik pacaran.
Sejak ada signage bertuliskan “Area Promosi Kesehatan”, taman nampak lebih
terang dan bersih. Di sana-sini terlihat peringatan untuk berprilaku sopan dan
menjaga kebersihan. Bahkan ada tulisan “Hindari Sex Pranikah”.
Taman yang terletak di Bundaran
GKB, Gresik ini berdekatan dengan 2 arena bermain lainnya. Namun saya memilih
tempat ini karena dua area lain tersebut diberi tanda dilarang parkir dan
dilarang berhenti. Sedangkan saya tidak melihat adanya lahan parkir kendaraan
yang layak. Bingung kan mau memarkir kendaraan di mana.
Taman ini dilengkapi dengan
permainan anak-anak. Sid sudah mencoba semua mainan yang ada. Sayangnya
sebagian mainan rusak. Beberapa ayunan keropos bahkan tempat duduknya hilang.
Sebagian besar cat pada mainan telah mengelupas. Meski demikian, Sid nampak enjoy berlama-lama main di sana.
Oh ya, Setiap kami ke sana, baik
pagi maupun sore, ada saja keluarga yang membawa anaknya bermain. Hati ini ikut
bergembira melihat keluarga kecil menyempatkan untuk family time.
*
Banyak hal yang bisa dipetik dari
aktivitas bermain di taman. Orangtua dan anak sama-sama mendapat manfaatnya. Dan...
main di taman tidak membutuhkan banyak biaya. Kebanyakan taman kota itu gratis.
Palingan bayar parkir kalau ada tukang parkir.
Baca yok baca: Hal-Hal Sederhana Untuk Mendidik Anak Lebih Mandiri
Sebagai pecinta outdoor playground, saya berharap
semakin banyak taman ramah anak di Gresik dan kota-kota lain. Buat kita sebagai
pengunjung, rawat taman yang ada dan jaga kebersihannya.
Bagaimana dengan taman di kotamu? Sering main ke sana? Bagi ceritamu di
kolom komentar, ya!
aku jadi diingatkan lagi soalnya belum ngajak anak main di sekitaran rumah, taman paling dekat ada di pemda, cukup hijau juga tapi bukan diperuntukan untuk anak-anak
ReplyDeletedi Bogor ada tuh taman yang baru diresmikan. Menarik buat dikunjungi karena ada banyak permainan buat anak termasuk permainan tradisional. Dekat apa ga dari rumah?
DeleteSemakin banyak taman, semakin banyak anak bereksplorasi ya... :)
ReplyDeleteanak jadi punya lahan untuk bebas bereksplorasi. Lumayan lah mengurangi waktu bermain gawai
DeleteDi desaku nggak ada taman kayak gini Mbak. TApi untung rumahku dekat TK (yg tanpa pagar tentunya) heheh, namanya di desa. Jadi ya bisa nebeng main di sana
ReplyDeletehihih...anakku juga kadang main di PAUD dekat rumah.
Deletekalo taman yang paling deket dengan rumah namanya lembah gurame mba, selalu rame kalo tiap minggu, karena sebelahnya ada pasar dadakan gitu^^.....cuman sayang kurang terjawa kebersihannya:(...tapi mayan lah, masih bisa buat nongki2 cantik da jogging^^
ReplyDeleteIni yang di Depok? Pernah dengar Lembah Gurame. Pasar dadakan bikin tergoda belanja dadakan, heheh
Deletekalo taman yang paling deket dengan rumah namanya lembah gurame mba, selalu rame kalo tiap minggu, karena sebelahnya ada pasar dadakan gitu^^.....cuman sayang kurang terjawa kebersihannya:(...tapi mayan lah, masih bisa buat nongki2 cantik da jogging^^
ReplyDeleteHi mba, aku juga tiap sore suka ajak hana jalan jalan ke taman deket rumah. Lumayan ada perosotan dan ayunan skalian nyuapin makan dia. Selain bonding dengan emak nya hana bisa belajar sosialisasi dengan teman teman yang ada di taman tsb.
ReplyDeleteTfs yaaa
Oh teman-temannya Sid juga sering main sambil makan di taman. Kalau kami bawa cemilan aja. Capek ngejar-ngejar Sid buat suapin makanan
DeleteSaya harus 2 atau 3 orang klo sendiri masih give up. Ekspektasi manis selalu buyar
ReplyDeletebabam emang yaa suka ngajak mamanya olahraga. Anak sehat!
Deletebetul taman bukan saja buat anak buat yg dewasa juga bagus ya buat refreshing apalagi aklau tamannya hijau dg pepohonan. Kalau ke bandung aku suka ke taman dan duduk2 sambil ngobrol dg anak2ku, alma. sayang di kotaku cirebon belum ada taman
ReplyDeleteGanti suasana ngobrol di taman asik juga nih
DeleteWahh selalu menyenangkan ya mbak helena bermain dengan anak mah, mudah2 mainan dan cat yang mulai keropos di taman gresik itu bisa di perbaiki supaya tambah indah dan enak dipake buat family time. Di tempat saya juga ada taman kota malah di pinggir sungai, biasanya saya juga bermain dengan adek disana,
ReplyDeletesayang kan kalau tempat bermain seperti ini kurang terawat. Semoga yaa lebih diperhatikan oleh pemerintah
DeleteKalau di Jakarta ada RPTRA mba, semua kegiatan buat anak2 ada di situ bukan buat jomblo...wkwkwk
ReplyDeleteeh iya yang gede tuh RPTRA Kalijodo. Pengen deh mampir ke sana
DeleteDuh ayunaaaan, aku yang udah buibu pun suka loh main di taman kalo ada ayunannyaaa.. Bisa berayun sampe kerudung berkibar-kibar gitu kaaaannnn *apa siiih?x)
ReplyDeletenah ini nih yang bikin mainan di taman ga awet. Emaknya ikut main! hahahaa
DeleteSeandainya di setiap kota ada taman seperti ini anak-anak punya tempat bermain yang leluasa ya
ReplyDeleteiyes, taman kota itu penting. Hiburan gratis murah meriah :D
DeleteSenangnya Sid main di taman bermain gitu.
ReplyDeletesusah diajak pulang kecuali dia merasa capek :)
DeleteSaya juga suka ke taman kota.
ReplyDeleteLumayan bisa ngadem.
Soalnya Kota Medan itu panasnya luar biasa.